Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak diselenggarakannya Sistem Kesehatan Nasional, pemerintah terus berupaya

dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di

Indonesia. Salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas di fasilitas

kesehatan yaitu manajemen sumber daya manusia kesehatan. Dalam penyelenggaraan sistem

kesehatan nasional dikatakan bahwa sumber daya manusia kesehatan penggerak dalam upaya

meningktakan derajat kesehatan masyarakat harus mencukupi jumlah, jenis, dan kualitas,

serta distribusi secara adildan merata sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan

((Aprianto & Zuchri, 2021).

Sumber daya manusia kesehatan menjadi subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional

yang memiliki peran utama dalam pelaksanaaan upaya kesehatan dan pencapaian Universal

Health Coverage dan juga Sustainable Development Goals. Sumber daya manusia kesehatan

merupakan bagian terpenting dalam peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia.Sumber

daya manusia kesehatan juga dikatakan sebagai komponen kunci untuk menggerakkan

pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat ((Aprianto & Zuchri, 2021).

Berdasarkan (Undang – Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,

2014) “Tenaga kesehatan merupakan bagian dari sumber daya manusia kesehtan yang

didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan,

tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga

kesehtan lingkungan, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan

tradisional, dan tenaga kesehatan lainnya.” Pada saat ini kondisi tenaga kesehatan di

Indonesia masih mengalami ketidakmerataan dalam pendayagunaan ((Moshinsky, 1959)


Indonesia termasuk dalam 57 negara yang menghadapi krisis tenaga kesehatan.

Padahala 80% keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan sumber daya manusia

kesehatan. Secara nasional, jumlah tenaga kesehatan belum memenuhi target per 100.000

penduduk. Jumlah dokter spesialis baru mencapai 7,73 dari target 9 , Dokter umum mencapai

26,3 dari target 30, perawat mencapai 157,75 dari target 158, dan bidan 43.75 dari target 75

per 100.000 penduduk (https://books.google.co.id/books?

id=3b0Cf_fqQI8C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onep

age&q&f=false)

Pada tahun 2019 diharapkan ketersediaan tenaga dokter spesialis mencapai 24 per

100.000 penduduk, dokter umum 96 per 100.000 penduduk, dokter gigi 11 per 100,000

penduduk, perawat 158 per 100.000 penduduk, bidan 75 per 100.000 penduduk, sanitarian 30

per 100.000 penduduk, tenaga gizi 48 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2025 diharapkan

ketersediaan tenaga dokter spesialis mencapai 28 per 100.000 penduduk, dokter umum 112

per 100.000 penduduk, dokter gigi 11 per 100,000 penduduk, perawat 158 per 100.000

penduduk, bidan 75 per 100.000 penduduk, sanitarian 35 per 100.000 penduduk, tenaga gizi

56 per 100.000 penduduk. Namun berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan maka

diperkirakan masih akan ada kekurangan tenaga kesehatan sekitar 40 -50% sampai tahun

2025, khususnya dokter umum dan dokter spesialis (https://books.google.co.id/books?

id=3b0Cf_fqQI8C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onep

age&q&f=false)

Kurangnya jumlah sumber daya kesehatan manusia kesehatan berhubungan dengan

kualitas/mutu pelayanan kesehatan. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan disbanding fasilitas

kesehatan yang ada, menjadikan beban kerja tenaga kesehatan semakin tinggi dan tidak

sesuai dengan tupoksi serta latar belakang pendidikannya. Sehingga pada akhirnya

berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan di fasillitas kesehatan. Ada beberapa aspek
yang harus diperhatikan dalam penyediaan tenaga kesehatan kedepan, produksi ( berkaitan

dengan kualitas dan kompetensi), penempatan ( berkaitan dengan kebijakan pemerintah,

lokasi penempatan, dan ketersediaan fasilitas kesehatan ), distribusi ( terkait rasio per

populasi penduduk ), dan kinerja dari tenaga kesehatan ( terkait pada jumlah kunjungan atau

pencapaian target ) (Aprianto & Zuchri, 2021)

Tantangan ini akan berdampak pada persyaratan kesehatan yang kompleks dari

sumber daya kesehatan baik dalam jumlah, jenis dan persaingan. Terlepas dari produksi

sumber daya kesehatan manusia, staf medis, serta kesehatan profesional meningkat, tetapi

bersama dengan peningkatan jumlah dan jenis Lembaga Pendidikan kesehatan, hingga saat

ini, kepatuhan dengan sumber daya kesehatan dalam jumlah kesehatan manusia kualitas, itu

masih menajadi tantangan utama di Indonesia. Maka dari itu pentingnya pelaksanaan

manajemen sumber daya manusia kesehatan yang optimal di seluruh fasilitas kesehatan agar

sumber daya manusia kesehatan yang ada dapat menyelenggarakan sisitem kesehatan yang

optimal sehingga akan tercipta derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

(Aprianto & Zuchri, 2021).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan penjelasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam makalah ini adalah : Bagaimana implementasi manajemen sumber daya manusia

kesehatan di fasiltas kesehatan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menjelaskan implementasi manajemen sumber daya manusia kesehatan di fasilitas

kesehatan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan bisnis global


2. Menjelaskan penyediaan staf global

3. Menjelaskan pengembangan sumber daya global

4. Menjelaskan kompensasi global

5. Menjelaskan keselamatan dan kesehatan global

6. Menjelaskan hubungan kekaryawanan dan ketenaga kerjaan global

7. Menjelaskan faktor politik dan hukum global

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menambah keilmuan di bidang keperawatan manajemen

khususnya dalam sumber daya manusia kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, B., & Zuchri, F. N. (2021). Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan

Di Fasilitas Kesehatan: a Literature Review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(3), 160–166.

https://doi.org/10.31004/jkt.v2i3.2161

Notoatmodjo, S. (2008). Kesehatan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia. Kesmas: National

Public Health Journal, 2(5), 195. https://doi.org/10.21109/kesmas.v2i5.249

https://books.google.co.id/books?

hl=id&lr=&id=Eo2aEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA125&dq=sumber+daya+manusia+kesehat

an&ots=phw0gsjvMU&sig=2AYk9A_SZeNCsNU7qisbyM5BzMo&redir_esc=y#v=onepage

&q=sumber%20daya%20manusia%20kesehatan&f=false

https://books.google.co.id/books?

id=3b0Cf_fqQI8C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onep

age&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai