Oleh :
Preseptor :
RSUP DR M. DJAMILPADANG
2020
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2020 1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Benign Paroxysmal Positional Vertigo pada OMSK dengan insidensi kejadiannya hanya 1-
3% dari pasien OMSK. Keadaan ini akan
Paresis Nervus Fasialis Pada Otitis Media
mempengaruhi kehidupan sosial dan psikologis
Supuratif Kronik
pasien. Otitis Media Supuratif Kronik adalah inflamasi
kronik pada mukosa telinga tengah dan ruang mastoid
Rasyida Rumaisya
dengan perforasi membran timpani dan riwayat
keluarnya cairan (otorea) dari telinga selama lebih dari
PENDAHULUAN dua bulan, baik terus menerus ataupun hilang timbul.
1.1 Latar Belakang OMSK berpotensi menjadi sangat berat karena
komplikasinya yang mengancam kesehatan dan dapat
Vertigo merupakan keluhan yang sangat menyebabkan kematian. 8
mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Sampai
saat ini sangat banyak hal yang dapat menimbulkan 1.2 Tujuan Penulisan
keluhan vertigo. Diagnosis dan penatalaksanaan yang Tujuan penulisan Clinical Science Session ini
tepat masih terus disempurnakan.1 adalah untuk mengetahui Benign Paroxysmal
Vertigo didefinisikan sebagai persepsi Positional Vertigo dan Paresis Nervus Fasialis pada
subjektif dari rotasi atau gerakan translasi tanpa Otitis Media Supuratif Kronik.
adanya rangsangan eksternal. Dalam kasus Benign
Paroxysmal Positional Vertigo, adanya gangguan 1.3 Metode Penulisan
hantaran sinyal pada kanal setegah lingkaran Metode penulisan Clinical Science Session
menciptakan ilusi gerak yang menyebabkan vertigo.2 ini adalah studi pustaka mengenai Benign Paroxysmal
Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan Positional Vertigo Paresis Nervus Fasialis pada Otitis
gangguan vestibular dimana 17%-20% pasien Media Supuratif Kronik.
mengeluh vertigo. Gangguan vestibular
dikarakteristikan dengan serangan vertigo yang 1.4 Manfaat Penulisan
disebabkan oleh perubahan posisi kepala dan Manfaat penulisan Clinical Science Session
berhubungan dengan karakteristik nistagmus ini adalah untuk menambah wawasan khususnya
paroksismal. Penyakit ini merupakan penyakit tentang Benign Paroxysmal Positional Vertigo dan
degeneratif idiopatik yang sering ditemukan, Paresis Nervus Fasialis pada Otitis Media Supuratif
kebanyakan diderita oleh wanita dibandingkan pria Kronik.
dengan perbandingan 2:1.3
Benign Paroxysmal Positional Vertigo TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan ketika material berupa kalsium karbonat
dari makula dalam dinding utrikulus masuk kedalam Benign Paroxysmal Positional Vertigo
salah satu kanalis semisirkularis yang akan merespon
ke saraf. Berdasarkan teori dapat mengenai ketiga 2.1 Anatomi dan Fisiologi Organ Vestibular
kanalis semisirkularis, walaupun terkenanya kanal
superior (anterior) sangat jarang. Bentuk yang paling Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan
sering adalah bentuk kanal posterior, diikuti bentuk sakulus yang merupakan pelebaran labirin membran
lateral. Diagnosis BPPV ditegakkan berdasarkan yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada
anamnesis, gejala klinis yang terjadi serta dikonfirmasi tiap pelebarannya terdapat makula yang di dalamnya
oleh berbagai manuver diagnosis.1,3 terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. Makula
Secara umum penatalaksanaan BPPV utrikulus terletak pada dasar utrikulus kira-kira di
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup serta bidang kanalis semisirkularis horisontal. Makula
mengurangi resiko jatuh yang dapat terjadi pada sakulus terletak pada dinding medial sakulus dan
pasien. Penatalaksanaan BPPV secara garis besar terutama terletak di bidang vertikal. Pada setiap
dibagi menjadi dua yaitu penatalaksanaan non- makula terdapat sel rambut yang mengandung
farmakologi yang termasuk berbagai manuver endapan kalsium yang disebut otolith (otokonia).
didalamnya dan penatalaksanaan farmakologi. Makula pada utrikulus diperkirakan sebagai sumber
Penatalaksanaan dengan menuver secara baik dan dari partikel kalsium yang menjadi penyebab BPPV.
benar menurut beberapa penelitian dapat mengurangi Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis
angka morbiditas.3,4 dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang
Paresis nervus fasialis adalah kelumpuhan berhubungan dengan utrikulus, disebut ampula. Di
saraf fasialis yang ditandai dengan kelumpuhan otot- dalamnya terdapat krista ampularis yang terdiri dari
otot wajah yang asimetris. Paresis nervus fasialis sel-sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya
adalah komplikasi yang tidak umum, tetapi signifikan
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2020 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2.6 Diagnosis
2.6.1 Anamnesis
Pasien biasanya mengeluh vertigo dengan
onset akut kurang dari 10-30 detik akibat perubahan
posisi kepala dan tidak disertai dengan gejala
tambahan selain mual pada beberapa pasien. Posisi
yang memicu adalah berbalik di tempat tidur pada
Gambar 2. Labirin telinga
posisi lateral, bangun dari tempat tidur, melihat ke atas
Nistagmus mengacu pada gerakan osilasi dan belakang, dan membungkuk.3
yang ritmik dan berulang dari bola mata. Stimulasi Beberapa pasien yang rentan terhadap
pada kanal semisirkular paling sering menyebabkan mabuk (motion sickness) mungkin merasa mual dan
“jerk nystagmus”, yang memiliki karakteristik fase pusing selama berjam-jam setelah serangan vertigo,
lambat (gerakan lambat pada satu arah) diikuti oleh tetapi kebanyakan pasien merasa baik-baik saja di
fase cepat (kembali dengan cepat ke posisi semula). antara episode vertigo. Jika pasien melaporkan
Arah dari nistagmus ditentukan oleh eksitasi saraf
episode vertigo spontan, atau vertigo yang
ampula pada kanal yang terkena oleh sambungan
langsung dengan otot ektraokular. Setiap kanal yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 menit, atau jika
terkena kanalitiasis memiliki karakteristik nistagmus episode vertigo tidak pernah terjadi di tempat tidur
tersendiri. Kanalitiasis mengacu pada partikel kalsium atau dengan perubahan posisi kepala, maka kita harus
yang bergerak bebas dalam kanal semisirkular. mempertanyakan diagnosis dari BPPV.3
Sedangkan kupulolitiasis mengacu pada kondisi yang
lebih jarang dimana partikel kalsium melekat pada 2.6.2 Pemeriksaan Fisik
kupula itu sendiri. Konsep “calcium jam” pernah
diusulkan untuk menunjukkan partikel kalsium yang
a. Tes Dix-Hallpike
kadang dapat bergerak, tetapi kadang terjebak dalam
kanal.3,5 Tes ini tidak boleh dilakukan pada pasien
Alasan terlepasnya kristal kalsium karbonat yang memiliki masalah dengan leher dan punggung.
dari makula belum dipahami dengan pasti. Debris Tujuannya adalah untuk memprovokasi serangan
kalsium dapat pecah karena trauma atau infeksi virus, vertigo dan untuk melihat adanya nistagmus. Cara
tapi pada banyak keadaan dapat terjadi tanpa trauma melakukannya sebagai berikut :
atau penyakit yang belum diketahui. Mungkin ada
1. Pertama-tama jelaskan pada penderita
kaitannya dengan perubahan protein dan matriks
gelatin dari membran otolith yang berkaitan dengan mengenai prosedur pemeriksaan, dan vertigo
usia. Pasien dengan BPPV diketahui lebih banyak mungkin akan timbul namun menghilang setelah
terkena osteopenia dan osteoporosis daripada beberapa detik.
kelompok kontrol, dan mereka dengan BPPV berulang 2. Penderita didudukkan dekat bagian ujung tempat
cenderung memiliki skor densitas tulang yang periksa, sehingga ketika posisi terlentang kepala
terendah. Pengamatan ini menunjukkan bahwa ekstensi ke belakang 30o-40o, penderita diminta
lepasnya otokonia dapat sejalan dengan
tetap membuka mata untuk melihat nistagmus
demineralisasi tulang pada umumnya. Tetapi perlu
ditentukan apakah terapi osteopenia atau osteoporosis yang muncul.
berdampak pada kecenderungan terjadinya BPPV 3. Kepala diputar menengok ke kanan 45o (kalau
berulang.3 kanalis semisirkularis posterior yang terlibat). Ini
Otokonia ditemukan pada 85-95 persen akan menghasilkan kemungkinan bagi otolith
pasien pada kanalis semisirkularis posterior untuk bergerak, kalau ia memang sedang berada
dibandingkan dengan kanalis semisirkularis horizontal. di kanalis semisirkularis posterior.
Sekitar 85 persen unilateral, dan 8 persen pada kedua
4. Dengan tangan pemeriksa pada kedua sisi
kanal posterior. Kanal horizontal terkena sekitar 5
persen dari kasus dan keterlibatan kanal anterior kepala penderita, penderita direbahkan sampai
jarang. Pada tahun 1992, partikel yang mengambang kepala tergantung pada ujung tempat periksa.
bebas diidentifikasi di kanalis semisirkularis posterior 5. Perhatikan munculnya nistagmus dan keluhan
ketika prosedur operasi. 12-15 Temuan ini mendukung vertigo, posisi tersebut dipertahankan selama 10-
teori kanalitiasis terkait penyebab dari BPPV.3 15 detik. Komponen cepat nistagmus harusnya
“up-bet” (ke arah dahi) dan ipsilateral.
2.5 Gejala Klinis 6. Kembalikan ke posisi duduk, nistagmus bisa
Gejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang
datang tiba-tiba pada perubahan posisi kepala, terlihat dalam arah yang berlawanan dan
beberapa pasien dapat mengatakan dengan tepat penderita mengeluhkan kamar berputar kearah
posisi tertentu yang menimbulkan keluhan vertigonya. berlawanan.
Biasanya vertigo dirasakan sangat berat, berlangsung 7. Berikutnya manuver tersebut diulang dengan
singkat hanya beberapa detik saja walaupun penderita kepala menoleh ke sisi kiri 45o dan
merasakannya lebih lama.4 seterusnya.1,3
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2020 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
roll test atau supine head turn maneuver (Pagnini- manuver-manuver yang ada bervariasi mulai dari
McClure maneuver). Dua temuan nistagmus yang 70%-100%. Beberapa efek samping dari melakukan
potensial dapat terjadi pada manuver ini, menunjukkan manuver seperti mual, muntah, vertigo, dan nistagmus
dua tipe dari BPPV kanal lateral.3 dapat terjadi, hal ini terjadi karena adanya debris
a. Tipe Geotrofik otolitith yang tersumbat saat berpindah ke segmen
Pada tipe ini, rotasi ke sisi patologis yang lebih sempit misalnya saat berpindah dari
menyebabkan nistagmus horisontal yang ampula ke kanal bifurcasio. Setelah melakukan
bergerak (beating) ke arah telinga paling manuver, hendaknya pasien tetap berada pada posisi
bawah. Ketika pasien dimiringkan ke sisi lain, duduk minimal 10 menit untuk menghindari risiko
sisi yang sehat, timbul nistagmus horisontal jatuh.1,3,5
yang tidak begitu kuat, tetapi kembali Tujuan dari manuver yang dilakukan adalah
bergerak ke arah telinga paling bawah. untuk mengembalikan partikel ke posisi awalnya yaitu
pada makula utrikulus.
b. Tipe Apogeotrofik
a. Manuver Epley
Pada kasus yang lebih jarang,
Manuver Epley adalah yang paling sering
supine roll test menghasilkan nistagmus yang
digunakan pada BPPV tipe kanal vertikal (posterior).
bergerak ke arah telinga yang paling atas.
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang
Ketika kepala dimiringkan ke sisi yang
sakit sebesar 45o, lalu pasien berbaring dengan kepala
berlawanan, nistagmus akan kembali
tergantung dan dipertahankan 1-2 menit. Lalu kepala
bergerak ke sisi telinga paling atas.
ditolehkan 90o ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi
Pada kedua tipe BPPV kanal lateral,
berubah menjadi lateral dekubitus dan dipertahan 30-
telinga yang terkena diperkirakan adalah
60 detik. Setelah itu pasien mengistirahatkan dagu
telinga dimana sisi rotasi menghasilkan
pada pundaknya dan kembali ke posisi duduk secara
nistagmus yang paling kuat. Di antara kedua
perlahan.3,5
tipe dari BPPV kanal lateral, tipe geotrofik
adalah tipe yang paling banyak.3
3. Diagnosis BPPV Tipe Kanal Anterior dan Tipe
Polikanalikular
Benign Paroxysmal Positional Vertigo tipe
kanal anterior tidak spesifik, berkaitan dengan
paroxysmal downbeating nystagmus, kadang-kadang
dengan komponen torsi minor mengikuti posisi Dix-
Hallpike. Bentuk ini mungkin ditemui saat mengobati
bentuk lain dari BPPV. Benign Paroxysmal Positional
Vertigo kanal anterior kronis atau persisten jarang.
Dari semua tipe BPPV, BPPV kanal anterior
Gambar 6. Manuver Epley
tampaknya tipe yang paling sering sembuh secara
spontan. Diagnosisnya harus dipertimbangkan dengan
b. Manuver Semont
hati-hati karena downbeating positional nystagmus
Manuver ini diindikasikan untuk pengobatan
yang berhubungan dengan lesi batang otak atau
cupulolithiasis kanal posterior. Jika kanal posterior
cerebellar dapat menghasilkan pola yang sama.
terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu kepala
Benign Paroxysmal Positional Vertigo tipe
dimiringkan 45o ke sisi yang sehat, lalu secara cepat
polikanalikular jarang, tetapi menunjukkan bahwa dua
bergerak ke posisi berbaring dan dipertahankan
atau lebih kanal secara bersamaan terkena pada
selama 1-3 menit. Ada nistagmus dan vertigo dapat
waktu yang sama. Keadaan yang paling umum adalah
diobservasi. Setelah itu pasien pindah ke posisi
BPPV kanal posterior dikombinasikan dengan BPPV
berbaring di sisi yang berlawanan tanpa kembali ke
kanal horisontal. Nistagmus ini bagaimanapun juga
posisi duduk lagi.3,5
tetap akan terus mengikuti pola BPPV kanal tunggal,
meskipun pengobatan mungkin harus dilakukan
secara bertahap dalam beberapa kasus.3
Pasien berguling 360o, yang dimulai dari posisi neurectomy mempunyai risiko kehilangan
supinasi lalu pasien menolehkan kepala 90 o ke sisi pendengaran yang tinggi.5
yang sehat, diikuti dengan membalikkan tubuh ke 2.8 Komplikasi
posisi lateral dekubitus. Lalu kepala menoleh ke Meskipun BPPV menyebabkan rasa tidak
bawah dan tubuh mengikuti ke posisi ventral nyaman, jarang sekali menyebabkan komplikasi pada
dekubitus. Pasien kemudian menoleh lagi 90o dan penderitanya. Dalam kasus yang jarang terjadi, BPPV
tubuh kembali ke posisi lateral dekubitus lalu kembali persisten yang berat dapat menyebabkan muntah,
ke posisi supinasi. Masing-masing gerakan penderita mungkin beresiko mengalami dehidrasi.7
dipertahankan selama 15 detik untuk migrasi lambat
dari partikel-partikel sebagai respon terhadap 2.9 Prognosis
gravitasi.3,6 Pasien perlu diberikan edukasi dan
diyakinkan tentang penyakitnya. Sepertiga pasien
mengalami remisi dalam 3 minggu dan mayoritas
pasien pada 6 bulan setelah pengobatan. Pasien
harus dibuat menyadari bahwa BPPV sangat bisa
diobati, tetapi harus memperingatkan bahwa
kekambuhan adalah umum bahkan setelah
pengobatan berhasil dengan manuver reposisi,
sehingga perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Literatur yang diterbitkan bervariasi pada tingkat
kekambuhan, dengan studi observasional jangka
Gambar 8. Manuver Lempert panjang menunjukkan tingkat kekambuhan 18% di
atas 10 tahun, sedangkan penelitian lain menunjukkan
2.7.2 Farmakologi tingkat kekambuhan tahunan 15%, dengan tingkat
Penatalaksanaan dengan farmakologi untuk kekambuhan 50% pada 40 bulan setelah pengobatan.
BPPV tidak secara rutin dilakukan. Beberapa Munculnya kekambuhan meskipun pengobatan
pengobatan hanya diberikan untuk jangka pendek memadai merupakan indikasi untuk dirujuk ke klinik
untuk gejala-gejala vertigo, mual dan muntah yang spesialis.7
berat yang dapat terjadi pada pasien BPPV, seperti
setelah melakukan terapi PRM.
Pengobatan untuk vertigo disebut juga Paresis Nervus Fasialis Pada Otitis Media
pengobatan suppresant vestibular, obat yang Supuratif Kronik
digunakan adalah golongan benzodiazepine
(diazepam, clonazepam) dan antihistamine (meclizine, 3.1 Anatomi Telinga Tengah
dipenhidramin). Benzodiazepines dapat mengurangi
sensasi berputar namun dapat mengganggu Telinga secara anatomi dibagi menjadi tiga bagian,
kompensasi sentral pada kondisi vestibular perifer. yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Antihistamine mempunyai efek supresif pada pusat Telinga tengah berbentuk kubus dengan membran
muntah sehingga dapat mengurangi mual dan muntah timpani sebagai batas luar, tuba Eustachius sebagai
karena motion sickness. Harus diperhatikan bahwa batas depan, vena jugularis sebagai batas bawah,
benzodiazepine dan antihistamine dapat mengganggu aditus ad antrum dan kanalis fasialis pars vertikalis
kompensasi sentral pada kerusakan vestibular sebagai batas belakang,tegmen timpani sebagai batas
sehingga penggunaannya diminimalkan.3 atas. Selanjutnya, berturut-turut dari atas ke bawah
kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis,
2.7.3 Operasi tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round
Operasi dapat dilakukan pada pasien BPPV window), serta promontorium sebagai batas dalam dari
yang telah menjadi kronik dan sangat sering mendapat telinga tengah. Telinga tengah terdiri dari tiga buah
serangan BPPV yang hebat, bahkan setelah tulang pendengaran yang tersusun dari luar kedalam,
melakukan manuver-manuver yang telah disebutkan di yaitu maleus, inkus, dan stapes,serta tuba Eustachius
atas. Dari literatur dikatakan indikasi untuk melakukan yang merupakan penghubung daerah nasofaring
operasi adalah pada intractable BPPV, yang biasanya dengan telinga tengah.9
mempunyai klinis penyakit neurologi vestibular, tidak
seperti BPPV biasa.
Terdapat dua pilihan intervensi dengan teknik
operasi yang dapat dipilih, yaitu transeksi saraf
ampula posterior (singular neurectomy) dan oklusi
(plugging) kanal posterior semisirkular. Kedua
prosedur mempunyai komplikasi seperti
ketidakseimbangan dan kehilangan pendengaran.
Namun lebih dipilih teknik dengan oklusi karena teknik
Gambar 9. Batas-batas telinga tengah
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2020 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas