Anda di halaman 1dari 3

Dampak Pandemi COVID- 19 terhadap

DM tipe 1 pada Anak

Diabetes tipe 1 adalah penyakit kronis yang membutuhkan perhatian dan


pemantauan terus-menerus. Orang tua dan perawat di sekolah memainkan peran
penting dalam membantu anak-anak mempertahankan kontrol diabetes. Jika
kontrol diabetes tidak diatur selama masa kanak-kanak, maka anak berisiko
mengalami komplikasi di kemudian hari. Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2, juga disebut COVID-19) masuk ke Amerika Serikat
pada awal 2020 dan menyebabkan penyakit yang meluas. Di banyak negara dalam
beberapa bulan, kepala pemerintahan mengeluarkan mandat di negara masing-
masing untuk menutup sekolah, dan meminta semua orang untuk tetap di rumah.
Untuk anak-anak dengan diabetes tipe 1, hal tersebuti mengubah rutinitas harian
mereka, kebiasaan makan mereka, dan juga pengasuh utama mereka. Untuk
beberapa keluarga, perawat sekolah sebelumnya menyediakan sebagian besar
perawatan diabetes, dan sekarang tanggung jawab beralih kembali ke orang tua.
Untuk keluarga lain, anak dibiarkan melakukan perawatan diabetes sendiri
sementara orang tua masih bekerja.1

Lockdown COVID-19 beberapa waktu lalu disebagian besar negara


tersebut, tampaknya memang telah berdampak pada perubahan gaya hidup dan
berdampak buruk pada kontrol glikemik jangka panjang. Di sisi lain, anak dengan
diabetes tipe 1 dapat memiliki jadwal waktu yang lebih teratur untuk pemberian
insulin, meskipun dengan pengurangan aktivitas fisik, kontrol terhadap nilai
glikemik oleh orang tua/pengasuh mereka ternyata lebih tinggi. Selain itu,
kesadaran bahwa T1D dapat memperburuk hasil COVID-19 mungkin telah
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap manajemen diabetes. Oleh karena itu, di
satu sisi lockdown saat COVID-19 bisa menjadi model unik untuk menyelidiki
bagaimana perubahan gaya hidup yang akut yang dapat memengaruhi kontrol
glikemik jangka panjang.2

Di sisi lain karena peraturan tersebut, secara terpaksa kunjungan dan


pemeriksaan terjadwal dibatalkan, yang selanjutnya berdampak pada kesehatan
fisik dan psikologis, dengan potensi hasil negatif pada kontrol glikemik dan
komplikasi akut.3 Telah dilaporkan dalam sejumlah pe.nelitian, juga terjadi
peningkatan jumlah anak yang baru menderita diabetes tipe 1 yang baru
didiagnosis telah dilaporkan selama pandemi COVID-19,1 dan beberapa laporan
menunjukkan bahwa lebih banyak anak dengan T1D onset baru dan saat pandemi,
datang dengan penyakit parah. ketoasidosis diabetik (KAD). Keterlambatan dalam
proses diagnostik T1D kemungkinan menjelaskan peningkatan jumlah anak
dengan KAD, karena banyak anak yang dirawat di PICU telah bergejala lebih
lama dan berat daripada pasien pada tahun-tahun sebelumnya.4

Pandemi dan langkah-langkah pengendalian infeksi tiba-tiba mengubah


praktik dalam perawatan kesehatan anak, dan perilaku keluarga dengan anak-
anak. Di daerah dengan tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi, yaitu prevalensi di
atas 5% pada awal pandemi, tindakan pengendalian infeksi menyebabkan
keterlambatan yang parah dalam diagnosis dan pengobatan anak-anak.
Sebaliknya, langkah menjaga jarak, prioritas pengendalian infeksi COVID-19
dalam perawatan kesehatan dan, mungkin, ketakutan orang tua yang tidak
berdasar terhadap anak mereka yang tertular COVID-19 tampaknya telah
mengganggu fungsi sistem perawatan kesehatan. 4

Ada beberapa titik terang dalam pandemi ini untuk perawatan penderita
diabetes tipe 1. Pandemi memberikan peluang untuk perluasan telemedicine yang
cukup besar. Data menunjukkan bahwa telemedicine dapat bermanfaat untuk
pengelolaan anak maupun orang dewasa dengan diabetes tipe 1. Meskipun pada
awalnya kunjungan virtual dilakukan karena kebutuhan mendesak untuk
memberikan perawatan, seiring waktu teknologi ini akan menjadi bagian dari
struktur pusat diabetes. Bahkan setelah pandemi ini, telemedicine menawarkan
kesempatan untuk memberikan titik kontak tambahan bagi orang-orang dengan
risiko tertinggi dengan diabetes dan memberikan lebih banyak perawatan klinis
tanpa membebani ruang klinis fisik lebih lanjut. Telemedicine juga pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya perawatan. 5
DAFTAR PUSTAKA

1. Gayoso M, et al. Effect of COVID- 19 quarantine on diabetes care in


children. Clinical Diabetes and Endocrinology. 2021; 7: 9.
2. Marigliano M & Maffeis C. Glycemic control of children and adolescents
with type 1 diabetes improved after COVID‑19 lockdown in Italy. Acta
Diabetologica. 2021; 58: 661- 664.
3. Tinti D. Impact of lockdown during COVID‑19 emergency on glucose
metrics of children and adolescents with type 1 diabetes in Piedmont, Italy.
Acta Diabetologica. 2021; 58: 959- 961.
4. Salmi H. New-onset type 1 diabetes in Finnish children during the COVID-19
pandemic. et al. .Arch Dis Child. 2021; 0: 1–6.
5. DiMeglio LA. COVID-19 and Type- 1 Diabetes: Addressing Concerns and
Maintaining Control. Diabetes Care. 2021; 44: 1-5.

Anda mungkin juga menyukai