1.5 Prognosis
Prognosis pasien dengan osteoarthritis primer bervariasi dan terkait dengan
sendi yang terlibat. Pasien dengan osteoarthritis sekunder, prognosisnya
terkait dengan faktor penyebab terjadinya osteoarthritis. Umumnya baik.
Sebagian besar nyeri dapat diatasi dengan obat-obat konservatif. Hanya
kasus-kasus berat yang memerlukan pembedahan, yaitu apabila pengobatan
dengan menggunakan obat tidak rasional pada pasien (Hansen & Elliot,
2005).
Pemeriksaan Diagnostik
B. Analisa Data
Sign/Symptom Etiologi Problem
1 DS: Perubahan metabolisme TRS Nyeri
Destruksi sendi
Nyeri akut/kronik
2 DS : Destruksi sendi Mobilitas
fisik,
- Klien mengatakan Perubahan fungsi dan struktur
sendinya terasa kaku sendi Kerusakan
dan bengkak
Mengurangi aktivitas pada sendi
DO : yang terkena
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri bergubungan dengan destruksi sendi ditandai dengan Klien mengeluh
nyeri sendi, ekspresi wajah meringis ,perilaku yang bersifat hati-
hati/melindungi
2. Mobilitas fisik berhubungan dengan rentang gerak terbatas ditandai dengan
klien mengatakan sendinya terasa kaku dan bengkak, adanya pembengkakan
pada sendi yang terkena, adanya keterbatasan pergerakan, penurunan
kekuatan otot
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
mobilitas dan aktivitas ditandai dengan klien merasa tidak berdaya, putus asa.
klien merasa terisolasi dari lingkungan sosialnya, perubahan struktur/fungsi
dari bagian-bagian yang sakit
D. Rencana Asuhan Keperawatan
DX.1. Dx 1. Nyeri bergubungan dengan destruksi sendi ditandai
Kriteria Hasil - Menunjukkan nyeri hilang/terkontrol
: - Klien terlihat rileks dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi
dalam aktivitas
- Mengikuti program terapi
-Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke
dalam program kontrol nyeri.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan 1. Membantu dalam menentukan
intensitas nyeri (skala 0 – 10), catat kebutuhan managemen nyeri dan
faktor-faktor yang mempercepat dan keefektifan program.
tanda-tanda rasa nyeri. 2. Matras yang lembut/empuk, bantal
2. berikan matras atau kasur keras, yang besar akan mencegah
bantal kecil. Tinggikan linen tempat pemeliharaan kesejajaran tubuh yang
tidur sesuai kebutuhan. tepat, menempatkan setres pada sendi
yang sakit.
3. biarkan pasien mengambil posisi 3. Peninggian linen tempat tidur
yang nyaman pada waktu tidur atau menurunkan tekanan pada sendi yang
duduk di kursi. Tingkatkan istirahat terinflamasi / nyeri.
di tempat tidur sesuai indikasi.
4. dorong untuk sering mengubah 4. Pada penyakit berat, tirah baring
posisi. Bantu pasien untuk bergerak mungkin diperlukan untuk membatasi
di tempat tidur, sokong sendi yang nyeri atau cedera sendi.
sakit di atas dan di bawah, hindari
gerakan yang menyentak.
5. anjurkan pasien untuk mandi air 5. Mencegah terjadinya kelelahan umum
hangat atau mandi pancuran pada dan kekakuan sendi. Menstabilkan
waktu bangun. Sediakan waslap sendi, mengurangi gerakan/rasa sakit
hangat untuk mengompres sendi- pada sendi.
sendi yang sakit beberapa kali
sehari. Pantau suhu air kompres, air
mandi.
6. Beri obat sebelum aktivitas atau 6. Meningkatkan elaksasi/mengurangi
latihan yang direncanakan sesuai tegangan otot, memudahkan untuk
petunjuk seperti asetil salisilat. ikut serta dalam terapi.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
Kolaborasi :
1. Pasien/orang terdekat mungkin
1. Rujuk pada konseling psikiatri
membutuhkadukungann selama
berhadapan dengan proses jangka
panjang/ketidakmampuan