Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ayu Indriyani Utami

NIM : 1902612024
Pengerjaan Tugas : 9 Juni 2020
KOAS KMKP Periode Online 8-14 Juni 2020
Kuis SKN

1. Jelaskan pengertian SKN!


Jawab :
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada: 1)
Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata, serta 4)
Pengutamaan dan manfaat.
Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan
Kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti:
kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi
kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, serta kemampuan tenaga
kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Apa maksud dan kegunaan SKN?


Jawab :
Penyusunan SKN 2009 ini dimaksudkan untuk menyesuaikan SKN 2004 dengan
berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar dapat dipergunakan
sebagai pedoman tentang bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan, baik
oleh masyarakat, swasta, maupun oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta
pihak terkait lainnya.
Tersusunnya SKN 2009 mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam
rangka pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan
kesehatan sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan (RPJP-K) Tahun 2005-2025, memantapkan kemitraan dan kepemimpinan
yang transformatif, melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan
bermutu, serta meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan pembangunan
nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025
merupakan arah pembangunan kesehatan yang berkesinambungan. Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 dan SKN merupakan
dokumen kebijakan pembangunan kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan
revitalisasi pelayanan kesehatan dasar (primary health care) yang meliputi: 1) Cakupan
pelayanan kesehatan yang adil dan merata, 2) Pemberian pelayanan kesehatan yang
berpihak kepada rakyat, 3) Kebijakan pembangunan kesehatan, dan 4) Kepemimpinan.
Sistem Kesehatan Nasional juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan. Pendekatan pelayanan kesehatan dasar secara global telah diakui sebagai
pendekatan yang tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua dengan
mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang responsif gender.
3. Apa Landasan SKN?

i. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.


ii. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya; Pasal
28 H ayat (1), setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan dan ayat (3), setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat; serta Pasal 34 ayat (2), Negara mengembangkan sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan dan ayat (3), Negara bertanggung-
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak; Pasal 28 B ayat (2), setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang; Pasal 28 C ayat (1), setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.
iii. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan. Beberapa
peraturan perundangan tersebut terdapat dalam Lampiran-1 dari RPJP-K Tahun
2005-2025.
4. Apa saja permasalahan dalam SKN? Jelaskan ?
i. Upaya kesehatan
Penyakit infeksi menular merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menonjol seperti TB paru, Malaria, HIV/AIDS, DBD dan Diare. Selain itu terjadi
peningkatan penyakit yang kurang mendapat perhatian atau Neglected Diseases
seperti Filariasis, Kusta, Framboesia. Terjadi peningkatan kasus penyakit tidak
menular seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker yang cukup bermakna. Hal
ini menyebabkan Indonesia memilki beban ganda atau double burden.
ii. Pembiayaan Kesehatan
Kontribusi pengeluaran pemerintah untuk kesehatan masih kecil yaitu 38% dari
total pembiayaan kesehatan dan proporsi pembiayaan kesehatan yg bersumber
dari pemerintah belum mengutamakan upaya pencegahan dan promosi kesehatan.
iii. Sumber daya manusia Kesehatan
Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat memenuhi
kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan, perencanaan kebijakan dan
program SDM Kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem informasi
SDM Kesehatan yang memadai, masih kurang serasinya antara kebutuhan dan
pengadaan berbagai jenis SDM Kesehatan, kualitas hasil pendidikan SDM
Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada umumnya masih belum memadai, dalam
pendayagunaan SDM Kesehatan pemerataan SDM Kesehatan berkualitas masih
kurang, pengembangan karier, sistem penghargaan, dan sanksi belum
sebagaimana mestinya, regulasi untuk mendukung SDM Kesehatan masih
terbatas, dan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan sumber
daya SDM Kesehatan masih kurang.
iv. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
Penggunaan obat rasional belum dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan, masih banyak pengobatan yg dilakukan tidak sesuai dg formularium.
v. Manajemen dan informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatan menjadi lemah setelah menerapkan kebijakan
desentralisasi. Data dan informasi kesehatan untuk perencanaan tidak tersedia
tepat waktu. Sistem Informasi Kesehatan Nasional (Siknas) yang berbasis fasilitas
sudah mencapai tingkat kabupaten/kota namun belum dimanfaatkan. Hasil
penelitian kesehatan belum banyak dimanfaatkan sebagai dasar perumusan
kebijakan dan perencanaan program. Surveilans belum dilaksanakan secara
menyeluruh.
vi. Pemberdayaan masyarakat
Sampai saat ini, masyarakan masih lebih banyak sebagai objek daripada subjek
pembangunan kesehatan
5. Apa asas dan dasar SKN?
i. Dasar Pembangunan Kesehatan
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan manfaat
ii. Dasar SKN
1. Hak Asasi Manusia (HAM)
2. Sinergisme dan kemitraan yang dinamis
3. Komitmen dan tata pemerintahan yang baik (good governance)
4. Dukungan regulasi
5. Antisipatif dan pro aktif
6. Responsif gender
7. Kearifan lokal
6. Jelaskan bagaimana penyelenggaraan upaya kesehatan primer dalam SKN!
i. Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP)
Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan
dimana terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan perorangan primer memberikan penekanan pada
pelayanan pengobatan, pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan
pencegahan, termasuk di dalamnya pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat
(healthy like style).
Pelayanan kesehatan perorangan primer diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan yang dibutuhkan dan mempunyai kompetensi seperti yang ditetapkan
sesuai ketentuan berlaku serta dapat dilaksanakan di rumah, tempat kerja, maupun
fasilitas kesehatan perorangan primer baik Puskesmas dan jaringannya, serta
fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Dilaksanakan dengan dukungan pelayanan kesehatan perorangan sekunder dalam
sistem rujukan yang timbal balik. Pelayanan kesehatan perorangan primer
diselenggarakan berdasarkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan masukan dari
organisasi profesi dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan perorangan primer dapat diselenggarakan sebagai
pelayanan yang bergerak (ambulatory) atau menetap, dapat dikaitkan dengan
tempat kerja seperti klinik perusahaan, dan dapat disesuaikan dengan lingkungan
atau kondisi tertentu (kesehatan matra, seperti: kesehatan haji, kesehatan kelautan,
kesehatan penerbangan, kesehatan wisata).
Pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan perorangan primer di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai kebutuhan, terutama
bagi masyarakat miskin, daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau terluar dan
terdepan, serta yang tidak diminati swasta.
Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan primer untuk penduduk
miskin dibiayai oleh pemerintah, sedangkan golongan ekonomi lainnya dibiayai
dalam sistem pembiayaan yang diatur oleh pemerintah.
Dalam pelayanan kesehatan perorangan termasuk pula pelayanan
kesehatan berbasis masyarakat dalam bentuk seperti pos kesehatan desa
(Poskesdes) dan pengobatan tradisional serta pengobatan alternatif yang secara
ilmiah telah terbukti terjamin keamanan dan khasiatnya.
ii. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP)
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan peningkatan
dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat primer menjadi tanggung-jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang pelaksanaan operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas.
Masyarakat termasuk swasta dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat primer sesuai peraturan yang berlaku dan berkerjasama dengan
pemerintah.
Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat primer ditanggung oleh
pemerintah bersama masyarakat, termasuk swasta. Pemerintah wajib
melaksanakan dan membiayai pelayanan kesehatan masyarakat primer yang
berhubungan dengan prioritas pembangunan kesehatan melalui kegiatan
perbaikan lingkungan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan kematian
serta paliatif. Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat primer didukung
kegiatan lainnya, seperti surveilans, pencatatan, dan pelaporan. Pemerintah dapat
membentuk fasilitas kesehatan yang secara khusus ditugaskan untuk
melaksanakan upaya kesehatan masyarakat sesuai keperluan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan masyarakat primer mendukung upaya kesehatan berbasis
masyarakat dan didukung oleh pelayanan kesehatan masyarakat sekunder.
Kuis Puskesmas

1. Jelaskan pengertian puskesmas!


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
i. Unit pelaksana teknis
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),
puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
ii. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
iii. Penanggungjawab penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan
yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan
kemampuannya.
iv. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka
tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Apa visi dan misi puskesmas?
i. Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup
4 indikator utama yaitu:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
i. Misi
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yakni
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
berserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan puskesmas mencakup
pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.
3. Jelaskan Tujuan dan Fungsi puskesmas!
i. Tujuan puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
ii. Fungsi puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus
untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan,
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama


Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
4. Gambarkan struktur organisasi puskesmas!
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
i. Kepala puskesmas
ii. Unit tata usaha yang bertanggungjawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
a. Data dan informasi
b. Perencanaan dan penilaian
c. Keuangan
d. Umum dan pengawasan
iii. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
a. Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
b. Upaya kesehatan perorangan
iv. Jaringan pelayanan puskesmas
a. Unit puskesmas pembantu
b. Unit puskesmas keliling
c. Unit bidan di desa/komunitas
5. Jelaskan Upaya penyelenggaraan puskesmas!
i. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya
kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
ii. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih
dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya


pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan
pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang, baik upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat
menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan sebagai salah
satu upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat
pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas
yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan
upaya kesehatan pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk
itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai