F
KHUSUSNYA Ny.B DENGAN REMATIK DI JALAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU,
PADANGSAMBIAN DARI TANGGAL 29 MARET - 9 APRIL 2021
OLEH :
ANAK AGUNG SAYU RISMA KSUMA DEWI
NIM P07120218012
SEMESTER VI
melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia.Penyakit ini merupakan suatu
melibatkan organ tubuh lainya yang disertai nyeri dan kaku pada sistem otot
sendi, otot, dan jaringan tubuh (Utami, 2005). Artritis Reumatoid atau
satu kelainan multisistem yang etiologinya belum diketahui secara pasti dan
Penyakit ini merupakan peradangan sistemik yang paling umum ditandai dengan
sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis)
2008)
apabila sistem imun yang biasanya memproteksi tubuh dari infeksi danpenyakit,
Menurut suarjana, 2009 dan Symmons, 2006 . Faktor resiko dalam peningkatan
5. Resiko juga mungkin terjadi akibat konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir
autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan sendi mulai terjadi dari
Pannus kemudian menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang Respon
Panus
Hambatan Mobilitas Fisik Defisit Pengetahuan
Resiko cedera
Kekuatan Sendi Ankilosis tulang
Rheumatoid Arthritis (RA) dapat ditemukan pada semua sendi dan sarung
tendon, tetapi paling sering di tangan. Rheumatoid Arthritis (RA) juga dapat
menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut. Sinovial sendi, sarung
tendo, dan bursa menebal akibat radang yang diikuti oleh erosi tulang dan
Ditinjau dari stadium penyakitnya, ada tiga stadium pada Rheumatoid Arthritis
a. Stadium sinovitis.
Sendi yang terlibat umumnya simetris, meski pada awal bisa jadi tidak
b. Stadium destruksi
c. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
2011).
Manifestasi klinis Rheumatoid Arthritis (RA) terbagi menjadi 2 kategori yaitu
a. Manfestasi artikular
RA terjadi secara simetris berupa inflamasi sendi, bursa, dan sarung tendon
yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kekakuan sendi, serta hidrops
bengkak, kemerahan dan teraba hangat mungkin ditemukan pada awal atau
Sendi-sendi besar, seperti bahu dan lutut, sering menjadi manifestasi klinis
(Longo, 2012).
2) Nodul, terjadi pada 30-40% penderita dan biasanya merupakan level
tidak lembut, dan dekat periosteum, tendo atau bursa. Nodul ini juga
a. Kelemahan otot
c. Kekakuan sendi
d. Kejang dan kontraksi otot
f. Sendi berbunyi(krepitasi)
g. Sendi goyah
6. Pencegahan
a. Hindari kegiatan aktifitas berat tersebut apabila sendi sudah terasa nyeri,
terlalu berat.
b. Istrahat yang cukup pakailah kaus kaki atau sarung tangan sewaktu tidur
pada malam hari dan kurangi aktivitas berat secara perlahan lahan.
akan purin misalnya : daging, jeroan (seperti kikil), babat, usus, hati,
a. keperawatan
1) Medika mentosa
6) Dukungan psikososial
dan caranya sederhana. Selain itu tindakan non farmakologi ini dapat
kesuatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri. Panas yang
kompres panas dapat membantu untuk meredakan rasa nyeri, kaku, dan
dengan air hangat 30oC. Usahakan perbedaan antara air kompres dengan
suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Penurunan suhu tubuh terjadi saat
10) Dalam buku Herbal Indonesia disebutkan bahwa khasit tanaman serei
farmakologi yaitu rasa pedas dan bersifat hangat sebagai anti radang (anti
1) Diet buah dan sayuran paling utama atasi makanan yang berminyak
1. Obat obatan Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas
patologis osteoartritis.
yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada
3. Diet Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk
osteoartritis terutama pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali
diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien
enggan mengutarakannya.
latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang
masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai
kerusakan sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan
B. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga
adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara
anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai
lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun
adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling
ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak, Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak,
dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan, tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat
tinggal.
e. Fungsi Perawatan
Kesehatan Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
1. Pengkajian Keluarga
a. Data umum
b. Komposisi keluarga
meliputi penghuni rumah, tetapi keluarga besar lainnya atau anggota keluarga
fiktif yang merupakan bagian dari “suatu keluarga”, tetapi tidak hidup dalam
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu atap.
Tipe keluarga dapat di lihat dari komponen dan genogram dalam keluarga
ingin tahu. Latar belakang budaya dapat dikaitkan dengan anggota keluarga
Barat/ orang minang yaitu pergi keladang dan kesawah, walaupun keadaan
Masalah yang komplek, latar belakang etnik atau pasangan dapat berbeda,
dan jika berbeda maka, penting untuk mengkaji bagaimana perbedaan ini
g. Bahasa
anggota keluarga berbahasa, dan bahasa apa yang digunakan di luar rumah.
anggota keluarga yang bekerja atau dari sumber penghasilan sendiri seperti
uang pensiun dan tunjangan, sebagian penghasilan lain yang diperoleh dari
dinas sosial atau asuransi bagi orang yang tidak bekerja umumnya kecil,tidak
keluarga ini.
terpenuhi.
pernnikahan.
k. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
rumah yang terbuat dari kayu dan tidak memiliki tangga sehingga tidak
Keluarga sehat adalah keluarga yang aktif dan mencari cara dengan
masyarakat.
psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
l. Struktur keluarga
Pola komunikasi yang tidak sehat dapat memicu terjadinya stress pada
pengharapan atau penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus
keyakinan tentang nilai suatu hal atau konsep yang secara sadar
m. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif :
2. Fungsi Sosialisasi :
dewasa.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan makanan,
aktivitas yang yang tidak sehat yaitu tidak menggunakan kaos kaki, celana
dan baju yang tebal saat beraktivitas ketika cuaca serta suhu dingin.
fasilitas kesehatan
di kaji yaitu :
lingkungan rumah
nya
jangkau keluarga
b) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
6. Fungsi Reproduksi :
Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas antar
masyarakat.
7. Fungsi Ekonomi :
cukup finansial, ruang, dan materi serta alokasi yang sesuai melalui
adanya stress .
rheumatoid arthritis
terhadap stress.
q. Pemeriksaan fisik
arthritis dapat ditemui Terasa nyeri pada kedua kaki, nyeri hilang timbul pada
kesemutan pada kaki, pegal-pegal pada kedua kaki saat cuaca dingin.
r. Harapan keluarga terhadap perawat
2. Diagnosa Keperawatan
adalah hasil dari pengkajian tentang tugas kesehatan keluarga yang meliputi 5
rematik
Friedman (2010)
Prioritas Masalah
Kriteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Potensial =1
Risiko =2
Aktual =3
Mudah =2
Sebagian =1
Tidak dapat =0
3. Potensial dicegah 1
Tinggi =3
Cukup =2
Rendah =1
4. Menonjolnya masalah 1
Segera ditangani = 2
Skore
X bobot
Angka tertinggi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan rheumatoid
arthritis yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kesehatannya.
(Friedman. 2010)
6. Evaluasi Keperawatan
perawat, dan lainnya. Keberhasilan lebih ditentukan oleh hasil pada sistem
Keluarga dengan rheumatoid arthritis sudah paham apa itu rheumatoid arthritis,
penyebab, faktor resiko, makanan yang baik untuk dikonsumsi dan kontrol serta
cara pencegahan yang baik untuk rheumatoid arthritis. Evaluasi disusun dengan
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.
Harnilawati. (2013). Pengantar ilmu keperawatan komunitas: Pustaka AS Salam
Longo, Dan L. MD., Kasper, DennisL. MD., et al. 2012. Harrison’s Principle of
Internal Medicine ed.18 Chapter 231: Rheumatoid Arthritis.McGraw-Hill
Companies, Inc. USA