Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL


KEBIJAKAN PHBS

OLEH :

1. Anak Agung Sayu Risma Kusuma Dewi P07120218012


2. Kadek Linda Veniawati P07120218024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI S.Tr KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
SEMESTER VII
2021

i
KATA PENGANTAR

Om Swatiastu

Segala puji bagi Ida Sang Hyang Widhi yang telah memberikan
kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa
rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi atas limpahan
nikmat sehat- Nya, sehingga makalah Kebijakan Kesehatan Nasional dengan judul
“kebijakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)” dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional.
Kami berharap makalah tentang kebijakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dapat menjadi referensi bagi mahasiswa agar mengetahui lebih jelas
tentang kebijakan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS).
Kami menyadari makalah bertemakebijakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. kami harap teman-teman yang membaca makalah ini dapat masukan
kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua termasuk pembaca dan penulis dari makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Denpasar, 8 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 2

1.3 TUJUAN................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1 Hidup Sehat............................................................................................... 3

2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).................................................4

2.3 Bidang Perlikau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).................................... 8

2.4 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)...................................8

2.5 Fasilitas Penunjang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)...............10

2.6 Tahap Penguatan Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)11

BAB 3 PENUTUP................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................13

3.2 Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Indikator Rumah Tangga ber-PHBS.......................................................6

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari
penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dilaksanakan di
masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang di
lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.

Secara umum, Program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan


memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar,
mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-
masing (Depkes RI, 2002).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa
ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet
tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul
vitamin.

Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya,


membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan
semua perilaku kesehatan.

Anak usia sekolah dasar juga sangat rentan mengalami masalah kesehatan karena
pola makan yang tidak sehat. Makanan yang dijual disekolah maupun
dilingkungan sekolah belum semua memenuhi standar kesehatan dan keamanan,

1
dan anak

2
sekolah cenderung lebih menyukai makanan yang tidak sehat baik karena
pengetahuan yang belum memadai atau karena mudah terpengaruh oleh iklan.
Sehingga semakin banyak terjadi kegemukan atau kelebihan berat badan akibat
konsumsi makanan yang tinggi kalori.

Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahunnya sekitar 2,2


juta orang di negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia
akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangya air minum yang aman,
sanitasi dan hygiene yang buruk. Departemen Kesehatan telah mencanangkan
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat.
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia
Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu
lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata. Untuk perilaku sehat bentuk kongkritnya yaitu perilaku proaktif
memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah
dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana yang dimaksud dengan PHBS ?

2. Apa tatanan dalam menciptakan perilaku hidup sehat ?

3. Apa yang dimaksud dengan Hidup Sehat ?

4. Jelaskan yang di maksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat ?

1.3 TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian dari PHBS

2. Menjelaskan tentang Hidup Sehat

3. Menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

3
4. Dapat Menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan
rumah tangga dan masyarakat

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Hidup Sehat

Hidup Sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani (mental)
ataupun masalah jasmani (fisik). Seakan sudah menjadi tren di zaman sekarang,
hidup sehat menjadi sebuah hal penting yang harus dilakukan. Sebab memiliki
tubuh yang sehat harus diawali dengan hidup sehat dan bersih sehingga tubuh kita
akan terbebas dari penyakit. Mulai sekarang sudah saatnya kita untuk memulai
hidup sehat.
Sehat, siapa orangnya yang tak ingin hidup dalam kondisi sehat. Hidup
sehat dapat didefinisikan sebagai hidup tanpa ganguan masalah yang bersifat fisik
maupun non fisik. Gangguan fisik berupa penyakit-penyakit yang menyerang
tubuh dan fisik seseorang. Sementara non fisik menyangkut kesehatan kondisi
jiwa, hati dan pikiran seseorang. Artinya, kesehatan meliputi unsur jasmani dan
rohani. Banyak orang yang secara jasmani memiliki tubuh yang sehat dan baik,
namun kondisi rohani mereka sangat memprihatinkan. Orang-orang sukses dan
kaya yang mempunyai jasmani sehat, belum tentu kondisi rohani mereka sehat.
Pengertian hidup sehat mencakup aturan dan pola seseorang untuk menjalankan
hidup ini dengan cara proporsional dan terkontrol. Pola tersebutlah yang akan
membuat orang menjadi sehat. Untuk sehat butuh aturan, jika hidup tanpa aturan
maka akan muncullah kehidupan yang serampangan. Bukan hanya kesehatan fisik
yang akan terganggu, namun lebih berbahaya lagi jika menyangkut kesehatan
jiwa.
Kesehatan amatlah penting untuk meraih kebahagiaan hidup. Syarat utama
seseorang dapat menikmati kebahagiaan dalam hidup ini adalah saat mereka
memiliki kesehatan secara jasmani dan rohani. Pengertian hidup sehat ini menjadi
cara seseorang untuk menuju kebahagiaan hidup. Bayangkan saja, jika Anda
mempunyai segudang kekayaan dan dikelilingi orang-orang tercinta di sekitar
Anda, akan tetapi Anda dalam keadaan stres atau terbaring di rumah sakit, apakah
Anda akan merasakan kebahagiaan secara sempurna. Oleh sebab itu mulailah
membiasakan hidup sehat. Sebab salah satu resep kebahagiaan ternyata adalah
apabila kita bisa hidup dalam kondisi sehat.
Banyak gaya hidup sehat yang kemudian populer berkat bantuan media
sosial. Masyarakat urban memang jamak memanfaatkan media sosial untuk
berbagi gaya hidup sehat ke jaringan pertemanan mereka. Di bawah ini adalah
tren-tren pola hidup yang menarik untuk diikuti yaitu:
4
1) Berlari

Lari merupakan olahraga yang paling mudah dan murah untuk


dilakukan. Efisiensi waktu dan hasil signifikan yang ditunjukkan olahraga
lari adalah faktor utama mengapa ia menjadi gaya hidup sehat yang kini
populer.
2) Yoga

Olahraga ini populer bukan hanya karena tren saja. Banyak manfaat
yang ternyata memang dihasilkan dari yoga, seperti ketenangan batin dan
keseimbangan diri. Selain itu, yoga juga dapat membantu dalam
memperlancar sistem pernapasan dan mengurangi nyeri pada tubuh. Untuk
kamu yang mudah stres, olahraga yoga ini juga dapat membantumu untuk
lebih rileks dan konsentrasi.
3) Makan makanan yang bergizi

Gaya hidup sehat tentu perlu diikuti dengan makanan yang sehat pula.
Tidak hanya pola makan, makanan yang dikonsumsi pun harus sesuai
dengan standar kesehatan. Namun, banyak orang yang masih belum
mengetahui bagaimana mengolah makanan tersebut dengan baik dan enak
tanpa mengurangi kandungan gizinya sedikit pun, disamping itu juga
dengan banyaknya aktivitas sehingga terlalu sibuk untuk memperhatikan
makanan dengan kandungan gizi yang dibutuhkan sehingga memiliki gizi
yang berlebih maupun sebaliknya.

2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support)
dan pemberdayaan masyarakat (enpowerment) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalah sendiri, dalam tatanan
rumah tangga agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa

4
ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet
Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita
Kapsul Vitamin

 Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada


tempatnya membersihkan lingkungan.

Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku


kesehatan. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena
pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain
rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada
kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing,
diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk
kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak
seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang di terima
dan diketahuinya dari orang lain. Berdasarkan hasil riset masih cukup banyak
penduduk yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, walaupun
ada kecenderungan perbaikan berdasarkan analisis kecenderungan secara
rerata.
Oleh sebab itu perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam
setiap lini kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. Seperti halnya
PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum,
sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku tersebut merupakan sikap
dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan seseorang untuk berperilaku
sehat.

4
 Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS) adalah pemerintah yang diluncurkan


pada tahun 2006 yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat tidak
sehat menjadi sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat
melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas
dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi
simpul
– simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih
sehat.

 PHBS di rumah tangga

Perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku


yangg dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkankesehatan masyarakatnya.
PHBS adalah kesadaran memperaktekkan perilaku bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari, baik dirumah, disekolah, dikantor dan sebagainya.
Terdapat 10 indikator PHBS dalam rumah tangga (RT) yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

2) Memberi bayi ASI Eksklusif

3) Menimbang balita setiap bulan

4
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5) Menggunakan air bersih

6) Menggunakan jamban sehat

7) Memberantas jentik di rumah seminggu sekali

8) Makan buah dan sayur setiap hari

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10) Tidak merokok di dalam rumah

Gambar 1 Indikator Rumah Tangga ber-PHBS

 PHBS di Sekolah

Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi


pendidikan. Hal ini disebabkan karena banyaknya data yang menyebutkan
bahwa munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia
sekolah ( 6-10 th ) misalnya diare, kecacingan dan demam berdarah
umumnya berasal dari sekolah. Dari Departemen Kesehatan RI
menyebutkan bahwa diantara 1000 penduduk terdapat
300 anak yang terjangkit diare sepanjang tahun. Dan pada Angka kejadian
kecacingan mencapai angka 40-60% dari Departemen Kesehatan RI
menyebutkan bahwa diantara 1000 penduduk terdapat 300 anak yang
terjangkit diare sepanjang tahun, dan pada Angka kejadian kecacingan
mencapai angka 40-60%. Berikut Terdapat 6 indikator PHBS dalam rumah
tangga (RT) yaitu:

4
1) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun

2) Mengkonsumsi jajanan di warung atau kantin sekolah

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4) Olahraga yang teratur dan terukur

5) Memberantas jentik nyamuk

6) Tidak merokok

4
 PHBS di tempat Kerja

PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para


pekerja, pemilik dan pengelola usaha/ kantor, agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat
kerja sehat. Terdapat 6 indikator PHBS di tempat kerja yaitu:
1) Tidak merokok di tempat kerja

2) Bebas jentik nyamuk Jamban sehat

3) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
4) Membuang sampah pada tempatnya

5) Melakukan olahraga secara teratur /aktifitas fisik

 PHBS di Sarana Institusi kesehatan

PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan


pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi
kesehatan. 8 indikator PHBS Institusi kesehatan yaitu:
1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)

5) Tidak merokok

6) Tidak meludah sembarangan

7) Tidak meludah sembarangan

8) Memberantas jentik nyamuk

 PHBS di tempat umum

PHBS di tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan


masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu,
mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum sehat. Dibawah ini 3 indikator PHBS
di tempat umum yaitu :
4
1) Menggunakan jamban sehat

2) Memberantas jentik nyamuk

3) Menggunakan air bersih

Mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit


serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku
terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan),
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat
menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).

4
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 atau PHBS 2010 adalah keadaan dimana
individu- individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka :

1. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan


lain Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam
rangka
2. meningkatkan derajat kesehatan

3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan

Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber


masyarakat Namun, secara nasional penduduk yang telah memenuhi
kriteria PHBS baik pada tahun 2011 hanya 55% dan diharapkan mencapai
70% pada tahun 2014.

2.3 Bidang Perlikau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Bidang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu :

1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih


yang mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi
garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
setiap bulan, dan lain lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

2.4 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Mengapa hidup sehat itu penting? saat ini masih banyak orang yang belum
sadar betapa pentingnya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Memiliki tubuh
yang sehat tentu akan menunjang aktivitas kita sehari-hari. Bayangkan saja jika
kita memiliki penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat tentu
akan merugikan diri sendiri dan juga keluarga. Sebab, aktivitas akan terganggu
karena kita sakit bahkan akan banyak biaya yang keluar untuk pengobatan. Oleh
sebab itu kita harus sudah sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat antara lain
masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, masyarakat mampu
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan, masyarakat
4
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, masyarakat mampu
mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) seperti

4
Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (Tabulin), arisan
jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain (Dinkes DIY, 2008)
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup. PHBS memiliki tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
Hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi kebiasaan yang
tidak baik untuk kesehatan. Mulai sekarang sudah saatnya kita untuk memulai
hidup sehat tanpa diabetes, hidup sehat tanpa merokok, hidup sehat tanpa obat dan
hidup sehat bebas kanker. Ayo mulai hidup sehat sejak remaja sehingga bisa
hidup sehat hingga lansia. Berikut adalah manfaat dari menjalankan hidup sehat :

1. Lebih bahagia

Selain bermanfaat untuk kesehatan, menjalankan hidup sehat juga mampu


meningkatkan suasana hati. Sebab menjalankan hidup sehat mampu membuat
percaya diri dan meningkatkan suasana hati. Hal tersebut karena hidup sehat
dengan berolahraga dan pola makan sehat mampu menstimulasi produksi hormon
endorphin yang ada dalam tubuh. Hal ini yang membuat kita merasa lebih bahagia
dan lebih rileks.

2. Meningkatkan energi tubuh

Setiap orang harus meningkatkan kesehatannya agar tidak mudah sakit dan
mampu meningkatkan pasokan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
menunjang aktivitas sehari hari. Menjalankan pola makan sehat dengan
mengkonsumsi buah dan sayur dan makanan yang tinggi protein mampu
memberikan banyak energi untuk tubuh
3. Mengurangi risiko penyakit

Menjalankan hidup sehat tentu kita akan terhindar dari masalah penyakit.
Menjalankan hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin akan
meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika menjalankan hidup sehat tentu asupan
protein, vitamin hingga nutrisi akan terpenuhi hal ini yang membuat kita terhindar
dari risiko penyakit.

4
4. Rumah tangga sehat

Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang


tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti
biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota
rumah tangga.

5. Peningkatan di pemerintahaan

Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam satu Daerah
kabupaten/kota adalah salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan. Manfaat PHBS di lingkungan
sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan
kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat
bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).

Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan


dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas
kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Perilaku hidup sehat
meliputi perilaku proaktif untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga teratur dan
hidup sehat
2. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit

3. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan penyakit

4. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.

2.5 Fasilitas Penunjang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain adalah: (Depkes,2012)

a. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk

Air bersih yang tersedia di sekolah dapat digunakan oleh siswa dan
guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan guru dapat menggunakan air
4
bersih untuk mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci
tangan dengan

4
air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti
diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA,
flu burung, dan lain sebagainya. Kegiatan pemeriksaan tandon air bersih
dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan
nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di
lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup,
dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum,
tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu
sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
b. Fasilitas penunjang PHBS disekolah yang lain adalah tersedianya
kantin sekolah dengan jajanan yang sehat
Ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program olahraga yang
teratur dan terukur, dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas
tersebut dapat menunjang siswa dan siswi dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat dilingkungan sekolah.

2.6 Tahap Penguatan Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya
untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu,
kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media
berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi
edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku
terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi dasar promosi
kesehatan dan PHBS yaitu (Notoatmodjo, 2007):
1. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)

Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan


berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspek knowledge, attitude, dan
practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta
kelompok masyarakat.
2. Bina Suasana (Social Support)

Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota


masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Terdapat tiga
pendekatan dalam bina suasana antara lain:

4
a. Pendekatan individu

b. Pendekatan kelompok

c. Pendekatan masyarakat umum

3. Advokasi (Advocacy)

Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait


(stakeholders). Pihak-pihak terkait ini dapat berupa tokoh masyarakat formal yang
berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan Dan penyandang dana
pemerintah. Selain itu, tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh
pengusaha, dan lain sebagainya dapat berperan sebagai penentu kebijakan tidak
tertulis dibidangnya atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Sasaran
advokasi terdapat tahapan-tahapan yaitu:
a. Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah

b. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan


alternatif pemecahan masalah
c. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah
d. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan

4
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hidup Sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani
(mental) ataupun masalah jasmani (fisik). Hidup sehat dapat didefinisikan
sebagai hidup tanpa ganguan masalah yang bersifat fisik maupun non fisik.
Gangguan fisik berupa penyakit-penyakit yang menyerang tubuh dan fisik
seseorang. Sementara non fisik menyangkut kesehatan kondisi jiwa, hati dan
pikiran seseorang. Artinya, kesehatan meliputi unsur jasmani dan rohani.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk


memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (enpowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengetahui masalah sendiri, dalam tatanan
rumah tangga agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. Perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Penerapan PHBS bukan hanya diterapakan di lingkungan rumah saja


tangga tapi PHBS juga bisa diterapkan di lingkungan sekolah. Penerepan
PHBS juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu strategi, fasilitas
pendukung dan yang mempengeruhi dari prilaku PHBS itu sendiri.

3.2 Saran

Penerapan PHBS harus diterapkan dimanapun berada terutama di


lingkungan sekolah dan umum, karena pendidikan kebersihan akan lebih
efektif diterapkan dari sejak dini agar kelak saat dewasa anak tersebut
tumbuh menjadi anak yang pembersih dan pandai menjaga kesehatan, dan
memberikan wawasan untuk masyarakat umum dimana menerapkan pola
pikir tentang penting menjaga kesehatan dengan penerapan hidup bersih
12
dan sehat, hal ini juga akan baik bagi kesehatan diri maupun kesehatan
lingkungan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, I. (2018, 12 9). Makalah PHBS. Retrieved from


blogspot:
https://irmaanisaa.blogspot.com/2018/12/makalah-
phbs.html

Pratiwi, P. E. (2018, October 10). PHBS. Retrieved from Repository UNEJ:


http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/73499/112110101
01 8--Prita%20Eka%20Pratiwi-1-78.pdf?sequence=1&isAllowed=y

RI, K. (2016, Januari 01). PHBS. Retrieved from


KEMENKES RI:
https://promkes.kemkes.go.id/phbs

UMS. (2020). PHBS. In UMY, PHBS (pp. 1-8). Surakarta: Repository UMS.

UNG. (2021, Januari 12). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat DI SDN
3 BULANGO TIMUR Desa Toluwaya Kecamatan Bulango Timur
Kabupaten Bone Bolango. Retrieved from Repository UNG:
https://repository.ung.ac.id/get/singa/1/2124/PENYULUHAN-
PERILAKU-HIDUP- BERSIH-DAN-SEHATDI-SDN-3-BULANGO-
TIMUR-DESA-TOLUWAYA-KECAMATAN- BULANGO-
TIMURKABUPATEN-BONE-BOLANGO.pdf

UNIMUS. (2018). MODUL PHBS. MODUL PHBS, 4.

unknown. (2018, October 15). PHBS. Retrieved from


core.ac.uk:
https://core.ac.uk/download/pdf/76272001.pdf
UNS. (2019). PHBS. In UNS, PHBS (pp. 1-3). Semarang:
Repository UNS. wartaarsp. (2020, Maret 13). PHBS. Retrieved
from kotaku:
http://kotaku.pu.go.id:8081/wartaarsipdetil.asp?mid=8599&catid=2&

WIMA. (2018, Mei 23). PHBS. Retrieved from Repository


WIMA: http://repository.wima.ac.id/5305/2/Bab
%201.pdf

12
10

Anda mungkin juga menyukai