Oleh :
Preseptor
dr. Citra Manella, Sp.F
2018
Padang. Agustus
2018
Penulis
Sampul Depan 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Batasan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5
1.4 Metode Penulisan 5
BAB 4 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 31
DAFTAR PUSTAKA 38
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Luka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru kedalam
tubuh yang diproyeksikan ewat senjata api atau persentuhan peluru dengan tubuh.
Yang termasuk dalam luka tembak adalah luka tembak masuk maupun luka tembak
keluar. Luka tembak masuk terjadi apabila anak peluru memasuki suatu objek dan
tidak keluar lagi, sedangkan pada luka tembak keluar, anak peluru menembus objek
secara keseluruhan. Umumnya luka tembak ditandai dengan luka masuk yang kecil
dan luka keluar yang lebih besar. Luka ini biasanya juga disertai dengan kerusakan
pada pembuluh darah, tulang, dan jaringan sekitar. Luka tembak terjadi karena
energi dari peluru saat menembus tubuh. Semakin besar energi yang dihasilkan
peluru, semakin parah luka yang dapat terjadi. Energi akan meningkat seiring besar,
berat dan kecepatan pelurunya. Secara umum, peluru berukuran besar yang
ditembakkan dari senapaan menyebabkan luka yang lebih besar dibandingkan dengan
peluru berukuran kecil yang ditembakkan dari pistol.5
2.2 Jenis Senjata Api
Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu,
dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui larasnya.
Berikut adalah jenis-jenis senjata api:
Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil perledakan mesiu, dapat
melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui larasnya. Berikut adalah jenis-
jenis senjata api:
2. Laras panjang
Senjata ini berkekuatan tinggi dengan daya tembak sampai 3000 m, mempergunakan
peluru yang lebih panjang. Senjata laras panjang dibagi menjadi dua yaitu:
Senapan tabur: Senapan tabur dirancang untuk dapat memuntahkan butir-butir
tabur ganda lewat larasnya, sedangkan senapan dirancang untuk memuntahkan
peluru tunggal lewat larasnya, moncong senapan halus dan tidak terdapat
rifling.
Senapan untuk menyerang: Senapan ini mengisi pelurunya sendiri, mampu
melakukan tembakan otomatis sepenuhnya, mempunyai kapasitas magasin
yang besar dan dilengkapi ruang ledak untuk peluru senapan dengan kekuatan
sedang (peluru dengan kekuatan sedang antara peluru senapan standard dan
peluru pistol)
Berdasarkan ciri-ciri yang khas pada setiap tembakan yang dilepaskan dari
berbagai jarak, maka perkiraan jarak tembak dapat diketahui, dengan demikian dapat
dibuat klasifikasinya
- Jarak tembak
Kecuali pada jarak tempel, jarak tembak hanya dapat ditentukan secara
kasar dengan melihat bentuk lukanya serta ada tidaknya produk-produk
dari ledakan mesiu.
Selain itu ada tidaknya luka tembak keluar juga dapat dijadikan dasar
perhitungan secara kasar. Namun harus diingat bahwa banyak senapan
modern sekarang ini yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga dapat
menimbulkan luka tembak keluar meskipun ditembakkan dari jarak yang
sangat jauh.
Mengenai daya tembusnya baik pada manusia atau binatang, dipengaruhi oleh
kecepatan (velocity) ketika menyentuh tubuh, berat massa, resistensi jaringan, serta
jarak tembakan.9,10
2.7 Cara Pengutaraan Jarak Tembak Dalam Visum et Repertum
Bila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejas laras,
kelim api, kelim jelaga atau tato; maka perkiraan atau penentuan jarak tembak tidak
sulit. Kesulitan baru timbul bila tidak ada kelim-kelim tersebut selain kelim lecet.
Bila ada kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 sentimeter.
Bila ada kelim tato, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 sentimeter, dan
seterusnya.
Bila hanya ada kelim lecet, cara pengutaraannya adalah sebagai berikut: “Berdasarkan
sifat lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh“, ini
mengandung arti:
- Korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jarak
tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar.
- Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban
dengan moncong senjata ada penghalang; seperti bantal dan lain sebagainya.
Perubahan yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu: trauma mekanis
dan termis.
1. Kompresi epitel disekitar luka tembak tampak epitel yang normal dan yang
mengalami kompresi, elongasi, dan menjadi pipihnya sel-sel epidermal serta
elongasi dari inti sel,
2. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dari butir-butir
mesiu.
4. Akibat panas jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE akan lebih banyak
mengambil warna biru (basofilic steining)
5. Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling
dominan) dan adanya butir-butir mesiu.
7. Butir-butir mesiu tampak sebagai benda-benda tidak beraturan, bewarna hitam atau
hitam kecokelatan,
8. Pada luka tembak tempel “hard contact” permukaan kulit sekitar luka tidak
terdapat butir-butir mesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan tampak
banyak dilapisan bawahnya, khususnya disepanjang tepi saluran luka.
9. Pada luka tempel “soft contact” butir-butir mesiu terdapat pada kulit dan jaringan
dibawah kulit
10.Pada luka tembak jarak dekat butir-butir mesiu terutama terdapat pada permukaan
kulit, hanya sedikit yang ada pada lapisan-lapisan kulit.
Secara umum didalam saluran luka pada luka tembak tempel akan
mengandung lebih banyak butir-butir mesiu bila dibandingkan dengan luka tembak
dimana moncong sejata tidak menempel pada kulit.4
1. X-ray
X-ray penting dilakukan pada pemeriksaan luka tembak. Semua luka tembak
harus dilakukan pemeriksaan rontgen, terutama pada luka tembak keluar.
1. Untuk melihat apakah peluru atau bagian-bagian dari peliru masih ada didalam
tubuh
3. Untuk menentukan letak dari fragmen-fragmen kecil dari peluru yang ditinggalkan
didalam tubuh sehingga dapat dikeluarkan
Pada gambaran radiologi juga bisa dilihat apakah terjadi pemantulan dalam.
Terdapat gambaran jejak pecahan-pecahan yang terlihat bolak-balik. Namun X-ray
juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain kaliber dari peluru tidsak dapat
ditentukan dengan tepat.
Ini karena pembesaran dari gambaran peluru yang tergantung dari jarak
dengan sinar X-ray. Peluru yang dekat dengan sinar terlihat lebih besar dan batas
terlihat kabur daripada gambaran yang lebih dekat ke film. Namun estimasi kaliber
bisa didapatkan. X-ray sebaiknya diambil pada saat jenazah masih berpakaian agar
dapat mendeteksi peluru yang keluar dari tubuh dan tetinggal di pakaian.
CT-scan adalah alat yang lebih akurat untuk mengevaluasi letak peluru dan
pecahan – pecahan tulang. Dapat diketahui sejauh mana peluru menemus organ atau
jaringan. Pada luka tembak kepala, dapat dilihat apa terjadi perdarahan otak, fraktur
tulang vertebrae dan lain – lain.
- Tes Harrison dan Gilroy, menggunakan kassa yang telah dibasahi dengan
asam klorida. Bedanya dengan tes paraffin adalah bahwa tes yang terakhir ini
untuk mendeteksi adanya unsur logam, merkuri, antimony, barium, atau timah
hitam. Tentu harus diperhitugkan apakah pekerjaannya berkaitan dengan
logam-logam tersebut.
- Tes berikutnya adalah metode Neutron Activation Analysis (NAA), tes ini
lebih sensitif sebab masih dapat mendeteksi antimony, barium, dan copper
walaupun tangan yang digunakan untuk menembak sudah dibersihkan. Dan
tes lain yang juga sensitif adalah tes yang
Umur : 45 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Korban dibawa ke IGD RSUP M. Djamil Padang 14 Agustus 2018 pukul 09.30
Waktu Indonesia Barat. Menurut keterangan keluarga korban, korban sedang berada
di dalam rumah, kemudian korban mendengar suara tembakan, tiba-tiba peluru
menembus atap rumah korban dan mengenai punggung kaki korban.
2.2 PEMERIKSAAN
Korban datang ke IGD dengan keadaan sadar, keadaan umum adalah sakit
sedang. Terhadap korban dilakukan pembersihan dan perawatan luka, pemberian
obat-obatan, operasi pengeluaran peluru, dan pemasangan semen putih pada kaki
kanan. Korban di konsulkan ke bagian bedah dan didiagnosis luka tembak pada kaki
+ benda asing + patah tulang telapak kaki.
Pemeriksaan perlukaan pada korban ditemukan pada punggung kaki kanan,
lima koma lima sentimeter dari pergelangan kaki, empat sentimeter dari tumit,
terdapat luka yang berbentuk lubang dasar tulang, dengan garis tengah tiga koma
lima milimeter disekitarnya terdapat luka lecet dengan lebar sebagai berikut:
a. Pada arah atas dengan lebar satu millimeter
b. Pada arah bawah dengan lebar satu millimeter
c. Pada arah kanan dengan lebar satu sentimeter,
d. Pada arah kiri dengan lebar satu sentimeter
3.1 Kesimpulan
Luka tembak merupakan suatu cedera pada tubuh yang diakibatkan oleh senjata
api. Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan
mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui
larasnya. Berdasarkan panjang larasnya, senjata api ini dikelompokan menjadi senjata
api laras pendak dan senjata api laras panjang, sedangkan berdasarkan alur pada laras,
senjata api dikelompokan menjadi senjata api baralur dan senjata api tanpa alur.
Pada luka tembak terjadi robekan dan kerusakan jaringan yang diakibatkan
daya dorong peluru dalam menembus jaringan. Luka tembak dikelompokan menjadi
luka tembak masuk dan luka tembak keluar, namun pada klasifikasi ini yang tidak
kalah penting adalah jarak tembakan yaitu luka tembus masuk tempel, luka tembus
masuk jarak dekat maupun luka tembus masuk jarak jauh. Penentuan jarak ini juga
dapat menentukan efek dari tembakan. Efek dari tembakan ini diakibatkan oleh
komponen peluru yang mengenai tubuh yaitu anak peluru, mesiu, asap jelaga, api dan
partikel logam
Pendeskripsian luka tembak dilakukan demi kepentingan medikolegal.
Deskripsi luka ini mencakup lokasi luka, ukuran dan bentuk luka, lingkaran abrasi,
lipatan kulit yang utuh dan robek, bubuk hitam sisa tembakan (jika ada), dan bagian
tubuh yang ditembus. Selain dekripsi luka, kita juga harus menentukan jarak
tembakan dan arah tembakan. Penentuan jarak tembakan ini dapat dilihat dari adanya
jejas laras, kelim api, kelim jelaga, atau kelim tato. Pemeriksaan khusus pada luka
tembak masuk seperti pemeriksaa nmikroskopik, kimiawi, sinar x mungkin
diperlukan.