Anda di halaman 1dari 46

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

HARIS HiDAYAT, ST., M.KOM


8 NOVEMBER 2023
Apa itu SIK ?
Apa yang Anda
ketahui tentang:

DATA

FAKTA

INFORMATION

KNOWLEDGE
FAKTA (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang
tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata
yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Catatan
atas pengumpulan fakta disebut data
DATA adalah sebuah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah
dan terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran penerima data tersebut.
1. JOGYANTO, Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata.
2. SELAMET RIYADI, Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari
pengamatan dimana data bisa berupa angka-angka atau lambang-lambang.
3. ARIKUNTO, Data adalah semua fakta dan angka-angka yang dapat dijadikan
bahkan untuk menyusun sebuah informasi.

CONTOH DATA
1. Karyawan Z hanya masuk 15 hari dalam satu bulan
2. Kecelakaan di jalan raya
3. PERSIB menang
INFORMATION adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat
diterima oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa, hasil
penyimpulan dan bisa juga berupa hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi.
1. ANTON M. MOELIONO, Informasi adalah penerangan, keterangan,
pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau
bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan
2. JORDON B.DAVIS, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi penerima informasi dan nilai yang nyata dan dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan sekarang atau masa depan
3. KUSRINI, Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau mendukung sumber informasi
KNOWLEDGE adalah hasil pengolahan informasi
sehingga menjadi bermanfaat

DATA : Suhu di ruang kelas saat ini 18o C

INFORMATION : Ruang kelas dingin.

KNOWLEDGE : Mahasiswa yang kedinginan sebaiknya


memakai jaket.
SYSTEM
1. Sistem berasal dari bahasa yunani yaitu “Systema” yang mempunyai pengertian suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian
2. Kumpulan komponen/ elemen/ entity yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dan terjadi dalam lingkungan yang kompleks.
3. Kumpulan dari unsur/ elemen-elemen yang saling berkaitan/ berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Landasan Menerima Informasi
dalam Al Quran
ِ ُ ‫ين آ َمنُوا ِإن َجا َء ُك ْم فَا ِس ٌق ِبنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن ت‬
‫صيبُوا قَ ْو ًما‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
َ ‫ص ِب ُحوا َعلَ ٰى َما فَعَ ْلت ُ ْم نَا ِد ِم‬
‫ين‬ ْ ُ ‫ِب َج َهالَ ٍة فَت‬
“Hai Orang-orang Yang Beriman, Jika Datang Kepadamu
Orang Fasik Membawa Suatu Berita, Maka Periksalah
Dengan Teliti Agar Kamu Tidak Menimpakan Suatu
Musibah Kepada Suatu Kaum Tanpa Mengetahui
Keadaannya Yang Menyebabkan Kamu Menyesal Atas
Perbuatanmu Itu.”
(Q.S. Al Hujurat: 6)
Apa itu SIK ?
2001 DEPKES RI
Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi yang dapat secara
selektif menyaring data dari tingkat yang paling bawah dan mengolah
data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan pada tingkat
atas di bidang kesehatan.

2002 Menurut Hartono


Suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi untuk proses
pengambilan keputusan pada setiap jenjang administrasi kesehatan,
baik itu di tingkat unit pelaksanaan upaya kesehatan, tingkat
kabupaten atau kota, tingkat provinsi, maupun tingkat pusat.

Sistem Umum Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan
data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara
sistematika dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan
Informasi dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sistem ini terdiri dari gabungan perangkat dan prosedur yang


Kesehatan digunakan untuk mengelola siklus informasi.

Informasi kesehatan adalah hal yang selalu diperlukan dalam


pembuatan program kesehatan baik dari analisis situasi, penentuan
prioritas, pembuatan alternative solusi, pengembangan program,
pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Sistem informasi kesehatan
Menurut WHO

1. Merupakan salah satu dari 6 “building block” atau


komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu
negara. Sedangkan di dalam tatanan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) termasuk ke dalam sub sistem ke – 6
mengenai “Manajemen, Informasi dan Regulasi
Kesehatan”.
Sistem informasi kesehatan
Menurut WHO

2. WHO juga menjabarkan manfaat dari investasi sistem


informasi kesehatan antara lain :
a. membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan
mengendalikan masalah kesehatan;
b. memantau perkembangan dan meningkatkannya;
c. pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan
mudah dipahami;
d. melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan
kesehatan.
1. Service delivery (pelaksanaan
Service
Delivery pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and
technologies (produk medis, vaksin,
Leadership
Medical
product,
dan teknologi kesehatan)
and
governance
vaccine, and 3. Health worksforce (tenaga medis)
technologies
4. Health system financing (sistem
pembiayaan kesehatan)
Building 5. Health information system (sistem
Block informasi kesehatan)
WHO 6. Leadership and governance
(kepemimpinan dan pemerintah)
Health
Health
information
worksforce
system

Health
system
financing

Building Block WHO


Tujuan
Sistem Informasi
Kesehatan
Tujuan Sistem Informasi Kesehatan

1. Untuk mentransformasi data yang tersedia


melalui sistem pencatatan rutin maupun non
rutin menjadi sebuah informasi.
2. Untuk mengorganisir berbagai data yang telah
dikumpulkan secara sistematik dan memproses
data menjadi informasi yang berguna
Manfaat
Sistem Informasi
Kesehatan
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan

Manfaat pengadaan sebuah Sistem Informasi Kesehatan


yang dapat membantu para pengelola program
kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan
pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten
atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal
berikut :
1. Mendukung manajemen kesehatan
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan
prioritas
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan

4. Membuat keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan


berdasarkan bukti (evidence-based decision)
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi
8. Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
9. Memudahkan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendata
setiap pasien yang mendaftar untuk berobat
10.Mengontrol semua kegiatan yang berlngsung di dalam faskes
tersebut
Kekurangan
Sistem Informasi
Kesehatan
Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan

1. Dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki


kemampuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi,
2. Persebaran sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi tidak merata,
3. Biaya awal yang cukup mahal meski selanjutnya lebih
murah (investasi jangka informasi).
Peranan SIK Dalam
Sistem Kesehatan
Peranan SIK Dalam Sistem Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia dibagi ke dalam


beberapa bagian tergantung cakupan wilayah yang dikelola.
1. SIKNAS adalah sebuat sistem informasi kesehatan elektronik
yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan RI yang merupakan
sistem dengan akses terbatas.
2. Jaringan SIKNAS adalah jaringan komunikasi data terintegrasi
dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan
telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan
untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area
Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal
komputer lainnya.
Peranan SIK Dalam Sistem Kesehatan

Selain itu, juga dikembangkan program mobile


helath (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem
informasi puskesmas (aplikasi SIKDA Generik)
Peranan SIK Dalam Sistem Kesehatan

SIK DI DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL INDONESIA


Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu :
1. Upaya Kesehatan
2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan
7. Pemberdayaan Masyarakat
SIKNAS
Masalah Dalam
Pengembangan SIK
Masalah Dalam Pengembangan SIK
Faktor / Tantangan Sistem Informasi Kesehatan
1. Faktor ancaman merupakan faktor eksternal
atau lingkungan dari sistem informasi
kesehatan nasional.
2. Faktor ini akan menghambat implementasi
sistem jika tidak disikapi dengan baik.
3. Beberapa faktor eksternal yang menjadi
ancaman atau tantangan yang mungkin
muncul dalam pengembangan sistem
informasi kesehatan antara lain:
Masalah Dalam Pengembangan SIK
A. Tantangan Globalisasi
1. Era globalisasi menyebabkan bebasnya pertukaran
berbagai hal antar negara seperti sumber daya
manusia, IPTEK, dan lain-lain.
2. Di bidang kesehatan, hal ini akan dapat menimbulkan
dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik.
3. Beberapa dampak negatif tersebut antara lain adanya
penyakit-penyakit serta gangguan kesehatan baru,
masuknya investasi dan teknologi kesehatan yang dapat
meningkatkan tingginya biaya kesehatan, serta
masuknya tenaga-tenaga kesehatan asing yang menjadi
kompetitor tenaga kesehatan dalam negeri.
Masalah Dalam Pengembangan SIK
A. Tantangan Globalisasi
4. Untuk menghadapi kemungkinan dampak negatif yang
terjadi seiring era globalisasi maka dukungan sistem
informasi sangatlah diperlukan.
5. Sistem kewaspadaan dini untuk mengintervensi
permasalahan kesehatan sangatlah bergantung pada
pasokan data dan informasi yang akurat, cepat, dan
tepat.
6. Apabila era globalisasi datang pada saat sistem
informasi kesehatan nasional kita belum kuat, maka
dikhawatirkan akan membawa dampak-dampak negatif
yang merugikan.
Masalah Dalam Pengembangan SIK
B. Tantangan Otonomi Daerah
1. Otonomi daerah saat ini menyebabkan masing-masing daerah sibuk
mengerjakan urusannya sendiri, termasuk dalam menyusun prioritas
untuk pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
kesehatannya.
2. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kelancaran integrasi sistem
informasi kesehatan yang diharapkan salah satunya di bangun dengan
penguatan SIKDA.
3. Kondisi tersebut akan menyulitkan Pemerintah (Kementerian
Kesehatan) dalam memfasilitasi pengembangan sistem informasi
kesehatan di daerah, implementasi standarisasi dan pembenahan tata
kelola.
4. Pembandingan dengan daerah lain (benchmarking) pun akan
mengalami kesulitan karena tidak adanya standar.
Masalah Dalam Pengembangan SIK
C. Tantangan Ekonomi Global dan Kemampuan
Keuangan Pemerintah
1. Kondisi ekonomi global dan kemampuan keuangan
pemerintah sangat berpengaruh dalam implementasi
teknologi informasi dan komunikasi, karena perangkat
teknologi informasi dan komunikasi sebagian besar berasal
dari impor.
2. Setiap perubahan kondisi ekonomi global akan berpengaruh
kepada ekonomi dalam negeri.
3. Kondisi ekonomi dalam negeri yang memburuk tentunya
dapat mempengaruhi kemampuan keuangan pemerintah.
Masalah Dalam Pengembangan SIK
C. Tantangan Ekonomi Global dan Kemampuan
Keuangan Pemerintah
4. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang begitu cepat harus disikapi dengan cerdas
dalam memanfaatkannya untuk penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan.
5. Salahnya adalah bagaimana memilih teknologi tepat yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk
beberapa tahun ke depan (tidak cepat usang).
6. Langkah lain yang penting adalah melakukan analisis biaya
manfaat.
Masalah Dalam Pengembangan SIK
D. Tantangan Membangun Jejaring Lintas Unit
dan Lintas Sektor
1. Adanya kebijakan pemerintah dalam memperkuat e-
government akan sangat bergantung pada interoperabilitas
seluruh komponen sistem.
2. Tidak tersedianya standar dan protokol dalam
penyelenggaraan sistem informasi di setiap
kementerian/lembaga mengakibatkan ketidakjelasan
“aturan main”.
3. Akses data dan informasi dari lintas unit di Kementerian
Kesehatan dan lintas sektor masih sulit dilakukan. Hal ini
karena jejaring untuk memperkuat ketersediaan data yang
valid dan akurat tidak dapat dilakukan dengan optimal.
Strategi
Pengembangan
SIKNAS
Strategi Pengembangan SIKNAS
Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah
ditetapkan maka strategi pengembangan SIKNAS adalah:
1. Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada
Pengertian terintegrasi tidak bermaksud mematikan/
menyatukan semua sistem informasi yang ada. Sistem-
sistem informasi yang lebih efisien bila digabungkan akan
disatukan.
Sistem-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih
berupa pengembangan:
1) pembagian tugas,
2) tanggung jawab
3) otoritas-otoritas dan
4) mekanisme saling hubung.
Strategi Pengembangan SIKNAS
Dengan integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang
ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis membentuk
SIKNAS.
Pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan
data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang
baik.
Otaritas akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam
pengumpulan data, sehingga tidak akan terdapat informasi
yang berbeda-beda mengenai suatu hal.
Mekanisme saling terhubung, khususnya dengan Pusat Data
dan Informasi Departemen Kesehatan akan menjamin dapat
dilakukannya pengolahan dan analisis data secara
komprehensif.
Strategi Pengembangan SIKNAS
2. Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan
bersama (sharing) data dan informasi terintegrasi
Pertimbangan akan perlunya mengkoordinasikan lima jenis
pengumpulan data yang masing-masing memiliki kekhasan
dan kepentingan yang sangat signifikan, yaitu:
1. Surveilans, yang meliputi surveilans penyakit, gizi,
kesehatan lingkungan dan pemantauan ketersediaan obat
2. Pencatatan dan pelaporan data rutin dari UPT kabupaten/
kota ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dari UPT
provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke Dinas
Kesehatan Provinsi ke Departemen Kesehatan (kegiatan-
kegiatan ini memerlukan suatu sistem pencatatan dan
pelaporan yang terintegrasi dan terkoordinasi.
Strategi Pengembangan SIKNAS
3. Pencatatan dan pelaporan program-program kesehatan
khusus yang ada, seperti program pemberantasan malaria
4. Pencatatan dan pelaporan sumber daya dan administrasi
kesehatan yang sudah berjalan seperti ketenaga
kesehatan (Sinakes, Sidiklat, dan lain-lain)
5. Survei dan penelitian untuk melengkapi data dan informasi
dari pengumpulan data rutin, yang meliputi baik yang
berskala nasional (seperti Survei Kesehatan Nasional),
maupun yang berskala provinsi dan Kabupaten/ Kota (SI
IPTEK Kesehatan / Jaringan Litbang Kesehatan)
Penguatan SIK

KEMENTRIAN
LINTAS KESEHATAN BPJS
KESEHATAN
SEKTOR

DINKES
PROV.
DINKES RUMAH
SAKIT
KAB. (FKTR)
PUSKESMAS
(FKTP)

JARINGAN
JARINGAN
FASYANKES
PUSKESMAS
(FKTP)

MASYARAKAT / KELUARGA
Dasar Hukum
Sistem Informasi Kesehatan
Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
Suatu sistem atau lembaga harus memiliki
legalitas untuk mendapat membuktikan bahwa
sistem atau lembaga tersebut legal karena
memiliki dasar hukum.
Sistem Informasi Kesehatan memiliki beberapa
dasar hukum, salah satu dasar hukumnya yaitu :

1. Undang-undang No. 14 tahun 2008 Tentang


Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun
2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
3. Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Undang-undang No. 4 tahun 2019 tentang
Kebidanan
5. Undang-undang No. 17 tahun 2023 tentang
Kesehatan
Bagian Keenam, Registrasi dan Perizinan, pasal 260, ayat 4
Sistem Informasi Kesehatan
Daftar Pustaka
1. https://manajemenrumahsakit.net/2019/10/mengenal-
sistem-informasi-kesehatan-bagian-
dua/#:~:text=Adapun%20manfaat%20pengadaan%20sebu
ah%20Sistem,pasien%20yang%20mendaftar%20untuk%2
0berobat
2. https://sikkotasemarang.wordpress.com/2011/11/24/definisi
-sistem-informasi-kesehatan/
3. https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/05/29/pengert
ian-sistem-informasi-kesehatan/
Terima Kasih
Dokumentasi Kebidanan & Information Technology

Anda mungkin juga menyukai