Anda di halaman 1dari 3

LP Rheumatoid arthritis

1. Definisi
- Rheumatoid arthritis merupakan penyebab paling sering dari penyakit radang sendi kronis
yaitu gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi serta
adanya kelainan inflamasi terutama mengenai membran sinovial dari persendian dan
umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas dan keletihan
yang terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai lanjut usia. Namun risiko
akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Sya'diyah, 2018):36 dan (Asikin, 2013):36
- Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun
dimana rheumatoid arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang
sendi, ankilosis dan deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit
jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas. (Lukman & Nurna Ningsih,
2013)
- Kata arthritis berasal dari bahasa Yunani, “arthon” yang berarti sendi, dan “itis” yang berarti
peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang pada sendi. Sedangkan Rheumatoid
Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya tangan dan kaki)
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali menyebabkan
kerusakan pada bagian dalam sendi (Febriana,2015).
2. Etiologi Menurut (Sya'diyah, 2018):206 dan (Asikin, 2013) :36
- Faktor kerentanan genetik
- Reaksi imunologi.
- Usia lebih dari 40 tahun
- Jenis kelamin wanita lebih sering
- Reaksi inflamasi pada sendi dan tendon.
- Proses inflamasi yang berkepanjangan
- Kepadatan tulang
3. Klasifikasi ( Buffer, 2010)
- Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu
- Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu
- Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu
- Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi
yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan
4. Patofisologi
Sistem imun merupakan bagian pertahanan tubuh yang dapat membedakan komponen
self dan non-self. Pada kasus rheumatoid arthritis system imun tidak mampu lagi membedakan
keduanya dan menyerang jaringan synovial serta jaringan penyokong lain. Proses fagositosis
menghasilkan enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
membrane synovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang
rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang
akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot
(Aspiani, 2014).
Imflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi synovial seperti edema, 10 kongesti
vascular, eksudat fibrin, dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, synovial menjadi
menebal, terutama pada sendi articular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
kartilago artikuler, sehingga kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi dari kartilago menentukan
ketidakmampuan sendi.Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara
permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago
dan tulang menyebabkan tendon dan ligament menjadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi
atau dislokasi dari persendian. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan terjadinya nekrosis
(rusaknya jaringan sendi), nyeri hebat dan deformitas (Aspiani, 2014).
5. Komplikasi Menurut (Sya'diyah, 2018):212 komplikasi yang mungkin muncul adalah :
- Neuropati perifer memengaruhi saraf yang paling sering terjadi di tangan dan kaki
- Anemia
- Pada otot terjadi myosis,yaitu proses granulasi jaringan otot
- Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli. Trombemboli adalah adanya sumbatan pada
pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya darah yang membeku
6. Pemeriksaan penunjang pada pasien rheumatoid arthritis menurut (Asikin, 2013):
- Pemeriksaan laboratorium :
1) Laju endap darah meningkat
2) Protein c-reaktif meningkat
3) Terjadi anemia dan leukositosis
4) Tes serologi faktor reumatoid positif (80% penderita )
- Aspirasi cairan sinovial Menunjukkan adanya proses inflamasi ( jumlah sel darah putih
>2000µL). Pemeriksaan cairan sendi meliputi pewarnaan garam, pemeriksaan jumlah sel
darah, kultur,gambaran makroskopis
- Pemeriksaan radiologi Menunjukkan adanya pembengkakan jaringan lunak ,erosi sendi, dan
osteoporosis tulang yang berdekatan
7. Penatalaksanaan Medis, Ada beberapa penatalaksaan medis ,antara lain (Hidayatus sya’diyah,
2018:212) dan (Asikin, 2013):
- Pengobatan farmakologi
1) Obat anti-inflamasi nonstreroid (OAINS)
2) Disease-modifying antirheumatic drug (DMARD)
3) Kortikosteroid
4) Terapi biologi
- Pengobatan non farmakologi
1) Istirahat
2) Latihan fisik
3) Nutrisi : menjaga pola makan seperti :diet rendah purin
4) Mandi dengan air hangat untuk mengurangi nyeri
5) Konsumsi makanan yang tinggi protein dan vitamin
6) Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cidera
7) Kompres air es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat nyeri
8.

Anda mungkin juga menyukai