Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak dengan
dosen pembimbing Linda Sari Barus, M.Kep, Ns., Sp, Kep. An
Disusun oleh :
Evelyn Kezia L. (30120118010)
Laurentius Yoga P. (30120118026)
Lidwina Santi S. (30120118027)
Monika Melvin O. (30120118033)
Neneng Nuria (30120118036)
Theresia Novianty A. (30120118042)
Wanti Winda A. (30120118046)
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatn Anak
yang berjudul “Patofisiologi Pada Gangguan Nutrisi dan Asuhan Keperawatan
Obesitas dan KKP”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen kami Linda Sari Barus, M. Kep, Ns., Sp, Kep.An yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
2.1 Pengertian
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti
darah yang hilang akibat pendarahan, luka bakar, mengatasi shock dan
mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi (Setyati, 2010).
Proses transfuse darah harus memenuhi persyaratan yaitu aman bagi
penyumbang darah dan bersifat pengobatan bagi resipien. Transfusi darah
bertujuan memelihara dan mempertahankan kesehatan donor, memelihara
keadaan biologis darah atau komponen-komponennya agar tetap bermanfaat,
memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran
darah (stabilitas peredaran darah), mengganti kekurangan komponen seluler atau
kimia darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, memperbaiki fungsi hemostatis,
tindakan terapi khusus tertentu (PMI, 2007).
Tidak semua orang dapat menjadi donor, supaya transfuse tidak
membahayakan donor dan juga melindungi resipien dengan menjamin bahwa
darah yang didonorkan adalah darah yang sehat, maka darah donor harus
diseleksi terlebih dahulu seperti: tidak mederita penyakit HIV, hepatitis B,
hepatitis C dan orang yang tidak beresiko karena seks bebas (Hutomo, 2011).
3.2 Saran