BAB I
ANALISIS JURNAL
A. Judul Penelitian
B. Ringkasan Jurnal
Perawatan Intensive Care Unit (ICU) adalah perawatan yang dapat menimbulkan
perasaan stres, cemas, takut tidak hanya pada pasien tetapi juga pada keluarga pasien.
Lingkungan yang asing, peraturan ruang intensif, perubahan status emosi, dan perubahan
aktvitas harian adalah beberapa faktor penyebab stres pada keluarga pasien ICU (Farhan,
2014). Keluarga tidak dapat dipisahkan dari proses perawatan ICU, dimana pada lingkup
perawatan kritis keluarga memiliki peran active presence, protector, facilitator, historian dan
coaching (McAdam, 2008). Selain itu keterlibatan keluarga dapat menurunkan Length Of
Stay (LOS) pasien 3,2 – 5,3 hari dan mengurangi resiko perawatan ulang (O‟Brien K, Bracht
membuat dokter sering meminta keluarga megambil alih pengambilan keputusan (Huffines et
al., 2013). Kecemasan, depresi, dan stres yang dialami keluarga muncul sejak hari pertama
perawatan di ICU (Azoulay, Chaize, & KentishBarnes, 2014; McAdam JL, Dracup KA,
White DB, Fontaine DK, 2010; Płaszewska-żywko & Gazda, 2012; Turner-Cobb et al.,
2016). Ketatnya peraturan kunjungan, komunikasi yang kurang dari tim ICU, kurangnya
informasi medis yang komprehensif terkait kondisi pasien dan ketidakstabilan kondisi pasien
membuat keluarga merasa semakin tertekan dan sedih(Maite, Antoine, Philippe, et all, 2014).
Jumlah rumah sakit di Indonesia dari tahun 2014-2019 mengalami peningkatan. Pada
tahun 2014 jumlah rumah sakit sebanyak 2.406 meningkat menjadi 2.776 tahun 2019. Jumlah
rumah sakit di Indonesia sampai dengan tahun 2019 terdiri dari 2.198 Rumah Sakit Umum
(RSU) dan 578 Rumah Sakit Khusus (RSK) (Kemenkes, 2019). Rumah sakit umum dan
khusus merupakan pengelompokan dari jenis rumah sakit di Indonesia. Rumah sakit
kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat (Depkes RI, 2019).
Berdasarkan survey data awal melalui wawancara dengan Rumah Sakit di Kota Kupang
didapatkan informasi untuk jumlah pasien kritis yang ada di ICU semakin meningkat setiap
tahun. Tahun 2020 sebanyak 1.300 pasien pada RS tersebut dimana Hasil penelitian yang
dilakukan dengan tehnik wawancara pada keluarga didapatkan hasil pasca 1 bulan merawat
anggota keluarga di ICU 42% mengalami kecemasan, 16% mengalami depresi, dan setelah 6
bulan kemudian 35% memiliki stress pasca trauma, 38% reaksi berduka, dan 46% mengalami
C. Tujuan Penelitian
1. Kelebihan
a. Penelitian ini mudah dilakukan dan tidak mengeluarkan banyak alat dan biaya
menghadapi kondisi hospitalisasi saat dari anggota keluarga yang sedang dalam
2. Kekurangan
a. Pada penelitian ini tidak bisa dilakukan untuk menganalisis secara cross sectional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem
Keluarga tidak dapat dipisahkan dari proses perawatan ICU, dimana pada lingkup
perawatan kritis keluarga memiliki peran active presence, protector, facilitator, historian dan
coaching (McAdam, 2008). Selain itu keterlibatan keluarga dapat menurunkan Length Of
Stay (LOS) pasien 3,2 – 5,3 hari dan mengurangi resiko perawatan ulang (O‟Brien K, Bracht
membuat dokter sering meminta keluarga megambil alih pengambilan keputusan (Huffines et
al., 2013). Kecemasan, depresi, dan stres yang dialami keluarga muncul sejak hari pertama
perawatan di ICU (Azoulay, Chaize, & KentishBarnes, 2014; McAdam JL, Dracup KA,
White DB, Fontaine DK, 2010; Płaszewska-żywko & Gazda, 2012; Turner-Cobb et al.,
2016). Ketatnya peraturan kunjungan, komunikasi yang kurang dari tim ICU, kurangnya
informasi medis yang komprehensif terkait kondisi pasien dan ketidakstabilan kondisi pasien
membuat keluarga merasa semakin tertekan dan sedih(Maite, Antoine, Philippe, et all, 2014).
Penelitian ini akan menggunakan metode colaizi. Besar sampel dalam penelitian ini akan
B. Intervention
Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inni
melalui Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dari Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 khusus pasien kritis . SDKI merupakan survei yang
berbasis tentang penduduk, keluarga berencana dan kesehatan. Desain ini dipilih karena
efisien, dan sampel yang representatif sehingga hasil penelitian dapat di generalisasikan.
C. Comparation
Hasil :
Hasil penelitian terdapat tema Respon Hospitalisasi Pasien Kritis di Ruang ICU bagi
Keluarga yang terdiri dari respon fisik meliputi kelelahan, keluhan tubuh dan
gangguan tidur; respon psikologis meliputi cemas, tegang, takut dan sedih; respon
Hasil :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan tidak hanya diberikan bagi pasien
pasien yang dirawat di ruang intensif care RSUD Provinsi NTB (Sentana, 2016)”
Hasil :
Tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang Intensif terbanyak yaitu
kategori kecemasan ringan. Ada hubungan yang signifikan antara faktor umur, jenis
kecemasan keluarga
4. Jurnal “Dampak hospitalisasi pada keluarga dan peran perawat dalam
Hasil :
Efek hospitalisasi pada keluarga dapat berupa kurang tidur, gang- guan nafsu makan
keperawatan harus memahami kondisi krisis yang di rasakan keluarga agar dapat
keluarga di area perawatan intensif dapat berupa Caring, advocator, pemberi infor-
5. Jurnal “Kepuasan keluarga pasien di ruang ICU Rumah Sakit Permata Medika
Hasil :
dengan kepuasan keluarga pasien di Ruang ICU Rumah Sakit Permata Medika
kualitas pelayanan untuk menghadapi kompetisi dimasa yang akan datang, dengan
(Sentana, 2016)”
Hasil :
Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara lama rawat dengan tingkat kecemasan
pada pasien kritis di ruang rawat inap Intensif care unit (icu) rumah sakit
Hasil :
Didapatkan beberapa tema yaitu Pengetahuan Keluarga, Sikap dan respon perubahan
keluarga dalam proses perawatan pasien kritis, Kecemasan keluarga inti tiap individu
berbeda-beda dimana ada individu yang mengatakan sedih, tidak bisa tidur, pusing
merupakan karakteristik tingkat kecemasan sedang dan ada juga kecemasan berat
seperti merasa akan kehilangan, gelisah, bingung, tidak bisa berpikir panjang dan
pikiran kacau
Hasil :
Among 302 participants (median [interquartile range] age, 49 [38-59] years; 204
[68%] women) included in the trial, 165 (55%)were adult children of the individual
10-28]; P < .001) perceived the intensivist to have a significantly more optimistic
prognostic estimate.
Hasil :
For nine of the 12 state- ments of the scale, most relatives scored their comfort level
between very and to- tally comfortable, median of 4, revealing kindness, tranquility
and friendly commu- nication with family members. More than half of the sample
scored its level as not at all to more or less comfortable, median of 3, for statements
about demonstration of interest towards the relative by the staff and flexible visiting
of the patient. The ne- cessity of greater interest of the team in the condition and
needs of the family was observed. Promoting comfort from the di- mension of
10. Jurnal “Family needs and involvement in the intensive care unit: A literature
Hasil :
Thirty studies were included in the review either undertaken in the Intensive Care
Unit or conducted with critical care staff using different methods of inquiry. The
studies were related to family needs; family involvement in routine care; and family
involvement during resuscitation and other invasive procedures. The studies revealed
that family members ranked both the need for assurance and the need for information
as the most important. They also perceived their important needs as being unmet, and
identified the nurses as the best staff to meet these needs, followed by the doctors.
The studies demon- strate that both family members and healthcare providers have
D. Outcome
Dari hasil penelitian ini nantinya akan menggambarkan bagaimana koping positif dan
koping negatif dalam pengalaman keluarga terhadap hospitalisasi pasien kritis di ruang ICU .
Penelitian ini bisa diterapkan di tempat pellayanan kesehatan karena mudah dilakukan dan
Jumlah database yang ditemukan mengenai resiliensi lansia 976 jurnal dari berbagai
sumber. Pencarian database yang lebih terfokus pada pencarian kata kunci pengalaman
keluarga, pasien krtis, hospitalisasi sebanyak 78 jurnal. Pada penelitian ini menggunakan 10
jurnal dengan tahun publikasi antara (2011-2019). Berdasarkan tabel keaslian penelitian dan
jurnal jurnal yang sudah ada bahwa belum ada penelitian yang mengeksplorasi lebih dalam
tentang bagaimana koping positif dan negatif keluarga dalam menghadapi kopitalisasi pasien
kritis di ruang ICU. Peneliti tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang pengalaman
keluarga dalam mengahadapi hopitalisasi pasien kritis di ruang ICU di RSUD Johanes
Kupang.
Keaslian Penelitian Pengalaman Keluarga Menghadapi Hospitalisasi Pasien Kritis