Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan Penunjang

Pterygium
Pterygium
• Pterigium adalah penebalan lipatan
konjungtiva bulbi yang berbentuk segitiga
dengan banyak pembuluh darah
• Puncaknya di kornea dan dasarnya diperifer
Pemeriksaan
• Slit lamp
• Histopatologi
• Topografi kornea
Slit Lamp
• Slit lamp adalah mikroskop dengan cahaya terang
yang digunakan untuk pemeriksaan mata.
Memudahkan pemeriksa melihat lebih spesifik
dan lebih dekat struktur yang berbeda-beda pada
bagian depan mata dan di dalam mata. Alat yang
digunakan untuk memeriksakan kesehatan mata
dan mendeteksi penyakit mata
• Sebelum pemeriksaan: menggunakan dilating drop
(obat tetas mata pembesar pupil). Tidak dianjurkan
beraktivitas seperti berkendara setelah pemeriksaan
karena penglihatan akan menjadi kabur
• Pemeriksaan:
– Dokter meminta duduk menghadap slit lamp
– Meletakkan dagu pada chin rest dan dahi menyentuh
forehead band.
– Diberikan drops yellow dye dan dilating drop
– Kemudian akan duduk mneghadap pasien dengan slit lamp
di depannya
• Pada pemeriksaan sklera dapat diidentifikasi perubahan
warna dan inflamasi, begitu juga dengan alergi dan infeksi
dari konjungtiva dapat ditegakan diagnosanya lewat slit
lamp
• Kornea juga dapat ditemukan adanyam material abnormal
dan lainnnya yang dapat mengganggu penglihatan
• Pada pterigium, pemriksaan dengan slit lamp dilakukan
untuk melihat pembuluh darah di episklerayang terbagi
atas tiga, yaitu:
– T1 (atrofi): pembuluh darah episklera lebih jelas
– T2 (intermediet): pembuluh darah episklera semakin terlihat
– T3 (fleshy,opaque): pembuluh darah tidak jelas terlihat
Hasil slit lamp pada pterigium
Histopatologi
• Kornea terdiri atas 5 lapisan, salah satunya membran
bowman sebagai epitel permukaan berlapis tidak
bertanduk
• Sel-sel basal memiliki kapasitas proliferasi tinggi
penting untuk pembaharuan dan perbaikan
permukaan kornea (muncul dari sel punca limbus
kornea)
• Membran basalis berfungsi sebagai stabilitas kekuatan
kornea dan melindungi stroma dari infeksi
• Stroma: atau substansia propria menyusun 90%
dari ketebalan kornea yang dibentuk oleh sekitar
60 lapisan berkas kolagen paralel yang saling
menyilang dan tegak lurus membentang seluruh
diameter kornea. Susunan serabut kolagen ini
berperan dalam kejernihan jaringan avaskular
yang berselingan dengan sel pipih disebut
keratosit
• Permukaan posterior stroma dibatasi oleh
membran basal tebal lainnya yaitu membran
Descement yang berfungsi untuk metabolik
kornea
• Limbus: lingkaran kornea sklera yang area
peralihan stroma transparan dengan sklera
opak. Ujung membran bowman dan
permukaan epitel menjadi lebih bertingkat
sebagai konjungtiva yang menutupi bagian
anterior dari sklera.
• Sel punca epitel berlapis berfokus di limbus
Ophthalmic pearls USU
• Jaringan subepitel mneunjukkan adanya • Akumulasi dari jaringan degenerasi
senile elastosis (degenarasi basofilik) subepitel yang basofilik dengan
pada substansia propria dengan karakteristik keabu-abuan pada
abnormal kolagen pewarnaan HE. Berberntuk seperti ulat
• Terjadi disoluso membran bowman atau degenerasi elastotik dari jaringan
yang diikuti oleh invasi superfisial degenerasi
kornea • Pemusnahan lapisan bowman oleh
• Menariknya sel epitel pterigium jaringan fibrovaskular yang khas
dinyatakan positif dengan pewarnaan • Epitel atasnya terlihat normal, tapi
immunohistochemical untuk tipe mungkin acanthotic, hiperkeratotik atau
matiks metalloproteinase yang tidak dsplastik dengan area hiperplasia
ada pada sel normal konjungtiva,
limbus dan kornea
Clinical key
• Terlihat membran bowman rusak
dalam komponen kornea dan ada
neovaskularisasi
• Jaringan pterigium terlihat timbul
dengan massa jaringan berbentuk
segitiga yang memisahkan epitel
kornea dari membran bowman dan
terlihat gelombang abnormal dan
rusak
• Massa satelit dari jaringan
subepitel pterigium pada batasnya
• Pemeriksaan histopatologi dilakukan pada jaringan pterigium yang
telah diekstirpasi. -ambaran pterigium yangdidapat adalah berupa
epitel yang irreguler dan tampak adanya degenerasi hialinpada
stromanya
• Secara histopalogis ditemukan epitel konjungtiva irrekuler kadang-
kadang berubah menjadi gepeng. Pada puncak pteregium, epitel
kornea menarik dan pada daerah ini membran bowman
menghilang. Terdapat degenerasi stroma yang berproliferasi
sebagai jaringan granulasi yang penuh pembuluh darah. Degenerasi
ini menekan kedalam kornea serta merusak membran bowman dan
stroma kornea bagian atas.
Topografi Kornea
• Pemeriksaan tambahan
yang dapat dilakukan
pada pterygium adalah
topografi kornea untuk
menilai seberapa besar
komplikasi berupa
astigmtisme ireguler
yang disebabkan oleh
pterygium
Sumber
• Ophthalmic Pearls: Management of Pterygium
• American Academy of Ophthalmology: Slit Lamp Examination,
Daniel Porter, April 23rd 2018
• American Academy of Ophthalmology: Pterygium, November 2015
• Pterigium DerajatIV pada Pasien Geriatri, Bagian ilmu Kesehatan
Mata, Rumah Sakit Abdul Moeloek, Provinsi Lampung
• Tesis:Prevalensi Pterygium di Kabupaten Langkat, Laszuarni,
Universitas Sumatera Utara, Medan,2009
• Junqueira’s Basic Histology, Edisi 13

Anda mungkin juga menyukai