subkonjungtiva
KET. GBR :
Penyebab
Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada semua ras, umur, dan jenis
kelamin dengan proporsi yang sama. Beberapa penyebab yang daat
menyebabkan perdarahan subkonjungtiva antaralain,
1. Spontan/idiopatik biasanya yang ruptur adalah pembuluh darah konjungtiva.
2. Batuk, berusaha, bersin, muntah.
3. Hipertensi. Pembuluh darah konjungtiva merupakan pembuluh darah yang
rapuh,sehingga jika ada kenaikan tekanan mudah ruptur sehingga
menyebabkan perdarahan subkonjungtiva.
4. Gangguan perdarahan yang diakibatkanoleh penyakit hati, diabetes, SLE, dan
kekurangan vitamin C, gangguan faktor pembekuan.
5. Penggunaan antibiotik, NSAID, steroid, vitamin D, kontrasepsi.
6. Infeksi sistemik yang menyebabkan demam seperti meningococcal
septicemia, scarlet fever, typhoid fever, cholera, rickettsia, malaria, dan virus
(misal influenza, smallpox, measles, yellow fever, sandfly fever).
7. Gejala sisa dari operasi mata.
8. Trauma.
9. Menggosok mata.
Pengobatan
Perdarahan subkonjungtiva
sebenarnya tidak memerlukan
pengobatan karena darah akan
terabsorbsi dengan baik selama 3 -4
minggu. Tetapi untuk mencegah
perdarahan yang semakin meluas
beberapa dokter memberikan
vasacon (vasokonstriktor) dan
multivitamin. Airmata buatan untuk
iritasi ringan dan mengobati faktor
Edema Kornea
Kornea
Suatu jaringan bening / transparan dan tidak
mengandung pembuluh darah berfungsi (avaskular) sebagai
pelindung isi bola mata dan sebagai media
refraksi yang penting karena mempunyai daya
bias kurang dari 42D.
Kejernihan kornea diatur oleh kadar kelembapan
yang diatur terutama sel-sel endoteli.
Tebal kornea orang dewasa rata-rata 0,65mm
dibagian ferifer dan 0,54 di bagian tengah
Membran Descement bersifat lentur, jernih dapat dilihat
dengan mikroskop elektro, berkembang terus seumur hidup
Endhotel terdiri dari satu sel dan melekat pada membran
descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden
Penyebab
Disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan dehidrasi,
infeksi virus, gangguanendotel, operasi mata, luka trauma,
tekanan okular meningkat, dan lain-lain. Di antaranya,distrofi
Fuch endotel adalah penyebab paling umum dari edema ini. Ada
gangguan herediter,ditandai dengan hilangnya lambat dan
bertahap dari sel endotel. Perempuan memiliki risikoyang lebih
tinggi terhadap distrofi endotel dibandingkan pria.
Infeksi oleh virus herpes dapat menyebabkan respon inflamasi
pada kornea, yangmenyebabkan edema. Edema kornea juga
dapat terjadi segera atau beberapa tahun setelahdilakukan dalam
setiap jenis operasi mata. Ini dapat terjadi karena penurunan
lapisan endoteloleh radiasi USG, kerusakan membran descemet,
dan / atau infus obat beracun di kornea.Selain itu, obat topikal
dan sistemik yang kuat dapat menyebabkan kondisi edema
kornea.
Gejala
Gejala awal yang paling menonjol dari edema
kornea adalah terdistorsi atau pandangan
kabur, ketidaknyamanan mata, fotofobia
(sensitivitas meningkat terhadap cahaya),
dan kepekaan terhadap partikel asing. Gejala
dapat berkembang menjadi rasa sakit parah
di mata karena kerusakan saraf kornea.
Pseudophakic bulosa keratopati (PBK) yang
menghasilkan pembentukan berisi cairan
bula atau lepuh biasanya timbul setelah
operasi katarak.
Kerato Konus
Etiologi
Penelitian Biokimia
Terjadinya penipisan stroma pada keratokonus
diduga disebabkan meningkatnya enzim
protease, yang disebabkan menurunya enzim
inhibitor protease. Pada pemeriksaan biokimia
didapatkan penurunan enzim alpha1-proteinase
inhibitor, alpha2 macroglobulin dan TMP-1.
Faktor Genetik
Pada penelitian silsilah keluarga didapatkan
bahwa keratokonus diturunkan secara autosomal
dominan dengan penetrasi yang bervariasi.
Klasifikasi
Secara keratometri, keratokonus di bagi menjadi 3 yaitu
ringan (<48 D), sedang (48-54 D) dan berat (>54 D).
Secara morfologi di bagi sebagai berikut
Nipple cones
Ditandai dengan ukuran yang kecil (<5mm). Pusat dari
puncaknya terletak pada sentral atau parasentral dan
berpindah ke arah infero nasal.
Oval cones
Ditandai dengan ukuran yang lebih besar (5-6mm).
Globus cone
Ukurannya terbesar (>6mm)
Nipple cones
Oval cones
Globus cones
Pemeriksaan luar
Tanda dari Munson
Adanya bentuk seperti huruf V pada
kelopak mata bawah saat pasien
melirik ke bawah yang disebabkan
kelainan bentuk dari koenea.
Pegobatan
1 Kaca Mata
Untuk mengkoreksi astigmatisme regular atau astigmatisme irregular yang ringan.
2 Lensa Kontak Keras
Dibutuhkan pada derajat astigmat yang berat dan menghasilkan permukaan refraktif
yang regular.
3 Tindakan Bedah
Prosedur Keratoplasti
Keratoplasti Tembus
Di indikasikan pada pasien keratokonus yang timbul jaringan parut pada apeks dari
kornea dan pasien yang tidak bisa dikoreksi atau tidak toleran terhadap lensa kontak.
Keratoplasti Lamellar Dalam (deep lamellar keratoplasty/DLK)
Keratoplasti lamellar adalah prosedur transplantasi kornea dengan ketebalan tertentu.
Keratoplasti Termal (Thermokeratoplasti)
Membuat kornea lebih flat/datar dengan menggunakan aplikasi panas. Sumber panas
yang bisa digunakan adalah Laser holmium-YAG non kontak.
Lasix