Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community
as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
a. Data Inti Komunitas
1) Demografi : Jumlah anak sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong
untuk usia 6–12 tahun terdiri dari 123 siswa, jumlah anak sekolah
menurut jenis kelamin dan golongan umur antara siswa laki-laki yang
berumur 8–9 tahun dan anak perempuan berumur 8–9 tahun
mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu 20.5 % dan 20 %.
2) Status pernikahan : 100% dari anak usia sekolah belum menikah.
3) Nilai, kepercayaan dan agama :
Dari data yang didapat mayoritas responden beragama Islam yaitu
96,9 %. Berdasarkan survey dan data dari demografi didapatkan tidak
tersedia mushola untuk tempat beribadah karena letak SD
bersebelahan dengan masjid, kegiatan keagamaan dilaksanakan di
masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan
bahwa nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan
beragama berjalan dengan harmonis, dan anak – anak rajin dan
antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.
b. Data Subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1) Lingkungan Fisik
a) Inpeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat
dengan jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga
dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang menjual
makanan yang kurang terjamin kebersihannya. Terdapat banyak
penjual makanan di depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang
dijual tidak terjamin kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang
terpisah antara kamar mandi anak laki–laki dan perempuan.
Kondisi terawat dengan baik.
b) Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di
sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong terdapat kegiatan
ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan seperti olahraga meliputi
sepak bola dan senam, kesenian meliputi tari dan musik dan
kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah
yang kurang baik bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan
lingkungan anak yang membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak usia
sekolah.
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial :
Pelayanan kesehatan di sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong
terdapat UKS untuk tempat istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang
sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk
konsultasi siswa.
3) Ekonomi :
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang
tua para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan
berdagang untuk mencari nafkah.
4) Keamanan dan Transportasi
a) Keamanan : Terdapat satpam sekolah yang membantu anak
sekolah menyebrang jalan raya, akan tetapi ditemukan kebiasaan
yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :
- Kebiasaan Jajan Sembarangan :
Mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang
negatif bagi kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan
makanan dan kandungan gizi yang ada di dalam makanan
tersebut bisa menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan
untuk anak usia sekolah.
- Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah :
Mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif
bagi kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen
mengandung kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko
tinggi terjadi kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD
Inpres 3 Kabupaten Sorong.
- Kebiasan Menggosok Gigi Sebelum Tidur :
Mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum
tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif
bagi perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya
ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi
dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi
dan mulut.
Berdasarkan wawancara dari petugas UKS menyatakan
bahwa anak – anak SD Inpres 3 Kabupaten Sorong sudah
mendapat pengetahuan tentang cara menggosok gigi. Alasan
kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SD Inpres 3 Kabupaten
Sorong tidak menggosok gigi sebelum tidur
Alasan tidak menggosok gigi Jumlah Presentase
Malas 50 40.6%
Tidak di suruh ortu 30 49.7%
Lupa 13 10.5%
Total 127 100%

b) Transportasi :
Jenis transportasi yang digunakan anak – anak SD Inpres 3
Kabupaten Sorong adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh
orang tua.
5) Politik dan Pemerintahan :
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah
adalah keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta
kebijakan pemerintah terhadap masalah yang terkait dengan anak usia
sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu
mengikuti kegiatan kepramukaan.
6) Komunikasi
a) Komunikasi formal : Media komunikasi yang digunakan oleh
anak untuk memperoleh informasi pengetahuan tentang gosok gigi
berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian
yang telah diperoleh mayoritas anak mengetahui mengenai
informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%. Media
informasi yang digunakan anak ini mempunyai dampak positif
dan negatif.
b) Komunikasi informal : Komunikasi yang dilakukan oleh anak usia
sekolah di sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong meliputi data
tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua, peran
orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak,
keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan
masalah anak. Di dapatkan data mayoritas anak menjawab jarang
mengadakan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah
anak yaitu sebesar 74 responden (60%). Keadaan ini sangat
berisiko terhadap terjadinya perilaku anak untuk mencari
informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu
kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai
pendengar aktif dan pemberi solusi bagi permasalahan yang
dihadapi oleh anaknya.
7) Pendidikan :
Semua anak bersekolah di sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong.
8) Rekreasi :
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya
biasanya ke pemandian, alun – alun Aimas, pantai tanjung kasuari.
Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di
sekolah SD Inpres 3 Kabupaten Sorong terdapat lapangan sepak bola,
sanggar senam, dan tari.

Anda mungkin juga menyukai