PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian bedah jantung
1.3.2 Mengetahui klasifikasi bedah jantung
1.3.3 Mengetahui tujuan bedah jantung
1.3.4 Mengetahui indikasi bedah jantung
1.3.5 Mengetahui pemeriksaan diagnostik yang diperlukan
1.3.6 Mengetahui komplikasi bedah jantung
1.3.7 Mengetahui asuhan keperawatan post bedah jantung
BAB II
PEMBAHASAN
2.9 Komplikasi
a. Komplikasi jantung : gagal jantung kongestif, infark miokardium, henti jantung,
disritmia
b. Komplikasi paru : edema paru, emboli paru, efusi pleura, pneumo atau hematotoraks,
gagal napas, sindrom distres napas dewasa
c. Perdarahan
d. Komplikasi neurologis : cedera serebrovaskuler, emboli udara
e. Gagal ginjal akut atau kronis
f. Ketidakseimbangan elektrolit
g. Gagal hati
h. Koagulopati
i. Infeksi, sepsis.
2.10Format Askep
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Biasanya pasien-pasien yang telah dilaksanakan operasi bedah jantung kebanyakan
keluhannya sesak nafas, nyeri dada, kelemahan, palpitasi, dan nafas cepat.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sesak nafas, nyeri dada, kelemahan, nafas cepat, palpitasi
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah menjalani bedah jantung
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kelainan jantung hingga dilakukan
pembedahan
2. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Apatis
Keadaan Umum : Biasanya dalam keadaan lemas
TTV : Nadi : 55-80 x/menit
TD : 90/65 – 120/85 mmHg
RR : 22-27 x/menit
Suhu : 37,5-38,5°C
3. Pengkajian per Sistem
a. Status Neurologis : tingkat responsivitas, ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya,
refleks, gerakan ekstremitas, dan kekuatan genggaman tangan
b. Status Jantung : frekuansi dan irama jantung, suara jantung, tekanan darah arteri,
tekanan vena sentral (CVP), tekanan arteri paru, tekanan baji arteri paru (PAWP :
Pulmonary Artery Wedge Pressure), tekanan atrium kiri (LAP), bentuk gelombang
dan pipa tekanan darah invasif, curah jantung atau indeks, tahanan pembuluh darah
sistemik dan paru, saturasi oksigen arteri paru bila ada, drainase rongga dada, dan
status serta fungsi pacemaker
c. Status Respirasi : gerakan dada, suara napas, penentuan ventilator (frekuensi,
volume tidal, konsentrasi oksigen, mode [mis, SIMV], tekanan positif akhir
ekspirasi [PEEP], kecepatan napas, tekanan ventilator, saturasi oksigen arteri
(SaO2), CO2 akhir tidal, pipa drainase rongga dada, gas darah arteri
d. Status Pembuluh Darah Perifer : denyut nadi perifer, warna kulit, dasar kuku,
mukosa bibir, suhu kulit, edema, kondisi balutan, dan pipa invasif
e. Fungsi Ginjal : haluaran urin, berat jenis urin, dan osmolaritas
f. Status Cairan dan Elektrolit Asupan : haluaran dan semua pipa drainase. Semua
parameter curah jantung, dan indikasi ketidakseimbangan elektrolit berikut :
1) Hipokalemia : intoksikasi digitalis, disritmia (gelombang U, AV blok,
gelombang T yang datar atau terbalik)
2) Hiperkalemia : konfusi mental, tidak tenang, mual, kelemahan, parastesia
ekstremitas, disritmia (tinggi, gelombang T pucak, meningkatnya amplitudo,
pelebaran kompleks QRS, perpanjangan interval QT)
3) Hiponatremia : kelemahan, kelelahan, kebingungan, kejang, koma
4) Hipokalsemia parastesia, spasme tangan dan kaki, kram otot, tetani.
5) Hiperkalsemia intoksikasi digitalis, asistole
g. Nyeri : sifat, jenis, lokasi, durasi (nyeri karena irisan harus dibedakan dengan nyeri
angina), aprehensi, respons terhadap analgesik
4. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d kehilangan darah dan fungsi jantung yang terganggu
b. Gangguan pertukaran gas b.d trauma akibat pembedahan dada ekstensif
c. Nyeri b.d trauma operasi
d. Resiko hipertermia b.d infeksi atau sindrom pasca perikardiotomi
5. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi Tanda-Tanda Vital Pasien
1. Penurunan curah jantung b.d
selama 2x24 jam diharapkan curah 2. Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis)
kehilangan darah dan fungsi
jantung pasien normal dengan kriteria frekuensi, irama, kekuatan. Catat adanya ketidak
jantung yang terganggu
hasil : normalan
1. TTV pasien dalam rentang 3. Auskultasi bunyi jantung. Catat frekuensi, irama,
normal adanya bunyi jantung tambahan
2. Tidak ada bunyi jantung 4. Pantau output urin
tambahan S3 (gallop) dan S4 5. Pantau status kardiovaskuler setiap jam sampai
(murmur) stabil (melalui parameter hemodinamik)
3. Output urin adekuat 6. Kolaborasi obat anti aritmia
4. Tidak ada edema
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi Tanda-Tanda Vital
2. Gangguan pertukaran gas b.d
selama 1x24 jam diharapkan pertukaran 2. Pantau gas darah, volume tidal, tekanan inspirasi,
trauma akibat pembedahan dada
gas adekuat dengan kriteria hasil : dan parameter ektubasi
ekstensif
1. TTV pasien dalam rentang 3. Observasi warna kulit dan membran mukosa.
normal Catat adanya sianosis
2. AGD dalam rentang normal 4. Auskultasi suara nafas
3. Suara nafas vesikuler 5. Berikan fisioterapi dada sesuai anjuran
4. Jalan nafas paten
5. Tidak ada sianosis 6. Anjurkan untuk menarik nafas dalam, batuk
efektik, berpindah posisi, dan mematuhi terapi
nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi Tanda-Tanda Vital pasien
3. Nyeri b.d trauma operasi
selama 1x24 jam diharapkan nyeri pada 2. Kaji nyeri (lokasi, frekuensi, durasi)
pasien dapat berkurang dengan kriteria 3. Berikan tindakan pengurangan nyeri non
hasil : farmakologi (relaksasi, visualisasi, bimbingan
1. TTV pasien dalam rentang imajinasi, sentuhan terapiutik)
normal 4. Koloaborasi dengan tim medis dalam pemberian
2. Skala nyeri normal (1-3) analgesik sesuai indikasi
3. Wajah tidak meringis kesakitan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi suhu dan warna kulit pasien
4. Resiko hipertermia b.d infeksi
selama 2x24 jam diharapkan hipertermia 2. Gunakan teknik steril dalam mengganti balutan /
atau sindrom pasca
menurun atau hilang dengan kriteria rawat luka
perikardiotomi
hasil : 3. Observasi adanya gejala sindrom pasca
1. TTV pada pasien normal perikardiotomi (seperti demam, malaise, nyeri
2. Tidak ada bengkak sendi)
3. Tidak ada kemerahan 4. Ajarkan teknik kompres hangat untuk
4. Tidak ada rasa nyeri mengurangi demam
5. Kolaborasi pemberian antibiotik dan antipiretik
sesuai resep