Anda di halaman 1dari 15

Dokter Muda THT-KL Periode Maret–April 2019 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Referat

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Oleh:
Hasyyati Imanina 1740312260
Putri Rahmawati 1740312215

Preseptor :
dr. Nirza Warto, Sp. THT-KL (K) , FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMILPADANG
2019

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Maret–April 2019 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Referat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Referat
diagnosis dan manajemen yang adekuat
Benign paroxysmal positional vertigo terhadap penyakit ini.1,4
(BPPV)
Hasyyati Imanina, Putri Rahmawati Anatomi dan Fisiologi Sistem
Vestibularis

PENDAHULUAN Telinga dalam berfungsi dalam 2


hal, yaitu keseimbangan dan pendengaran.
Vertigo adalah sensasi berputar baik Organ yang berfungsi untuk pendengaran
dari diri atau lingkungan tanpa adanya adalah koklea, sedangkan komponen
gerakan sejati. Benign paroxysmal vestibular pada tellinga dalam merupakan
positional vertigo (BPPV) adalah salah satu organ yang penting dalam keseimbangan
jenis vertigo yang paling sering, berupa yang akan berkoordinasi dengan input
gangguan pada telinga bagian dalam lainnya (seperti proprioseptif dan visual) ke
ditandai dengan episode vertigo posisi otak sehingga bekerja menjadi suatu sistem
berulang.1Kondisi ini ditandai dengan keseimbangan. Sistem vestibular perifer
sensasi berputar yang nyata, biasanya terdiri dari lima elemen di tiap sisinya: tiga
berlangsung selama < 1 menit yang dipicu kanalis semisirkularis dan dua organ otolit,
oleh adanya perubahan posisi kepala. sakula dan utrikula (Gambar 1.1) 5
Vertigo biasanya terjadi ketika pasien Struktur membranosa telinga dalam
bagun dari tidur, berguling di tempat tidur, dan epitelnya dibungkus oleh kapsul otik
memiringkan kepala ke belakang atau yang merupakan salah satu tulang yang
membungkuk.2 paling tebal di tubuh. Kapsul otik, yang
berlokasi di bagian petrous dari tulang
Secara keseluruhan insidennya
temporal, tidak seperti tulang lainnya,
meningkat sesuai dengan pertambahan
mempunyai sedikit pergantian, karena
umur. Pada kebanyakan kasus, etiologi
adanya osteopontin di cairan telinga dalam
spesifik BPPV tidak bisa diidentifikasi.
yang menekan remodeling tulang. Kanal
Penyebab yang paling sering yang
tulang ini menjadi tempat bagi duktus yang
diketahui adalah cedera kepala tertutup,
bermembran dengan ruang diantaranya
diikuti dengan neuritis vestibularis.
terisi dengan perilimfe. Komposisi cairan
Beberapa literatur menyatakan adanya
perilimfe sama dengan cairan
kejadian predisposisi seperti infeksi dan
serebrospinal. Duktus bermembran ini terisi
prosedur bedah tertentu, termasuk
oleh endolimfe. Sekresi endolimfe diatur
stapeidektomi dan insersi implant koklear.3
oleh stria vaskularis di koklea dan sel-sel
BPPV bersifat benign atau jinak hitam di vestibula. Ampula kanalis
karena penyakit ini dapat pulih hingga 50% semisirkularis mengeluarkan cairan yang
dalam 3 bulan. Namun, dampak klinis dan kaya potasium yang bersifat positif, dimana
kualitas hidup BPPV yang tidak sekresinya bergantung pada ko-transporter
terdiagnosis dan tidak diobati mungkin jauh basolateral Na+, K(+)-ATPase, dan Na-K-
dari istilah"jinak," karena pasien dengan Cl . Ampula terletak pada salah satu ujung
BPPV memiliki risiko jatuh, terutama pada kanalis menjadi tempat beradanya krista
orang tua dan penurunan kinerja kegiatan ampularis. Krista ampularis ini terdiri dari
sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan transduser sensorik (sel-sel rambut) dan
struktur pendukung serta mastriks gelatin bekerja bersama dengan kanal lainnya yang
yang berserat atau dikenal juga dengan berlokasi di sisi kepala lainnya. Keduanya
kupula, dimana streosilia dari sel rambut akan mengorientasikan potongan yang
tertanam. Gravitasi yang spesifik pada sama. 5
kupula mirip dengan endolimfe. Ketika Organ otolit paling baik mendeteksi
kepala berotasi, endolimfe memenuhi akselerasi liner. Terdiri dari utrikula dan
duktus bermembran bergeser akibat sakula. Karena orientasinya, yang ortogonal
didorong atau ditarik pleh kupula sehingga satu sama lain, utrikula lebih sensitif
akan mendefleksikan stereosilia. terhadap aklerasi linear dan pergerakan
Berdasarkan arah defleksinya dan telinga kepala pada potongan horiozontal,
(apakah menuju atau menjauhi kinosilium), sedangkan sakula lebih sensitif pada
sel-sel rambut akan akan terstimulasi atau akselarasi liner dan perggerakan kepala
tersurpresi. Sinyal yang dihasilkan akan pada potongan vertical. Epitel sensorik
dikirim ke otak oleh cabang nervus memproyeksikan sel-sel rambut menuju
kranialis VIII yang terdiri dari aferen membran otokonial (sebuah lapisan tebal
bipolar yang mana akhir perifernya terdiri yang lengket) yang mana otokonia terletak.
dari kaliks besar untuk transmisi sinaps Krital-kritas bergeser selama akselerasi
sensorineural dari sel-sel rambut. 5 linear, yang akan mendefleksikan bundel
Ketiga kanalis yang ada hampir silia sel rambut dan mengubah sinyal
tegak lurus satu sama lain dan dapat vestibular yang terkirim ke otak. Krital
mengkodekan 3 potongan (roll, pitch, yaw) calsium otokonia terdiri dari kalsium
yang terdiri dari aksis x,y, dan z. Potongan karbonat yang mempunyai berat 2,95 gram
pitch berkorespondensi untuk berbaring, per cm3 dan berbentuk heksagon
duduk dari posisi supinasi, atau melihat ke panjangnya 3 hingga 30  μm. Oleh karena
atas atau ke bawah, sedangkan gerakan beratnya, krital ini sensistif dengan gaya
potongan plane berkorespondensi terhadap gravitasi. 5
rotasi kepala ke kanan atau kiri saat posisi
supinasi. Gerakan potongan yaw berfungsi
saat kepala berputar ke kiri atau kanan saat
posisi duduk. Kinosilia menghadap utrikula
pada kanalis semisirkularis horizontal dan
membelakangi utrikula pada semisirkularis
posterior dan superior. Adanya defleksi
menuju kinosilium mengakibatkan eksitasi
dan defleksi menjauhi kinosilium
menghasilkan hambatan. Kinosilia pada Gambar 1.1 Ilustrasi komponen
kritas ampularis pada ampula semisirkularis telinga dalam yang terdiri dari kokle dan
posterior dan superior (anterior atau vestibula 5
vertikal) berorientasi pada depolarisasi sel-
sel rambut ketika endolimfe menggerakkan
arah utrikofugal. Kepala yang menoleh ke
satu sisi sesuai dengan potongan diats akan
menyebabkan endolimfe ke arah yang
berlawanan. Tiap kanalis semisirkularis
Secara keseluruhan, prevalensi
BPPV telah dilaporkan berkisar antara 10,7
hingga 140 per 100.000 populasi.16-18
Namun, penelitian terhadap pasien tertentu
memperkirakan prevalensi 900 per
10.000.19-21 Penelitian lainnya telah
melaporkan prevalensi seumur hidup
2,4%.1

BPPV dapat muncul kapan saja


mulai dari masa kanak-kanak sampai usia
tua, tetapi penyebab idiopatik biasanya
merupakan penyakit usia tua, memuncak
pada dekada keenam sampai ketujuh. 2
Gambar 1.2 Anatomi telinga dalam6 BPPV sekitar dua kali lebih sering pada
wanita dibandingkan pria.1
Definisi
Etiologi
BPPV (Benign Paroksysmal
Positional Vertigo) adalah bentuk vertigo Lebih dari 95% pasien disebabkan
posisi. Vertigo posisi didefinisikan sebagai karena degeneratif atau idiopatik,
sensasi berputar yang disebabkan oleh sedangkan pasien simtomatik paling sering
perubahan posisi kepala relatif terhadap disebabkan oleh cedera kepala (17%) atau
gravitasi. BPPV didefinisikan sebagai vestibular neuritis (15%). BPPV sering
gangguan pada telinga bagian dalam yang terjadi setelah istirahat total di tempat tidur
ditandai oleh episode berulang vertigo dengan penyakit lain atau setelah operasi.
posisi Secara tradisional, istilah "jinak" dan Sekitar 5% pasien BPPV spontan dan 10%
"paroksismal" telah digunakan untuk pasien BPPV karena trauma menunjukkan
menggambarkan bentuk khusus dari posisi BPPV yang bilateral, umumnya asimetris.
vertigo ini. Dalam konteks ini, deskripsi Kanalis posterior kanan dipengaruhi sekitar
jinak menyiratkan bahwa BPPV adalah dua kali lebih sering dibandingkan kiri,
bentuk vertigo posisi bukan karena untuk yang mungkin terkait dengan fakta bahwa
gangguan sistem saraf pusat (CNS) yang lebih banyak orang tidur sisi kanan mereka.
2
serius dan memiliki prognosis yang baik.
Prognosis yang baik ini sebagian
Patofisiologi
didasarkan pada fakta bahwa BPPV dapat
pulih secara spontan di sekitar 20% dari BPPV terjadi sebagai akibat dari
pasien dengan 1 bulan follow up dan hingga otoconia, kristal kecil kalsium karbonat
50% pada 3 bulan. 1 yang merupakan bagian normal dari
anatomi telinga bagian dalam, terlepas dari
membran otolitik pada utrikulus dan
terkumpul di salah satu kanal setengah
lingkaran. Ketika kepala diam, gravitasi
Epidemiologi menyebabkan otoconia menggumpal dan
menetap. Ketika kepala bergerak, otoconia
bergeser. Ini merangsang cupula untuk diputar ke kanan atau ke kiri saat terlentang
mengirim sinyal palsu ke otak, (arah perubahan posisi parystysmal
menghasilkan vertigo dan memicu nystagmus). Nistagmus posisi yang
nystagmus (gerakan mata yang tidak berubah arah dapat berupa geotropik atau
disengaja). Respons rangsang cupular apogeotropik. Bentuk geotropik, yang
biasanya terkait dengan pergerakan otoliths dianggap hasil dari puing-puing otokonial
(kristal kalsium karbonat) yang bergerak bebas di lengan panjang dari
menciptakan aliran endolimf di dalam kanalis semisirkularis, umumnya lebih
kanal setengah lingkaran yang terkena. responsif terhadap pengobatan. Bentuk
Bentuk BPPV yang paling umum terjadi apogeotropik kemungkinan karena bahan
ketika otoliths dari makula utrikulus jatuh otokonial di lengan pendek kanal atau
ke lumen kanalis semisirkularis posterior melekat pada cupula (cupulolithiasis). Oleh
yang merespons efek gravitasi. Otolit karena itu, seseorang berusaha untuk
ektopik ini, yang telah diamati secara mengubah apogeotropik yang lebih tahan
intraoperatif, disebut sebagai canalith. terhadap pengobatan menjadi bentuk
Kanalit padat dan bergerak di kanal nistagmus geotropik yang lebih responsif
setengah lingkaran ketika posisi kepala terhadap pengobatan dari bentuk kanal
berubah sehubungan dengan gravitasi; horizontal BPPV . Nistagmus dan vertigo
gerakan kanal akhirnya menangkis cupula, dari kanal horizontal BPPV dapat dipicu
menyebabkan vertigo dan nistagmus. oleh manuver Dix-Hallpike tetapi lebih
Dalam beberapa kasus, canaliths melekat dapat diinduksi oleh uji head roll terlentang
pada cupula, menyebabkan cupulolithiasis, atau disebut manuver Pagnini-McClure.
yang merupakan bentuk BPPV yang kurang Tes bow and lean dapat digunakan sebagai
responsif terhadap manuver pengobatan.7 tes diagnostik dalam uji kanal horizontal.
Dalam sebuah studi prospektif, tes ini
Variasi Kanal menunjukkan hasil yang signifikan untuk
BPPV dapat mempengaruhi kanalis canalithiasis dan cupulolithiasis kanal
semisirkularis posterior, anterior, dan lateral terhadap supine head roll test. 7
horizontal dan dalam beberapa kasus Gejala Klinis
bahkan mungkin melibatkan lebih dari satu
kanal pada satu waktu. Karena posisi Gejala klinis utama adalah berupa pusing
bergantung gravitasi, kanal semisirkularis berputar. Keluhan pusing biasanya
yang paling sering terkena adalah kanal dideskripsikan sebagai sensasi lingkungan
posterior. Kanal anterior (karena letaknya yang berputar. Onsetnya akut, berat dan
superior) dan bentuk polikanalikular adalah menghilang dalam beberapa detik-<1 menit
yang paling jarang terjadi Dalam sebuah biasanya perubahan posisi kepala, seperti
penelitian terhadap 614 pasien BPPV saat akan tidur, memiringkan kepala, atau
selama periode 11 tahun, BPPV kanal saat bangun setelah dari posisi berbaring.5
posterior terjadi pada 543 pasien (88,45%),
horizontal pada 39 (6,4%) dan kanal Keluhan pusing berputar disertai
superior anterior di 32 (5,2%) ) Nystagmus keluhan penyerta seperti telinga
dari kanal horizontal BPPV adalah berdenging, mual, muntah dan keluhan-
horizontal dan berubah arah ketika kepala keluhan lain (drop attack, gangguan
penglihatan, disatria, disfonia, gangguan
pergerakan atau sensibilitas) bilamana vertigo mungkin akan timbul namun
keluhan ini ada dan bersamaan dengan menghilang setelah beberapa detik.
penurunan kesadaran maka perlu dicurigai 2. Penderita didudukkan dekat bagian ujung
kelainan serebrovaskuler. 5 tempat periksa, sehingga ketika posisi
terlentang kepala ekstensi ke belakang 30o-
Diagnosis BPPV 40o, penderita diminta tetap membuka mata
Diagnosis BPPV dapat ditegakkan untuk melihat nistagmus yang muncul.
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik 3. Kepala diputar menengok ke kanan 45o
yang ditemukan serta berbagai manuver (kalau kanalis semisirkularis posterior yang
diagnosis. terlibat). Ini akan menghasilkan
Anamnesis kemungkinan bagi otolith untuk bergerak,
Vertigo telah didefinisikan sebagai kalau ia memang sedang berada di kanalis
"sensasi ilusi gerak diri atau lingkungan." semisirkularis posterior.
27 Gejala vertigo yang dihasilkan dari 4. Dengan tangan pemeriksa pada kedua sisi
kanal posterior BPPV biasanya kepala penderita, penderita direbahkan
digambarkan oleh pasien sebagai sensasi sampai kepala tergantung pada ujung
rotasi atau berputar ketika pasien tempat periksa.
mengubah posisi kepala relatif terhadap 5. Perhatikan munculnya nistagmus dan
gravitasi. Serangan sering dipicu oleh keluhan vertigo, posisi tersebut
kegiatan sehari-hari dan biasanya terjadi dipertahankan selama 10-15 detik.
ketika berguling di tempat tidur atau ketika Komponen cepat nistagmus harusnya “up-
pasien memiringkan kepala untuk melihat bet” (ke arah dahi) dan ipsilateral.
ke atas (misalnya, menempatkan objek di 6. Kembalikan ke posisi duduk, nistagmus
rak yang lebih tinggi dari kepala) atau bisa terlihat dalam arah yang berlawanan
membungkuk ke depan (misalnya, dan penderita mengeluhkan kamar berputar
mengikat sepatu). Pasien biasanya kearah berlawanan.
melaporkan vertigo yang berlangsung 1 7. Berikutnya manuver tersebut diulang
menit atau kurang dan adanya batasan dengan kepala menoleh ke sisi kiri 45o dan
dalam bergerang untuk menghindari seterusnya.
1
cetusan vertigo.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik standar untuk
BPPV adalah tes Dix-Hallpike dan tes
kalori.
Tes Dix-Hallpike8
Tes ini tidak boleh dilakukan pada
pasien yang memiliki masalah dengan leher
dan punggung. Tujuannya adalah untuk
memprovokasi serangan vertigo dan untuk
melihat adanya nistagmus. Cara Gambar 8.1 Tes Dix-Hallpike9
melakukannya sebagai berikut : Pada orang normal nistagmus dapat
1. Pertama-tama jelaskan pada penderita
timbul pada saat gerakan provokasi ke
mengenai prosedur pemeriksaan, dan belakang, namun saat gerakan selesai
dilakukan tidak tampak lagi nistagmus. mengalami pusing yang berat selama
Pada pasien BPPV setelah provokasi beberapa saat.3 Tes ini dilakukan dengan
ditemukan nistagmus yang timbulnya memposisikan pasien dalam posisi supinasi
lambat, 40 detik, kemudian nistagmus atau berbaring terlentang dengan kepala
menghilang kurang dari satu menit bila pada posisi netral diikuti dengan rotasi
sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis kepala 90 derajat dengan cepat ke satu sisi
nistagmus dapat terjadi lebih dari satu dan dokter mengamati mata pasien untuk
menit, biasanya serangan vertigo berat dan memeriksa ada tidaknya nistagmus.3
timbul bersamaan dengan nistagmus.8 Setelah nistagmus mereda (atau jika tidak
b. Tes kalori ada nistagmus), kepala kembali menghadap
Tes kalori ini dianjurkan oleh Dix ke atas dalam posisi supinasi. Setelah
dan Hallpike. Pada cara ini dipakai 2 nistagmus lain mereda, kepala kemudian
macam air, dingin dan panas. Suhu air diputar/ dimiringkan 90 derajat ke sisi yang
dingin adalah 300C, sedangkan suhu air berlawanan, dan mata pasien diamati lagi
panas adalah 440C. Volume air yang untuk memeriksa ada tidaknya nistagmus.1
dialirkan ke dalam liang telinga masing-
masing 250 ml, dalam waktu 40 detik. Diagnosis BPPV dapat ditegakkan
Setelah air dialirkan, dicatat lama berdasarkan riwayat dan pemeriksaan
nistagmus yang timbul. Setelah telinga kiri fisik.10 Pasien biasanya melaporkan episode
diperiksa dengan air dingin, diperiksa berputar ditimbulkan oleh gerakan-gerakan
telinga kanan dengan air dingin juga. tertentu, seperti berbaring atau bangun
Kemudian telinga kiri dialirkan air panas, tidur, berguling di tempat tidur, melihat ke
lalu telinga dalam. Pada tiap-tiap selesai atas atau meluruskan badan setelah
pemeriksaan (telinga kiri atau kanan atau membungkuk.1 Episode vertigo
air dingin atau air panas) pasien berlangsung 10 sampai 30 detik dan tidak
diistirahatkan selama 5 menit (untuk disertai dengan gejala tambahan selain
menghilangkan pusingnya).8 mual pada beberapa pasien. Beberapa
pasien yang rentan terhadap mabuk (motion
c. Tes Supine Roll
sickness) mungkin merasa mual dan pusing
Jika pasien memiliki riwayat yang
selama berjam-jam setelah serangan
sesuai dengan BPPV dan hasil tes Dix-
vertigo, tetapi kebanyakan pasien merasa
Hallpike negatif, dokter harus melakukan
baik-baik saja di antara episode vertigo.
supine roll test untuk memeriksa ada
Jika pasien melaporkan vertigo spontan
tidaknya BPPV kanal lateral. BPPV kanal
atau vertigo yang berlangsung lebih dari
lateral atau disebut juga BPPV kanal
satu atau dua menit atau jika episode
horisontal adalah BPPV terbanyak kedua.
vertigo tidak pernah terjadi di tempat tidur
Pasien yang memiliki riwayat yang sesuai
atau dengan perubahan posisi kepala, maka
dengan BPPV, yakni adanya vertigo yang
kita harus mempertanyakan diagnosis
diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi
BPPV.1
tidak memenuhi kriteria diagnosis BPPV
kanal posterior harus diperiksa ada Diagnosis BPPV Tipe Kanal Posterior
tidaknya BPPV kanal lateral.1 Dokter dapat mendiagnosis BPPV
Dokter harus menginformasikan tipe kanal posterior ketika nistagmus
pada pasien bahwa manuver ini bersifat posisional paroksismal dapat diprovokasi
provokatif dan dapat menyebabkan pasien
dengan manuver Dix-Hallpike. Manuver ini nistagmus yang potensial dapat terjadi pada
dilakukan dengan memeriksa pasien dari manuver ini, menunjukkan dua tipe dari
posisi berdiri ke posisi berbaring (hanging BPPV kanal lateral.1
position) dengan kepala di posisikan 45 a. Tipe Geotrofik. Pada tipe ini, rotasi ke
derajat terhadap satu sisi dan leher sisi patologis menyebabkan nistagmus
diekstensikan 20 derajat. Manuver Dix- horisontal yang bergerak (beating) ke arah
Hallpike menghasilkan torsional upbeating telinga paling bawah. Ketika pasien
nystagmus yang terkait dalam durasi dimiringkan ke sisi lain, sisi yang sehat,
dengan vertigo subjektif yang dialami timbul nistagmus horisontal yang tidak
pasien, dan hanya terjadi setelah begitu kuat, tetapi kembali bergerak ke arah
memposisikan Dix-Hallpike pada sisi yang telinga paling bawah.1
terkena. Diagnosis presumtif dapat dibuat b. Tipe Apogeotrofik. Pada kasus yang
dengan riwayat saja, tapi nistagmus lebih jarang, supine roll test menghasilkan
posisional paroksismal menegaskan nistagmus yang bergerak ke arah telinga
10
diagnosisnya. yang paling atas. Ketika kepala
Nistagmus yang dihasilkan oleh dimiringkan ke sisi yang berlawanan,
manuver Dix-Hallpike pada BPPV kanal nistagmus akan kembali bergerak ke sisi
posterior secara tipikal menunjukkan 2 telinga paling atas.1
karakteristik diagnosis yang penting. Pada kedua tipe BPPV kanal lateral,
Pertama, ada periode latensi antara telinga yang terkena diperkirakan adalah
selesainya manuver dan onset vertigo rotasi telinga dimana sisi rotasi menghasilkan
subjektif dan nistagmus objektif. Periode nistagmus yang paling kuat. Di antara
latensi untuk onset nistagmus dengan kedua tipe dari BPPV kanal lateral, tipe
manuver ini tidak spesifik pada literatur, geotrofik adalah tipe yang paling banyak. 10
tapi berkisar antara 5 sampai 20 detik, Diagnosis BPPV Tipe Kanal Anterior
walaupun dapat juga berlangsung selama 1 dan Tipe Polikanalikular
menit pada kasus yang jarang. Yang kedua, Benign Paroxysmal Positional
vertigo subjektif yang diprovokasi dan Vertigo tipe kanal anterior berkaitan dengan
nistagmus meningkat, dan kemudian paroxysmal downbeating nystagmus,
mereda dalam periode 60 detik sejak onset kadang-kadang dengan komponen torsi
nistagmus.1
Riwayat Pasien melaporkan episode
berulang dari vertigo yang
Tabel 8.1. Kriteria Diagnosis untuk BPPV
terjadi karena perubahan
Tipe Kanal Posterior posisi kepala
Pemeriksa Setiap kriteria berikut
an Fisik terpenuhi:
Diagnosis BPPV Tipe Kanal Lateral
 Vertigo berkaitan dengan
BPPV tipe kanal lateral (horisontal) nistagmus diprovokasi oleh
terkadang dapat ditimbulkan oleh Dix- tes Dix-Hallpike
Hallpike manuver. Namun cara yang paling  Ada periode laten antara
dapat diandalkan untuk mendiagnosis selesainya tes Dix-Hallpike
BPPV horisontal adalah dengan supine roll dengan onset vertigo dan
test atau supine head turn maneuver nistagmus
(Pagnini-McClure maneuver). Dua temuan  Vertigo dan nistagmus
yang diprovokasi meningkat
dan kemudian hilang dalam
periode waktu 60 detik sejak
onset nistagmus.
minor mengikuti posisi Dix-Hallpike. Penatalaksanaan BPPV
Bentuk ini mungkin ditemui saat mengobati
bentuk lain dari BPPV. Benign Paroxysmal Non-Farmakologi
Positional Vertigo kanal anterior kronis Benign Paroxysmal Positional
atau atau persisten jarang. Dari semua tipe Vertigo adalah suatu penyakit yang dapat
BPPV, BPPV kanal anterior tampaknya tipe sembuh secara spontan dalam beberapa
yang paling sering sembuh secara spontan. bulan. Namun telah banyak penelitian yang
Diagnosisnya harus dipertimbangkan membuktikan dengan pemberian terapi
dengan hati-hati karena downbeating dengan manuver reposisi partikel/ Particle
positional nystagmus yang berhubungan Repositioning Maneuver (PRM) dapat
dengan lesi batang otak atau cerebellar secara efektif menghilangkan vertigo pada
dapat menghasilkan pola yang sama.10 BPPV, meningkatkan kualitas hidup, dan
Benign Paroxysmal Positional Vertigo tipe mengurangi risiko jatuh pada pasien.
polikanalikular jarang, tetapi menunjukkan Keefektifan dari manuver-manuver yang
bahwa dua atau lebih kanal secara ada bervariasi mulai dari 70%-100%.
bersamaan terkena pada waktu yang sama. Beberapa efek samping dari melakukan
Keadaan yang paling umum adalah BPPV manuver seperti mual, muntah, vertigo, dan
kanal posterior dikombinasikan dengan nistagmus dapat terjadi, hal ini terjadi
BPPV kanal horisontal. Nistagmus ini karena adanya debris otolitith yang
bagaimanapun juga tetap akan terus tersumbat saat berpindah ke segmen yang
mengikuti pola BPPV kanal tunggal, lebih sempit misalnya saat berpindah dari
meskipun pengobatan mungkin harus ampula ke kanal bifurcasio. Setelah
dilakukan secara bertahap dalam beberapa melakukan manuver, hendaknya pasien
kasus.
10 tetap berada pada posisi duduk minimal 10
menit untuk menghindari risiko jatuh.11
Tujuan dari manuver yang dilakukan
Membedakan dengan Penyebab Sentral adalah untuk mengembalikan partikel ke
Benign Paroxysmal Positional posisi awalnya yaitu pada makula utrikulus.
Vertigo yang khas biasanya mudah dikenali a. Manuver Epley
seperti di atas dan merespon terhadap Manuver Epley adalah yang paling
pengobatan. Bentuk-bentuk vertigo sering digunakan pada BPPV tipe kanal
posisional yang paling sering menyebabkan vertikal (posterior). Pasien diminta
kebingungan adalah mereka dengan untuk menolehkan kepala ke sisi yang
downbeating nystagmus, atau mereka sakit sebesar 45o, lalu pasien berbaring
dengan nistagmus yang tidak benar-benar dengan kepala tergantung dan
ditimbulkan oleh manuver posisi, tetapi dipertahankan 1-2 menit. Lalu kepala
tetap terlihat saat pasien berada pada posisi ditolehkan 90o ke sisi sebaliknya, dan
kepala menggantung. Tabel dibawah posisi supinasi berubah menjadi lateral
menguraikan beberapa fitur yang mungkin dekubitus dan dipertahan 30-60 detik.
membantu membedakan vertigo sentral dari Setelah itu pasien mengistirahatkan
vertigo perifer. Sebagai aturan umum, jika dagu pada pundaknya dan kembali ke
nistagmus tidak khas, atau jika gagal posisi duduk secara perlahan.11
merespon terhadap terapi posisi, penyebab
sentral harus dipertimbangkan.10
bawah dan tubuh mengikuti ke posisi
ventral dekubitus. Pasien kemudian
menoleh lagi 90o dan tubuh kembali ke
posisi lateral dekubitus lalu kembali ke
posisi supinasi. Masing-masing gerakan
dipertahankan selama 15 detik untuk
migrasi lambat dari partikel-partikel
sebagai respon terhadap gravitasi.11

Gambar 9.1 Manuver Epley11


b. Manuver Semont
Manuver ini diindikasikan untuk
pengobatan cupulolithiasis kanal
posterior. Jika kanal posterior terkena,
pasien diminta duduk tegak, lalu kepala
dimiringkan 45o ke sisi yang sehat, lalu Gambar 9.3 Manuver Lempert11
secara cepat bergerak ke posisi
berbaring dan dipertahankan selama 1-3 4. Posisi lama yang dipaksakan
menit. Ada nistagmus dan vertigo dapat Posisi lama yang dipaksakan adalah
diobservasi. Setelah itu pasien pindah manuver perawatan lain, dijelaskan oleh
ke posisi berbaring di sisi yang Vannuchi, untuk perawatan kanal lateral
berlawanan tanpa kembali ke posisi BPPV. Strateginya terdiri dari
duduk lagi.11 mempertahankan desubitus lateral yang
dipaksakan, dengan telinga yang terkena di
undermost posisi selama 12 jam.11
5. Latihan Brandt-Daroff
Latihan Brandt-Daroff dikembangkan
untuk administrasi rumah sendiri, sebagai
terapi tambahan untuk pasien yang telah
bergejala, bahkan setelah Epley atau
Semont manuver. Beberapa penulis
Gambar 9.2 Manuver Semont11 mengindikasikannya satu minggu sebelum
manuver terapeutik, bertujuan untuk
c. Manuver Lempert
meningkatkan tolerabilitas pasien. Latihan
Manuver ini dapat digunakan pada Brandt- Daroff adalah latihan penentuan
pengobatan BPPV tipe kanal lateral posisi yang secara teoritis, mempromosikan
(horizontal). Pasien berguling 360o, habituasi. Keterlibatan lebih dari satu
yang dimulai dari posisi supinasi lalu setengah lingkaran kanal tidak biasa.
pasien menolehkan kepala 90o ke sisi Dalam kasus ini, reposisi manuver akan
yang sehat, diikuti dengan diterapkan dalam langkah-langkah.
membalikkan tubuh ke posisi lateral Perawatan masing-masing kanal setengah
dekubitus. Lalu kepala menoleh ke
lingkaran yang terkena akan dilakukan, atas. Dari literatur dikatakan indikasi untuk
dalam protokol sesuai dengan pergerakan melakukan operasi adalah pada intractable
mata yang diamati dan identifikasi yang BPPV, yang biasanya mempunyai klinis
benar dari setiap kanalis semisirkularis penyakit neurologi vestibular, tidak seperti
yang terkena. Pengamatan ini mengarah BPPV biasa.12
pada penyelidikan postural keseimbangan Terdapat dua pilihan intervensi dengan
pada pasien dengan setengah lingkaran teknik operasi yang dapat dipilih, yaitu
lateral dan posterior kanal BPPV. Pasien transeksi saraf ampula posterior (singular
dengan BPPV posterior mengalami neurectomy) dan oklusi (plugging) kanal
gangguan kemampuan keseimbangan statis posterior semisirkular. Kedua prosedur
ketika visual dan proprioseptif input tidak mempunyai komplikasi seperti
memadai.11 ketidakseimbangan dan kehilangan
Farmakologi pendengaran. Namun lebih dipilih teknik
Penatalaksanaan dengan farmakologi dengan oklusi karena teknik neurectomy
untuk BPPV tidak secara rutin dilakukan. mempunyai risiko kehilangan pendengaran
Beberapa pengobatan hanya diberikan yang tinggi.12
untuk jangka pendek untuk gejala-gejala
vertigo, mual dan muntah yang berat yang Komplikasi BPPV
dapat terjadi pada pasien BPPV, seperti Meskipun BPPV menyebabkan rasa
setelah melakukan terapi PRM. tidak nyaman, jarang sekali menyebabkan
Pengobatan untuk vertigo disebut juga komplikasi pada penderitanya. Dalam
pengobatan suppresant vestibular, obat kasus yang jarang terjadi, BPPV persisten
yang digunakan adalah golongan yang berat dapat menyebabkan muntah,
benzodiazepine (diazepam, clonazepam) penderita mungkin beresiko mengalami
dan antihistamine (meclizine, dehidrasi.11
dipenhidramin). Benzodiazepines dapat
mengurangi sensasi berputar namun dapat Prognosis BPPV
mengganggu kompensasi sentral pada Pasien perlu diberikan edukasi dan
kondisi vestibular perifer. Antihistamine diyakinkan tentang penyakitnya. Sepertiga
mempunyai efek supresif pada pusat pasien mengalami remisi dalam 3 minggu
muntah sehingga dapat mengurangi mual dan mayoritas pasien pada 6 bulan setelah
dan muntah karena motion sickness. Harus pengobatan. Pasien harus dibuat menyadari
diperhatikan bahwa benzodiazepine dan bahwa BPPV sangat bisa diobati, tetapi
antihistamine dapat mengganggu harus memperingatkan bahwa kekambuhan
kompensasi sentral pada kerusakan adalah umum bahkan setelah pengobatan
vestibular sehingga penggunaannya berhasil dengan manuver reposisi, sehingga
diminimalkan. 1 perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Literatur yang diterbitkan bervariasi pada
Operasi tingkat kekambuhan, dengan studi
Operasi dapat dilakukan pada pasien observasional jangka panjang menunjukkan
BPPV yang telah menjadi kronik dan tingkat kekambuhan 18% di atas 10 tahun,
sangat sering mendapat serangan BPPV sedangkan penelitian lain menunjukkan
yang hebat, bahkan setelah melakukan tingkat kekambuhan tahunan 15%, dengan
manuver-manuver yang telah disebutkan di tingkat kekambuhan 50% pada 40 bulan
setelah pengobatan. Munculnya Congress of the European Academy of
kekambuhan meskipun pengobatan Neurology.2017
memadai merupakan indikasi untuk dirujuk 3. Gaur S, Awasthi SK, Bhadouriya SKS,
ke klinik spesialis.11 Saxena R, Pathak VK, Bisht M. Efficacy of
Epley’s Maneuver in Treating BPPV
PENUTUP Patients: A Prospective Observational
Benign Paroxysmal Positional Study. International Journal of
Vertigo (BPPV) merupakan gangguan Otolaryngology. 2015.
vestibular dikarakteristikan dengan 4. Fernández L, Breinbauer HA, Delano
serangan vertigo yang disebabkan oleh PH. Vertigo and Dizziness in the Elderly.
perubahan posisi kepala dan berhubungan Front Neurol. 2015; 6: 144.
dengan karakteristik nistagmus paroksimal. 5. Ibekwe TS, Rogers C. Clinical
Untuk mendiagnosis berdasarkan evaluation of posterior canal benign
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari paroxysmal positional vertigo. Niger Med
anamnesis pasien biasanya mengeluh J. 2012.53(2): 94–101
vertigo dengan onset akut kurang dari 10- 6. Ropper AH, Samuels MA, Klein JP.
20 detik akibat perubahan posisi kepala. Adam and Victor’s Principle of Neurology
Pemeriksaan fisik standar untuk BPPV 10th ed. 2014. New York: McGraw Hill
antara lain tes Dix-Hallpike, tes kalori, dan Medical.
tes Supine Roll. Penatalaksanaan BPPV 7. Sonu P, Sujata S, Jagriti B, Rekha C.
meliputi non-farmakologis, farmakologis, Benign paroxysmal positional vertigo:
dan operasi. Penatalaksanaan BPPV yang Pathophysiology, Causes, Canal Variants
sering digunakan adalah non-farmakologis and Treatment. International Journal of
yaitu terapi manuver reposisi partikel Advamced Research.2015:(3)7:54-60
(PRM) dapat secara efektif menghilangkan 8.Teixeira L.J., Pollonio J.N., Machado.
vertigo pada BPPV, meningkatkan kualitas Maneuvers for the treatment of Benign
hidup, dan mengurangi risiko jatuh pada Positional Paroxysmal Vertigo: a systemic
pasien. Tujuan dari manuver yang review. Brazilian Journal of
dilakukan adalah untuk mengembalikan Otorhinolaryngology. 2006;72(1): 130-8.
partikel ke posisi awalnya yaitu pada 9. Parnes. Diagnosis and Management of
makula utrikulus. Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV). CMAJ. 2003;169 (7): 681-93.
DAFTAR PUSTAKA 10. Fife D.T. Benign Paroxysmal Positional
Vertigo. Semin Neurol Journal. 2009;
1. Bhattacharyya N, Gubbels SP, Schwart
29:500-508.
SR, Edlow JA, El-Kashlan H, Fife
11. Bittar RSM, Mezzalira R, Furtado PL,
Holmberg JM, et al. Clinical Practice
Venosa AR, Sampaio ALL, Oliveira
Guideline: Benign Paroxysmal Positional
CACPD. Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (Update). Otolaryngology– Head
Vertigo: Diagnosis and Treatment.
and Neck Surgery 2017, Vol. 156(3S) S1 –
International Tinnitus Journal. 2011;16(2):
S47
135-45.
2. Mandala M. How to diagnose and treat
12. Leveque. Surgical Therapy in
BPPV.Bedside examination of the
Intractable Benign Paroxysmal Positional
vestibular and ocular motor system. 3rd
Vertigo. Otolaryngology-Head and Neck
Surgery. 2007;136:693-698.

Anda mungkin juga menyukai