KASUS OSTEOMIELITIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Klinik I
Disusun Oleh :
Natsya Zhafira Ajrina putri
2250307010
Pertanyaan :
1. Jelaskan penyebab dan manifestasi klinis dari osteomielitis !
Jawab :
- Penyebab
Penyebab utama osteomilitis adalah bakteri staphylococcus aureus. Bakteri tersebut
bisa terdapat dikulit atau dihidung dan umumnya tidak menimbulkan masalah
kesehatan. Namun, saat sistem kekebalan tubuh sedang lemah karena suatu
penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi. Masuknya bakteri
staphylococcus hingga ke tulang dapat melalui beberapa cara, yaitu:
a. Melalui aliran darah: Bakteri dari bagian tubuh lain dapat menyebar ke tulang
melalui aliran darah.
b. Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi: Kondisi ini memungkinkan bakteri
bisa menyebar ke tulang di dekat jaringan atau sendi yang terinfeksi.
c. Melalui luka terbuka: Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh jika terdapat luka
terbuka seperti patah tulang terbuka atau kontaminasi langsung saat bedah
ortopedi.
Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70-80% osteomielitis. Organisme
patogenik lainnya yang sering di jumpai yaitu proteus, pseudomonas, dan
escherichia coli. Infeksi dapat terjadi melalui (Suratun dkk, 2008) :
a. Penyebaran ematogen dari fokus infeksi di tempat lain: tonsil yang terinfeksi,
infeksi gigi, infeksi saluran napas bagian atas.
b. Penyebaran infeksi jaringan lunak: ulkus dekubitus yang terinfeksi atau ulkus
vaskular.
c. Kontaminasi langsung dengan tulang: fraktur terbuka, cedera traumatik (luka
tembak, pembedahan tulang)
- Manifestasi Klinis
Menurut Smeltzer (2010), tanda dan gejala osteomyelitis yaitu :
1) Ketika infeksi ditularkan melalui darah, awitan infeksi bersifat mendadak terjadi
disertai dengan manifestasi klinis berupa sepsis (mis., menggigil, demam tinggi,
nadi cepat dan kelemahan umum).
2) Ekstremitas menjadi nyeri, bengkak hangat, dan kenyal
3) Pasien mungkin mendeskripsikan yang kosntan yang semakin berat dengan
pergerakan (karena terjadi tekanan pada nanah yang terkumpul)
4) Apabila osteomielitis disebabkan oleh infeksi yang berada di dekatnya atau
karena kontaminasi langsung, tidak ada gejala sepsis; area menjadi bengkak,
hangat, nyeri dan kenyal saat disentuh.
Gejala osteomielitis dapat terjadi secara akut atau kronis. Berikut ini adalah
penjelasannya:
1) Osteomielitis akut Osteomielitis jenis ini terjadi secara mendadak dan
berkembang dalam waktu 7 sampai 10 hari.
2) Osteomielitis kronis Osteomielitis kronis dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala
selama beberapa bulan bahkan tahun, sehingga terkadang sulit untuk dideteksi.
Osteomielitis jenis ini juga dapat terjadi akibat osteomielitis akut yang sulit
ditangani dan terjadi secara berulang untuk waktu yang lama. Osteomielitis
kronis dimanifestasikan dengan ulkus yang tidak sembuh yang terdapat di atas
tulang yang terinfeksi, terdapat sinus penghubung yang akan sesekali akan
mengalirkan nanah secara spontan.
Do :
- Skala nyeri 7 (1-)
- Suhu 39⁰C
- Wajah tampak menahan sakit
- TD : 130/90 mmHg
- RR : 22 x/m
- N : 100 x/m
2) Gangguan integritas kulit b.d faktor mekanis (penekanan pada tonjolan tulang)
Ds :
- Klien mengakatan pernah mengalami fraktur terbuka 2 tahun yg lalu
- Klien mengeluh nyeri pada tungkai
Do :
- Terdapat penebalan periosteum, bone resorption, sklerosis sekitar tulang,
involucrum.
- Terdapat deformitas, scar tissue, sinus dengan discharge, seropurulent, dan
ekskoriasi sekitar sinus
2) Gangguan integritas kulit b.d faktor mekanis (penekanan pada tonjolan tulang)
Perawatan luka
- Observasi
a. Monitor karakteristik luka ( mis: drainase, warna, ukuran, bau)
b. Monitor tanda tanda infeksi
- Terapeutik
a. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
b. Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
c. Bersihkan luka dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai
kebutuhan
d. Bersihkan jaringan nekrotik
e. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
f. Pasang balutan sesuai jenis luka
g. Pertahankan tekhnik steril saat melakukan perawatan luka
h. Ganti balutan sesuai eksudat dan drainase
i. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
j. Berikan diet dengan kalori 30- 35 kkal/kg BB/ hari dan protein 1,225- 1,5 g/Kg
BB/hari
k. Berikan suplemen vitamin dan mineral ( mis vit A, C, Zinc, asam amino)
sesuai indikasi
l. Berikan terapi TENS (stimulasi saraf transcutaneous), jika perlu
- Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
c. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
- Kolaborasi
a. Kolaborasi prosedur debridement (mis enzimatik, biologis, mekanis, autolitik),
jika perlu
b. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu Perawatan Traksi