Anda di halaman 1dari 2

Kecemasan yaitu sering dikenal di kehidupan sehari –hari yang ditandai dengan khawatir, gelisah,

takut. Tidak tentram disertai dengan keluhan fisik lainnya. Pernyataan tersebut dapat menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan (dalami, 2009 dalam suprajitno, 2012)

Bahwa kecemasan merupakan respon individu terhadap situasi – situasi yang menakutkan.
Kecemasan adalah suatu yang timbul terkait dengan bahaya. Dapat dikatakan kecemasan
menghadapi tuas akhir adalah suatu keadaan emosional yang memberikan efek pada kondisi
psikologis seperti timbulnya rasa takut, tegang, khawatir, gelisah, dan keadaan yang tidak
menyenangkan pada seseorang yag sedang dalam tahap penyusunan skripsi (Lazarus, 1976)

Kecemasan akan semakin meningkat, kecemasan yang muncul pada mahasiswa yang akan
menghadapi tugas akhir diantaranya mahasiswa yang mengaku takut gagal menghadapi penyusunan
skripsi, mahasiswa merasakan cemas yang terkadang tidak wajar, tidap punya selera makan karena
takut gagal menjalani tugas akhir, dan mahasiswa merassa masa depannya ditentukan oleh hasil
tugas akhir yang berupa penyusunan skripsi.

Penurunan kecemasan yang berupa Harapan positif yang dimiliki seseorang secara tidak langsung
akan mengarahkan perilaku seseorang untuk melakukan hal – hal positif dan meraih harapannya
tersebt, seperti mengerjakan skripsi dengan penuh semangat dan optimis. Menurut Scheier dan
carver (1993) berpikkir positif melibatkan ekspetasi positif bagi masa depan seseorang dimana
ekspetasi tersebut terbentuk dalam implikasi tingkah laku atau tindakan individu dan ekspetasi
tersebut beriringan denan tindakan mereka. Dengan seseorang mengikuti dengan seluruhnya
aktivitas yang diaggap utama dan relevan bagi dirinya senang maka orang terseebut sehat secara
psikologis (Schultz, 1991) dengan memakai berpikir positif dapat menumbuhkan motivasi individu
untuk mengerjakan skripsi dan mencapai harapannya. Berpikir positif mampu menurunkan
kecemasan mengerjakan skripsi pada mahasiswa, bahwa setiap orang sama berartinya dengan orang
lain (Albrecht, 1992).

Seorang yang memiliki pikiran positif yakini terhadap dirinya sendiri serta pada orang lain. Melalui
pikiran positif seorang mampu terdorong melakukan suatu hal yang baru dan menggunakan
kesempatan yang ada (Dornan & Maxwell dalam Asmani, 2009). Pada awalnya setiap orang memiliki
kelebihan dan kekurangan masing – masing, namun terdapat masalah yaitu ketika seseorang yang
tidak dapat memahami dirinya sendiri dan kemudian memiliki sikap rendah diri, minder, dan tidak
percaya diri terhadap kekurangan yang dimiiliki. Pikirang yang terfokus pada hal negatif berada
dalam diri hingga terlihat tidak ada yang positif atau kelebihan yang dimilliki, ketika individu telah
melihat dirinya negatif, maka orang tersebut merasa pesimis dan tidak berdaya dalam menghadapi
lingkungan di luar dalam dirinya, kecemasan dapat datang dari perasaan tidak mempu menghadapi
tantangan lingkungan, tidak hanya kepastian.

Penurunan kecemasan Dengan berpikir positif efektiftif dalam menurunkan kecemasan dalam
mengerjakan skripsi. Pemikiran terhadap suatu ralitas menyebabkan timbulnya suasana hati
tertentu, berpikir positif menurunkan kecemasan dalam diri mahasiswa yang sedang menyususn
skripsi (Greenberger, 2004)

Penurunan kecemasan Dengan berpikir positif terdapat empat tahap yaitu :

Positive expectation (harapan positif), self affirmation (afirmasi diri), non judgement talking
(pernyataan yang tidak menilai), dan reality adaptation (penyesuaian diri terhadap
kenyataan ).Pertama aspek reality adaptation (penyesuaian diri terhadap kenyataan ) bahwa
mengakui kenyataan dengan segera menyesuaikan diri, menjauhkan diri dari penyesalan, frustasi
dan menyalahkan diri sendiri, serta menerima maslaah dan mencoba menghadapinya (Albert, 1992).

Individu yang memiliki pola pikir positif dapat menyesuaikan diri dnegan kenyataan secara objektif
dan tepat. Berpikir positif merupakan cara berpikir yang bersumber dari hal – hal yang baik yang
mampu memotivasi individu untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Selain itu, berpikir positif
jua dapat mengarahkan dan membimbing individu unutk meninggalkan hal negatif yang bisa
melemahkan semangat perubahan dalam jiwanya (Asmani, 2009).

Individu yang dapat mengelola pikiran positifnya tidak hanya sekedar menerima kenyataan, tetapi
dapat menyikapi kenyataan yang sudah terjadi dengan bijaksana dan fokus.

Anda mungkin juga menyukai