Anda di halaman 1dari 43

SEMINAR PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN RANGSANGAN MENINGEAL DAN SISTEM


KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

Oleh
dr. Billy Salvatore Soedirman

Pembimbing :
Dr. dr. Desak Ketut Indrasari Utami, Sp.S (K)
Pemeriksaan Rangsangan Meningeal
Meningeal sign ≠ Meningismus

Meningismus merupakan suatu


kondisi kekakuan leher tanpa
suatu inflamasi selaput otak
Tanda
Meningeal
Tanda rangsang meningeal merupakan suatu manuver yang
dikerjakan untuk meningkatkan tegangan pada dasaraf spinal yang
hipersensitif, yang mana sebagai hasilnya akan Nampak pada postur
dan gerakan yang terjadi untuk mengurangi tegangan dan distorsi
saraf spinal

Tanda ini muncul karena tertariknya radiks-radiks saraf tepi yang


hipersensitif karena adanya :
1. Radang pada selaput otak (meningitis)
2. Perdarahan di ruang sub arakhnoid

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 2017


Dejong’s, 2013
Pemeriksaan Tanda
Meningeal
1. Kaku Kuduk (Rigiditas Nukhae)
2. Tanda Kernig
3. Tanda Laseque
4. Tanda Brudzinski I (Tanda Brudzinski Leher)
5. Tanda Brudzinski II (Tanda Brudzinski kaki
kontralateral)
6. Tanda Brudzinski III (Tanda Brudzinski Pipi)
7. Tanda Brudzinski IV ( Tanda Brudzinski Simfisis)
Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 2017
DeJong’s,The Neurologis Examination 7th, 2013
Kaku Kuduk

Cara Pemeriksaan :
1. Penderita tidur terlentang tanpa bantal
2. Gerakan fleksi kepala penderita secara
pasif
 Tanda kaku kuduk (+)
apabila saat melakukan gerakan tadi
terdapat tahanan

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah,


Tanda Kernig

Cara pemeriksaan :
1. Penderita tidur terlentang
2. Gerakan secara pasif, fleksi sendi panggung
dan sendi lutut  ekstensi sendi lutut
 (+) Nyeri, tahanan, dan tidak bisa meluruskan
lutut
 (+) Tidak dapat meluruskan sendi lutut > 135o
 nyeri
Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 1991
DeJong’s,The Neurologis Examination 7th, 2013
Video Kernig
Tanda Laseque

• Tanda Laseque selain untuk memeriksa adanya


peradangan meningens, tes Laseque juga
memberikan gambaran positif pada kasus nyeri
punggung bawah
• Di mana cara pemeriksaannya menaikkan salah
satu tungkai ke atas sampai mencapai sudut 45o,
kemudian dikatakan positif ketika pasien
mengalami nyeri radikuler atau memberikan rasa
nyeri pada bagian punggung.
Video Laseque
Tanda Brudzinski I

Tanda Brudzinski I (Tanda


Brudzinski Leher) Cara melakukan
pemeriksaan :
1. Pasien tidur terlentang
2. Posisikan tangan kiri dileher pasien dan tangan kanan
di dada pasien
3. Fleksikan cepat secara pasif leher semaksimal
mungkin
Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 1991
DeJong’s,The Neurologis Examination 7th, 2013
Tanda Brudzinski I (Tanda Brudzinski Leher)

• (+) Saat fleksi kepala penderita  fleksi


involunter pada kedua tungkai
• Penderita hemiplegi dengan iritasi meningeal
• Perhatikan fleksi involunter pada sisi yang tidak
lumpuh

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 1991


DeJong’s,The Neurologis Examination 7th, 2013
Tanda Brudzinski
I

Tanda
Meningeal
Video Kaku Kuduk dan
Brudzinski 1
Tanda Brudzinski II

Tanda Brudzinski II (Tanda Brudzinski Kaki


Kontralateral) Cara melakukan pemeriksaan :
1. Pasien tidur terlentang
2. Gerakan secara pasif, fleksi sendi panggung dan sendi
lutut 
ekstensi sendi lutut
3. Perhatikan kaki yang lain (kontralateral)

Tanda
 (+) Fleksi involunter tungka kontralateral Meningeal
VIDEO BRUDZINSKI 2
Tanda Brudzinski III

Tanda Brudzinski III (Tanda Brudzinski


Pipi) Cara melakukan pemeriksaan :
1. Pasien tidur terlentang
2. Tekan pada kedua pipi tepat dibawah os
zigoma
3. Perhatikan sendi siku dan lengan
 (+) Fleksi involunter sendi siku dan lengan
menghentak ke atas Tanda
Meningeal
VIDEO BRUDZINSKI III
Tanda Brudzinski IV

Tanda Brudzinski IV ( Tanda Brudzinski


Simfisis) Cara melakukan pemeriksaan :
1. Pasien tidur terlentang
2. Tekan pada simfisi pubis
3. Perhatikan tungkai bawah

 (+) Fleksi involunter kedua tungkai bawah

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr. Ngoerah, 1991


DeJong’s,The Neurologis Examination 7th, 2013
VIDEO BRUDZINSKI IV
PEMERIKSAAN
KOORDINASI
KOORDINASI
• Kemampuan untuk dapat melakukan gerakan kompleks
dengan tangkas dan cepat.
• Peranan :
- serebelum  “coordination of movement”
- traktus serebellopetal
- traktus serebelofugalis.
• Syarat : sadar, kooperatif, tidak ada paresis/plegi
• Pasien diterangkan dengan prosedur terlebih dahulu

Dasar-dasar Ilmu Penyakit


Saraf,Prof.dr.Ngoerah,1991
Pemeriksaan Koordinasi
Nonequilibratory Coordination Equilibratory Coordination
Gerakan berbeda, gerakan
relatif halus, dan gerakan Mempertahankan keseimbangan
ekstrimitas yang bertujuan dan koordinasi tubuh secara
- Sadar (kompos mentis) keseluruhan
- Kondisi optimal (tidak dalam
keadaan lelah atau  Station : gaya berdiri
pengaruh obat)  Gait : gaya berjalan
- Tidak ada kelemahan tubuh

DeJong’s, The Neurologis Examination 7th,


2013
PAST POINTING TEST

POSISI • Duduk atau berdiri

• Penderita diminta untuk ekstensi ke

Metode samping kedua tangannya lalu jari


dihadapkan ke atas dan diminta untuk
menyentuh jari pemeriksa

HASIL • ABNORMAL : pasien tidak bisa


nenyentuh tangan pemeriksa dengan tepat
Uji Hidung – Jari - Hidung
Cara melakukan pemeriksaan :
Penderita menunjuk hidungnya sendiri
jari pemeriksa  hidung penderita

 Jari pemeriksa dipindah-pindahkan


semakin lama semakin cepat

Normal : dapat melakukan gerakan sesuai


perintah dengan tangkas dan tepat

Terganggu : gerakan tidak tangkas, tepat


dan halus

DeJong’s, The Neurologis Examination


7th, 2013
Video Uji Hidung – Jari -
Hidung
TES TELUNJUK –
TELUNJUK

Posisi dalam Merentangkan Pemeriksaan


POSISI

METODE

SYARAT
keadaan duduk tangan secara harus dilakukan
ekstensi. Lalu pada keadaan
mempertemukan mata terbuka
jari dengan jari maupun tertutup
VIDEO TES TELUNJUK –
TELUNJUK
Uji Tepuk Lutut
Cara melakukan pemeriksaan :
Menepuk lutut dengan telapak dan
punggung tangan berganti-ganti

Normal : dapat melakukan gerakan sesuai


perintah dengan tangkas dan tepat

Terganggu: gerakan menjadi melambat,


tidak teratur, gerakan tidak tangkas, tepat
dan halus

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr.


Ngoerah, 1991
Diadokokinesis

DeMyer, 2011
Video Uji Tepuk Lutut
Uji Tumit – Lutut
Cara melakukan pemeriksaan :
Penderita menempatkan tumit di atas lutut
 tumit bergerak mengikuti krista
anterior tibia sampai ibu jari

Normal : dapat melakukan


pergerakan sesuai perintah dengan
gerakan tangkas, tepat dan halus

Terganggu :
Gangguan serebelum : penderita mengangkat
kaki terlalu tinggi, memfleksikan kaki
berlebihan dan meletakan tumit dibawah lutut

Dasar-Dasar Ilmu penyakit Saraf, Prof.dr.


Ngoerah, 1991
REBOUND PHENOMENON

• Pasien dalam posisi duduk


atau berdiri
• POSITIF  DI MANA SAAT
DILEPASKAN MAKA ADANYA
• Pasien diminta untuk memfleksikan TAHANAN DARI TANGAN
sikunya sambil memberikan gerakan PASIEN
menarik di mana tangan ke arah wajah • NEGATIF  FLEKSI TANGAN
YANG BERLEBIHAN
• Pemeriksa memberikan tahanan dengan
satu tangan, sambil tangan lainnya
diletakkan di depan wajah penderita
(bertujuan untuk melindungi wajah
penderita)
Video Rebound Phenomenon
TES ROMBERG

Posisi berdiri, sambil tangan


disilang pada dada

Sambil berdiri tegap berdiri


dalam 60 detik

30 detik mata tertutup 30 detik


mata terbuka
VIDEO TES ROMBERG
TES ROMBERG
DIPERTAJAM
• Sama dengan tes Romberg hanya saja kakinya
menggunakan gaya tandem di mana tumit kaki yang
satu bertemu dengan jempol kaki yang lain
VIDEO TES ROMBERG
DIPERTAJAM
TES FUKUDA

• Pada pemeriksaan ini pemeriksa harus berada pada


samping penderita
• Pemeriksa meminta pasien untuk berdiri sambil
menutup mata dan tangan dijulurkan ke depan
• Meminta pasien untuk berjalan ditempat sebanyak
50 langkah
• ABNORMAL : deviasi satu sisi > 30o atau
bergeser lebih dari 1 meter
VIDEO TES FUKUDA
DAFTAR PUSTAKA

1. Ngoerah I G. Dasar – Dasar Ilmu Penyakit Saraf.


Denpasar: Udayana University Press, 2017. p. 1 –
62
2. Campbell W. DeJong’s The Neurologic
Examination. Seventh Edition. USA: Lippincott
Williams & Wilkins, 2013. p. 763 – 67.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai