Anda di halaman 1dari 18

SUMBER DAYA MANUSIA DI

FASILITAS KESEHATAN

Dosen Pengampuh :
Rahman, S.KM., M.P.H
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2

AGUNG J1A117174
SITTI FASMAWATI ADENINGSIH J1A118019
KOMANG SRI PUSPITASARI DEWI J1A120310
ANANDA MAHARANI J1A120266
DINDA J1A120290
FADHILAH HAMIATUL UMMAH J1A120293
FAJRIA RIZKI EOSWLSYA A. J1A120294
HESTI J1A120300
HESTI SYUKUR J1A120301
ANNISYA INDRIYANI TASYA J1A120273
LISMA J1A120316
LA OFUDIN J1A120311
Pengertian Sumber Daya Kesehatan

Sumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan salah satu sub-sistem


dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Sebagai salah satu elemen SKN,
SDM kesehatan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pelaksanaan
upaya kesehatan serta untuk mendukung pencapaian Universal Health
Coverage (UHC) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau
Sustainable Development Goals (SDGs).
Jenis-Jenis Sumber Daya Manusia Kesehatan Difasilitas Kesehatan

01 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Puskesmas

02 SDM Kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU)


Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan merupakan bidang yang


relatif baru di negara dunia selatan. Walaupun SDM kesehatan ini memiliki
keterkaitan dengan manajemen SDM secara umum, namun terdapat beberapa
kompetensi khusus yang diperlukan di dalamnya. Beberapa istilah umum yang
sering kita dengar di antaranya “tenaga kesehatan”, “personel kesehatan”, atau “staf
puskesmas/rumah sakit” yang merupakan penggerak atau motor utama dalam suatu
organisasi atau institusi.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan

Tahapan dalam manajemen kesehatan dimulai dari perencanaan. Perencanaan SDM


kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM berdasarkan tempat, keterampilan
dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain,
kita meramalkan atau memperkirakan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan
dibutuhkan dan berapa jumlahnya (Ilyas, 2000).

Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan (Kurniati


& Efendi, 2012):

1. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun keadaan
sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.

2. Pertumbuhan ekonomi

3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan (Depkes, 2004)


Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia Kesehatan

Peraturan Pemerintah 46/2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan Pasal 8 ayat 5


menyatakan bahwa informasi SDM kesehatan paling sedikit memuat informasi
mengenai jenis, jumlah, kompetensi, kewenangan, dan distribusinya. Berdasarkan
peraturan tersebut, Badan PPSDM Kemkes telah mengembangkan sistem
informasi SDM kesehatan yang dimanfaatkan untuk perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan.
Ketersediaan Dan Distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kekurangan SDM Kesehatan di


Puskesmas dan Rumah Sakit
Maldistribusi
Pada umumnya, terjadi kekurangan pada
jumlah SDM kesehatan yang bergerak di
Maldistribusi SDM kesehatan juga
bidang Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM
dipengaruhi oleh tidak memadainya insentif
(promotif dan preventif) yaitu tenaga
baik finansial maupun non finansial.
kesehatan masyarakat (kesmas), SDM
kesehatan lingkungan (kesling), serta tenaga
gizi. Kekurangan tenaga UKM berkaitan
dengan produksinya.
Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

Permasalahan kualitas SDM kesehatan harus dilihat dari hulunya, yaitu dari kualitas
institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan. Pertumbuhan institusi pendidikan tinggi
bidang kesehatan meningkat dengan cepat, terutama di sektor swasta.
Pemenuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan

Pemenuhan SDM kesehatan harus dalam bentuk kebijakan yang permanen baik di
fasyankes primer/sekunder/tersier. Kebijakan yang permanen ini harus mengatur
antara lain masa bakti, insentif baik finansial maupun non finansial serta
pengembangan karir pasca masa bakti. Kebijakan harus local specific.
Peningkatan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan

Indonesia memiliki kemampuan untuk meningkatkan


jumlah SDM kesehatan karena pertumbuhan yang pesat
dari institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan
terutama swasta. Akan tetapi pertumbuhan yang cepat ini
tidak diikuti dengan jaminan kualitas dari institusi
pendidikan kesehatan. Saat ini, kualitas institusi
pendidikan bidang kesehatan masih bervariasi satu
dengan lainnya.
Regulasi Yang Berkaitan Dengan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan SDM kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan RS),
telah banyak dikeluarkan regulasi dan kebijakan baik di tingkat pusat maupun di daerah tentang
pengangkatan dan penempatan SDM kesehatan termasuk untuk mengatasi permasalahan SDM
kesehatan (kekurangan, maldistribusi, kinerja dan kualitas). Dalam mekanisme pengangkatan SDM
kesehatan, pihak-pihak yang terlibat yaitu Kemenkes, Kemenristekdikti, KemenPAN-RB,BKN,
Kemendagri, Kemenkeu, serta pemda (provinsi dan kabupaten/kota).
Kronologi Kasus Sumber Daya Manusia
Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan

Sidak ke Puskesmas Oe'ekam, Kecamatan Amanuban Timur, Pansus LKPJ


menemukan fakta miris. Pasalnya dua tahun terakhir puskesmas yang sudah
terakreditasi tersebut mengalami kekosongan dokter. Padahal, tingkat
kunjungan masyarakat ke Puskesmas Oe'ekam sangat tinggi 70 hingga 80
orang per hari, namun sayangnya tidak ada dokter di Puskesmas tersebut.
Posisi Kasus Sumber Daya Manusia Kesehatan Di
Fasilitas Kesehatan

Pada kasus Puskesmas Oe'ekam, tindakan medis yang dilakukan oleh


tenaga kesehatan nondokter dilakukan dibawah komando dari dokter.
Dalam Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 tindakan medik yang
dilakukan perawat pada prinsipnya berdasar delegasi secara tertulis
dari dokter. Kecuali dalam keadaan darurat, perawat diizinkan
melakukan tindakan medik tanpa delegasi dokter sesuai Pasal 10 ayat
(1) Permenkes No. HK. 02.02/Menkes/148/2010.
Analisis Kasus Sumber Daya Manusia Kesehatan
Di Fasilitas Kesehatan

Pelayanan medis di Puskesmas Oe'ekam dilakukan tanpa tenaga medis


secara langsung. Hal ini terjadi karena dalam kurun waktu dua tahun
terakhir puskesmas tersebut kekosongan tenaga dokter. Akibatnya,
segala tindakan medis dilakukan oleh tenaga kesehatan nonmedis.
Tindakan tersebut dilakukan dengan konsultasi dari dokter RSUD Soe
melalui telepon seluler, dan pasien akan dirujuk jika tidak konsultasi
dokter tidak terjadi.
Penerapan Pertanggung Jawaban

Pasal 191 UU No. 36 Tahun 2009

Pasal 192 UU

Pasal 194

Tenaga kesehatan yang melaksanakan tugas dokter dibenarkan


menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Argumentasi Sebagai Pengambil Keputusan Kasus
Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan
SEKIAN
TERIMAKASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai