Anda di halaman 1dari 3

Epispadia

1. Definisi
Epispadia merupakan kelainan kogenital dimana tidak adanya dinding uretra bagian atas
(Dorland). Kelainan ini dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan

2. Epidemiologi
Epispadia lebih sering diderita oleh laki-laki (+- menyerang 1 dari 117.000 pria) daripada
perempuan (+- 1 dari 484.000 kasus). Pada laki-laki, lubang uretra membuka di dorsum penis,
sedangkan wanita, lumang uretra membuka kearah klitoris

3. Etiologi
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui
penyebab pasti dari epispadia. Namun, ada beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap paling
berpengaruh, antara lain :
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormon. Hormon yang dimaksud di sini adalah hormon
androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau bisa juga karena reseptor
hormon androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun
hormon androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada
tetap saja tidak akan memberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan
dalam sintesis hormon androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
2. Genetika. Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi
pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak
terjadi
3. Lingkungan. Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang
bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.

4. Klasifikasi
Berdasarkan, lokasi meatus (pada
laki-laki) :
• Epispadias glanular:
Ditemukan di kepala penis
• Epispadias penis: Ditemukan
di sepanjang batang penis
• Epispady Penopubic:
ditemukan atau dekat tulang
kemaluan

Posisi meatus dapat


membantu memprediksi seberapa
baik kandung kemih menyimpan
urin. Jika meatus dekat dengan pangkal penis (dan dinding perut), sphincter kandung kemih
kemungkinan terpengaruh dan itu tidak akan menahan urin. (kebocoran urin)
5. Manifestasi klinis
 Uretra terbuka pada saat lahir, posisi dorsal
 Terdapat penis yg melengkung ke arah dorsal, tampak jelas pada saat ereksi (lakilaki)
 Terdapat lekukan pada ujung penis (lakilaki)
 Inkontinesia urin (pada perempuan dan lakilaki : penopubic. karena perkembangan yang
salah dari sfingter urinarius )

6. Diagnosis

Epispadias paling sering terlihat saat lahir. Jika cacatnya ringan, mungkin tidak terlihat
pada awalnya. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak diperhatikan sampai anak telah dilatih toilet
dan mengalami kebocoran urin. Ini paling umum terjadi pada anak perempuan.

7. Komplikasi
 Paling banyak adalah infeksi saluran kemih (ISK)
 Pada pria muda normal, leher kandung kemih ditutup ketika sperma bergerak dari testis
ke uretra. Leher kandung kemih juga mengasumsikan posisi tertutup saat ejakulasi
sperma dari daerah itu. Pada pria dengan epispadia penopubic, leher kandung kemih
mungkin tidak menutup sepenuhnya saat ejakulasi. Hal ini memungkinkan sperma untuk
bergerak mundur ke dalam kandung kemih (ejakulasi retrograde). Situasi ini dapat
menyebabkan masalah ketika pasangan sedang mencoba untuk memiliki anak. Beberapa
pasien mungkin memiliki kualitas sperma yang buruk.

Bayi dengan epispadia biasanya sehat dan kuat. Mereka memiliki rendah insiden kelainan
yang mempengaruhi sistem organ selain sistem genitourinari dan tulang panggul. Oleh karena itu,
anak-anak ini tidak memerlukan studi ekstensif radiografi diagnostik.

Wanita dengan epispadia biasanya tidak berisiko untuk infertilitas karena organ
reproduksi yang normal.

8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada epispadia dilakukan dengan tidakan pembedahan

Poin yang harus diperhatikan saan tindakan pembedahan :


1. Tujuan utama dari penatalaksanaan bedah epispadia adalah merekomendasikan penis
menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga
aliran kencing arahnya ke depan dan dapat melakukan coitus dengan normal.
2. Memaksimalkan panjang penis dan fungsinya dengan memperbaiki tikungan punggung dan
cordae
3. Operasi harus dilakukan sejak dini, dan sebelum operasi dilakukan bayi atau anak tidak
boleh disirkumsisi karena kulit depan penis digunakan untuk pembedahan nanti.
Daftar pustaka

Ariani, Agustina Dwi. (2013). Epispadia.

Urology Care Foundation. (2019). Epispadias. The Official Foundation of American Urological
Association : https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/epispadias#More Information

Anda mungkin juga menyukai