Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

DI WILAYAH RW 05 KEL. HARAPAN MULYA KEC. KEMAYORAN

A. Latar Belakang
Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 ditetapkan bahwa setiap “ warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian “. Pekerjaan dan penghidupan
yang layak mengandung pengertian bahwa pekerjaan sesungguhnya merupakan suatu hak
manusia yang mendasar dan memungkinkan seseorang untuk melakukan aktivitas atau
bekerja dalam kondisi yang sehat, selamat, bebas dari segala resiko akibat kerja,
kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Sesuai dengan fungsi perlindungan kesehatan tenaga kerja, kewajiban medis dan paramedis
perusahaan meliputi:

1. Mengetahui dan melaksanakan peraturan perundangan yang berkaitan dengan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai Berikut :
a. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja khususnya mengenai kewajiban
untuk memeriksa kesehatan tenaga kerja dan pengaturan panitia pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
b. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1994 tentang syarat-syarat kesehatan,
kebersihan dan penerangan di tempat kerja
c. Permenakertranskop No. 01/Men/1976 tentang kewajiban latihan hiperkes bagi
dokter perusahaan.
d. Permenakertrans No. 01/Men/1979 tentang kewajiban latihan hiperkes bagi para
medis perusahaan
e. Permenaker No. 02/Men/1980 tentang pemeriksaan kesehtan tenaga kerjaan
f. Permenaker No. 01/Men/1981 tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja
g. Permenaker No. Per 03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja.
h. UU No. 03 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja
i. Peraturan pemerintah No. 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program jaminan
sosial tenaga kerja.
j. Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul karena
hubungan kerja
k. Kepmenakertrans No. Kep. 79/Men/2003 tentang pedoman diagnosis dan penilaian
cacat karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2. Mencegah penyakit dan kecelakaan kerja dengan tahapan kerja sebagai berikut :
a. Mengenal bahaya yang ada dilokasi kerja
b. Menilai bahaya yang ada di lokasi kerja
c. Penatalaksanaan dan pengendalian bahaya
d. Monitoring lingkungan kerja dan kesehatan tenaga kerja.

Untuk melindungi keselamatan kerja pekerja guna mengoptimalkan produktivitas kerja


yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan kerja. Upaya tersebut dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja / buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.

Keselamatan kerja atau Occupational Safety dalam istilah sehari – hari sering disebut
dengan safety saja yang diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah
semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Sedangkan kecelakaan kerja ( accident )yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Secara umum kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Kecelakaan industry ( Industrial accident ) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat
kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja
2. Kecelakaan dalam perjalanan ( community accident ) yaitu kecelakaan yang terjadi di
luar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.

Kesehatan kerja secara khusus meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui berbagai
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan gangguan kesehatan atau penyakit yang
mungkin dialami oleh tenaga kerja akibat pekerjaan / tempat kerja.
Kelompok mengambil usaha industri pembuatan kue putu yang ada di RW 05 Kelurahan
Harapan Mulya Kec. Kemayoran. Hal ini disebabkan karena usaha pembuatan kue putu
merupakan usaha yang melibatkan beberapa orang pekerja, menggunakan bahan bakar gas,
dimana jika tidak hati – hati akan menyebabkan bahaya kerja. Selain itu juga tingkat
kebersihan dalam menyiapkan bahan dan pengolahan perlu diperhatikan dan faktor lainnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan diharapkan terkumpulnya data yang dapat menunjang
timbulnya masalah yang mengacu pada kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus
 Terkumpulnya data umum,lingkungan tentang kesehatan kerja
 Teridentifikasinya masalah kesehatan kerja
 Mengatasi masalah kesehatan kerja

C. Masalah keperawatan
Belum dapat ditegakkan karena pengkajian belum dilakukan.

D. Pelaksanaan
Topik : Pengkajian Data Umum, Lingkungan
Metode : Penyebaran Kusioner, Wawancara, Observasi
Media : Format Kuesioner, Alat Tulis
Waktu : Selasa, 23 Januari 2018
Tempat : Usaha Kue Putu RW 05

E. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi Struktur
Surat ijin, laporan pendahuluan, media dan juga kontrak dengan pihak usaha telah
dipersiapkan dan dilakukan sesuai dengan rencana
 Evaluasi Proses
Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
 Evaluasi Hasil
Didapatkan data pengkajian yang diinginkan.
LEMBAR KUESIONER

Petunjuk Pengisian :
- Baca angket dengan benar dan teliti.
- Beri tanda check list (√) pada jawaban yang dipilih.
- Jawaban yang dipilih adalah harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang terjadi.
- Tanyakan pada mahasiswa apabila ada pertanyaan yang kurang jelas.

A. Data Demografi
1. Inisial Responden : ……………………………………
2. Usia : ( ) 20-40tahun ( ) 40-60tahun ( ) ≥60tahun
3. Lama kerja : ( ) kurang dari 1 tahun ( ) lebih dari 1 tahun

B. Pertanyaan
Petunjuk Pengisian :
 Beri tanda check list (√) pada kolom jawaban yang dipilih.

KESELAMATAN KERJA
No. Pertanyaan Ya Tidak

Apakah pernah mendapat penyuluhan kesehatan terkait


dengan pekerjaan yang saudara jalani

Apakah alat-alat keselamatan kerja yang ada sudah sesuai


dengan jumlah tenaga kerja?

Apakah saudara menggunakan masker/penutup hidung saat


bekerja?

Apakah saudara menggunakan sarung tangan pelindung saat


bekerja?

Apakah anda merokok saat bekerja?

Apakah terdapat penyediaan air minum dalam bekerja

Adakah sumber air untuk makan/minum dan cuci-cuci

Apakah tersedia kotak P3K dalam tempat bekerja

Apakah tersedia tempat sampah di tempat kerja


Apakah pencahayaan/penerangan cukup di tempat kerja

Apakah terdapat tempat penampungan air bersih di tempat


kerja

TINGKAT KESEHATAN PEKERJA


12. Biaya kesehatan/ kecelakaan kerja ditanggung oleh:
a. Pribadi
b. Perusahaan

13. Lama hari kerja pegawai dalam seminggu:


a. 4 hari
b. 5 hari
c. 6 hari
d. 7 hari

14. Lama waktu kerja pegawai setiap hari:


a. 7 jam
b. 8 jam
c. 9 jam
d. 10 jam

15. Lama waktu istirahat di tempat kerja:


a. 30 menit
b. 1 jam
c. 1 ½ jam
MATERI PEMBELAJARAN
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)
DI TEMPAT USAHA PEMBUATAN KUE DI WILAYAH
RW05 KEL. HARAPAN MULYA KEC. KEMAYORAN
PROPOSAL
KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HOME INDUSTRI“ PEMBUATAN KUE ”
RW 05 KEL. HARAPAN MULYA KEC. KEMAYORAN

A. Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan industri di Indonesia saat ini sangat cepat dan pesat seiring
dengan era globalisasi industri, pertumbuhan dan perkembangan industri harus mengikuti
kriteria atau tata tertib industri bila rambu – rambu aturan tidak di patuhi maka potensi
terjadinya kecelakaan kerja. Interaksi tenaga kerja dengan berbagai faktor bahaya dan risiko
di tempat kerja tidak dapat dihindari mengingat tidak ada satu pun sektor industri yang bebas
atau aman dari bahaya risiko kecelakaan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara praktis diartikan sebagai upaya perlindungan
agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
ditempat kerja.

Dasar hukum yang berkaitan dengan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
adalah
 Undang-undang No.1/1970, tentang syarat-syarat keselamatan kerja.
 Permenakertrans No.per.03/MEN/1982, tentang pelayanan kesehatan kerja:
Pengurus wajib melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta
mendidik dan melatih petugas P3K di tempat kerja.
 Permenakertrans No.per.02/MEN/1990, tentang penadayagunaan fasilitas hiperkes dan
keselamatan kerja :
Pelatihan dan pendidikan P3K dengan fasilitas serta kelengkapan peralatan dapat
dilaksanakan di pusat atau balai-balai hperkes dan keselamatan kerja wilayah.
 Permenakertrans No.15/MEN/VII/2008, tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di
tempat kerja.
Hasil dari pengkajian data yang diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan observasi yang
dilakukan mahasiswa pada hari senin, 23 Januari 2018 pada karyawan yang bekerja di home
industry di RW 05 Kelurahan Harapan Mulya, didapatkan data bahwa kurang adanya
pengetahuan tentang K3 dan penggunaan alat pelindung diri.
Mengetahui hasil tersebut, maka kami sebagai mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan
tenaga kerja tentang K3 dan penggunaan alat pelindung diri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di tempat pembuatan kue RW 05 Kelurahan
Harapan Mulya mengenai K3 dan penggunaan alat pelindung diri (APD), diharapkan
pekerja mampu menjelaskan penggunaan APD yang tepat dari mulai pengertian APD
sampai keuntungan APD.

2. Tujuan Khusus
a. Pekerja dapat menyebutkan pengertian K3 dengan benar.
b. Pekerja dapat menyebutkan tujuan dari pelaksanaan K3 dengan benar.
c. Pekerja dapat menyebutkan pengertian APD dengan benar.
d. Pekerja dapat menjelaskan keuntungan menggunakan APD dengan tepat.
e. Pekerja dapat menyebutkan macam-macam APD dengan benar

C. Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan Home Industry “pembutan kue” di
wilayah RW 05 Kelurahan Harapan Mulya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang K3.

D. Perencanaan Kegiatan
1. Topik: Penyuluhan tentang K3 dan Alat Pelindung Diri
2. Sasaran: karyawan
3. Metode: diskusi, tanya jawab, demonstrasi
4. Media: Laptop, LCD
5. Tempat: pembuatan kue di RW 05 Kelurahan Harapan Mulya
6. Hari/tanggal: Rabu 24 Januari 2018
7. Waktu: pukul 16.00s/d 17.30 WIB
8. Strategi Pelaksanaan:
a. Pembukaan : Perkenalan oleh pembawa acara 10 menit : Kunnika M, SKep
b. Penyuluhan oleh presentator : Penyajian 60 menit : Cicih, Skep
c. Penutup dan salam oleh pembawa acara 20 menit

E. Susunan Panitia
Pembimbing : Uswatul Khasanah, Skep, Sp.Kom
Penanggung Jawab : Kunnika Mujhana, SKep
MC : Dyan Rahmi, SKep.
Moderator : Ayu Fridasari SKep
Penyaji : Enjang Sparman, Skep
Fasilitator : Ridwan Firdaus Skep, Fajar Hidayat Skep, Oktavian Agung SKep
Observer : Nursanah SKep
Sie Konsumsi : Indraini Skep, Cicih Sutarsih SKep
Dokumentasi : Sultana Alhasin SKep
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan tersedia
b. Alat dan media tersedia
c. Tempat Tersedia Sesuai Dengan Rencana
d. Para Pekerja siap mengikuti penyuluhan dengan aktif dan kooperatif
e. Mahasiswa siap dengan tugas masing- masing

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan di laksanakan sesuai dengan rencana
b. Para pekerja aktif dan kooperatif saat penyuluhan
c. Alat yang di gunakan sesuai rencana
d. Mahasiswa menjalankan tugas dan peran sesuai fungsinya
3. Evaluasi Hasil
a. 80% orang peserta hadir.
b. 75% peserta dapat mengetahui tentang K3 dan APD
c. Para pekerja dapat menyebutkan kembali hal-hal yang di jelaskan
d. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan dengan baik
e. Mahasiswa mengevaluasi penyuluhan yang di berikan
f. Media dapat digunakan semaksimal mungkin

G. Penutup
Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada para karyawan Garmen di RW05
Kelurahan Kramat dapat meningkatkan derajat kesehatan dan dapat menggunakan masker
pada saat melakukan pekerjaan.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
ALAT PELINDUNG DIRI (MASKER )

Topik : Penyuluhan tentang penggunaan alat pelindung diri ( Masker )


Waktu : 60 menit
Hari : Jumat, 26 Januari 2018
Tempat : Usaha“Pembutan Kue” Rt Rw 05 Kel. Harapan Mulya Kec. Kemayoran
Sasaran : Karyawan Pembuatan Kue

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1×60 menit di pembuatan kue Rt Rw
05 Kelurahan Harapan Mulya mengenai K3 dan penggunaan alat pelindung diri (APD),
diharapkan pekerja mampu menjelaskan tentang K3 dan APD.
2. Tujuan Khusus
a. Pekerja dapat menyebutkan pengertian K3 dengan benar.
b. Pekerja dapat menyebutkan tujuan dari pelaksanaan K3 dengan benar.
c. Pekerja dapat menyebutkan pengertian APD dengan benar.
d. Pekerja dapat menjelaskan keuntungan APD dengan tepat.
e. Pekerja dapat menyebutkan macam-macam APD dengan benar
f. Pekerja dapat menyebutkan pengertian masker
g. Pekerja dapat menjelaskan keuntungan masker
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian K3
2. Tujuan K3
3. Pengertian APD
4. Keuntungan menggunakan APD
5. Macam-macam APD
6. Pengertian Masker
7. Keuntungan Masker

C. Media
1. Laptop, LCD, Leaflet
2. Alat pelindung diri: masker
D. Materi
Terlampir
E. Metode Evaluasi
Memberikan pertanyaan langsung dan post test
F. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu

Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawabsalam 5 menit


- Menyepakati kontrak - Menyepakati
waktu dan tempat kontrak waktu
- Menyampaikan tujuan - Mendengarkan
- Menyamakan persepsi
Isi - Memberikan materi : Mendengarkan 40 menit
1. Pengertian K3
2. Tujuan K3
3. Pengertian APD
4. Keuntungan
menggunakan APD
5. Macam-macam APD
6. Pengertian Masker Bertanya
7. Keuntungan
menggunakan Masker
- Diskusi
Memberikan kesempatan
bertanya
- Evaluasi
Penutup - Memberikan kesimpulan - Mendengarkan 5 menit
- Menjawab
tentang materi yang telah
pertanyaan
diberikan
- Menjawab salam
- Evaluasi
- Mengucapkan salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan tersedia
b. Tempat tersedia sesuai dengan rencana
c. Para pekerja siap mengikuti penyuluhan dengan aktif dan kooperatif
d. Alat dan media tersedia
e. Mahasiswa siap dengan tugas masing-masing

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan di laksanakan sesuai dengan rencana
b. Para pekerja aktif dan kooperatif saat penyuluhan
c. Alat yang di gunakan sesuai rencana
d. Mahasiswa menjalankan tugas dan peran sesuai fungsinya
3. Evaluasi Hasil
a. 80% orang peserta hadir.
b. 75% peserta dapat mengetahui tentang K3 dan APD
c. Para peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal yang di jelaskan
d. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan dengan baik
e. Mahasiswa mengevaluasi penyuluhan yang di berikan
f. Media dapat digunakan semaksimal mungkin

MATERI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
INDUSTRI RUMAHAN “ PEMBUATAN KUE ”

A. KONSEP K3
1. Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara praktis diartikan sebagai upaya
perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan ditempat kerja termasuk orang lain yang memasuki tempat kerja
maupun proses produk dapat secara aman dan efisien dalam produksinya.

2. Tujuan
Tujuan dilakukannya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja adalah mencegah
terjadinya kecelakaan. Berikut adalah tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah:
a. Melindungi tenaga kerja, sehingga lebih mampu berproduksi secara maksimal
dalam bekerja
b. Melindungi orang lain, sehingga jika berada di tempat kerja orang lain yang
didatanginya ia akan selamat dan sehat dalam bekerja
c. Mengamani barang, bahan dan peralatan produksi, sehingga barang, bahan, serta
alat produksi akan lebih awet dan tahan lama
d. Mencegah dan mengurangi resikokecelakaan kerja, misalnya terbakar, tersiram,
tertumpah, tertindih, dan sebagainya
e. Keamanan lingkungan kerja, sehingga kita betah dan tidak was-was hati bila berada
di tempat kerja.
3. Faktor Penyebab Berbahaya Yang Sering Ditemui
a. Bahaya jenis kimia
Terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan, metal, cairan non-metal,
hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun

b. Bahaya jenis fisika


Lingkungan yang bertemperatur panas atau dingin.
c. Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek
Pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya
yang ditimbulkan oleh peralatan

B. Konsep Alat Perlindungan Diri (APD)


1. Pengertian APD
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja.
APD merupakan cara terakhir untuk melindungi tenaga kerja setelah dilakukan
beberapa usaha. APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya
2. Kelengkapan Alat Pelindung
Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan
TransmigrasI Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat
tersebut adalah :
a. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara
langsung.
b. Sabuk Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun
peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain)
c. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

d. Sepatu pelindung (safety shoes)


Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal
dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
e. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
f. Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan
alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
g. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
h. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja terutamapekerjamisalnya
mengelas).
i. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
j. Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda)
k. Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan
atau sedang mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-
benar sesuai dengan standar keselamatan kerja yaitu K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan).

"PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK


INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI"
Adapun syarat-syarat dari Alat Pelindung Diri (APD) sebagai berikut:
a. Enak dipakai
b. Tidak mengganggu kerja
c. Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya di tempat kerja

3. Keuntungan Menggunakan APD


a. Bagi Personil/Pekerja:
1) Mengurangi akibat / resiko dari suatu kecelakaan
2) Mengamankan petugas saat bekerja
3) Meningkatkan K3
a) Perlu diketahui bahwa APD bukan untuk mencegah kecelakaan
b) Pemakaian APD tidak menjamin pemakainya bebas dari kecelakaan, karena :
 Kecelakaan ada sebabnya, pencegahan kecelakaan hanya bias dilaksanakan
jika sebab-sebab kecelakaan dihilangkan .
 Adanya gerakan tak sadar / reflek dari pemakainya.
 APD mempunyai batas kemampuan.
b. Bagi Perusahaan/Tempat Bekerja:
1) Memastikan karyawan bekerja dengan aman.
2) Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
3) Mengurangi resiko kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat dialami oleh karyawan.
4) Mencapai ZERO ACCIDENT.
5) Meningkatkan CITRA perusahaan, karena dengan menggunakan APD akan
menekan terjadinya korban akibat kecelakaan
ALAT PELINDUNG DIRI MASKER

A. Pengertian Masker
Suatu alat penutup mulut dan hidung yang gunanya untuk melindungi masuknya udara yang
kotor dan partikel- partikel debu,benda ke dalam mulut atau hidung sehingga benda-benda
tersebut tidak masuk ke dalam paru-paru dan melindungi membrane mukosa di hidung,
mulut, saluran nafas atas dan bawah dari resiko terpajan benda-benda berbahaya dari
lingkungan kerja.

B. Fungsi Masker
Masker merupakan salah satu alat utamauntuk mencegah penyebaran penyakit seperti
influenza, tuberculosis dan mencegah penyebaran droplet pada saat batuk ataupun bersin.
Masker jenis ini hanya boleh dipergunakan sekali pakai. Berikut langkah langkah
penggunaan masker dikutip dari San Fransisco Departement of Public Healt:
1. Sebelum meyentuh masker, cuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer.
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau lubang/ sobekan pada
sisi masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung (nose piece) dan
tempatkan pada bagian atas.
4. Tentukan bagian sisi dalam dan luar biasanya berbeda warna.
5. Ikatkan / letakan tali atau karet masker. Jika tali, ikatkan dibelakang kepala tetapi jika
karet, katkan pada telinga.
6. Tarik bagian bawah masker sampai menutup seluruh mulut dan dagu anda.

C. Macam- macam masker


1. Masker biasa
2. Masker Respirator N95

MASKER BIASA MASKER N95


DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN HASIL
KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA HOME INDUSTRI “
PEMBUATAN KUE ” DI WILAYAH RW 05 KEL. HARAPAN MULYA KEC.
KEMAYORAN JAKARTA PUSAT
RABU, ....................2018

A. Persiapan
Laporan pendahuluan tentang pelaksanaan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja home
industri “ pembuatan kue “ di rw 05 kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran yang
dilakukan pada hari Rabu................ 2018 sebelumnya telah dibuat dan dikonsulkan kepada
pembimbing dua hari sebelum kegiatan. Mahasiswa telah menyiapkan semua media dan
alat-alat yang dibutuhkan untuk proses kegiaatan penyuluhan keselamatan dan kesehatan
kerja tentang alat pelindung diri “ masker “ dan menyiapkan laptop, LCD, power point,
kotak P3K dan alat pelindung diri ( masker ).

B. Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja tentang
penggunaan alat pelindung diri mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan tersebut
dengan benar dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mempersiapkan setting tempat dengan baik
b. Penerapaan fungsi fasilitator dan demonstrater dapat dilakukan oleh mahasiswa
pada kegiatan penyuluhan dengan baik.
c. Peralatan untuk kegiatan penyuluhan dapat disediakan seperti PPT dan masker.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Penyuluhan K3 dan penggunaan masker dilakukan pada hari Rabu...........
2018 di mulai pukul 15.00 sesuai dari rencana. Mahasiswa yang bertugas antara lain:
a. Penanggung jawab : Kunnika M, S.Kep
- Bertanggung jawab dari persiapan sampai pelaporan
- Mengkoordinasi anggota kelompok dan menjelaskan peran dan tugas setiap anggota
- Memimpin pertemuan/pelaksanaan kegiatan
b. Moderator : , S.Kep
- Mengatur jalannya pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemberian materi
- Mengarahkan dalam diskusi
- Mengarahkan pertanyaan pekerja
c. Penyaji :, S.Kep
- Menyampaikan materi K3 dan penggunaan masker
d. Fasilitator :,
- Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi
- Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
e. Observer : S.Kep
- Mengamati jalannya kegiatan dan memberikan masukan pada kelompok
f. Perlengkapan :
- Menyiapkan media dan alat yang digunakan dalam kegiatan.
g. Demonstrator : S.Kep.
- Memperagakan cara penggunaan alat pelindung diri (masker) yang benar
h. Dokumentasi : S.Kep
- Mendokumatasikan kegiatan yang sedang berlangsung

C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Seluruh persiapan seperti LP sudah disetujui oleh pembimbing. Alat-alat dan media
yang dibutuhkan telah disiapkan sebelum acara dimulai
- Surat pemberitahuan/izin pemberian penyuluhan sudah di sampaikan kepada pemilik
home industri
- Alat dan media telah disiapkan
- Tempat Penyuluhan telah disiapkan
- Pelaksanaan kegiatan dimulai sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2. Evaluasi Proses
- Kegiatan Penyuluhan berjalan lancar
- Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing
- Waktu kegiatan memanjang dari rencana dikarenakan pekerja mempraktek ulang cara
penggunaan masker yang benar.
- Pekerja yang hadir dapat bekerja sama dengan mahasiswa dari awal hingga akhir
kegiatan, tidak ada yang meninggalkan kegiatan penyuluhan.
- Pekerja aktif selama kegiatan Penyuluhan
- Materi penyuluhan mudah dipahami.
- Pembicaraan lancar dan benar

3. Evaluasi Hasil
- Semua mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan Penyuluhan dengan baik
- Kegiatan sesuai tujuan dan rencana yang ingin dicapai
- Pekerja mampu memahami dan mempraktekkan penggunaan APD dengan baik dan
benar.

D. Faktor Penghambat
Yang menjadi penghambat penyelenggaraan kegiatan Penyuluhan ini adalah :
- Acara memanjang 30 menit dikarenakan pekerja mau mempraktekkan menggunakan
masker satu per satu.
- Pekerja awalnya masih kurang percaya dengan mahasiswa.

E. Faktor Pendukung
- Adanya dukungan dari pemilik home industri untuk melakukan penyuluhan K3 dan
penggunaan APD
- Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Suasana yang penuh dengan kekeluargaan
- Mahasiswa menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik

F. Kesimpulan
Mahasiswa merasa cukup puas dengan jalannya kegiatan, dimana jadwal dan program yang
direncanakan berjalan sesuai dengan laporan pendahuluan dan jumlah karyawan yang
mengikuti penyuluhan 80 % hadir dan 75 % mampu memahami tentang konsep K3 dan
penggunaan APD

Anda mungkin juga menyukai