Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DAN

LANDASAN HUKUM
GIZI KERJA
Resty Ryadinency, S.Gz., M.Gizi
Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK)

 Menjelaskan pengertian gizi kerja


 Menjelaskan sejarah gizi kerja
 Memahami landasan hukum gizi kerja
Latar belakang
 Gizi adalah zat yg terkandung dalam makanan yg
diperlukan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhn
sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan
kerjanya
 Tujuan gizi kerja untuk meningkatkan dan
mempertahankan ketahanan tubuh serta
keseimbangan kebutuhan gizi terhadap tuntutan
tugas kerja
 Prestasi pekerja ditentukan oleh status gizi pekerja
KESEHATAN KERJA

Suatu aspek kesehatan yang berhubungan dengan


lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas tenaga kerja (ILO dan
WHO)
 Gizi kerja bagian dari kesehatan kerja
terhadap pemenuhan gizi di lingkungan
kerja dengan tujuan untuk memperbaiki
status gizi dan kesehatan pekerja
 Gizi kerja salah sau faktor yang
mempengaruhi tingkat kesehatan dan
produktivitas kerja
SEJARAH GIZI KERJA DI DUNIA

 Manusia purba pada awalnya takut pada api yg berasal dari


kebakaran hutan dan bencana alam yg dapat menimbulkan luka,
penyakit dan kematian
 Rudolf Virchow (1848) meneliti adanya kejadian luar biasa
penyakit tifus pada pekerja tambahng di Silesia. Faktor risikonya
kemiskinan, rendahnya asupan nutrisi, dan pekerjaan yg berat
 Orang Mesir mengenal manfaat cadar bagi perlindungan saat
menambang red mercury oxide.
 Tahun 1753 James Lind menemukan cara mengobati dan
mencegah penyakit gusi berdarah dgn menggunakan lemon dan
jeruk.
Lanjutan…
 Program kesehatan kerja mulai populer tahun 1990-an.
 Progran kesehatan kerja berfokus pada kesehatan
secara keseluruhan: latihan, pemeriksaan medis rutin,
makan yang baik.
 Dampak dari pola makan yang buruk dan kekurangan
gizi pada produktivitas kerja di negara-negara
berkembang (Wajek, 2005).
SEJARAH GIZI KERJA DI INDONESIA

 Survei UNDP menunjukkan bahwa human development


index (HDI) Indonesia tahun 2001 menduduki peringkat
110, jauh lebih rendah daripada Malaysia dan Jepang.
 Hampir 1 miliar orang mengalami gizi kurang dan
obesitas (WHO. 2004). Masalah ini menyebabkan
masalah produktivitas kerja.
 Gizi merupakan salah satu faktor penentu kapasitas
kerja. Seseorang dengan kekurangan gizi akan
menurunkan daya kerja dan produktivitas kerja
(Kurniawidjaja, 2010)
Lanjutan….
 Perkembangan upaya perlindungan pekerja di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan kolonial Belanda.
 Tahun 1847 dilakukan upaya pencegahan kebakaran
pada pemakaian mesin upa untuk pekerja industri,
tetapi belum mencakup perlindungan pekerja.
 Tahun 1852terjadi banyak kecelakaan dan kematian
mesin uap sehingga dikeluarkan peraturan Staatsblad
No. 20 yg mengatur pelaksanaan keselamatan kerja
 Peraturan inilah merupakan sejarah awal dimulainya
upaya perlindungan pekerja di Indonesia.
Lanjutan…
 Peran praktisi gizi dalam lingkungan kerja tercata
dalam sejarah tahun 1956 melalui keterlibatan
dalam penetapan indikator fisik minimum (KFM)
Kebutuhan Indikator Minimum
(KFM)

Makanan Bahan Bakar, Perumahan


dan penerangan dan Akat
Minuman dan penyejuk Dapur

Pakaian Lain-lain
Perundang-Undangan
Terkait Gizi dan Kesehatan
Kerja
Landasan peraturan perundangan-undangan di bidang
kesehatan dan ketenagakerjaan tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan dan Pasal 28 H ayat 1 bahwa setiap
warga negara berhak atas pelayanan kesehatan
Peraturan Perundangan tentang Higiene Industri
(Usaha Kesehatan/Keselamatan Kerja

 Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 7 tahun 1964 tentang


Syarat Kesehatan, Kebersihan, dan Penerangan dalam Tempat Kerja.
 Undang-Undang (UU) No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Permenakertrans) No. Per-01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan
Higiene Perusahan Kesehatan dan Keselaman Kerja bagi Tenaga
Paramedis Perusahaan.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Permenakertrans) No. Per-02/Men/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja.
Peraturan Perundangan tentang Higiene Industri
(Usaha Kesehatan/Keselamatan Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


(Permenakertrans) No. Per-01/Men/1981 tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Permenakertrans) No. Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Permenakertrans) No. Per-01/Men/1988 tentang Kwalifikasi
dan Syarat-Syarat Operator Pesawat UAP dengan manfaat
lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan.
Peraturan Perundangan tentang Higiene Industri
(Usaha Kesehatan/Keselamatan Kerja

 Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres


RI) No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang
Timbul Karena Hubungan Kerja.
 Undang-Undnag No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Landasan Hukum Terkait Gizi Kerja dan
Penyelenggaraan Makan Bagi Pekerja

 Undang-Undnag (UU) No. 18 tahun 2012 tentang Pangan.


 Undang-Undang No. 1 tahun 1951 dan UU No. 12 tahun
1948 menyebutkan kondisi fisik tenaga kerja yang setelah
bekerja terus-menerus selama 4 jam harus diberi istirahat.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republiks Indonesia
(Permenkes RI) No. 329/Menkes/Per/XII/1976 tentang
Produksi dan Peredaran Makanan.
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang
Makan
Landasan Hukum Terkait Gizi Kerja dan
Penyelenggaraan Makan Bagi Pekerja

 Peraturan Menteri Kesehatan Republiks Indonesia (Permenkes


RI) No. 712/Menkes/Per/X/1986 tentang Persyaratan Jasa Boga.
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigraso No.
608/Men/1989 tentang Pemberian Izin Penyimpangan Waktu
Kerja dan Waktu Istirahat Bagi Perusahaan-Perusahaan yang
Mempekerjakan Pekerja 9 Jam Sehari dan 54 Jam Seminggu
mewajibkan perusahaan tersebut menyediakan makan dan
minum 1400 kalori.
 Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
No. 06/Kep/Menko/Kesra/VIII/1989 mengatur program pangan
dan gizi yang berhubungan dengan produktivitas kerja.
Landasan Hukum Terkait Gizi Kerja dan
Penyelenggaraan Makan Bagi Pekerja

 Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Hubungan


Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja No.
SE.86/BW/1989 tentang Perusahaan Katerung yang
Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja.
 Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.1/MEN/1988
tentang Peningkatan Pengawasan dan Penertiban terhadap
Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan.
 Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.
715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Jasaboga yang mengatur penyediaan fasilitas
penyelenggaraan makanan sekitar 800-1.100 kalori per hari.
Referensi
 Yayuk H, Perdana S, Irlan A, Maria W. 2020. Gizi
Kerja. Gadjah Mada University Press.
 Kurniawidjaja, M.L. 2010. Teori dan Aplikasi
Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI Press)
 Wanjek, C. 2005. Food at Work: Workplace
Solutions for Malnutrition, Obesity and Chronic
Diseases. Geneva: International Labour Office.
 Perundang-Undangan di Indonesia
Next Meeting………
 Menjelaskan tentang penyakit akibat kerja
 Menjelaskan masalah gizi kerja di dunia dan di
Indonesia
 Menjelaskan peran gizi dalam meningkatkan
produktivitas kerja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai