Anda di halaman 1dari 9

Rahasia Awet Muda dan Bahagia

Kita sering mendengar ungkapan ini dari para orangtua kita sejak zaman dulu, Jangan suka
marah, orang marah lekas tua. Ternyata ungkapan tersebut menemukan kebenarannya setelah
diteliti oleh seorang dokter Spesialis Bedah Saluran Pencernaan di Jepang.

Di dalam tubuh kita terdapat senyawa kimia yang disebut hormon kebahagiaan. Jika kita
berperilaku positif, hormon tersebut mendatangkan kebahagiaan, tetapi jika berperilaku negatif
(misalnya marah) maka hormon tersebut berbalik menjadi racun bagi kita.
Sebenarnya, tubuh manusia memiliki fungsi pertahanan yang dapat melindungi dari segala jenis
penyakit. Jika mekanisme ini berjalan dengan semestinya, keluhan-keluhan seperti kanker,
penyakit kardiovaskular, kerusakan pada jaringan pembuluh otak, yang saat ini banyak terjadi,
akan jauh berkurang. Dengan kata lain, kita bisa tetap sehat tanpa harus mengonsumsi obat-
obatan atau produk buatan lainnya jika kita menjaga pola makan sekaligus mengatur sekresi
hormon dan sistem kekebalan tubuh.

Di dalam otak manusia, dilepaskan senyawa-senyawa yang mirip dengan morfin. Di samping
memiliki efek menenangkan dan dapat meningkatkan mood (suasana hati), cara kerja
farmaseutikal senyawa-senyawa ini juga luar biasa, antara lain membatu memperlambat proses
penuaan dan memperkuat penyembuhan diri sendiri.

Dr. Shigeo Haruyama, dalam bukunya The Miracle of Endorphin, secara lugas menyebut
senyawa-senyawa itu sebagai Hormon Kebahagiaan. Tubuh manusia memproduksi hingga 20
hormon kebahagiaan. Dari ke-20 hormon kebahagiaan itu, Beta-Endorfin lah yang paling kuat
efeknya. Kata Endorfin sebenarnya merupakan singkatan dari Endogenous Morphin, yang
artinya kurang lebih morfin yang diproduksi di dalam tubuh.
Jika hormon kebahagiaan dilepaskan dalam jumlah cukup, efeknya tidak hanya pada otak, tetapi
sampai ke seluruh tubuh, dan semua berguna. Keberadaan senyawa ini memang sudah lama
dikenal, namun orang tidak terlalu memperhatikannya karena diyakini bahwa selain efek
analgesik, tidak ada keistimewaan lain yang dimilikinya. Belakangan, terjadi lompatan besar
penelitian dan diakuilah bahwa hormon kebahagiaan menyimpan potensi khasiat luar biasa.
Cara Kerja Hormon Endorfin
Jika seseorang marah dan merasa sangat tertekan, otaknya mengeluarkan Noradrenalin, hormon
yang sangat beracun. Di antara racun alami, hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa
ular. Tentu saja substansi ini sangat sedikit diproduksi otak. Namun, jika orang yang
bersangkutan terus-menerus marah dan tertekan, racun ini akan membuatnya sakit, lebih cepat
tua, dan bahkan bisa berakibat fatal. Tidak berlebihan jika dikatakan Noradrenalin berperan
dalam setiap penyakit.
Di sisi lain, ada pula hormon yang disebut Beta-Endorfin, yang merupakan hormon paling
berkhasiat di antara hormon kebahagiaan. Ada korelasi antara kedua jenis hormon ini. Jika
seseorang mendapat penolakan atau merasa tertekan, di dalam otaknya dilepaskanlah hormon
noradrenalin yang bersifat racun. Sebaliknya, jika untuk situasi yang sama dia tetap tenang, tidak
panik, atau bersikap positif, hormon beta-endorfin yang akan mengalir.
Jika kita mengalami sesuatu yang menyakitkan dan tak menyenangkan, lalu memberikan reaksi
penolakan, maka noradrenalin yang akan dibebaskan. Namun, jika kita belajar sabar dan
berusaha mengatasi proses tahap hidup yang tersulit sekalipun, hormon kebahagiaan yang akan
mengalir.
Kita semua hidup dalam masyarakat yang sarat tekanan/stres. Dan ketika kita teramat stres,
munculah hormon beracun sebagaimana yang dibicarakan sebelumnya. Jika hormon ini
diproduksi dalam jumlah tepat, ia menjalankan fungsi yang bermanfaat bagi tubuh. Namun
dalam jumlah besar, ia dapat mempersempit aliran darah ke jantung.

Penyempitan pembuluh meningkatkan tekanan darah, dan ini akan dengan mudah membuat
pembuluh darah menjadi tersumbat. Jika vena besar di otak tersumbat, maka terjadilah
stroke. Hormon kebahagiaanmembantu mengembalikan kondisi pembuluh darah menjadi
normal seperti sedia kala dan menjaga agar darah dapat mengalir dengan mudah dan bebas
hambatan.
Beta-endorfin sebagai penangkal stres akan terbentuk jika kita bereaksi dengan pikiran positif.
Sebaliknya, hormon itu tidak akan dibebaskan jika kita bersikap negatif. Sebagai gantinya,
muncul substansi lain, yaitunoradrenalin dan adrenalin, yang tidak hanya beracun, tetapi juga
memicu pembentukan oksigen aktif (radikal bebas) yang seringkali dicurigai sebagai pemicu
penyakit-penyakit degeneratif, kanker, dll.
Orang Jepang punya peribahasa, Penyakit bersumber dari pikiran. Seharusnya, bukan Men
sana in Corpore Sano, tetapi sebenarnya dalam pikiran dan jiwa yang sehat, akan lahir pula
tubuh dan fisik yang sehat.
Menurut psikolog Abraham Harold Maslow (1908-1970), manusia memiliki 5 Tingkat
Kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan dasar jasmani, seperti makan, minum, tidur, hubungan suami-istri. Kebutuhan
dasar ini juga sesuai dengan gambaran otak reptilia.
2. Pada tingkat berikutnya, ada pula kebutuhan akan keamanan. Ketika perut kosong, kita
mencari sesuatu yang bisa dimakan. Dalam kondisi ekstrim, manusia bahkan bisa mengabaikan
rasa malu dan bahaya, untuk memenuhi kebutuhan dasar itu. Namun, begitu kebutuhan tersebut
tercapai, secara bertahap kita mulai memikirkan keamanan diri sendiri.
3. Ketika jenis kebutuhan pertama dan kedua sudah dipuaskan, tingkat selanjutnya adalah
kebutuhan hubungan sosial, yang melibatkan kebutuhan individu untuk hidup dan diterima
sebagai anggota suatu kelompok, bermasyarakat. Dalam tingkat ini, termasuk pula kebutuhan
untuk mencintai/dicintai dan bekeluarga. Otak mamalia pada umumnya, memiliki
gambaran/struktur yang sama hingga tingkat kebutuhan yang ke-3 ini.
4. Kebutuhan kita berikutnya adalah pengakuan dari orang lain, yang biasanya juga berkaitan
dengan harga diri. Di dalamnya juga termasuk, antara lain, rasa diri lebih hebat daripada orang
lain. Di baliknya terdapat hasrat untuk membuat diri bangga lewat hal-hal tersebut, dan harapan
bahwa prestasinya diakui orang lain. Medali, gelar, julukan, jabatan adalah perwujudan dari
hasrat ini.
5. Tingkat kebutuhan yang terakhir dan tertinggi adalah aktualisasi diri. Pada tingkat ini,
seseorang tengah berusaha melupakan dirinya, berserah diri (pasrah ikhlas), namun semata-
mata ingin memberi manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. Dalam bahasa yang lain,
tingkatan ini membimbing seseorang menuju ranah Ketuhanan (transenden).
Fungsi dan kerja otak ternyata berkesesuaian dengan teori tingkat kebutuhan tersebut.

Perasaan bahagia yang ditimbulkan hormon kebahagiaan akan semakin kuat dengan semakin
tingginya tingkat kebutuhan seseorang. Orang yang mencapai tingkatan kesadaran lebih tinggi
(Higher Consciousness), biasanya jarang sakit dan memiliki kesempatan hidup yang lebih baik.
Penelitian terhadap hormon kebahagiaan membuktikan bahwa manusia bisa awet muda dan
bersemangat jika mereka menjalani hidup dengan benar dan berjuang demi kesejahteraan
sesama.

Manusia memiliki mekanisme pengaturan keseimbangan dalam sistem metabolisme-nya, yang


dikenal sebagai homeostatis. Sebagai contoh, pori-pori kulit akan mengerut karena kedinginan
untuk menghindari hilangnya kehangatan tubuh. Saat kepanasan, pori-pori membuka dan
mengeluarkan keringat untuk mengerem kenaikan suhu tubuh. Mekanisme homeostatis yang
terdapat pada semua organisme ini juga berfungsi pada hormon. Ketika noradrenalin atau
adrenalin dilepaskan, serotonin pasti ikut dibebaskan untuk menghambat pengaruh kedua
hormon stres tersebut. Reaksi ini dikenal sebagai umpan balik negatif atau umpan balik
penghambat.

Tubuh manusia juga memiliki sebuah mekanisme yang bekerja seperti termostat elektrik, untuk
menghindari kemungkinan fungsi yang berlebihan.

Untuk mengerem pengaruh hormon kebahagiaan, terdapat senyawa pembawa pesan


(neurotransmiter) bernama asam gama-aminobutirat (GABA). Ketika rasa lapar tidak dipenuhi,
ia menjadi kebutuhan yang memaksa. Namun, jika perut sudah terisi penuh dan memberi
manusia rasa senang (dan kenyang), maka senyawa GABA itu dapat membuat makanan yang
paling disukai pun tidak menarik minat lagi.

Namun, ada fenomena ganjil yang patut dicermati, mengapa senyawa ini tidak memberi umpan
balik negatif saat bagian otak yang paling berkembang yang hanya ada pada manusia, yakni
lobus frontal, mendapat rangsangan untuk mengeluarkan hormon kebahagiaan? Bagaimana kita
menjelaskan bahwa zat pengerem yang biasanya otomatis dikeluarkan, justru tidak dibebaskan
jika bagian otak yang paling berkembang ini aktif?

Ketika kita berusaha dengan berlebihan memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah
(tingkat 1 hingga tingkat 4), pemenuhannya menunjukan bahwa ada efek samping yang muncul.
Kelebihan makanan mengantarkan pada obesitas dan penyakit gaya hidup. Berkembangnya
fungsi umpan balik negatif boleh jadi bertujuan untuk menekan kemunculan momok yang tidak
diinginkan ini.
Namun, ketika kita memanfaatkan bagian otak yang tertinggi untuk memperjuangkan
kesejahteraan dunia dan umat manusia, berbuat baik untuk sesama, jelas tidak ada yang dapat
menghalanginya. Bukan hanya bebas bekerja, otak juga mengeluarkan banyak hormon
kebahagiaan yang membawa kita pada kebahagiaan hakiki/puncak. Situasi ini terasa seperti kita
sedang menjalankan kehendak Sang Maha Pencipta. Maslow menamainya pengalaman
puncak. Substansi otak kita dapat digambarkan sebagai keadaan saat sumber beta-endorfin
tidak ada habisnya diproduksi.
Hormon kebahagiaan menunjukan kepada kita bahwa inilah kunci kebahagiaan abadi dan
tertinggi dalam hidup. Jadi, jangan jangan merubah pikiran, cukup Anda rubah mood Anda.
Karena kebahagiaan yang sesungguhnya, tidak bisa diukur dari materi.
Peran Endorfin dalam Tubuh Manusia Mengapa Anda mengalami perasaan euforia setelah
berolahraga, bermeditasi, atau makan sesuatu yang pedas? Itu karena endorfin sedang bekerja.
Endorfin ini memainkan peran yang bervariasi dalam tubuh manusia, yang dibahas dalam
artikel Bramardianto.com ini.

Tahukah Anda?
Banyak orang kecanduan berolahraga, dan salah satu faktor utama untuk obsesi ini adalah
produksi endorfin dalam tubuh setelah latihan berat. Efek menenangkan dari bahan kimia
ini mirip dengan perasaan menggunakan opium dan morfin seperti pengalaman pengguna
narkoba.
Endorfin adalah analgesik alami yang diproduksi pada saat kesusahan, sakit, atau kegiatan
fisik yang intensif. Mereka membawa perasaan kesejahteraan dan euforia sementara. 20
jenis endorfin dihasilkan dalam tubuh manusia. Obat penghilang rasa sakit alami ini terbuat
dari asam amino, dan jauh lebih kuat daripada morfin. Beta-endorphin adalah 18 50 kali
lebih kuat, dan dinorfin hampir 500 kali lebih kuat dari morfin. Bahan kimia perasaan
nyaman ini dilepaskan dalam sistem saraf setelah latihan berat, konsumsi makanan pedas
dan cokelat, tertawa, atau melakukan aktivitas seks.
Endorfin, disekresi oleh kelenjar hipofisis, memainkan peran yang berbeda dalam tubuh,
yang dibahas di bawah ini.
Bagaimana Fungsi Endorfin dalam Tubuh Manusia

Endorfin Meredakan Nyeri


Fungsi utama dari endorfin adalah untuk memblokir reseptor opioid pada sel-sel saraf,
sehingga mengganggu transmisi sinyal rasa sakit. Menyusul peristiwa trauma besar, beta-
endorfin dihasilkan, yang dianggap untuk menghilangkan rasa sakit dan menghasilkan
euforia untuk sebagian besar. Euforia ini dikatakan menanggung luka serius setelah
peristiwa traumatis sampai tibanya bantuan, serta melakukan upaya putus asa untuk
menyelamatkan diri atau lainnya.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh


Sel pembunuh alami adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membunuh sel-sel
perusak, dan juga memiliki kemampuan untuk melawan sel-sel kanker. Stres
mempengaruhi kemampuan sel-sel pembunuh alami ini untuk menghasilkan respon imun.
Endorfin dapat memicu produksi sel-sel pembunuh alami ini, sehingga memperkuat sistem
kekebalan tubuh. Endorfin juga membantu menurunkan tekanan darah, dengan mencegah
luka pada pembuluh darah.

Mengurangi Stres
Setiap kali Anda sedang stres, tingkat endorfin dalam tubuh meningkat, dan akan
membantu Anda mengatasi stres. Jumlah endorfin yang cukup dibutuhkan untuk
mengurangi stres dan ketegangan dalam tubuh.

Memperkuat Ikatan Hubungan


Endorfin menciptakan rasa kesejahteraan dan keamanan. Berkontak fisik dengan orang
yang mempunyai ikatan dengan Anda, melepaskan bahan kimia ini, yang menenangkan
saraf Anda untuk menciptakan perasaan tenang dan damai. Hal ini membantu dalam
memperkuat ikatan yang memainkan peran utama dalam hubungan jangka panjang.

Penundaan Proses Penuaan


Endorfin dapat menunda proses penuaan dengan menghapus superoksida dari tubuh.
Superoksida Ini adalah molekul yang menyerang sel-sel hidup, dan menyebabkan penyakit
dan penuaan. Namun, tidak banyak yang diketahui tentang hal ini, dan penelitian masih
terus dilakukan bagaimana hal ini terjadi, dan apa sebenarnya yang terjadi.

Persalinan
Tingkat candu alami ini dalam tubuh wanita dapat meningkat menjelang akhir kehamilan.
Dalam melahirkan normal, terus meningkat stabil dan tajam, yang membantu seorang
wanita menahan rasa sakit. Tingginya kadar endorfin menginduksi kewaspadaan dan
euforia pada seorang wanita. Hal ini membuatnya lebih penuh perhatian, penuh kasih, dan
peduli sambil mulai mengenal bayinya. Dengan demikian, endorfin dianggap memainkan
peran penting dalam memperkuat ikatan antara ibu dan bayinya pada periode pasca
melahirkan. Dan juga diyakini bahwa penurunan kadar endorphin mungkin menjadi alasan
di balik banyak wanita mengalami Blues atau depresi, pasca bersalin.

Mempengaruhi Sel Otak


Endorfin dapat membantu meningkatkan memori dan mempengaruhi belajar. Namun,
penelitian tetap dilakukan untuk mekanisme yang tepat mengenai efek endorfin pada sel-
sel otak, dan dampaknya pada sistem limbik otak

Kemajuan baru dalam ilmu pengetahuan akan membantu kita memahami lebih lanjut
tentang candu alami dan antidepresan ini yang mengangkat suasana hati kita dan
berkontribusi untuk kesejahteraan umum kita. Kita mungkin bisa tahu lebih banyak tentang
peran morfin endogen ini bermain dalam tubuh manusia, di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai