Anda di halaman 1dari 23

ISU ETIK DALAM PRAKTIK

KEPERAWATAN
PENGERTIAN ETIKA
Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang
artinya adat, kebiasaaan, perilaku, atau karakter. Sedangkan
menurut kamus webster, etik adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral
Etika adalah kebiasaan, model perilaku, atau standar yang
diharapkan, dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan
tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.
TIPE TIPE ETIK
a. Bioetik
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika
dalam dunia kesehatan/medis (pelayanan kesehatan,
penelitian kesehatan dll) yang sering disebut etika medis
atau etika biomedik. Bioetik mulai berkembang pada awal
tahun 1960an,karena pada saat itu banyak bermunculan
teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/
meningkatakan kwalitas hidup manusia. Bioetik lebih
berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik
terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.
b. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian
pelayanan pada klien.Contoh clinical ethics : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang
sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia-sia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang
isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan
serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
ISU ETIK DALAM KEPERAWATAN
Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan
masalah etika kesehatan, dimana telah terjadi
perkembangan perkembangan sesuai kemajuan ilmu
dan teknologi (Revolusi biomedis)
Isu dalam pelayanan kesehatan meliputi antara lain :
1. Pemberian pelayanan kesehatan
2. Penolakan dan penghentian pelayanan kesehatan
3. Informed consent
4. Konfidensialitas (kerahasiaan)
5. Advance directives and living will
6. Awal hidup (konsepsi kehamilan)
7.Peningkatan mutu kehidupan dengan rekayasa genetic
8. Operasi penggantian kelamin
9.Eksperimen pada manusia : obat baru, cara pengobatan
baru, alat medis baru.
10.Menunda proses kematian (Transplantasi organ,
respirator, pacu jantung, hemodialisis)
11.Mengakhiri hidup (aborsi, euthanasia)
12.Kelangkaan sumber daya kesehatan (tenaga kesehatan,
dana teknologi,obat, dsb.) yang cenderung tidak
mencukupi karena jumlah penduduk yang meningkat
EUTHANASIA
Istilah euthanasia berasal dari bahasa yunani
“euthanathos”. Eu ­artinya baik, tanpa penderitaan;
sedangkan thanathos ­artinya mati atau kematian.
Dengan demikian, secara etimologis, euthanasia dapat
diartikan kematian yang baik atau mati dengan baik
tanpa penderitaan. Ada pula yang menyebutkan bahwa
euthanasia merupakan praktek pencabutan kehidupan
manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak
menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit
yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara
memberikan suntikan yang mematikan.
Klasifikasi euthanasia
Dilihat dari orang yang membuat keputusan euthanasia
dibagi menjadi :
a. Voluntary euthanasia
Jika yang membuat keputusan adalah orang yang sakit.
Misalnya gangguan atau penyakit jasmani yang dapat
mengakibatkan kematian segera, dimana keadaan
diperburuk oleh keadaan fisik dan jiwa yang tidak
menunjang.
b. Involuntary euthanasia,
Jika yang membuat keputusan adalah orang lain. Seperti pihak
keluarga atau dokter karena pasien mengalami koma medis.
c. Assisted Suicide,
Tindakan ini bersifat individual yang pada keadaan tertentu dan
alasan tertentu menghilangkan rasa putus asa dengan bunuh
diri.
d. Tindakan yang langsung menginduksi kematian dengan
alasan meringankan penderitaan tanpa izin individu
bersangkutan dan pihak yang punya hak untuk mewakili. Hal
ini sebenarnya merupakan pembunuhan, tetapi agak berbeda
pengertiannya karena tindakan ini dilakukan atas dasar belas
kasihan.
Jenis jenis euthanasia
Euthanasia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, dilihat
dari cara pelaksanaannya, euthanasia dapat dibedakan atas :
a. Euthanasia Pasif
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau
mencabut segala tindakan atau pengobatan yang sedang
berlangsung untuk mempertahankan hidup pasien. Dengan
kata lain, euthanasia pasif merupakan tindakan tidak
memberikan pengobatan lagi kepada pasien terminal untuk
mengakhiri hidupnya. Tindakan pada euthanasia pasif ini
dilakukan secara sengaja dengan tidak lagi memberikan
bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien,
seperti tidak memberikan alat-alat bantu hidup atau obat-obat
penahan rasa sakit, dan sebagainya.
b. Euthanasia Aktif atau Agresif
Euthanasia aktif atau euthanasia agresif adalah perbuatan
yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh
seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup
manusia. Dengan kata lain, Euthanasia agresif atau
euthanasia aktif adalah suatu tindakan secara sengaja yang
dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk
mempersingkat atau mengakhiri hidup si pasien.
Euthanasia aktif menjabarkan kasus ketika suatu tindakan
dilakukan dengan tujuan untuk mnimbulkan kematian
dengan secara sengaja melalui obat-obatan atau dengan
cara lain sehingga pasien tersebut meninggal.
Ditinjau dari permintaan atau pemberian izin,
euthanasia dibedakan atas :
a. Euthanasia Sukarela (Voluntir)
Euthanasia yang dilakukan oleh tenaga medis atas
permintaan pasien itu sendiri. Permintaan pasien ini
dilakukan dengan sadar atau dengan kata lain permintaa
pasien secara sadar dn berulang-ulang, tanpa tekanan dari
siapapun juga.
b. Euthanasia Tidak Sukarela (Involuntir)
Euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak
sadar. Permintaan biasanya dilakukan oleh keluarga
pasien. Ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk
menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik
dan mental, kekurangan biaya, kasihan kepada
penderitaan pasien, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh dari kasus ini adalah menghentikan
bantuan makanan dan minuman untuk pasien yang berada
di dalam keadaan vegetatif (koma).
ABORTUS
Aborsi adalah cara menggugurkan kandungan atau
dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah abortus
yang berarti mengeluarkan hasil konsepsi (pertemuan
sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Abortus adalah suatu proses pengakhiran hidup dari
janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Pandangan tentang abortus
Ada 3 pandangan secara umum tentang abortus, yaitu :
a. Pandangan konservatif
Berpendapat bahwa abortus secara moral salah dan dalam
situasi apapun tidak boleh dilakukan, termasuk dengan
alasan penyelamatan.
b. Pandangan moderat
Berpendapat bahwa abortus tidak mutlak kesalahan moral
dan hambatan penentang abortus dapat diabaikan dengan
suatu pertimbangan moral yang kuat.
c. Pandangan liberal
Berpendapat bahwa abortus secara moral diperbolehkan
atas dasar permintaan. Pandangan ini secara umum
menganggap bahwa fetus belum menjadi manusia. Secara
genetik fetus sebagai bakal manusia, tetapi secara moral
bukan manusia.
Jenis jenis Abortus
a. Aborsi spontan atau alamiah.
Berlangsung tanpa tindakan apapun,kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan
sel sperma.
b. Aborsi buatan atau sengaja atau kriminalis
Pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi.
Misalnya dengan bantuan obat aborsi.
c. Aborsi terapeutik atau medis
Pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas
indikasi medis. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang
hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun
atau penyakit jantung yang parah yang dapa
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis
yang matang dan tidak tergesa-gesa.
SUPPORTING DEVICES
Supporting Devices adalah perangkat tambahan atau
pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka
dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu
adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam
dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan
praktik.
Peralatan pendukung yang sering digunakan
Adapun peralatan pendukung yang sering digunakan oleh
perawat atau tenaga medis adalah :
a. Cusa (pisau pemotong yang menggunakan gelombang
ultrasonografi)
b. Meja operasi
c. Gunting
d. Pisau operasi
e. Bedah minor set
f. Slang-slang pembius
g. Drap (kain steril yang digunakan untuk menutup
bagian tubuh yang tidak dioperasi)
h. Plastik steril berkantong yang fungsinya
menampung darah yang meleleh dari tubuh pasien
i. Retractor
j. Penghangat darah dan cairan
k. Lampu operasi, dan lain-lain.
 
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai