WRAP UP SKENARIO 1
MATA MERAH
BLOK PANCA INDERA
UNIVERSITAS YARSI
KELOMPOK B 4 :
SEKRETARIS : NURMAULIDIA
ANGGOTA :
MUTAHHARA MUHAMMAD
1102010189
1102010219
1102011167
1102011168
MUAMAR KHADAFI
1102011169
1102011170
NURWAHIDAH OKTORISA
1102011202
1102011203
1102011201
SKENARIO 1
SASARAN BELAJAR
3.3 klasifikasi
3.4 patofisiologi
3.5 manifestasi klinis
3.6 diagnosis dan diagnosis banding
3.7 penatalaksanaan
3.8 pencegahan
3.9 komplikasi
3.10 prognosis
LI 4 MM Kelainan Mata Merah dengan penurunan visus dan mata merah dengan visus normal
LI 5. MM mata dalam pandangan islam.
Sudut yang dibentuk oleh iris dan kornea (sudut iridokornea) dilapisi
oleh suatu jaringan sel dan kolagen (jalinan trabekula). Pada sklera di
luar jalinan ini, kanal schlemm mengalirkan aqueous humor dari bilik
anterior ke dalam sistem vena,sehingga terjadi drainase aqueous.
Daerah ini dianamakan sudut drainase Antara kornea di anterior dan
lensa serta iris di posterior terdapat bilik mata anterior. Di antara iris,
lensa, dan korpus siliaris terdapat bilik mata posterior (yang berbeda
dari korpus vitreous). Kedua bilik ini terisi oleh aqueous humor. Di
antara lensa retina terletak korpus vitreous.
+- Perdarahan
- Media Refraksi
- Kornea (terdiri dari 5 lapisan kornea) :
1.
2.
Epitel
Membran Bowman
3.
Stroma
4.
Membran Descement
5.
Endotel
MEDIA REFRAKSI :
Kornea
Kornea jernih dan tembus cahaya dengan permukaan yang licin
tetapi tidak melengkung secara uniform/seragam. Bagian tengah
(zona optikal) mempunyai radius kelengkungan yang lebih kecil
dibandingkan bagian tepi, dan permukaan posterior lebih
melengkung daripada anterior, karenanya kornea lebih tipis di
bagian tengah daripada tepinya.
Kornea asli
3.Stroma
4.Membrana Descemet
5.Endotel
Limbus kornea
Merupakan zona peralihan atau zona pertemuan antara kornea dengan sklera.
Disini epitel kornea menebal smapai 10 lapisan dan melanjutkan diri dengan
konjungtiva, membrana bowman berhenti dengan tiba-tiba, membran
descement menipis dan memecah dan melanjutkan diri menjadi trabekula
ligamneti pektinata, dan stroma kornea menjadi kurang teratur dan secara
bertahap susunannya berubah dari susunan lamelar yang khas menjadi kurang
teratur seperti yang ditemukan pada sklera. Limbus memiliki vaskularisasi yang
baik.
Lensa
Retina
lapisan paling dalam bola mata dan terdiri dari bagian anterior yang tak peka dan
+Merupakan
bagian posterior yaitu bagian yang fungsional, yang merupakan organ fotoreseptor atau alat
penerima cahaya.
-Epitel pigmen
LO 2. Fisiologi Penglihatan
+Mekanisme penglihatan
gelap
konsentrasi GMP-siklik tinggi
kosentrasi Na tinggi
depolarisasi membrane
pengeluaran zat inhibitor
neuron bipolar dihambat
tidak adanya eksitasi ke korteks penglihatan di otak
cahaya/terang
kosentrasi Na tinggi
penurunan GMP-siklik
penutupan canal Na
menutupnya canal Ca
LO 3. MM Konjungtivitis
KONJUNGTIVITIS
Jenis Konjungtivitis dapat ditinjau dari penyebabnya dan dapat pula ditinjau dari
gambaran klinisnya yaitu :
Konjungtivitis Kataral
Konjuntivitis Membran
Konjungtivitis Folikular
Konjungtivitis Vernal
Konjungtivitis Flikten
Konjungtivitis Kataral
Gambaran Klinis
Injeksi konjungtiva, hiperemi konjungtiva tarsal, tanpa folikel, tanpa cobble-stone,
tanpa flikten, terdapat sekret baik serous, mukus, mukopurulen (tergantung
penyebabnya). Dapat disertai blefaritis atau obstruksi duktus lakrimal.
Konjungtivitis Folikular
Kerato-Konjungtivitis Epidemi
2.
Demam Faringo-Konjungtiva
3.
4.
5.
Inclusion Konjungtivitis
6.
Trachoma
Etiologi
Gambaran Klinis
Pengobatan
Adenovirus tipe 8
Adenovirus tipe 3
Terdapat demam,
Tidak ada pengobatan yang
disamping tanda-tanda
spesifik
konjungtivitis follikular akut
dan faringitis akut. . Lebih
sering mengenai dua mata,
kelopak mata membengkak.
Klamidia okulo-genital,
masa inkubasi 4-12 har
Gambaran kliniknya
adalah konjungtivitis
follikular akut, dan
didapatkan sekret
mukopurulen
Diberikan tetrasiklin
sistemik, dapat pula
diberikan sulfonamid atau
eritromisin
Klamidia trakoma
Konjungtivitis Vernal
Gambaran Klinis
Gejala subyektif yang menonjol adalah rasa sangat gatal pada mata,
terutama bila berada dilapangan terbuka yang panas terik.
Pada pemeriksaan dapat ditemukan konjungtivitis dengan tanda khas
adanya cobble-stone di konjungtiva tarsalis superior, yang biasanya
terdapat pada kedua mata, tetapi bisa juga pada satu mata. Sekret mata
pada dasarnya mukoid dan menjadi mukopurulen apabila terdapat infeksi
sekunder.
Konjungtivitis Flikten
Adanya flikten yang umumnya dijumpai di limbus. Selain di limbus, flikten
dapat juga dijumpai di konjungtiva bulbi, konjungtiva taarsal dan kornea.
Penyakit ini dapat mengenai dua mata dan dapat pula mengenai satu
mata. Dan sifatnya sering kambuh
Apabila flikten timbul di kornea dan sering kambuh, dapat berakibat
gangguan penglihatan. Apabila peradangannya berat, maka dapat terjadi
lakrimasi yang terus menerus sampai berakibat eksema kulit. Keluhan lain
adalah rasa seperti berpasir dan silau.
Konjungtivitis Sika
1.
PTERIGIUM
2.
PSEUDOPTERIGIUM
3.
PINGUEKULA
4.
HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA
5.
EPISKLERITIS SKLERITIS
1.KERATITIS
2.ULKUS KORNEA
3.RADANG UVEA
Maha suci Allah, yang telah memberi kita pandangan, pendengaran dan hati
agar kita bersyukur. Dengan kasih sayang-Nya, Allah telah mengizinkan kita
untuk menikmati warnawarni alam semesta dan beraneka rupa bentuk
benda2. Shalawat serta salam mari kita lantunkan pada Rasulullah terkasih
yang telah menunjukan kepada kita cara yang semestinnya ketika
menggunakan anugrah Allah yang berupa mata ini.
Ayo kita bersama-sama taburi hati kita dengan firman-firman Allah yang
menjanjikan bahwa barang siapa yang menjaga dirinya dari perbuatan yang Allah
haramkan, maka Allah akan mengaruniai kecintaan kepada hamba-Nya itu. Ayo
jagalah pandangan kita agar terjaga dengan baik dan akan membuat kita
merasakan manisnya iman dan lezatnya beribadah. Subhanallah.