Anda di halaman 1dari 5

Definisi> Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan dan atau kehilangan jaringan

disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang sangat atau suhu yang sangat
rendah. Saat terjadi kontak dengan sumber panas Berlangsung reaksi kimiawi yang menguras
energi dari jaringan sehingga sel tereduksi dan mengalami kerusakan (Moenadjat 2014).
Etiologi>
Luka Bakar Termal

Luka bakar termal (panas) karena terpajan dengan suhu panas seperti terbakar api secara
langsung atau terkena permukaan logam yang panas (Fitriana, 2014).
Luka Bakar Kimia

Luka bakar chemical (kimia) karena kontak dengan zat– zat pembersih yang sering
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam
bidang industri, pertanian dan militer (Rahayuningsih, 2012).
Luka Bakar Elektrik

Luka bakar electric (listrik) biasanya lukanya lebih serius dari apa yang terlihat di
permukaan tubuh (Fitriana, 2014).
Luka Bakar Radiasi

Luka bakar radiasi. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga
merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi (Rahayuningsih, 2012).
Patofisiologi>Kerusakan pada jaringan luka bakar menyebabkan keluarnya mediator untuk
mengawali respon inflamasi. Keluarnya mediator kimia tersebut disertai vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas kapiler, mengakibatkan kebocoran cairan intravaskular dan
menyebakan edema (Howard & Steinmann, 2010).
PAHTWAY
MANIFESTASI KLINIS
LUKA BAKAR 1. Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis.
DERAJAT I 2. Kulit kering, hiperemi berupa eritema.
3. Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
4. Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari.
LUKA BAKAR 1. Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa
DERAJAT II reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.
2. Dijumpai bulae.
3. Nyeri ujung-ujung saraf teriritasi.
4. Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih
diatas kulit normal

LUKA BAKAR 1. Kerusakan meliputi seluruh dermis dan lapisan yang lebih
DERAJAT III dalam.
2. Organ-organ kulit mengalami kerusakan.
3. Tidak dijumpai bulae.
4. Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena kering
letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar.
5. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang
dikenal sebagai eskar.
6. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena
ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan atau kematian.
Pengkajian primer
Primary Survey
Airway
Pada pasien dengan luka bakar ketika dilakukan pengkajian airway terdapat
mulut dan hidung jelaga, luka bakar dan oedema jalan nafas.
Breathing
Pada pengkajian pernafasan terjadi bunyi inspirasi abnormal (stridor yang
berkaitan dengan oedema faring/ laring, batuk, takipnea, dyspnea).
Circulation
Pada pasien luka bakar terdapat suhu meningkat 37 C, CRT lebih dari 2 detik,
hipotensi dan pada pemeriksaan EKG muncul irama ventrikel fibrilasi, sinus
takikardi, peninggian segmen ST, segmen QT memanjang, atrium fibrilasi dan
block cabang bekas.
Disability
Pada pasien luka bakar terdapat penurunan tingkat kesadaran, sakit kepala dan
kejang.
Exposure
Pada pasien luka bakar mengalami paraplegia karena voltase yang tinggi,
terdapat penampilan luka bewarna kemerahan, terdapat lepuhan kulit pada area
luka yang terbakar dan terjadi kerusakan epidermis yang ditandai rasa nyeri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler dan kehilangan volume plasma dari ruang vaskuler.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan cedera alveolar, dan
penurunan hemoglobin.
Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan edema seluruh
tubuh, jaringan vaskuler, penurunan haluaran jantung dan
hipovolemia.
Nyeri akut berhubungan dengan stimulasi terhadap sensor nyeri yang
terpajan.
Intervensi utama>
1. Kaji TTV, perhatikan pengisian kapiler dan kekuatan nadi perifer.
2. Perkirakan drainase luka dan kehilangan yang tampak.
3. Anjurkan pernafasan dalam dengan penggunaan spirometri insentif
setiap 2 jam selama tirah baring.
4. Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat dan
penutup tubuh.
5. Kaji keluhan nyeri, pertahankan lokasi, karakteristik dan intensitas
(skala 1-10).

Anda mungkin juga menyukai