PENDAHULUAN
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Kondisi pembangunan kesehatan di Indonesia relatif
menyatakan bahwa angka kematian bayi tinggi yaitu 34 per l.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu melahirkan juga tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kondisi kematian
mendukung sistem kesehatan. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara
aktif dan profesional di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan. Subsistem Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan
bertujuan pada tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi, terdistribusi
secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya guna, untuk menjamin
akan berhasil bila tidak disusun dalam konteks kebijakan pengembangan tenaga kesehatan secara
keseluruhan yang menunjang suatu rencana pembangunan jangka panjang kesehatan yang
ditetapkan. Oleh karena itu, kajian yang dapat digunakan acuan bagi kebijakan pengembangan
Kebijakan publik menurut Islamy (1988) adalah susunan rancangan tujuan dan dasar,
pertimbangan program pemerintah yang berhubungan dengan masalah tertentu yang dihadapi
masyarakat. Terdapat implikasi dalam konsep kebijakan negara yaitu (1) Kebijakan negara lebih
merupakan tindakan yang mengarah pada tujuan daripada perilaku atau tindakan yang serba acak
dan kebetulan; (2) Kebijakan pada hakekatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling terkait
dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan
bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri; dan (3) Kebijakan bersangkut paut dengan apa
Analisis kebijakan adalah penggunaan berbagai metode penelitian dan argumen untuk
menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan sehingga dapat
dimanfaatkan ditingkat politik dalam rangka memecahkan masalah kebijakan (Dunn. 1988).
Terdapat beberapa bentuk analisis kebijakan, diantaranya analisis kebijakan prospektif yaitu
analisis berupa penciptaan dan pemindahan informasi sebelum tindakan kebijakan ditentukan
dan dilaksanakan (Dunn, 1988; Moekijat, 1995; Wahab, 1991 ). Wiliam dalam Nugroho (2006)
dan Subarsono (2005) menyatakan bahwa ciri analisis kebijakan prospektif adalah: (I)
Menggabungkan informasi dari berbagai alternatif yang tersedia yang dapat dipilih dan
dibandingkan; (2) Diramalkan secara kuantitatif dan kualitatif untuk pedoman pembuatan
keputusan kebijakan; dan (3) Secara konseptual tidak termasuk pengumpulan inforrnasi. Selain
itu ada analisis kebijakan restropektif yaitu bentuk analisis sesuai tujuannya, melakukan
TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan menurut PP Nomor 32 Tahun 1996, adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
Penyusunan kebutuhan SDM kesehatan perlu memperhatikan 4 hat: (a) Penyusunan kebutuhan
SDM kesehatan mutlak dalam konteks penyusunan pengembangan SDM kesehatan yang ada
untuk mewujudkan suatu tujuan pembangunan yang ditetapkan; (b) Pentingnya untuk ditetapkan
suatu cara penyusunan kebutuhan SDM yang benar-benar sesuai dengan keperluannya yang
kesehatan ini perlu memahami kekuatan clan kelemahan dari cara yang dipilih; dan (d) Sektor
kesehatan sangat diharapkan oleh sektor lailJ yang terkait untuk dapat menyusun kebutuhan
SDM yang mantap didasari metode yang jelas (Kepmenkes No 81 Tahun 2004).
Kebutuhan SDM kesehatan pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan: (1) Kebutuhan
epidemiologi penyakit utama masyarakat; (2) Permintaan (demand) akibat beban pelayanan
kesehatan; atau (3) Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan; dan (4) Standar atau rasio terhadap
nilai tertentu. Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio
terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari tenaga terhadap
suatu nilai tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis
tenaga kesehatan tertentu diperoleh dengan membagi nilai yang diproyeksikan termasuk
Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum, dokter spesialis, dan
dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga kesehatan yang sangat vital perannya dalam
pembangunan kesehatan. Mengingat pentingnya peran tenaga medis dalam pelayanan kesehatan,
maka tenaga non medis sering dikaitkan dengan threshold (jumlah penduduk) tertentu.
Tenaga keperawatan adalah tenaga kesehatan yang meliputi tenaga bidan dan perawat.
Terkait dengan tenaga keperawatan dan bidan, Mengacu peraturan Permenkes No 340 Tahun
2010, rasio tenaga keperawatan dan satu tenaga medis). Namun demikian, perlu disadari bahwa
asumsi itu berlaku bagi pelayanan kesehatan dimana tenaga keperawatan harus menunggu pasien
24 jam sehari ( sangat intensif) disbanding keberadaan dokter. Bila standar kebutuhan tenaga
menggunakan rasio tertentu. Kepmenkes No.81 Tahun 2004 menyatakan bahwa rasio dokter
terhadap penduduk bervariasi dalam suatu provinsi, mulai dari 1:5.000 sampai 1:2.500. Mutaali
setiap 5.000 penduduk perlu disediakan 1 orang dokter. Analisis ini sering digunakan sebagai
Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Samboja menurut proyeksi dinas Kesehatan kab.
Kutai Kartanegara tahun 2015 adalah 17.295 terdiri dari penduduk laki-laki 9.210 orang dan
penduduk perempuan 8.085 orang. Sehingga bila threshold (batas penduduk) sebesar 5.000
orang untuk 1 orang dokter (tenaga medis) maka total kebutuhan dokter (tenaga medis) di
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Pada tahun 2015 Puskesmas
Samboja memiliki jumlah perawat sebanyak 19 orang Tenaga keperawatan mencakup tenaga
perawat dan bidan. Pada tahun 2015 Puskesmas Samboja memiliki jumlah perawat sebanyak 19
sebanyak 10 orang. Sebagai catatan untuk puskesmas pembantu Salok Api Darat dikarenakan
akses jauh dengan puskesmas induk maka kunjungan keseharian bisa menyamai puskesmas
induk. Untuk itu pendistribusian tenaga perawat memerlukan lebih dari satu orang. Selanjutnya,
diantaranya berpendidikan D1) di puskesmas pembantu dan polindes 10 orang. Dengan adanya
program satu bidan satu desa/kelurahan maka penempatan bidan akan di prioritaskan di
Keberadaan tenaga non kesehatan di puskesmas tidak bisa dilepaskan begitu saja dari
keberhasilan pelayanan kepada masyarakat. Tanpa keberadaan tenaga non medis tentunya
persiapan pelayanan akan menjadi terganggu. Jumlah kebutuhan tenaga non medis di puskesmas
biasanya tergantung dari jenis puskesmas (Rawat jalan, UGD 24 jam maupun rawat inap) dan
letak geografis dari puskesmas tersebut, juga tidak bisa di abaikan jumlah kunjungan pasien
perharinya. Jenis-jenis tenaga non medis di puskesmas diantaranya Cleaning Servis. Sopir,
Penjaga malam, Petugas Perencanaan Puskesmas, Petugas Sistem Informasi Puskesmas, Tenaga
Administrasi baik yang pelayanan langsung ke masyarakat (Pendaftaran dan Pembuatan Kartu
Jamkesda dan KIR kesehatan) maupun pelayanan tidak langsung (Staf Tata Usaha Kepegawaian
dan Inventaris). Untuk itu puskesmas Samboja mengusulkan tenaga tenaga penunjang non
dapat terlaksana dengan baik dan tujuan utama puskesmas meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal dan MDGs dapat tercapai. Persebaran
tenaga Medis, Keperawatan dan Tenaga non Medis serta kebutuhan secara terperinci ditunjukkan
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 3 2 1
JUMLAH 3 2 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 2 0
JUMLAH 1 2 0
Puskesmas Induk 1 0 1
JUMLAH 1 0 1
Puskesmas Induk 1 0 1
JUMLAH 1 0 1
Puskesmas Induk 4 3 1
JUMLAH 4 3 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 2 1 1
JUMLAH 2 1 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 0 0
JUMLAH 1 0 0
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 1 0
JUMLAH 1 1 0
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 7 6 1
Pusban / Polindes 1 1 0
Amborawang Darat
Pusban Argosari 1 1 0
Pusban Margomulyo 1 1 0
JUMLAH 17 16 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 10 9 1
Pusban/Polindes 1 1 0
Amborawang Darat
Pusban Argosari 1 1 0
Pusban Margomulyo 1 1 0
Pusban Wonotirto 1 1 0
JUMLAH 20 19 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 3 2 1
JUMLAH 3 2 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 3 2 1
JUMLAH 3 2 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 2 2 0
JUMLAH 2 2 0
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 2 1 1
JUMLAH 2 1 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 1 0
JUMLAH 1 1 0
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 0 1
JUMLAH 1 0 1
DI PUSKESMAS SAMBOJA
Puskesmas Induk 1 1 0
JUMLAH 1 1 0
2. Melayani konsultasi.
II. Mengorganisir kegiatan operasional Puskcsmas berdasarkan pelimpahan tugas dari Kepala
Puskesmas
5. Memberikan solusi dengan cepat atas permasalahan yang muncul di lapangan kemudian
membuat laporan.
III. Melakukan koordinasi lintas sektor berdasarkan pelimpahan tugas dari Kepala Puskesmas
1. Melakukan anamnese
3. Menentukan diagnosa
4. Memberikan terapi
2. Melakukan pemeriksaan
4. Memberikan konseling
Puskesmas Induk 2 1 1
Jumlah Kekurangan 1
I. 2 Perawat Melaksanakan pelayanan kesehatan di Poli Umum atas pelimpahan dari dokter
Head To Toe
2. Menganalisa masalah
3. Melakukan implementasi
wilayah kerja
VII. l Perawat Melaksanakan pelayanan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
3. Melakukan penyuluhan tentang cara perawatan sederhana yang dapat dilakukan oleh
Puskesmas Induk 10 9 1
Jumlah Kekurangan 1
I. Menyusun rencana, materi dan melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Murid/anak sekolah
Guru-guru UKS
1. Melaksanakan pengobatan atau tindakan gigi dan mulut atas dasar tugas pokok maupun
2. Melakukan konseling baik kepada pasien-pasien gigi dan mulut atau dengan/dari tenaga
III. Membuat dan melaksanakan catatan -catatan medik pelayanan atau penyuluhan kesehatan
1. Membuat catatan-catatan register pasien gigi dan mulut di Puskesmas atau luar gedung
IV. Menjaga dan merawat alat-alat pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut.
1. Menjaga agar alat-alat untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut selalu utuh, terhindar
2. Merawat alat-alat pelayanan kesehatan gigi dan mulut agar selalu bersih, suci hama dan
teratur penyimpanannya.
Puskesmas Induk 1 0 1
Jumlah Kekurangan 1
1. Anamnese
3. Pemeriksaan obstetik
C. Intervensi dasar
2. Pemberian tablet Fe
4. Penyuluhan
D. lntervensi khusus
1. Faktor resiko
2. Komplikasi kehamilan
- Kasus kehamilan
- Kasus persalinan
- Kasus nifas
1. Kartu Ibu
2. Suntik
3. Pemberian Pil
6. Pemberian Imunisasi
- Register kunjungan KB
1. Pemeriksaan fisik
2. Penyuluhan
1. Anamnese
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemberian terapi
5. Penyuluhan
C. Melakukan pencatatan
1. KartuKIA
2. KartuKMS
3. MTBS
A. Pelayanan imunisasi
1. Memeriksa bayi, kondisi bayi sebelum diimunisasi (menimbang, mengukur vital sign)
2. Mencatat dan melaporkan vaksin yang digunakan dan yang akan diminta ke
kabupaten
1. Melakukan anamnesa
6. Melakukan pemeriksaan Hb
7. Melakukan imunisasi TT
8. Memberikan tablet Fe
9. Memberikan konseling
B. Pertolongan Persalinan
D. Pelayanan KB
1. Melakukan anamnesa
1. Memberikan penyuluhan
F. Pelayanan imunisasi
Kebutuhan Tenaga Bidan di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban kerja adalah
Puskesmas Induk 7 6 1
Jumlah Kekurangan 1
6. Membantu menyimpan dan menjaga obat dari kerusakan dan kearnanan. serta mencatat
Kebutuhan Tenaga Pembantu Pengelola Apotik di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban
Kerja
Puskesmas Induk 2 1 1
Jumlah Kekurangan 1
Dengan pertimbangan jumlah kunjungan per tahun mencapai 18.000 kunjungan atau rata
rata per hari 80 orang, disertai tugas harus mengentry data dengan system Web based maka
Puskesmas Induk 3 2 1
Jumlah Kekurangan 1
1. Memanasi mesin
2. Kebersihan mobil
3. Memeriksa ban
4. Memeriksa rem
5. Memeriksa lampu
Puskesmas Induk 2 12 1
Jumlah Kekurangan 1
1. Menyiapkan bahan
2. Merebus air
6. Membersihkan gelas
2. Menutup gorden
Kebutuhan Tenaga Pelaksana Rumah Tangga di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban kerja
Puskesmas Induk 2 2 0
Jumlah Kekurangan 0
I. Rincian Tugas
5. Menyusun laporan
1. Menghimpun laporan
7. Mengagendakanlaporan
8. Mengirim laporan
Kebutuhan Tenaga Petugas Simpus di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban kerja
Puskesmas Induk 1 1 0
Jumlah Kekurangan 0
3. Membantu mengusulkan kenaikan pangkat, gaji berkala, Karis, Karsu dan Taspen
4. Menyusun SIMKA/DUK
Kebutuhan Tenaga Staff Administrasi di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban kerja
Puskesmas Induk 1 1 0
Jumlah Kekurangan 0
1. Menginventaris barang
IV. Mengadministrasikan dan memberi nomor kode barang semua barang inventaris
Kebutuhan Tenaga Petugas Inventaris di Puskesmas Samboja sesuai analisa beban kerja
Puskesmas Induk 1 1 0
Jumlah Kekurangan 0
Kesimpulan
Tahun 2014, penjaminan kesehatan bagi semua masyarakat akan diimplementasikan. Hal
tersebut berarti tuntutan tenaga kesehatan yang memadai khususnya tenaga medis dan
keperawatan untuk pelayanan kesehatan perlu dipersiapkan dengan baik. Terkait hal tersebut,
1. Puskesmas Samboja untuk tenaga medis khususnya dokter umum mempunyai 1 orang dokter.
Standar kebutuhan tenaga medis berbasis threshold dan beban kerja seharusnya 3 dokter
karena jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas samboja 17.295 penduduk. Artinya, ada
selisih antara ketersediaan tenaga medis riil dengan standar kebutuhan sebanyak 2 orang.
2. Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Puskesmas Samboja memiliki
perawat 19 orang dan bidan 16 orang. Menurut analisa perbandingan tenaga medis dengan
perawat dan bidan maka secara normatif harusnya tenaga perawat 19 dan tenaga bidan 16.
3. Untuk tenaga penunjang lainnya baik medis maupun non medis tidak bisa diabaikan begitu
saja perannya terhadap keberadaan puskesmas. Oleh karena itu usulan yang udah didasari atas
pertimbangan tertentu hendaknya dapat diakomodir oleh dinas kesehatan selaku penyedia
tenaga di puskesmas demi kelancaran dalam pelayanan serta pencapaian SPM dan MDGs.
Saran
Untuk mendukung pelayanan kesehatan yang baik dalam rangka mendukung implementasi
penjaminan kesehatan mulai tahun 2014 khususnya, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
khususnya Dinas Kesehatan agar menambah tenaga kesehatan yang memadai karena adanya
disparitas yang agak besar antara tenaga medis yang tersedia dengan standar kebutuhan
TAHUN 2015
PENEMPATAN
NO PENDIDIKAN
PUSKESMAS INDUK PUSTU POLINDES
1 Dr. Umum 1 0 0
2 Dr. Gigi 0 0 0
3 D-III Perawat 0 0 0
4 Ahli Madya Keperawatan Gigi 1 0 0
5 Ahli Madya Kebidanan 1 0 0
6 D1 Farmasi 0 0 0
7 SKM 0 0 0
8 D-III Kesling 0 0 0
9 D-III Gizi 1 0 0
10 D-III Analis Kesehatan 0 0 0
Sub Total 4 0 0
PENEMPATAN
NO TENAGA NON KESEHATAN
PUSKESMAS INDUK PUSTU POLINDES
1 Petugas Pendaftaran Pasien 1 0 0
2 Sopir 1 0 0
3 Cleaning service 0 0 0
4 Petugas Simpus 0 0 0
5 Staff Administrasi 1 0 0
6 Tenaga Inventaris 0 0 0
Sub Total 3 0 0