Anda di halaman 1dari 22

PEMENUHUAN Disuse

KEBUTUHAN DASAR Atrophy

PASIEN ICU (KELOMPOK 3)


DEFINISI
Berkurangnya aktin dan miosin otot sehingga serat otot
menjadi kecil dan otot tersebut mengalami penyusutan
massa dan mengalami kelemahan, hal ini disebabkan
karena otot tersebut tidak digunakan dalam jangka
waktu yang lama
Disuse atrofi otot terjadi pada ekstremitas yang terlalu lama mengalami
imobilisasi, akibat penurunan suplai darah yang merusak metabolisme di
dalam sel sehingga tidak bisa mempertahankan aktivitas jaringan. Otot tidak
akan mampu mempertahankan ukuran otot normal jika kehilangan suplai
saraf dan tidak mampu untuk berkontraksi. Faktor penyebab terjadinya atrofi
otot adalah keadekuatan pengaturan posisi, reposisi, intoleransi ortostatik,
keadekuatan asupan nutrisi (Carpenito, 2009).
Disuse atrophy dapat menjadi efek samping kondisi nyeri neuropatik, yang
terjadi ketika saraf di sistem saraf pusat menjadi rusak. Saraf, atau nyeri
neuropatik, merupakan salah satu jenis nyeri kronis paling intens, dapat
menjadi melemahkan dan perlahan-lahan menurunkan kualitas hidup.

DISUSE ATROPHY
PATOFISIOLOGI
Massa otot rangka diatur oleh keseimbangan
antara regulasi muscle protein synthesis (MPS)
dan muscle protein breakdown (MPB).
Sedangkan keseimbangan regulasi MPS dan
MPB diatur oleh Asam Amino dan Insulin. MPS
distimulasi oleh asupan protein asam amino
esensial (EAA) dan insulin menekan atau
mengurangi MPB (dan menstimulasi penyerapan
glukosa). Pada periode post-absorpsi MPS
berkurang 30% setelah 24 jam pada orang
dewasa tua setelah 10 hari bedrest. Sedangkan
periode post-prandial MPS berkurang 27%
setelah 7 hari bedrest. Jika fungsi homeostatis
otot dari EAA dan Insulin itu terganggu, maka
akan terjadi atrofi pada otot rangka dan resistensi
terhadap insulin.
FAKTOR PENGHAMBAT Immobilization

Umur Bedrest

Inflamasi
mekanik
TERAPI Latihan
DISUSE ATROPHY fisik/
Simulasi
Mekanik
THANK YOU
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
DASAR
PASIEN ICU
(KONSTIPASI)

Kelompok 3
Apa itu
Konstipasi???

Konstipasi biasa disebut sembelit atau


susah buang air besar. Konstipasi adalah
suatu keadaan yang ditandai oleh
perubahan konsistensi feses menjadi keras,
ukuran besar, penurunan frekuensi atau
kesulitan defekasi (Eva, 2015).
Bagaimana pasien
ICU bisa terkena
konstipasi???

Konstipasi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien yang dirawat
di Intensive Care Unit (ICU). Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan
konstipasi pada pasien kritis di ICU adalah apabila tidak ada defekasi sedikitnya
dalam 3-4 hari perawatan di ICU.Kejadian konstipasi paling sering terjadi pada
pasien yang terpasang ventilasi mekanik. Hasil penelitian Guerra, Mendonca dan
Marshall (2013) menunjukkan bahwa sebanyak 72% pasien mengalami
konstipasi setelah 72 jam terpasang ventilasi mekanik.
Konstipasi
disebabkan oleh
penurunan motilitas
gastrointestinal

. Penurunan motilitas gastrointestinal terjadi


karena kondisi hipoksemia, hipotensi

Penggunaan ventilasi
mekanik dengan positive
end expiratory pressure
(PEEP) dan efek samping
sedasi analgetik dan
vasopresor
PENYEBAB PASIEN ICU TERKENA
KONSTIPASI

Pasien ICU yang mendapatkan diet serat yang kurang dari


kebutuhan beresiko untuk mengalami konstipasi. Asupan
serat yang cukup dapat mempertahankan kelembapan
feses dengan cara menarik air secara osmosis ke dalam
feces dan menstimulasi peristaltik kolon. Pasien dengan
tirah baring juga akan berisiko mengalami konstipasi
karena tidak adanya aktivitas akan memperlama waktu
transit feses di kolon serta melemahkan tekanan intra
abdomen
FAKTOR PENYEBAB PASIEN ICU TERKENA
KONSTIPASI
Kurang Asupan Serat,
Penggunaan Ventilasi Ketidakseimbangan Penggunaan Obat-
Mekanik Elektrolit, Ketidakakuratan obatan
Terapi Cairan

Pasien ICU yang memakai Hipokalemi, Hiperkalsemia,


Salah satu jenis obat yang
ventilasi mekanik jenis PEEP dan Hipermagnesemia
menyebabkan konstipasi
(Positive end Expiratory merupakan salah satu faktor
adalah jenis Opioid
Pressure) penyebab konstipasi.
Bagaimana Dampak Bahaya Pasien ICU Yang Terkena
Konstipasi?

Konstipasi menyebabkan distensi 1. Konstipasi berisiko tinggi menyebabkan


abdomen, ketidaknyamanan, dan intraabdominal hipertensi, sehingga kondisi
gelisah.Distensi abdomen akan tersebut berisiko menyebabkan disfungsi
menghambatdiafragma,menurunkan beberapa organ.
2. Acquired bacterial infection secara signifikan
compliance paru, dan meningkatkan terjadi pada pasien kritis di ICU yang
kerja pernafasan sehingga mengalami konstipasi.
memperlama proses weaning 3. Konstipasi yang terjadi pada pasien akan
ventilasi mekanik (Azevedo & memperberat fungsi jantung terutama pada
Machado, 2013). pasien kritis di ICU, karena proses defekasi
disertai mengejan kuat mengakibatkan
vasovagal.
Penatalaksanaan Pasien ICU dengan
Konstipasi
Terapi Tindakan Keperawatan
Farmakologi
Melakukan mobilisasi pada pasien tirah
Particular laxatives dan baring, mengelola kebutuhan cairan dan
Osmotic laxatives (seperti laktose)
01 02 intake nutrisi dengan kandungan serat
yang cukup, observasi defekasi pasien
secara teratur minimal per shift dan
mendokumentasikannya.

Terapi Komplementer
1. Abdominal

03 04
Massage
2. Swedish
Massage
05
DAFTAR
RUJUKAN
1. Estri, A.K, et.al. 2016. Perbandingan Abdominal Massage
dengan Teknik Swedish Massage dan Teknik Effleurage
terhadap Kejadian Konstipasi pada Pasien yang
Terpasang Ventilasi Mekanik di ICU. JKP-Volume 4 Nomor
3 Desember 2016. Fakultas Keperawatan Universitas
Padjajaran.
2. Azevedo, R.P., & Machado, F.R. (2013). Constipation in
critically ill patients:much more than we imagine. Rev Bras
Ter Intensiva, 25(2), 73–78.
3. Dorman, P.B, et,al. (2004). Bowel management in the
intensive care unit. doi:10.1016/j.iccn.2004.09.004
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Pasien ICU : Stasis
Urin
KELOMPOK 3
Definition

• Stasis urine is a stagnation in the normal flow of bodily fluids, such as urine
 stagnasi dalam aliran urine dalam sistem perkemihan.
• Suatu keadaan abnormal di mana aliran normal urine menjadi lambat atau
terhenti.
• Stasis urin adalah terhentinya atau terhambatnya aliran urine. Klien
berbaring lama sehingga pengosongan ginjal dan kandung kemih
terlambat, akibat dari gravitasi yang memainkan peran dalam proses
pengosongan urine.
Etiology
• Stasis urin dapat disebabkan oleh :
• Kerusakan akar sakral 2-4 seperti terlihat pada spina bifida dan mielomeningokel
• Refluks vesikouretra menyebabkan baik stasis vesika dan stasis ginjal
• Imobilisasi, berbaring terlalu lama
• Striktur uretra sekunder akibat infeksi atau luka
• Benign prostatic hyperplasia (BPH) atau kanker prostat
• Tumor vesika yang mengenai leher vesika atau salah satu atau kedua muara ureter
• Kanker prostat atau servik dengan ekstensi lokal pada dasar vesika sehingga menyumbat
ureter
• Kompresi ureter pada tepi pelvis karena metastasis kanker prostat atau servik
• Batu ureter
• Fibrosis atau tumor ganas retroperitoneal
Komplikasi

• Stasis aliran saluran kemih merupakan gangguan urologi terpenting, karena


efek kerusakannya pada fungsi ginjal, dapat terjadi hidronefrosis yang
berakhir pada gagal ginjal, atau jika unilateral dapat mengakibatkan
kerusakan total.
• Komplikasi lebih lanjut dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih (urinary
tract infection) yang dapat menambah kerusakan organ sistem urinarius.
Intervention

• Monitor intake dan output caiaran / balance cairan


• Lakukan latihan pergerakan ROM aktif dan pasif
• Lakukan kolaborasi pemasangan dan perawatan kateter
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai