Anda di halaman 1dari 26

+

WRAP UP SKENARIO 1
MATA MERAH
BLOK PANCA INDERA
UNIVERSITAS YARSI

KELOMPOK B 4 :

KETUA : NURZANAH C PRIMADANI

SEKRETARIS : NURMAULIDIA

ANGGOTA :

MUTAHHARA MUHAMMAD

1102010189

PRIMASTYO ANGGATA RESKIANTO

1102010219

MOHAMMAD SYARIF MASUD

1102011167

MONA PURWITA SARI

1102011168

MUAMAR KHADAFI

1102011169

MUH. KHAIRUL FITRAH

1102011170

NURWAHIDAH OKTORISA

1102011202

1102011203
1102011201

SKENARIO 1

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dating ke poliklinik diantar ibunya


dengan keluhan kedua nata merah sejak 2 hari yang lalu setelah bermain sepak
bola. Keluhan disertai dengan keluar banyak air mata dan gatal. Penglihatan
tidak mengalami gangguan. Pasien pernah menderita penyakit seperti ini 6
bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan oftalmologis :
VOD : 6/6 VOS : 6/6
Segmen anterior ODS : paslpbera edema (-) lakrimasi (+) konjungtiva tarsalis
superior giant papil (+) cobble stone appearance , konjungtiva bulbi : injeksi
konjungtiva (+) limbus kornea: infiltrate (+)
Lain lain tidak ada kelainan.
Pasien sudah mencoba mengobati dengan obat warung tapi tidak ada
perubahan.
Setelah mendapatkan terapi pasien diminta untuk control rutin dan menjaga
serta memelihara kesehatan mata sesuai tuntunan ajaran islam.

SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami menjelaskan anatomi makroskopis dan mikroskopis mata


LI 2. Fisiologi mata
LI 3. Konjungtivitis
3.1 definisi
3.2 etiologi

3.3 klasifikasi
3.4 patofisiologi
3.5 manifestasi klinis
3.6 diagnosis dan diagnosis banding
3.7 penatalaksanaan
3.8 pencegahan
3.9 komplikasi
3.10 prognosis
LI 4 MM Kelainan Mata Merah dengan penurunan visus dan mata merah dengan visus normal
LI 5. MM mata dalam pandangan islam.

LO 1. Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Mata

Mata terdiri dari :


Suatu lapisan luar keras yang transparan di anterior (kornea) dan
opak di posterior (sklera). Sambungan antara keduanya disebut
limbus. Otot-otot ekstraokular melekat pada sklera sementara saraf
optik meninggalkan sklera di posterior melalui lempeng kribiformis.

Suatu lapisan kaya pembuluh darah (koroid) melapisi segmen


posterior mata dan memberi nutrisi pada permukaan dalam retina.

Korpus siliaris terletak di anterior. Korpus siliaris mengandung otot


siliaris polos yang kontraksinya mengubah bentuk lensa dan
memungkinkan fokus mata berubah-ubah. Epitel siliaris mensekresi
aqueous humor dan mempertahankan tekanan okular. Korpus siliaris
merupakan tempat perlekatan iris.

Lensa terletak di belakang iris dan disokong oleh serabut-serabut


halus (zonula)yang terbentang di antara lensa dan korpus siliaris

Sudut yang dibentuk oleh iris dan kornea (sudut iridokornea) dilapisi
oleh suatu jaringan sel dan kolagen (jalinan trabekula). Pada sklera di
luar jalinan ini, kanal schlemm mengalirkan aqueous humor dari bilik
anterior ke dalam sistem vena,sehingga terjadi drainase aqueous.
Daerah ini dianamakan sudut drainase Antara kornea di anterior dan
lensa serta iris di posterior terdapat bilik mata anterior. Di antara iris,
lensa, dan korpus siliaris terdapat bilik mata posterior (yang berbeda
dari korpus vitreous). Kedua bilik ini terisi oleh aqueous humor. Di
antara lensa retina terletak korpus vitreous.

Di anterior, konjungtiva akan berlanjut dari sklera ke bagian bawah kelopak


mata atas dan bawah. Satu lapis jaringan ikat (kapsul tenon) memisahkan
konjungtiva dari sklera dan memanjang ke belakang sebagai satu penutup di
sekitar otot-otot rektus.

- Sistem Drainase Lakrimal

+- Perdarahan

- Media Refraksi
- Kornea (terdiri dari 5 lapisan kornea) :
1.
2.

Epitel
Membran Bowman

3.

Stroma

4.

Membran Descement

5.

Endotel

- Aqueous Humor (Cairan Mata)


- Lensa
- Badan Vitreous (Badan Kaca

ANATOMI MIKROSKOPIK MEDIA REFRAKSI

MEDIA REFRAKSI :

Kornea
Kornea jernih dan tembus cahaya dengan permukaan yang licin
tetapi tidak melengkung secara uniform/seragam. Bagian tengah
(zona optikal) mempunyai radius kelengkungan yang lebih kecil
dibandingkan bagian tepi, dan permukaan posterior lebih
melengkung daripada anterior, karenanya kornea lebih tipis di
bagian tengah daripada tepinya.

Daya refraksi kornea, yang merupakan hasil indeks refraksi radius


lengkung kornea lebih besar daripada daya refraksi lensa. Secara
anatomis kornea mempunyai dua bagian:

Kornea asli

Secara histologis terdiri dari 5 lapisan


1.Epitel kornea
2.Membrana bowman

3.Stroma
4.Membrana Descemet
5.Endotel

Limbus kornea

Merupakan zona peralihan atau zona pertemuan antara kornea dengan sklera.
Disini epitel kornea menebal smapai 10 lapisan dan melanjutkan diri dengan
konjungtiva, membrana bowman berhenti dengan tiba-tiba, membran
descement menipis dan memecah dan melanjutkan diri menjadi trabekula
ligamneti pektinata, dan stroma kornea menjadi kurang teratur dan secara
bertahap susunannya berubah dari susunan lamelar yang khas menjadi kurang
teratur seperti yang ditemukan pada sklera. Limbus memiliki vaskularisasi yang
baik.

Lensa

Lensa kristalina bentuknya bikonveks, permukaan posterior lebih


melengkung daripada anterior. Di bagian tengah pada kedua
permukaannya terdapat kutup anterior dan kutup posterior. Garis
yang menghubungkan keduanya adalah aksis dan batas kelilingnya
adalah ekuator.

Secara struktural, terdapat 3 komponen:


-Kapsul lensa
-Endotelial subskapsularis
-Substansia lensa

Retina
lapisan paling dalam bola mata dan terdiri dari bagian anterior yang tak peka dan
+Merupakan
bagian posterior yaitu bagian yang fungsional, yang merupakan organ fotoreseptor atau alat
penerima cahaya.

10 Lapisan retina terdiri dari:

-Epitel pigmen

-Lapisan batang dan kerucut


-Membran limitans eksterna
-Lapisan inti luar
-Lapisan pleksiform luar
-Lapisan inti dalam
-Lapisan pleksiform dalam
-Lapisan sel ganglion
-Lapisan serat saraf
-Membran limitans interna

LO 2. Fisiologi Penglihatan

+Mekanisme penglihatan

Cahaya masuk ke bagian mata yg bernama pupil. Ukuran pupil disesuakan


dengan kontraksi dari iris yaitu m.konstriktor pupilae yg menyebabkan
pupil mengecil dan dipengaruhi oleh saraf parasimpatis dan m.dilator
pupilae yg menyebabkan pupil membesar dan dipersarafi oleh simpatis.
Lalu cahaya dibiaskan melalu media refraksi yang terdiri dari kornea dan
lensa, bentuk kornea itu sendiri berbentuk konveks (cembung) berfungsi
agar cahaya dapat di belokkan pada titik focus, setelah melewati kornea
cahaya lalu diteruskan oleh lensa. Yg juga berbentuk konveks sehingga
cahaya dapat jatuh pada titik focus di retina. Lensa sendiri diatur oleh
m.ciliaris yg disambungkan oleh zonula zinii. Bila m.ciliaris berkontraksi
maka pupil maka zonula zinii melemas sehingga membuat lensa semakin
cembung dan berfungsi untuk melihat dari jarak dekat (akomodasi).
Sebaliknya bila m.ciliaris melemas maka zonula zinii akan menarik lensa
sehingga lensa menjadi semakin pipih dan berfungsi untuk melihat jarak
jauh. Semua otot tersebut masing masing dipersarafi oleh parasimpatis dan
simpatis.

gelap
konsentrasi GMP-siklik tinggi
kosentrasi Na tinggi

depolarisasi membrane
pengeluaran zat inhibitor
neuron bipolar dihambat
tidak adanya eksitasi ke korteks penglihatan di otak

tidak ada ekspresi melihat

cahaya/terang

fotopigmen terjadi disosiasi dari retinen dan opsin

kosentrasi Na tinggi

penurunan GMP-siklik

penutupan canal Na

menutupnya canal Ca

pengeluaran zat inhibitorik dihambat

terjadi eksitasi neuron bipolar


perambatan potensial aksi ke korteks penglihatan di otak

LO 3. MM Konjungtivitis

KONJUNGTIVITIS

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, biasanya terdiri dari


hyperemia konjungtiva disertai dengan pengeluaran secret.

Konjunctivitis dapat disebabkan bakteri, virus, klamidia, alergi toksik, dan


molluscum contagiosum.

Jenis Konjungtivitis dapat ditinjau dari penyebabnya dan dapat pula ditinjau dari
gambaran klinisnya yaitu :

Konjungtivitis Kataral

Konjungtivitis Purulen, Mukopurulen

Konjuntivitis Membran

Konjungtivitis Folikular

Konjungtivitis Vernal

Konjungtivitis Flikten

Konjungtivitis Kataral

Gambaran Klinis
Injeksi konjungtiva, hiperemi konjungtiva tarsal, tanpa folikel, tanpa cobble-stone,
tanpa flikten, terdapat sekret baik serous, mukus, mukopurulen (tergantung
penyebabnya). Dapat disertai blefaritis atau obstruksi duktus lakrimal.

Konjungtivitis Purulen, Mukopurulen


Gambaran Klinis

Gambaran konjungtiva tarsal hiperemi seperti pada konjungtivitis kataral.


Konjungtivitis Purulen ditandai sekret purulen seperti nanah, kadang disertai adany
pseudomembran sebagai massa putih di konjungtiva tarsal.
Konjungtivitis Membran
Gambaran Klinis
Penyakit ini ditandai dengan adanya membran/selaput berupa masa putih pada
konjungtiva tarsal dan kadang juga menutupi konjungtiva bulbi. Massa ini ada dua
jenis, yaitu membran dan pseudomembran.

Konjungtivitis Folikular

Dikenal beberapa jenis konjungtivitis follikular, yaitu konjungtivitis viral,


konjungtivitis klamidia, konjungtivitis follikular toksik dan konjungtivitis
follikular yang tidak diketahui penyebabnya.
Jenis Konjungtivitis Follikular
1.

Kerato-Konjungtivitis Epidemi

2.

Demam Faringo-Konjungtiva

3.

Konjungtivitis Hemoragik Akut

4.

Konjungtivitis New Castle

5.

Inclusion Konjungtivitis

6.

Trachoma

Etiologi

Gambaran Klinis

Pengobatan

Adenovirus tipe 8

Radang mata unilateral


akut.edema
palpebra,konjungtiva tarsal
hiperemi,konjungtiva bulbi
kemosis

pemberian obat lokal


sulfasetamid atau antibiotik
untuk mencegah infeksi
sekunder.

Adenovirus tipe 3

Terdapat demam,
Tidak ada pengobatan yang
disamping tanda-tanda
spesifik
konjungtivitis follikular akut
dan faringitis akut. . Lebih
sering mengenai dua mata,
kelopak mata membengkak.

Entero-virus 70, masa


inkubasinya 1-2 hari

Timbulnya akut, disertai


gejala subjektif seperti ada
pasir, berair dan diikuti rasa
gatal, biasanya dimulai
pada satu mata dan untuk
beberapa jam atau satu dua
hari kemudian diikuti
peradangan akut mata yang
lain.

Tidak dikenal obat yang


spesifik, tetapi dianjurkan
pemberian tetes mata
sulfasetamid atau antibiotik.

Entero-virus 70, masa


inkubasinya 1-2 hari

Timbulnya akut, disertai


gejala subjektif seperti
ada pasir, berair dan
diikuti rasa gatal,
biasanya dimulai pada
satu mata dan untuk
beberapa jam atau satu
dua hari kemudian diikuti
peradangan akut mata
yang lain.

Tidak dikenal obat yang


spesifik, tetapi
dianjurkan pemberian
tetes mata sulfasetamid
atau antibiotik.

Klamidia okulo-genital,
masa inkubasi 4-12 har

Gambaran kliniknya
adalah konjungtivitis
follikular akut, dan
didapatkan sekret
mukopurulen

Diberikan tetrasiklin
sistemik, dapat pula
diberikan sulfonamid atau
eritromisin

Klamidia trakoma

terdapat empat stadium


:Stadium Insipiens atau
permulaan , Stadium akut
(trakoma nyata), Stadium
sikatriks, Stadium
penyembuhan

Pemberian salep derivat


tetrasiklin 3-4 kali sehari
selama dua bulan. Apabila
perlu dapat diberikan juga
sulfonamid oral.

Konjungtivitis Vernal

Gambaran Klinis
Gejala subyektif yang menonjol adalah rasa sangat gatal pada mata,
terutama bila berada dilapangan terbuka yang panas terik.
Pada pemeriksaan dapat ditemukan konjungtivitis dengan tanda khas
adanya cobble-stone di konjungtiva tarsalis superior, yang biasanya
terdapat pada kedua mata, tetapi bisa juga pada satu mata. Sekret mata
pada dasarnya mukoid dan menjadi mukopurulen apabila terdapat infeksi
sekunder.

Konjungtivitis Flikten
Adanya flikten yang umumnya dijumpai di limbus. Selain di limbus, flikten
dapat juga dijumpai di konjungtiva bulbi, konjungtiva taarsal dan kornea.
Penyakit ini dapat mengenai dua mata dan dapat pula mengenai satu
mata. Dan sifatnya sering kambuh
Apabila flikten timbul di kornea dan sering kambuh, dapat berakibat
gangguan penglihatan. Apabila peradangannya berat, maka dapat terjadi
lakrimasi yang terus menerus sampai berakibat eksema kulit. Keluhan lain
adalah rasa seperti berpasir dan silau.

Konjungtivitis Sika

Konjungtivitis sika atau konjungtivitis dry eyes adalah suatu keadaan


keringnya permukaan konjungtiva akibat berkurangnya sekresi kelenjar
lakrimal.

LO 4. MM Kelainan Mata Merah dengan penurunan visus dan mata


merah dengan visus normal

MATA MERAH VISUS NORMAL

1.

PTERIGIUM

2.

PSEUDOPTERIGIUM

3.

PINGUEKULA

4.

HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA

5.

EPISKLERITIS SKLERITIS

MATA MERAH DENGAN VISUS MENURUN

1.KERATITIS
2.ULKUS KORNEA
3.RADANG UVEA

4.GLAUKOMA KONGESTIF AKUT

LO 5. Kesehatan dan Pandangan Mata dalam islam

+Mata Sesuai dengan Ajaran Agama Islam

Maha suci Allah, yang telah memberi kita pandangan, pendengaran dan hati
agar kita bersyukur. Dengan kasih sayang-Nya, Allah telah mengizinkan kita
untuk menikmati warnawarni alam semesta dan beraneka rupa bentuk
benda2. Shalawat serta salam mari kita lantunkan pada Rasulullah terkasih
yang telah menunjukan kepada kita cara yang semestinnya ketika
menggunakan anugrah Allah yang berupa mata ini.

Mata sesungguhnya adalah gerbang maksiat, apabila tidak digunakan


dengan baik sesuai tuntunan islam. Barang siapa yang tidak dapat menahan
pandangan mata sangat mungkin akan menjerumuskan nya pada zina dan
maksiat.

Rasulullah adalah orang yang sangat menjaga pandangannya, beliau sangat


berhati-hati dalam memandang yang dilarang Islam. Diantarannya dari
melihat wanita yang bukan mahramnya.

katakanlah kepada orang laki-laki beriman, hendaklah mereka menahan


pandangannya dan pelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka dan sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka
perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS.An-Nuur [24]: 3031).

Pandangan yg sesat adalah panah2 setan, sedangkan setan itu tidak

menginginkan apapun dari manusia selain keburukan dan kebinasaan. Oleh


karena itu, penjagaan kita terhadapnya adalah salah satu kunci pokok jalan
keselamatan, Jalan menuju kebahagiaan yang sesunguhnya. Pandangan liar
yang kita lakukan diluar dari ajaran islam sesungguhnya dapat mengikis dan
mengurangi iman kita. Iman tidak runtuh secara langsung, namun perlahanlahan
tapi pasti. Itu merupakan jurus setan yang paling efektif agar iman manusia
menjadi rontok dan hilang. Marilah kita mencontoh rasulullah untuk tidak
memandang yang diharamkan Allah, ingatlah sewaktu rasulullah
memalingkan/menggerakkan wajah sahabat (Al-Fadl) yang memandang
seorang wanita asing dengan sengaja ketika ihram. Marilah kita ingat sabdasabdanya yang menyuruh kita bersungguh-sungguh menahan pandangan
dengan lawan jenis, kecuali pada hal-hal tertentu yaitu pengajaran, jual beli,
kesaksian, kedokteran, dsb yang diperbolehkan Islam.

Ayo kita bersama-sama taburi hati kita dengan firman-firman Allah yang
menjanjikan bahwa barang siapa yang menjaga dirinya dari perbuatan yang Allah
haramkan, maka Allah akan mengaruniai kecintaan kepada hamba-Nya itu. Ayo
jagalah pandangan kita agar terjaga dengan baik dan akan membuat kita
merasakan manisnya iman dan lezatnya beribadah. Subhanallah.

Anda mungkin juga menyukai