ISPA
Tanggal (kasus): 15 Oktober 2015
Persenter: dr. Jorianditha Surya Ramadhan
Tangal presentasi: Oktober 2015
Pendamping : dr. Nur Cahyono A.
Tempat presentasi: RSUD Majenang
Obyektif presentasi:
Keterampilan
Penyega Tinjauan pustaka
Keilmuan
Diagnostik
Neonatus
Bayi
Manajemen
Anak
Remaja
ran
Masalah
Dewasa
Istimewa
Lansia
Bumil
Deskripsi:
Pasien Anak Perempuan 7 tahun dibawa keluarganya dengan keluhan kejang 3 x saat
dibawa ke RSUD, di IGD pasien kejang 1 kali. Pasien mengalami demam sejak 2 SMRS. Kejang
terjadi di seluruh tubuh dan mata melihat ke atas. Kejang berlangsung selama 10 menit dan selama
kejang tidak menangis. Setelah kejang bayi menangis. Pasien juga mengalami batuk dan pilek
selama 2 hari ini, batuk berdahak kehijauan, ingus berwarna kehijuan. Sebelumnya pasien jajan es
diberi oleh tetangganya kemudian batuk dan pilek. Pasien masih ingin minum terus. Nafsu makan
menurun. Pasien tidak ada keluhan BAB cair, mual dan muntah. Pasien juga tidak mengalami
perdarahan semisal mimisan atau gusi berdarah.
Pasien tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Pasien tidak ada riwayat terjatuh dan kepala
terbentur sejak lahir.
Tujuan:
o Menganalisa etiologi timbulnya manifestasi klinis pada pasien Kejang Demam
Kompleks.
o Menentukan diagnosis yang tepat pada kasus Kejang Demam Kompleks.
o Mengetahui penatalaksanaan Kejang Demam Kompleks.
o Memberikan edukasi tentang penyakit pada pasien dan keluarga mengenai penyakit
Kejang Demam Kompleks.
Bahan bahasan:
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Cara
pustaka
Diskusi
Presentasi dan
Pos
membahas:
Data pasien:
Nama: An. N
Nama klinik: dr. Jorianditha Surya Ramadhan
Data utama untuk bahan diskusi:
diskusi
Telp :
No registrasi: 06-13-81
Terdaftar sejak:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Kejang Demam Kompleks (KDK) ec. ISPA. Keadaan umum sedang, kejang selama 15 menit dan
di IGD timbul kejang kembali dan berhenti setelah ditangani.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin
3. Riwayat kesehatan/Penyakit:
Pernah mengalami keluhan batuk dan pilek selama 2 hari, dahak dan ingus berwarna kehijauan,
belum pernah diopname, dan belum pernah mengalami kejang.
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal serupa
5. Riwayat pekerjaan:
6. Lain-lain:
Daftar Pustaka:
1. Ismael, S. et al., 2006. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Deman. Jakarta: Ikatan Dokter
Indonesia.
2. AAP, 2011. Febrile Seizures: Guideline for the Neurodiagnostic Evaluation of the Child With a
Simple Febrile Seizure. Pediatrics, 127(389).
3. Deliana, M., 2002. Tatalaksana Kejang Demam Pada Anak. Sari Pediatri, 4(2).
4. Seinfeld, S. & Fellock, J.M., 2013. Recent Research on Febrile Seizures: A Review. J Neurol
Neurophysiol, 4(4).
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Kejang Demam Kompleks
Kejang demama dalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rectal lebih dari 38) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam terjadi pada
2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,
kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai demam
pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam. Bila anak berumur
kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Sedangkan yang termasuk kejang demam kompleks apabila:
1.
Lama bangkitan kejang berlangsung lebih dari 15 menit
2.
Manifestasi kejang bersifat local
3.
Didapatkan bangkitan kejang berulang dalam kurun waktu 24 jam
Sebagian besar kejang demam (65%) berupa kejang demam sederhana dan 35% berupa
kejang demam kompleks.
Menghentikan kejang:
Diazepam dosis awal 0,3-0,5 mg/KgBB/dosis IV (perlahan-lahan) atau 0,4-0,6mg/KgBB/dosis
REKTAL SUPPOSITORIA. Bila kejang masih belum teratasi dapat diulang dengan dosis
yang sama 20 menit kemudian
Turunkan demam:
Antipiretika: Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-10 mg/KgBB/dosis PO,
keduanya diberikan 3-4 kali perhari. Kompres: suhu> 39C: air hangat; suhu>38C: air biasa
Pengobatan penyebab:
antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan penyakit dasarnya
Penanganan suportif lainnya meliputi:
Bebaskan jalan nafas
Pemberian oksigen
Menjaga keseimbangan air dan elektrolit
Pertahankan keseimbangan tekanan darah
B. Pencegahan Kejang
penyakit penyebabnya adalah ISPA. Walaupun begitu, masih belum bisa disingkirkan
kemungkinan akibat proses intrakranial sehingga membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk
mendukung diagnosis
2. Objektif:
Tanda-tanda Vital
Kesadaran : Somnolen
HR
:104 x/menit, reguler
Suhu
:38,9 C
Pernapasan :30 x/menit, reguler,
BB : 30 kg
Status Generalis
Kepala : Massa (-), hematom (-), jejas (-),UUB sudah menutup
Wajah : Simetris
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, pupil bulat anisokor,
diameter 3mm/3mm, racoon eyes (-), mata cowong -/Telinga : Auricula simetris, otorrhea -/Hidung : Rhinorhea +/- warna kehijauan, tidak dilakukan pemeriksaan rinoskopi anterior karena
keterbatasan alat
: Bibir sianosis -, faring hiperemis +
Mulut
Leher
KGB : Tidak teraba
Tiroid : Tidak terdapat pembesaran
Kaku kuduk (-), brudzinski 1 (-)
Dada
:
Paru
Inspeksi
: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi(-), ketinggalangerak (-/-),
pectus excavatum(-), pectus carinatum(-), sikatriks (-),
Palpasi
: Krepitasi(-), massa (-), fremitus taktil lapang paru kiri=kanan
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rbh-/-, Rbk +/+, Wh-/Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictuscordis teraba di SICIV 2 jari lateral lineamidklavikularis kiri, tidak kuat
Perkusi
angkat
: Batas jantung kiri atas di SIC II LPSS, kanan atas di SIC II LPSD, kanan bawah di
SIC IV LPSD, dan kiri bawah di SICIV2 jari lateral LMCS, dan batas jantung
Auskultasi :
Abdomen
Inspeksi :
Auskultasi :
Perkusi :
Palpasi :
Ekstremitas
Terapi:
O2 2 ltpm (nasal kanule)
IVFD D5% 20 tpm
Diazepam Supp 10 mg jika masih kejang selama 5 menit kemudian, dan jika masih kejang
lagi 5 menit setelah diberikan diazepam supp ke-2, langsung diberikan Inj. diazepam 5 mg (iv)
Inj. Amoxicillin 3x500 mg (iv) skin test
Inj. MP 125 mg 2x 1/2 vial
Inf. Paracetamol 3x250 mg
Halmezyn syr 3x I cth
Kompres air biasa di dahi dan ketiak
DOKTER INTERNSIP,
Lampiran
Follow up
Tanggal
16/10/201
5
15.00
17/10/201
5
Perjalanan Penyakit
Subyek
Obyektif
Assesmen
t
S : masih demam, rewel, batuk pilek
O : BB 30 kg
t: 37,8
Ass :
KDK e.c. ISPA
Planning
ketiak
S : demam turun, batuk berkurang, Amoxicillin syr 3x II cth
Paracetamol syr 3x II cth
masih pilek
Halmezyn syr 3x I cth
O:
T : 37
Dipulangkan dan kontrol di poli
Ass:
anak RSUD Margono Purwokerto
KDK e.c. ISPA dengan perbaikan
untuk EEG
LAPORAN KASUS
KEJANG DEMAM KOMPLEKS E.C. ISPA
Pendamping:
dr. Nur Cahyono A.
Disusunoleh:
dr. Jorianditha Surya Ramadhan
RSUD MAJENANG
KABUPATEN CILACAP
2015