Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurmaya Sari

Nim : B011181017

Kelas : Hukum Surat Berharga

Perbedaan antara Usance LC, Sigh LC, dan Redclause LC

1. Usance LC

L/C usance adalah L/C yang jatuh temponya berjangka sesuai


dengan tenornya, umumnya 30, 60, 90, 120, atau 180 hari.
Maksudnya, pembayaran akan diterima beneficiary sesuai tenornya.
Misalnya dengan tenor 30 hari, berarti tanggal jatuh temponya adalah
30 hari setelah tanggal pengiriman barang, yang diindikasikan dari
tanggal barang shipped on board pada Bill of Lading.

Jika dalam L/C sight beneficiary menerima pembayaran awal


melalui negosiasi, maka dalam L/C usance melalui diskonto
(discount). Prosesnya, setelah issuing bank menyatakan persetujuan
untuk membayar L/C pada tanggal jatuh tempo (akseptasi), bank
beneficiary sebagai nominated bank kemudian melakukan diskonto,
dengan mengucurkan talangan untuk membayar beneficiary lebih
awal. Tentu saja setelah bank melalui assessment bahwa diskonto
layak dilakukan. Hal Ini mengingat bank dihadapkan pada risiko
tinggi dengan mengambil kebijakan seperti ini. Tak lupa,beneficiary
juga dikenakan bunga diskonto hingga tanggal jatuh tempo
pembayaran dari importir, porto kurir dokumen, dan/ atau ongkos
bank koresponden.

2. Sight LC

L/C sight adalah L/C yang jatuh temponya atas unjuk (sight).
Maksudnya, pembayaran akan diterima beneficiary setelah dokumen
yang dikirimkannya diterima oleh bank penerbit L/C, dengan catatan
dokumen memenuhi syarat dan kondisi yang ditentukan dalam L/C.

Sebelum issuing bank melakukan pembayaran, bank beneficiary


dapat mengambil posisi sebagai negotiating bank dengan melakukan
negosiasi atau mengambil alih wesel ekspor eksportir yang
ditagihkan kepada applicant. Setelah melakukan assessment yang
menyatakan beneficiary layak menerima negosiasi, bank
mengucurkan dana sebagai talangan pembayaran untuk beneficiary.

Tapi namanya juga fasilitas talangan, bank tentu membebankan


sejumlah biaya kepada beneficiary, yaitu transit interest (bunga yang
dikenakan hingga menerima pembayaran dari pihak importir), biaya
porto kurir dokumen, dan/ atau biaya dari bank koresponden.

3. Red Clause LC

Red clause L/C adalah L/C yang dibayar di muka. Di dalam jenis
L/C ini dimuat suatu klausul yang secara tradisional dicetak dengan
“warna merah” (red clause) yang isinya memungkinkan penerima
menarik pembayaran L/C dimuka sebelum dilakukan pengiriman
barang.

Jenis LC ini biasanya digunakan jika eksportir memerlukan


modal untuk produksi atau pengadaan barang yang akan
diekspornya, jadi kondisi dalam red clause LC adalah advising bank
atau confirming bank diberi kuasa oleh issuing bank untuk
memberi uang muka pada eksportir sebelum dokumen-dokumen
perdagangan internasional (yang disyaratkan dalam LC) diserahkan
kepada bank tersebut. Klausula tersebut dicantumkan dalam LC
atas permintaan khusus dari importir dan kata-katanya tergantung
pada permintaan importer.

Perbedaan dari ketiga jenis LC di atas dapat dilihat dari


contoh perumpamaan berikut:

Sight LC: Coki melakukan impor

Anda mungkin juga menyukai