Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN MAKANAN

DENGAN KONDISI
PATOLOGIS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
KEBUTUHAN MAKANAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk
hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia
tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan
teratas dalam rantai makanan. Pada mulanya manusia hanya
melihat makanan sebagai pengisi perut saja untuk tetap
bertahan hidup. Namun seiring dengan berjalannya waktu,
makanan berubah dari hanya sekedar pengisi perut menjadi
sebuah kegiatan yang mengundang selera. Teknik memasak
juga semakin berkembang dari waktu ke waktu. Sekarang
makanan tidak hanya dilihat dari faktor mengenyangkan perut
saja namun dari enak secara visual dan rasa. Sama seperti hal
lainnya, makananpun memiliki standar dalam menyimpan,
mengolah, memasak, dan menyajikan bahan makanan.
KONDISI PATOLOGIS

Patologi adalah salah satu cabang ilmu


kedokteran yang berperan penting dalam
mendiagnosa penyakit, terutama kanker. Secara
umum, patologi adalah ilmu yang mempelajari
penyakit, analisis, dan pengambilan sampel
jaringan, sel, dan cairan tubuh.
KEP (Kebutuhan Energi Protein)

Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan


keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari atau disebabkan oleh
gangguan penyakit tertentu, sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi. Gejala klinis
KEP berat/gizi buruk yang dapat ditemukan
yaitu Kwashiorkor, Marasmus dan Marasmus-
kwashiorkor.
Obesitas
Obesitas merupakan penumpukan lemak tubuh
yang berlebih sehingga berat badan seseorang
menjadi jauh di atas normal. Hal ini dapat terjadi
karena ketidaksinambungan antara energi yang
masuk dan energi yang keluar. Obesitas
dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
 Obesitas sentral (Tipe Apel)
 Obesitas Perifer (Tipe Pir)
Obesitas juga dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti genetik, lingkungan, dan psikis.
Contoh penerapan makanan
bagi pekerja dengan obesitas
Menu Jumlah Zat gizi
Ukuran rumah Gram
tangga
Nasi 2½ centong 250 Energi : 590 kkal
Pepes ikan + 1 potong 100 Protein : 31 g
tempe
Sayur asam 1 sendok sayur 100 Lemak : 14 g
melon 1 buah sedang 100 Karbohidrat : 85 g
Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Melitus merupakan kumpulan gejala yang


dialami karena adanya peningkatan, kadar gula
darah, baik relatif maupun absolut. Para
penyandang diabetes memiliki gejala yang khas
dikenal sebagai 3P, yaitu poliuri (banyak buang air
kecil), polidipsi (banyak minum), dan polifagi
(banyak makan). Menurut penyebabnya, diabetes
melitus diklasifikasikan menjadi dua yaitu Diabetes
Melitus Tipe I (Tergantung insulin) dan Diabetes
Melitus Tipe II (Tidak Tergantung Insulin)
Contoh penerapan menu bagi
pekerja dengan diabetes
Menu Jumlah Zat gizi
Ukuran rumah Gram
tangga
Nasi 2 ½ centong 250 Eenergi : 700 kkal
Telur dadar 1 potong 100 Protein : 24 g
Sayur oyong 1 sendok sayur 100 Lemak : 20 g
tomat
pisang 1 buah sedang 100 Karbohidrat : 108 g
Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi merupakan keadaan ketika


tekanan darah melebihi normal. Hipertensi termasuk dalam
penyakit mematikan karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit-penyakit lain tanpa adanya gejala awal
terlebih dahulu. Beberapa jenis pekerjaan dapat
mempengaruhi tekanan darah pekerja, di antaranya
lingkungan kerja yang dingin karena dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah, stress kerja yang tinggi,
pekerjaan yang menggunakan fisik. Sementara itu, bekerja di
lingkungan kerja yang lembab dan panas dapat menyebabkan
terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) karena
berkeringat berlebih dan adanya pelebaran pembuluh darah.
Lanjutan,,,
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Ambang batas 130-139 85-89
Hipertensi ringan 140-159 90-99
(tingkat 1)
Hipertensi sedang 160-179 100-109
(tingkat 2)
Hipertensi berat (tingkat ≥180 ≥110
3)
Isolated systolic ≥140 <90
hypertension
Contoh penerapan menu bagi
pekerja dengan hipertensi
Menu Jumlah Zat gizi
Ukuran rumah Gram
tangga
Nasi 2½ centong 250 Energi : 681 kkal
Oseng tempe 1 potong 100 Protein : 30 g
Sayur sawi 1 sendok sayur 100 Lemak : 16 g
Jeruk 1 buah sedang 100 Karbohidrat : 104 g
Penyakit Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan,
yakni jantung akan kehilangan kemampuannya untuk
melakukan fungsi secara normal secara bertahap.
Seseorang dengan penyakit jantung pada awalnya
masih mampu mengompensasi ketidakefisienan
fungsinya dan mempertahankan fungsi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi
(compensated heart disease). Dalam keadaan tidak
terkompensasi (decompensatio cordis), sirkulasi
darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas
(dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung.
Daftar bahan makanan yang di anjurkan bagi pekerja dengan
penyakit jantung
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras, roti, kentang, Makanan yang
makaroni, biskuit, mengandung gas atau
tepung beras/terigu/sagu alkohol sepeti ubi, tape
singkong

Sumber protein hewani Ayam dengan lemak Daging sapi dan daging
rendah, ikan, telur, susu ayam yang berlemak,
rendah lemak sosis, hati, kepiting, dan
kerang, keju dan susu
penuh

Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang


mengandung gas seperti mengandung gas,
bayam, buncis, kankung, seperti kol, lobak, sawi
kacang panjang, tomat,
wortel, labu siam

buah-buahan Semua buah-buahan Buah-buahan yang


segar, seperti pisang, mengandung alkohol
pepaya, jeruk, apel, atau gas seperti durian
melon dan nangka
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai