Anda di halaman 1dari 4

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA DI PT.......

TANGGAL...... PENGKAJIAN

A. TEMPAT KERJA
1. Sejarah berdirinya industri
Terminal “Kuring” yang terletak di Bandar Lampunng, sudah ada sejak 30 tahun
yang lalu
2. Struktur organisasi

3. Kebijakan :
 lama kerja,
Sehari hari pekerja berada di terminal sekitar 10 – 12 jam. Waktu istirahat para
pekerja berbeda-beda.Semisal para supir beristirahat ketika
ishoma, dan waktunya sekitar setengah jam atau satu jam.
 izin kerja,
Kebijakan izin kerja untuk pekerja di terminal seperti supir, pengemudi, pedagang
tidak ada syarat yang ditentukan.Misalnya izin kerja sebagai supir, syaratnya
hanya mempunyai SIM, KTP, dan umurnya mencukupi.
 keamanan, dll
Tidak ada jaminan keamanan, tidak ada jaminan kesehatan dan tidak ada
kompensasi apapun pada pekerja bila ada cedera atau luka akibat kecelakaan atau
bahaya kriminal di terminal

4. Pelayanan pendukung :
 Jamsostek:
Tidak ada yankes dan social khusus bagi pekerja.Bila ada pekerja yang sakit,
mereka langsung berobat sendiri ke pelayanan kesehatan di tempat tinggal
pekerja.Status sosial ekonomi pekerja sebagian tergolong standar UMR, dan mereka
mengatakan kadang penghasilan mereka tidak cukup untuk keperluan keluarga bila
ada yang mendesak seperti istri yang mau melahirkan atau anak sekolah mau bayar
SPP.
 Pendidikan:
Tidak ada sarana pendidikan untuk pekerja di lingkungan terminal
 rekreasi :
Tidak ada program rekreasi di terminal

5. Hubungan antar pekerja


Hubungan antar pekerja di terminal terjalin baik. Para pekerja di terminal
menggunakan komunikasi secara langsung tanpa media apapun, dengan
bahasaIndonesia sehari-hari, terkadang ada yang menggunakan bahasa daerah, seperti
bahasa Lampung, Jawa, dsb.

B. KONDISI TEMPAT KERJA


6. Kondisi lingkungan sekitar tempat kerja
Kondisi terminal tampak ramai oleh banyaknya kendaraan bus, taxi maupun
ojek.Terdapat bererapa warung makan dan jajanan di sekitarnya.Kondisi lingkungan
terminal pun terlihat kotor, panas dan banyak debu.
Lingkungan terminal sangat bising dengan suara kendaraan.Dan setiap harinya tidak
kurang dari 80 – 100 orang penumpang yang berlalu lalang di terminal.
Lingkungan terminal terlihat kotor, panas dan banyak debu.Sehingga suhu di terminal
sangat panas.
Para pekerja di terminal setiap harinya terpapar oleh radiasi matahari.

7. Kondisi bangunan (desain, konstruksi, dll)


-Terminal dibangun sudah 30 tahun.
-Bangunan tampak kotor
-Dinding bangunan tidak terawat

8. Fasilitas yang ada : transportasi, komunikasi, olahraga, kantin, dll


-Ada 10 pemilik warung dan jajanan
-Tidak ada disediakan fasilitas kesehatan
-Tidak ada kegiatan olahraga pekerja sering makan tidak teratur

9. Area tempat kerja : luas, perlengkapan keamanan, ruangan, dll


Tidak terdapat APD di area tempat kerja. Lingkungan terminal terlihat kotor, panas
dan banyak debu.

10. Area di luar tempat kerja : loker, tempat istirahat, dll


Tidak tersedia tempat istirahat untuk pekerja. Terdapat bererapa warung makan dan
jajanan di sekitar terminal. Pekerja di saat istirahat berkumpul di warung untuk
makan dan minum kopi sambil beristirahat.

C. POPULASI PEKERJA
11. Karakteristik umum : Jumlah, sex, umur, ras/ suku, agama, status, sosek, gaya hidup, dll
Jumlah pekerja yang ada di sekitar terminal jugacukup banyak, ada 20 pedagang asongan,10
pemilik warung makan dan jajanan,15 supir bus, 8 ojekdan 5 taxi bandara. Lingkungan
terminal terlihat kotor, panas dan banyak debu.Hasil observasi pada pekerja di terminal,
hampir semua pekerja laki laki merokok. Pekerja di saat istirahat dengan berkumpul di
warung sambil minum kopi.Sehari hari pekerja berada di terminals ekitar 10 – 12 jam.

12. Tipe penempatan pekerja : kondisi fisik, latar belakang pendidikan, kebutuhan
Status social ekonomi pekerja sebagian tergolong standar UMR, dan mereka mengatakan
kadang penghasilan mereka tidak cukup untuk keperluan keluarga bila ada yang mendesak
seperti istri yang mau melahirkan atau anak sekolah mau bayar SPP. Secara umum pekerja
tinggal di rumah sendiri meski dianggap pekerja kurang layak, 15% masih ngontrak sekitar
lingkungan terminal.

13. Tingkat absensi


14. Keterbatasan fisik : kebijakan, jumlah, pengobatan khusus, perlakuan khusus, dll
D. PROSES PEKERJAAN
15. Peralatan kerja yang digunakan sehari-hari
16. Proses pembuatan bahan/ kegiatan selama bekerja
17. Jenis bahan yang digunakan dalam bekerja : jumlah, risiko bahaya, produk yang dihasilkan
18. Limbah pekerjaan : jenis, jumlah, risiko bahaya, cara pengolahan
E. PROGRAM KESEHATAN
19. Kebijakan kesehatan di tempat kerja
20. Pemberi pelayanan kesehatan di tempat kerja
21. Jaminan kesehatan dan rujukan
Tidak ada jaminan kesehatan dan tidak ada konpensasi apapun pada pekerja bila ada cedera
atau luka akibat kecelakaan atau bahaya kriminal
Tidak ada rujukan jika ada yang sakit langsung di bawa berobat sendiri ke pelayanan
kesehatan ditempat tinggal pekerja.

22. Program pendidikan kesehatan, Konseling, dll


Tidak ada Program pendidikan dan konseling yang diberikan padahal karyawan
menginginkan informasi kesehatan Terkait masalah kesehatan.

23. Pencatatan dan pelaporan kesehatan


Hasil dari observasi pada pekerja terminal, hampir semua pekerja merokok dan makan tidak
teratur.
Hasil pemeriksaan TD ada pekerj 10 orang mempunyai TD diatas 140/90 mmHg, 4 orang
mempunyai kadar asam urat > 8 gr/dl dan w orang mempunyai GDS > 200 gd/dl.
Keluhan yang sering dirasakan para pekerja adalah kelelahan, sakit kepala, sakit persendian
terutama sendi lutut dan tumit.
Kondisi lingkungan diterminal terlihat kotor, panas, dan berdebu.

24. Program pelayanan sosial di bidang kesehatan pada masyarakat di sekitar tempat kerja
Belum pernah ada program pelayanan sosial dibidang kesehatan

F. STRESSOR
25. Stressor internal (bersumber dari individu pekerja sendiri) misalnya : diri sendiri/ anggota
keluarga sakit, kondisi ekonomi yang tidak memadai, mekanisme koping yang tidak adekuat,
dll
26. Stressor eksternal : hubungan antara atasan dgn staf, lingkungan fisik tempat kerja, tekanan
pekerjaan/ target,

Anda mungkin juga menyukai