Anda di halaman 1dari 145

HANDOUT 1 DARI 7

Gambaran
SISTIM KESEHATAN NASIONAL

Oleh:
Rizky Amelia
Pokok Bahasan
1. Dasar Hukum
2. Pengertian
3. Landasan SKN
4. Prinsip dasar SKN
5. Tujuan dan Kedudukan SKN
6. Subsistem SKN
7. Penyelenggaraaan SKN
DASAR HUKUM
• Kepmenkes Nomor: 131/Menkes/SK/II/2004
tentang Sistem Kesehatan Nasional, tanggal 10
Februari 2004 (dr. Achmad Sujudi)
• Mengganti Kepmenkes yang lama yaitu: Kepmenkes
Nomor 99a/Menkes/SK/III/1982 tentang
Berlakunya SKN.
PENGERTIAN
• SKN = suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945.
LANDASAN SKN
• Landasan Idiil : Pancasila
• Landasan Konstitusional : UUD 1945 khususnya
pasal 28 dan 34.
PRINSIP DASAR SKN
• Prinsip dasar SKN = norma, nilai, dan aturan
pokok yang bersumber dari falsafah dan budaya
bangsa sebagai acuan fikir dan tindak.
1. Perikemanusiaan
2. HAM
3. Adil dan Merata
4. Pemberdayaan & Kemandirian masy.
5. Kemitraan
6. Pengutamaan dan Manfaat
7. Tata Kepemerintahan yang baik.
TUJUAN SKN
• terselenggaranya pembangunan kes
• oleh semua potensi bangsa
• Masy, swasta, pemerintah
• secara sinergis
• berhasil-guna dan berdaya-guna,
• tercapai derajat kes masy setinggi-tingginya.
KEDUDUKAN SKN
Sistem
Penyelenggaraan
Negara

Sis Sis Pendidikan Sistem Kesehatan Sis Perekonomian dll


Hankamnas Nas Nasional / SKN nas

SUBSISTEM:

Suprasistem
1. Subsistem Upaya Kes
2. Subsistem Pembiayaan Kes
3. Subsistem SDM Kes
4. Subsistem Obat / Perbekalan Kes
5. Subsistem Pemberdayaan Masy
6. Subsistem Manajemen Kes

Sistem Kesehatan
Daerah / SKD
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy
(UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara
terpadu & saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kes masy yg setinggi-tingginya.
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• Upaya kesmas =
• Kegiatan meningkatkan kes di masyarakat.
• Promosi kesehatan, pemberantasan peny menular, kes
jiwa, penyehatan ling, dll.
• Upaya kes perorangan =
• Kegiatan meningkatkan dan memulihkan kes
perorangan.
• Promosi kes, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat
inap, pemulihan kecacatan perorangan.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES
• = tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan
sumber daya keuangan sec terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesmas yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES
• 3 unsur utama:
• Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan luar negeri)
• Alokasi dana
• Pembelanjaan dana
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya
perencanaan, pendidikan dan pelatihan, serta
pendayagunaan nakes sec terpadu dan saling
mendukung, guna mencapai derajat kesmas
setinggi-tingginya.
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• Nakes = semua org yang bekerja aktif dan
profesional di bidang kes, baik yang memiliki
pendidikan formal kes maupun tidak, yg untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kes.
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• Unsur utama =
• Perencanaan nakes
• Pendidikan dan pelatihan nakes
• Pendayagunaan nakes
SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya yg


menjamin ketersediaan, pemerataan serta mutu
obat dan perbekalan kes sec terpadu dan saling
mendukung dalam rangka mencapai derajat kes yg
setinggi-tingginya.
SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

• Unsur utama=
• Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kes
• Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kes
• Jaminan mutu obat dan perbekalan kes
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY

• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya


perorangan, kelompok, dan masy umum di bidang
kes sec terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesmas yg setinggi tingginya.
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY

• unsur utama=
• Pemberdayaan perorangan  PHBS untuk individu
• Pemberdayaan kelompok dan masy umum kelompok
di masy termasuk swasta
SUBSISTEM MANAJEMEN KES
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya
administrasi kes yang ditopang oleh pengelolaan
data dan informasi, pengembangan dan penerapan
iptek, serta pengaturan hukum kes secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya
derajat kes yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM MANAJEMEN KES
• Unsur utama=
• Administrasi kesehatan
• Informasi kesehatan
• Iptek kesehatan
• Hukum kesehatan
Penyelenggaraaan SKN
• Pelaku:
• Masyarakat  toma, LSM, media, org profesi,
akademisi, masy umum.
• Pemerintah  pusat, prov, kab/kota
• Badan legislatif  pusat dan daerah
• Badan yudikatif  menegakkan hukum dan peraturan

HANDOUT 1 SELESAI….
SILAHKAN LANJUT KE HANDOUT KE 2
HANDOUT 2/7
Konsep Dasar

•Sistim ?
•Informasi ?
•Kesehatan ?
Sistim
• Sistem, systema (bhs Yunani) berarti
menempatkan bersama
• Adalah sekumpulan integrasi elemen yg dpt saling
dijalankan, masing2 dgn kapabilitas yg dibatasi dan
dispesifikasikan secara nyata, bekerja sinergi untuk
membentuk proses bernilai yang bertujuan
memungkinkan pengguna untuk memuaskan
kebutuhan operasional berorientasi misi dlm lingk
operasi yg sdh ditentukan dg sebuah hasil
keberhasilan
• Sistim di definisikan sbg suatu kesatuan yg
utuh dan terdiri dari berbagai faktor yg
berhubungan atau diperkirakan berhubungan
serta satu sama lain saling mempengaruhi, yg
kesemuanya serta satu sama lain saling
mempengaruhi, dengan penuh kesadaran
untuk mencapai tujuan yg telah di tetapkan
Ciri Sistim
• Pencapaian suatu tujuan
• Kesatuan usaha
• Adanya unsur – unsur fungsional
• Saling berhubungan yang teratur
• Berstruktur
• Berjenjang
Informasi
• Data ==== informasi ?
• Informasi ====== data ?
• 198105202002122002======data...atau ..informasi ?
• NIP 19810520200212002 === data ..atau..informasi ?
• Data adalah
• Barisan fakta yang merupakan blok bangunan
informasi
• Tidak semua data menghasilkan informasi yg
berguna
• Informasi diperoleh dari data yg di proses.
• Informasi adalah
• Data yang diolah menjadi bentuk yg lebih
berguna dan lebih berarti bagi yg menerimanya.
• Kualitas informasi :
• A. Akurat
hrs bebas dari kesalahan, dpt digunakan sesuai
kebutuhan penggunanya, lengkap, dpt disajikan pd
lingkup luas maupun terbatas, menunjukkan kinerja yg
maksimal
• B. Tepat waktu
Informasi hrs selalu up to date, dpt disajikan berulang –
ulang sesuai kebutuhan, masa sekarang, masa lalu dan
yg akan datang
• C. Mudah dimengerti
Disajikan dlm bntuk yg mdh dimengerti, detail,teratur,
urut
Sistim Informasi Kesehatan

• Kumpulan komponen dan prosedur yg


terorganisir dan bertujuan untuk menghasilkan
informasi yg dapat memperbaiki keputusan yg
berkaitan dengan manajemen pelayanan
kesehatan di setiap tingkatnya.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SUATU KOMBINASI ELEMEN-ELEMEN YANG


BERTUJUAN MENGHASILKAN DATA DAN
PENYEBARAN INFORMASI UNTUK DIGUNAKAN
OLEH PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA
TINGKAT PELAKSANAAN DAN DI SEKTOR-
SEKTOR PENGEMBANGAN YANG LAIN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SUATU TATANAN (RANGKAIAN) BAGIAN


ATAU KEGIATAN YANG SALING TERKAIT
YANG MENGHIMPUN BERBAGAI MACAM
DATA DAN MENTRANSFORMASIKANNYA
MENJADI INFORMASI KESEHATAN
Dasar Kebijakan SIK
• UU No 36 th 2009 tnt Kesehatan, Bab XIV pasal 168-
169
• Kepmenkes No 50/Menkes/SK/I/1998 tnt
Pemberlakuan Klasifikasi Statistik Internasional
Mengenai Penyakit Revisi ke 10 (ICD-10)
• Kepmenkes No 511/Menkes/SK/V/2002 tnt Kebijakan
dan Strategi SIKNAS
• Kepmenkes No 932/Menkes/SK/VIII/2002 tnt Juklak
Pengembangan SIKDA di Kab/Kota
• Kepmenkes No 004/Menkes/SK/I/2003 tnt Kebijakan
dan Strategi Desentralisasi Bidang kesehatan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DIGABUNG DISIMPULKAN
DATA

PENGOLAHAN -
ANALISIS DATA

INFORMASI
‘‘DATA BARU’
MASYARAKAT

PENGUMPULAN
DATA
IMPLEMENTASI

PENGOLAHAN
DATA

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
ANALISIS &
PENYAJIAN

INFORMASI

USER PRODUCER
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
• ALAT ORGANISASI
• TUJUAN : MENYEDIAKAN
INFORMASI
yang - AKURAT
- TEPAT WAKTU
- SESUAI KEBUTUHAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA :
1. PENGELOLA KESEHATAN
- UNTUK PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2. MASYARAKAT
- MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENOLONG
DIRI SENDIRI DALAM BIDANG KESEHATAN
3. PENGELOLA PROGRAM DI LUAR SEKTOR KESEHATAN
(SEKTOR PENGEMBANG)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
• SUATU KOMBINASI PROSEDUR DAN SUMBER
DAYA UNTUK PENGUMPULAN, PENGOLAHAN
DAN PENGKOMUNIKA-SIAN DATA DALAM
PEMBUATAN INFORMASI DAN PENYEDIAAN
PELAYANAN BAGI :
A. PERENCANA/ADMINISTRATOR
KESEHATAN DI SEMUA LEVEL
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
B. PERSONIL LAIN DI BIDANG KESEHATAN
ATAU SEKTOR PENGEMBANGAN LAIN :
- PENELITI
- PENDIDIK/PENGAJAR, DLL
C. MASYARAKAT
- MENUNJANG PELAKSANAAN
PROGRAM KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
DEFINISI LAIN :
KOMBINASI DARI ORANG, FASILITAS,
METODE DAN PELAYANAN DI BIDANG
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, ANALISIS
DAN PENYEBARAN DATA - INFORMASI
YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBANTU
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN
EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN DI
SEMUA LEVEL PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
(SISTEM)
• TERDIRI DARI KOMPONEN :
* KONSEP (SEHAT-SAKIT)
* IDE (KESEIMBANGAN)
* OBYEK (RUMAH SAKIT)
* ORANG (DOKTER)

• SALING BERINTERAKSI
• SALING MENUNJANG/MENGONTROL

• INFORMASI DAN KOMUNIKASI


SISTEM MANAJEMEN
• SUBSISTEM :
• PENGUMPULAN
• PENGOLAHAN
• ANALISIS MEMBENTUK
• PENYAJIAN SISTEM
• INFORMASI INFORMASI

SEMUA AKTIVITAS YANG MENJAMIN BAHWA SISTEM


MANAJEMEN MEMILIKI INFORMASI YANG RELEVAN BAGI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUJUAN SISTEM INFORMASI
• MELAYANI MANAJEMEN

• MEMINIMALKAN KETIDAKPASTIAN UNTUK


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI


SISTEM INFORMASI KESEHATAN MERUPAKAN
SISTEM YANG TERBUKA

BERORIENTASI KEPADA KEBUTUHAN PIHAK LAIN

PEMANFAATAN SIK (INFORMASI) :


1. PENGELOLAAN UPAYA KESEHATAN
2. PENYULUHAN KESEHATAN KPD MASY
3. SEKTOR PENGEMBANGAN YANG LAIN
RUANG LINGKUP SIK
• LUAS, MENYANGKUT SEGALA BENTUK SISTEM
INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN :
• SIM KESEHATAN
• CATATAN MEDIK
• SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI
• LAPORAN KLB
• STATISTIK KESEHATAN
• BERBAGAI BENTUK SURVEI DAN PENELITIAN
KESEHATAN
PEMBAGIAN SIK
BERDASARKAN :
• LEVEL (TINGKAT)
• GEOGRAFIS
• SUBSTANSI INFORMASI YANG DIKELOLA :
• SUB SIST. INFORMASI MANAJEMEN KES.
• SUB SIST. INFORMASI UPAYA TEKNIS KES.
• SUB SIST. INFORMASI KES. UNTUK MASY.
• SUB SIST. INFORMASI IPTEK KESEHATAN
PEMBAGIAN SIK
BERDASARKAN :
• PROSES
• SUB SIST. PENCATATAN DAN PENGUMPULAN
DATA
• SUB SIST. PENGOLAHAN DATA
• SUB SIST. ANALISIS DAN PEMAKETAN INFORMASI
• SUB SIST. PELAPORAN DAN PENYAJIAN
INFORMASI
KOMPONEN SIK
1. DATA STATISTIK
KEJADIAN/KONDISI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SEHAT-SAKIT

- DOKUMEN/PENGAMATAN
 SURVEI/PENELITIAN
- REGISTRASI VITAL
- DATA MEDIS & ADMINISTRATIF
KOMPONEN SIK
2. BIBLIOGRAFI
- LITERATUR BIOMEDIS, PERILAKU, PELAYANAN
KESEHATAN
- DIPUBLIKASIKAN ATAU TIDAK
3. OPINI/PENDAPAT PARA AHLI
 METODE ADMINISTRASI TRADISIONAL
- PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN INFORMASI MENGENAI ASPEK- ASPEK YANG
TIDAK DAPAT DIKUANTIFIKASI ATAU BILA TIDAK
ADA DATA
TUGAS SIK
1. ‘ETIOLOGIS’
MEMBANTU MENGIDENTIFIKASI MASALAH
KESEHATAN ATAU MASALAH KESEHATAN POTENSIAL
 SIFAT, LOKASI, DLL
CONTOH :
- MENINGKATNYA PENGGUNAAN OBAT TERLARANG DI
MASYARAKAT KOTA
- MENURUNNYA PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN
DI KALANGAN PEMUDA
TUGAS SIK
- BENTUK : MONITORING
- UNTUK MENGIDENTIFIKASI TREND
PERUBAHAN / POLA : SURVEILLANCE

2. ‘EVALUATIF’
UNTUK MENENTUKAN APAKAH TUJUAN DAN
SASARAN PROGRAM /PELAYANAN KESEHATAN SUDAH
TERCAPAI
HANDOUT 2 SELESAI
SILAHKAN LANJUT KE HANDOUT 3
HANDOUT 3/7

Sistem Informasi
Kesehatan
Definisi
Sistem :
Sekumpulan komponen yang bekerja bersama untuk
mencapai suatu tujuan

Sistem Informasi :
Sekumpulan komponen yang bekerja sama untuk
menghasilkan suatu informasi fakta (data)
Definisi
Sistem Informasi Kesehatan
Sekumpulan komponen yang bekerja sama
menghasilkan informasi (fakta/data) untuk mencapai
tujuan yaitu meningkatkan manajemen pelayanan
kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan
Tujuan :
 Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
 Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat
 Sebagai dasar evidence based bagi sistem
kesehatan
 Sebagai dasar dalam proses pengambilan
keputusan dalam manajemen kesehatan
Dalam visi misi Departemen
Kesehatan
• Meningkatkan surveilans, monitoring dan sistem
informasi kesehatan
• Berfungsinya evidence based dalam seluruh sistem
informasi kesehatan di Indonesia
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia
Sistem Kesehatan dan Subsistem Pendukung
SIK dalam Manajemen Kesehatan
SIK dalam Manajemen Kesehatan
Pemanfaatan SIKNAS Online
• Komunikasi Data Terintegrasi (sudah dimulai tahun 2007), yaitu arus tukar-
menukar data antar unit kesehatan (khususnya antara Daerah dan Pusat),
yang mencakup semua data esensial yang diperlukan untuk manajemen
kesehatan (data kegiatan puskesmas, kegiatan rumah sakit, kegiatan sarana
kesehatan lain, termasuk data keuangannya, tenaga kesehatannya, obatnya,
perbekalan farmasinya, dan sumber daya lainnya), data perkembangan
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal, dan data perkembangan
pelaksanaan Desa Siaga.
• Informasi Eksekutif (sudah dimulai tahun 2007), yaitu sarana tukar-menukar
informasi antar pimpinan kesehatan (Pusat dan Daerah) dalam upaya
memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan, secara cepat dan tepat.
• Telekomunikasi & Teleconference (sudah dimulai tahun 2007), yaitu
pemanfaatan jaringan komputer online untuk komunikasi suara (Voice over
Internet Protocol-VoIP) dan rapat jarak jauh antar pejabat Pusat, dan antara
Pejabat-pejabat Pusat dengan Pejabat-pejabat Daerah, dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan.
Pemanfaatan SIKNAS Online
• Distance Learning (akan dimulai tahun 2008), yaitu penyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan jarak jauh, khususnya untuk petugas-petugas
kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu, Puskesmas,
Rumah Sakit, dan lain-lain).
• Digital Library Service (akan dimulai tahun 2008),yaitu pengembangan
kerjasama antar unit perpustakaan dan dokumentasi di bidang kesehatan
(intranet dan internet) untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada
masyarakat, baik yang berupa literature/hasil-hasil penelitian maupun media
promosi kesehatan.
• Telemedicine (akan dimulai tahun 2009), yaitu pengembangan rujukan dan
diagnosis serta terapi jarak jauh, dan aplikasi-aplikasi lain di bidang
kedokteran.
• Web based Networking (akan dimulai tahun 2009), yaitu pengembangan
jaringan situs di internet dan pemanfaatan jaringan tersebut untuk berbagai
keperluan seperti lelang melalui internet.
Kedudukan Puskesmas, Dinkes dalam SIK

Kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan


Kabupaten

 Kedudukan dalam bidang administrasi :


 Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota dan bertanggung jawab langsung baik
teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
 Kedudukan dalam jenjang sistem rujukan pelayanan
kesehatan:
 Pada urutan tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan, Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan pertama.
Kedudukan Puskesmas, Dinkes dalam SIK

Kedudukan dalam sistem kesehatan secara nasional


Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan nasional.

Kedudukan dalam sistem pembangunan nasional


Puskesmas berkedudukan sebagai salah satu unsur
pembangunan dalam bidang kesehatan yang
terdepan dan yang pada dasarnya saling tergantung
satu dengan lainnya dengan unsur pembangunan
sektor terkait di tingkat kecamatan.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu


Puskesmas (SP2TP) yang berlaku hingga saat ini
adalah merujuk pada Keputuasn Dirjen Binkesmas
No. 590/BM/DJ/INFO/V/96 (Departemen Kesehatan
RI, 1998).
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Ada 2 jenis pencatatan kegiatan Puskesmas, yaitu :


 Pencatatan di dalam gedung Puskesmas
Pencatatan di dalam gedung Puskesmas
membutuhkan Kartu Tanda Pengenal Keluarga
(KTPK), Kartu Status Perorangan dan beberapa
Buku Register.
 Pencatatan di luar gedung Puskesmas
Pencatatan di luar gedung Puskesmas
menggunakan beberapa Buku Register.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)
1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar
biasa penyakit tertentu.
2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan
penyakit yang sedang ditanggulangi
3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan
rutin progam.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Bulanan
• Formulir LB 1 untuk data kesakitan
• Formulir LB 2 untuk Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
• Formulir LB 3 untuk data Gizi, KIA, Imunisasi dan
Pengamatan Penyakit Menular
• Formulir LB 4 untuk data kegiatan Puskesmas
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Tahunan
• Formulir LT-1 untuk data dasar Puskesmas
• Formulir LT-2 untuk data kepegawaian Puskesmas
termasuk Bidan di desa
• Formulir LT-3 untuk data peralatan Puskesmas
termasuk Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Laporan Puskesmas Sentinel


 Puskesmas-puskesmas yang telah ditetapkan
untuk pemantauan program tertentu selain
mengirimkan laporan seperti yang telah
disebutkan diatas, juga mengirimkan laporan
sentinel seperti :
 LB1S untuk data penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) dan Penyakit Diare,
 LB2S untuk data KIA, Gizi, ISPA dan Penyakit
Akibat Kerja
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas)

Laporan khusus yang tidak termasuk dalam SP2TP


 SP2TP tidak mencakup data Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan wabah serta laporan Keluarga
Berencana (KB).
 KLB dan Wabah dilaporkan tersendiri sesuai
dengan SK Dirjen PPM & PLP No. 451-
I/PD.03.04.IS/1991 tentang Pedoman Penyelidikan
dan Penanggulangan KLB.
 Laporan Keluarga Berencana ditetapkan bersama
oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat dan Kepala BKKBN.
HANDOUT 3 SELESAI

SPRS (Sistem Pelaporan Rumah Sakit)


1 RL1 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit
2 RL2a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
3 RL2b Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
4 RL2a1 Data Keadaan Morbiditas Rawat Inap Surveilans Terpadu RS
5 RL2b1 Data Keadaan Morbiditas Rawat Jalan Surveilans Terpadu RS
6 RL2c Data Status Imunisasi
7 RL2.1, Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum
RL2.2, Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obstetri
RL2.3 Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatal
8 RL3 Data Dasar Rumah Sakit
9 RL4 Data Keadaan Ketenagaan Rumah Sakit
10 RL4a Data Individual Ketenagaan RL4a
11 RL5 Data peralatan Medik Rumah Sakit
12 RL6 Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit
Gambaran
Sistim Informasi Kesehatan
Nasional

By Rizky

HANDOUT 4/7
Pokok Bahasan
• Pengertian SIKNAS
• Road Map SIKNAS (2011-2014)
• Kebijakan SIKNAS
• Pengembangan SIKNAS dan SIKDA
• Standar Tenaga SIK
Pengertian SIKNAS
• Sistem Infomasi Kesehatan (SIK) merupakan Susbsistem dari
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang mempunyai fungsi
untuk memberikan informasi dalam menunjang pengambilan
keputusan pada setiap tingkat administrasi kesehataan, baik
pusat, propinsi, kabupaten/ kota, bahkan sampai unit pelaksana
teknis seperti Rumah Sakit maupun Puskesmas.
• Sistem Infomasi Kesehatan (SIK) adalah Kumpulan komponen
dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan untuk
menghasilkan informasi yang dapat memperbaiki keputusan yang
berkaitan dengan manajemen pelayanan kesehatan di setiap
tingkatnya (Siregar cit. Barsasella, 2012).
• Menurut WHO (2004) definisi Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
adalah Sebuah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan
data, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
melalui manajemen yang lebih baik pada semua jenjang
kesehatan.
• Sedangkan definisi Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
menurut Pusat Data dan Informasi Depkes RI (2006) adalah
Suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi
proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi
kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di
tingkat Kabupaten/Kota, di tingkat Provinsi, maupun di tingkat
Pusat.
• SIKNAS adalah
• Sistem informasi yang berhubungan dengan Sistem
sistem Informasi lain baik secara nasional maupun
internasional dalam kerjasama yang paling menguntungkan.
SIKNAS dibangun dan dikembangkan dari berbagai jaringan
Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Propinsi dan Sistem-
Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.
Road Map SIKNAS
• Visi
• Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi yang mampu
mendukung proses manajemen kesehatan untuk menuju masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan.
• Misi
• a) Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
• b) Menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.
• c) Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua
pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani
Road map (2)
• Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi
pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data serta
desiminasi informasi.
• e) Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan
jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya.
• f) Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi
untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan
efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan
yang baik.
Road Map (3)
• Prinsip
• a) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi:
• Mendukung proses pencatatan data
• Meningkatkan akurasi data dan kecepatan penyediaan data
• Meningkatkan efisiensi dalam proses kerja
• Memperkuat transparansi
• Berbasis data disagregate dari fasilitas pelayanan kesehatan
• b) Keamanan dan Kerahasiaan Data
• c) Standarisasi d) Integrasi
• e) Kemudahan Akses.
Kebijakan SIKNAS
• Berbagai bentuk Kebijakan terkait dengan Pengembangan Sistem
Informasi
Kesehatan Nasonal (SIKNAS) menurut Pusat Data dan Informasi
Depkes RI
• 2011 antara lain:
• 1. Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan Sistem Infomasi Kesehatan (SIK) yang terintegrasi.
• 2. Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor dan masyarakat.
• 3. Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka
desentralisasi di bidang kesehatan.
Kebijakan SIKNAS (2)
• 4. Penataan sumber data dan penguatan manajemen SIK pada
semua tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada
ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan dan
penguatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi, serta penguatan advokasi bagipemenuhan
anggaran.
• 5. Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan
dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi
dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan
SDM kesehatan lainnya.
• 6. Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan,
penyimpanan, desiminasi, dan pemanfaatan data/informasi
dalam kerangka kebijakan manajemen data satu pintu.
Kebijakan SIKNAS (3)
• 7. Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan
dari pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta
memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku dibidang
kesehatan dan kedokteran.
• 8. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk
meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan registrasi vital di
seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.
• 9. Peningkatan inisiatif penerapan e-Health untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien.
• 10. Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan
di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang
ada.
• 11. Peningkatan penggunaan solusi-solusi m-Health dan telemedicine untuk
mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan sumber daya manusia.
Pengembangan SIKNAS dan SIKDA
• Berdasarkan analisis situasi dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka
Strategi
• Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) meliputi:
• 1. Integrasi Sistem Informasi Kesehatan yang ada.
• 2. Penyelenggaraan Pengumpulan dan Pemanfaatan Bersama
Data dan Informasi yang Terintegrasi.
• 3. Fasilitasi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
• 4. Pemngembangan Pelayanan Data dan Informasi untuk Manajemen
• 5. Pengembangan Pelayanan Data dan Informasi untuk Masyarakat
• 6. Pengembangan Teknologidan Sumber Daya Informasi
Standar Tenaga SIK
• Agar diperoleh data dan informasi yang berkualitas, maka dibutuhkan
tenaga SIK yang memiliki pemahaman mengenai bidang kesehatan,
statistik bidang kesehatan dan teknologi informasi. Untuk itu secara
umum kompetensi yang diperlukan pada tenaga SIK adalah:
• 1. Memahami bidang kesehatan baik aspek klinis maupun program
kesehatan:
• a) Memahami istilah-istilah kesehatan
• b) Memahami kebijakan program kesehatan
• c) Memahami epidemiologi penyakit
• d) Memahami indikator kesehatan
Standar Tenaga SIK (2)

• 2. Memahami dan mampu melakukan kegiatan statistik


bidang kesehatan:
• a) Mampu melakukan teknis pengumpulan data b) Mampu
melakukan validasi data
• c) Mampu melakukan pengolahan data secara manual dan
elektronik
• d) Mampu melakukan pengukuran indikator kesehatan e)
Mampu melakukan analisis data kesehatan
• f) Mampu menyajikan data dan informasi secara tepat
Standar Tenaga SIK (3)
• 3. Memahami dan mampu mengoperasikan komputer
dan atau teknologi informasi lainnya:
• a) Mampu mengoperasikan software pengelolaan,
analisis dan penyajian data
• b) Mampu mengoperasikan jaringan, dan lain-lain.
• 4. Memiliki sifat responsif (terhadap data yang tidak
logis dan terhadap kebutuhan manajemen), mampu
berkoordinasi dengan unit terkait ketika mendapatkan
informasi yang tidak logis, teliti, sabar dan tekun

HANDOUT 4 SELESAI
LANJUT HANDOUT 5
Gambaran Sistim Informasi
Kesehatan Provinsi

HANDOUT 5/7
Pokok Bahasan
• Pengertian SKP
• Landasan SKP
• Prinsip Dasar SKP
• Tujuan SKP
• Kedudukan SKP
• Sub Sistem SKP
Pengertian SKP
• SKP adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya pemerintah, masyarakat, dan swasta yang terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• SKP menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM Kesehatan,
sumber daya obat, perbekalan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, serta manajemen kesehatan sesuai dengan
potensi dan kondisi daerah.
Landasan SKP
• SKP merupakan bagian dari pembangunan nasional,
dengan demikian landasan SKP adalah sama dengan
landasan pembangunan nasional. Secara lebih
spesifik, landasan tersebut adalah sebagai berikut :
• Landasan idiil yaitu Pancasila
• Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945
• a. Pasal 28 A ; setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
• b. Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang.
• Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

• Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir


dan batin, bertempat tinggal , dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan ayat ( 3 ); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
• Pasal 34 ayat ( 2); negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan dan
ayat (3); negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak .
• Landasan operasional :
• a.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
• b.Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
• c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2005 tentang Praktik
Kedokteran Dokter dan Dokter Gigi
• d.Peraturan Daerah Nomor 37 Tahun 2000 tentang Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur
• e.Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2002 tentang Rumah
Sakit Propinsi
• f. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan
Publik
Prinsip Dasar SKP

• Prinsip dasar SKP adalah norma, nilai, dan aturan


pokok yang bersumber pada falsafah dan budaya
bangsa Indonesia, yang digunakan sebagai acuan
berpikir dan bertindak dalam penyelenggaraan SKP.
• Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi :
Prinsip Dasar SKP (1)

• Perikemanusiaan
• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada
perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan, dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Terabaikannya pemenuhan
kebutuhan kesehatan adalah bertentangan dengan
prinsip kemanusiaan. Tenaga kesehatan dituntut
untuk tidak diskriminatif serta selalu menerapkan
prinsip-prinsip perikemanusiaan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan.
Prinsip Dasar SKP (2)

• Hak Asasi Manusia


• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada prinsip hak
asasi manusia. Diperolehnya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu
hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama, dan status sosial ekonomi. Setiap
anak berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Prinsip Dasar SKP (3)

• Adil dan Merata


• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada prinsip adil
dan merata. Dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat secara adil dan merata, baik geografis
maupun ekonomis.
Prinsip Dasar SKP (4)
• Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada prinsip pemberdayaan
dan kemandirian masyarakat. Setiap orang dan masyarakat
bersama dengan
• pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan harus berdasarkan pada kepercayaan
atas kemampuan dan kekuatan sendiri, kepribadian bangsa,
semangat solidaritas sosial, dan gotong royong.
Prinsip Dasar SKP (5)
• Kemitraan
• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada prinsip kemitraan.
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan dengan
menggalang kemitraan yang dinamis dan harmonis antara
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta, dengan
mendayagunakan potensi yang dimiliki. Kemitraan antara
pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta serta kerja sama
lintas sektor dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dalam
suatu jaringan yang berhasil guna dan berdaya guna agar diperoleh
sinergi yang lebih mantap dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang se tinggi - tingginya.
Prinsip Dasar SKP (6)
• Pengutamaan dan Manfaat
• Penyelenggaraan SKP berdasarkan pada prinsip
pengutamaan dan manfaat. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan lebih mengutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan perorangan
maupun golongan. Upaya kesehatan yang bermutu
dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta harus lebih mengutamakan
pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Prinsip Dasar SKP (7)
• Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara
berhasil guna dan berdaya guna, dengan
mengutamakan upaya kesehatan yang mempunyai
daya ungkit tinggi agar memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat beserta lingkungannya.
• Tata Kepemerintahan yang Baik
• Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara
demokratis, berkepastian hukum, transparan,
rasional, profesional, serta bertanggung jawab
Tujuan SKP
• Tujuan SKP adalah
• terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua
potensi, baik masyarakat, swasta maupun pemeri
ntah secara sinergis, berhasil guna, sehingga
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Kedudukan SKP
• Sistem Kesehatan Propinsi (SKP) merupakan infrasistem
dari SKN, bersama dengan berbagai sistem lain yang ada
di Jawa Timur, diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
• SKP merupakan acuan Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota (SKK). SKK perlu dikembangkan untuk
menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di
kabupaten/kota. Dalam kaitan ini kedudukan SKP
merupakan suprasistem dari SKK.
Subsistem SKP
• Upaya kesehatan yang terdiri dari berbagai upaya
kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi yang
ada untuk dapat mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan tersebut memerlukan
dukungan dana, SDM , sumber daya obat, dan
perbekalan kesehatan.
Subsistim SKP (2)

• Dukungan dana sangat berpengaruh terhadap


pembiayaan kesehatan yang semakin penting
dalam menentukan kinerja SKP. Mengingat
kompleksnya pembiayaan kesehatan, pembiayaan
kesehatan merupakan subsistem kedua SKP
Subsistim SKP (3)

• Sebagai upaya pelaksana kesehatan diperlukan


sumber daya manusia yang mencukupi dalam
jumlah, jenis, dan kualitasnya sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu SDM Kesehatan juga sangat penting
dalam meningkatkan kinerja SKP dan merupakan
subsistem ketiga SKP.
Subsistim SKP (4)
• Sumber daya kesehatan lainnya yang penting dalam
menentukan kinerja SKP adalah sumber daya obat
dan perbekalan kesehatan. Permasalahan obat dan
perbekalan kesehatan sangat kompleks karena
menyangkut aspek mutu, harga, khasiat, keamanan,
ketersediaan, dan keterjangkauan bagi konsumen
kesehatan. Oleh karena itu, obat dan perbekalan
kesehatan merupakan subsistem ke empat SKP.
Subsistim SKP (5)
• Selanjutnya, SKP akan berfungsi optimal apabila
ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat. Masyarakat
termasuk swasta bukan semata–mata sebagai objek
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,
pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting agar
masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau
berperan sebagai perilaku pembangunan kesehatan.
Sehubungan dengan itu, pemberdayaan masyarakat
merupakan subsistem kelima SKP.
Subsistim SKP (6)
• Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan
manajemen kesehatan. Peranan manajemen
kesehatan adalah koordinasi, integrasi, sinkronisasi
serta penyerasian upaya kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu,
manajemen kesehatan merupakan subsistem ke
enam SKP.
• Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa SKP
terdiri atas enam subsistem, yakni :
• 1. Subsistem Upaya Kesehatan
• 2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
• 3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
• 4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan
• 5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
• 6. Subsistem Manajemen Kesehatan

HANDOUT 5 SELESAI
LANJUT HANDOUT 6
Gambaran
sistem informasi kesehatan
kota/kabupaten (sikda)
By Rizky
Pokok bahasan
• Pengertian
• Kegiatan dalam Sub Sistem Puskesmas
• Kegiatan dalam Sub Sistem Rumah Sakit
• Kegiatan dalam Sub Sistem Kabupaten/Kota
• Kegiatan dalam Sub Sistem Provinsi
Pengertian
• Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
mencakup sub sistem informasi yang dikembangkan di unit
pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, Poliklinik, Praktek
Swasta, Apotek, Laboratorium), sistem informasi untuk Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan sistem informasi untuk Dinas
Kesehatan Propinsi.
Kegiatan dalam Sub Sistem Puskesmas
• Di unit pelayanan kesehatan dasar seperti Puskesmas, tenaga kesehatan bertugas melaksanakan
manajemen pasien/klien agar dapat dicapai pelayanan kesehatan kuratif dan preventif yang efektif.
Oleh karena itu tugas-tugas administratif, termasuk pencatatan data, haruslah sedemikian rupa
sehingga tidak sampai mengganggu tugas melayani pasien/klien.

• Mengumpulkan data yang dapat dan harus digunakan setempat untuk menjaga dan meningkatkan
pelayanan kesehatan adalah tugas utama dari pengelola Sistem Informasi Kesehatan di unit itu.
Kegiatan dalam Sub Sistem Puskesmas
• Sub Sistem Informasi di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
- mengolah data
- membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
- memelihara BANKDATA
- mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan
manajemen unit Puskesmas, serta memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya
Kegiatan dalam Sub Sistem Rumah
Sakit
• Rumah Sakit memerlukan Sistem Informasi Kesehatan yang tugas utamanya melayani fungsi-
fungsi klinik dan administratif yang secara langsung dapat meningkatkan mutu pelayanan. Fungsi
klinik mencakup rekam medik, hasil diagnosis, akses kepada kode diagnosis dan prosedur standar,
catatan untuk informasi esensial tentang pasien, atau peringatan bila terjadi ketidaksesuaian obat dan
kontraindikasi.

• Sedangkan fungsi administratif mencakup arus pasien antara registrasi dan instalasi-instalasi, akuntansi
dan penagihan, serta inventarisasi perbekalan farmasi. Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit
memantau kondisi keuangan Rumah Sakit, mutu pelayanan, jenis dan volume pelayanan, lama
perawatan, angka kematian, dan angka kesakitan.
Kegiatan dalam Sub Sistem Rumah
Sakit
• Sub Sistem Informasi di Rumah Sakit memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah sakit (penerimaan pasien,


lama rawat, pemakaian tempat tidur, mortalitas, waktu tunggu, dan lain-lain).

- memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)


- memantau pelaksanaan sistem rujukan
- mengolah data
- mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan/Pemerintah Daerah setempat
Kegiatan dalam Sub Sistem Rumah
Sakit

- memelihara BANKDATA
- mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen
pasien dan manajemen unit rumah sakit
- memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan
pihak- pihak berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.
Kegiatan dalam Sub Sistem
Kabupaten/Kota
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan Pusat
Jaringan dari Sistem Informasi Kesehatan
Kabupaten/Kota.
• Anggota-anggota jaringannya adalah:
• (1) Puskesmas,
• (2) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten/Kota,
• (3) Institusi-institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan,
• (4) Gudang Perbekalan Farmasi,
• (5) Unit-unit Lintas Sektor terkait (BKKBN
Kegiatan dalam Sub Sistem
Kabupaten/Kota
• Sistem informasi untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki tanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- mengolah data dari unit-unit pelayanan kesehatan dan sumber-sumber lain
- menyelenggarakan survei/penelitian bilamana diperlukan
- membuat Profil Kesehatan Kabupaten/Kota untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian Kabupaten/Kota Sehat
- mengirim laporan berkala/Profil Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan
Provinsi setempat dan Pemerintah Pusat
Kegiatan dalam Sub Sistem
Kabupaten/Kota
- memelihara BANKDATA
- mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen klien, manajemen
unit,dan manajemen Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
- memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya
Kegiatan dalam Sub Sistem Provinsi
• Dinas Kesehatan Provinsi bertugas mengkoordinasikan, mengawasi
dan membimbing Dinas-dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Demikian
juga dalam hal pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Informasi
yang dihasilkan juga harus dapat memenuhi kebutuhan untuk
penyelenggaraan manajemen Sistem Kesehatan Provinsi, yaitu
kebutuhan dari Kepala Dinas Kesehatan, para Kepala Subdinas
Kesehatan, dan Forum Kerjasama Lintas Sektor.
Kegiatan dalam Sub Sistem Provinsi
• Sistem informasi untuk di dinas Kesehatan Propinsi memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan kegiatan sebagai berikut :

- mengolah data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, unit-unit pelayanan kesehatan


milik Daerah Provinsi, dan sumber-sumber lain
- menyelenggarakan survei/penelitian bilamana diperlukan
- membuat Profil Kesehatan Provinsi untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian
Provinsi Sehat
- mengirim laporan berkala/Profil Kesehatan Provinsi ke Pemerintah Pusat
Kegiatan dalam Sub Sistem Provinsi


- memelihara BANKDATA
- mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen unit
dan manajemen Sistem Kesehatan Provinsi
- memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.
Terima kasih
Gambaran
Sistim Informasi Kesehatan
Puskesmas

Rizky amelia
Pengertian Puskesmas
• Adalah unit pelaksana teknis dinkes kab/kota yg bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja, berperan menyelenggarakan sebagian tugas teknis
operasional dinkes kab/kota dan mrpkan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatandi
Indonesia.
3 Fungsi Puskesmas
• 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masy dan dunia usaha
di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
pusk berupaya meningkatkan partisipasi masy agar memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masy unt hidup sehat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
a. Pelayanan kesehatan perorangan
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
PENGERTIAN SIK PUSK (SIMPUS)
• Proses pengolahan data kesehatan menjadi informasi yang nantinya akan
digunakan untuk penyusunan program dan kegiatan.
• Dalam upaya mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Provinsi mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Puskesmas yang berbasis Teknologi Informasi. Prototipe SIK yang
dikembangkan mengacu kepada kebutuhan informasi untuk pengelolaan klien
dan unit pelayanan di tingkat puskesmas, SP2TP, Indikator SPM dan Indikator
Indonesia Sehat 2010.
• Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas yang dapat
menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga
informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan
keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen
kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.
Latar belakang penggunaan SIK
Pusk (SIMPUS)
• Belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit,
penyakit, bumil dll dlm wilayah suatu puskesmas.
• Memperbaiki pengumpulan data di Pusk, guna laporan ke
Dinkes kab.
• Memasuki era Otonomi daerah mutlak diperlukan informasi
yang tepat, akurat dan up to date berkenaan dgn data orang
sakit, ketersediaan obat, jumlah ibu hamil, masalah imunisasi
dll.
TUJUAN PENGEMBANGAN SIK
PUSK (SIMPUS)
• Untuk menyajikan informasi secara cepat, tepat dan
dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan
puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan
di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis
manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien,
unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.
Lanjutan
• Mengumpulkan data dari tiap pusk (data orang sakit, bayi lahir,
ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesh masy dll.
• Menghasilkan informasi up to date tnt kondisi kesh di suatu pusk
dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dpt
digunakan sbg data awal dlm pengambilan kebijaksaan bagi
pimpinan.
• Membantu kelancaran admins dan manaj pusk dlm penyusunan
laporan tnt kondisi kesh di Pusk masing2.
• Memudahkan pekerjaan adminis pusk dlm pembuatan laporan
harian maupun bulanan.
MANFAAT PENGEMBANGAN SIK
PUSK
• dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat melalui
penerapan Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang terintegrasi dari
semua unit pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi secara
cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan
puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat
sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk
manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.
PROTOTIPE SIK PUSK

• Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data


kependudukan terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat
dan mutasi pindah.
• Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan.
Data yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat
jabatan, riwayat pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan
teknis/fungsional, data riwayat penghargaan serta data penugasan pegawai.
• Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan
lainnya.
• Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara
garis besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan
sumber biaya.
PROTOTIPE SIK PUSK

• Sub Sistem Pelayanan Kesehatan, yang berfungsi mengelola data pelayanan


kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan
yang meliputi pelayanan dasar (BP,GIGI, KIA,Imunisasi, Laboratorium) dan
pelayanan puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis dan manajemen
obat. Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA dan GIZI, Kesling,
Pemberantasan Penyakit Menular dll.
• Sub Sistem Pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan,
meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.
• Sub Sistem Penunjang, yang menyediakan layanan penunjang sistem seperti:
membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right
assignment, user shortcut, short message over network
Ruang Lingkup SIK Pusk
Admin sistim (manaj.user) Modul Pelayanan rawat inap
Modul registrasi loket Modul Pelayanan Poli Mata
Model Pelayanan Poli Umum Modul Aset
Modul Pelayanan Poli Gigi Modul Kepegawaian
Modul Pelayanan Poli KIA Modul Administrasi
Modul Pelayanan Unit Apotik Modul Kegiatan Luar Gedung
(posy lansia,anak,imunisasi,
promkes dll)
Model Pelayanan Unit Lab
Model Pelayanan UGD
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai