- A. Zulfiah (B011181021)
2. Menghargai kepentingan yang sah dan hak negara lain dan meng- hormati hukum internasional; dan
Tanggungjawab nasional. Menurut konsepsi ini, negarawan bertanggung jawab bagi kesejahteraan
warganegaranya. Satu-satunya standar hubungan yang fundamental yang seharusnya mereka anut dalam
kebijakan luar negerinya adalah kepentingan nasionalnya sendiri. keamanan nasional adalah nilai dasar
yang wajib mereka lindungi.
Tanggung jawab internasional. menurut konsepsi ini, negarawan memiliki kewajiban luar negeri yang
berasal dari keanggotaan negaranya dalam masyarakat internasional yang melibatkan hak dan kewajiban
seperti yang ditentukan oleh hukum internasional.
Tanggung jawab kemanusiaan. menurut konsepsi ini, negarwan pertama dan paling utama adalah manusia
dan dengan sendirinya mereka memiliki kewajiban mendasar untuk menghargai hak asasi manusia bukan
hanya di negara mereka sendiri tetapi di seluruh dunia.
Beberapa kritisme dapat dibuat terhadap pendekatan masyarakat interna-sional pada hubungan
internasional
1. Terdapat kritik kaum realis bahwa bukti dari norm internsionl sebgai penentu kebijakan dan
perilaku negara, perilaku negara dalah lemah atau tidak kuat.
2. Terdapat kritik kaum liberal bahwa tradisi msyarakat internasional menga-baikan politik
domestik, yaitu demokrasi dan tidak dapat menjelaskan perubahan progresif dalam politik
internasional dimana kritik tersebut adalah tidak adanya kepentingan dari teoritis masyarakat
internasional dalam peran politik domestic dalam hubungan internasional dan adanya kecintaan
terhadap perdamaian daripada system politik yang tidak demokrati.
3. Terdapat kritik EPI (Ekonomi Politik Internasional) bahwa tradisi masya-rakat internasional gagal
memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi internasional karena mengabaikan
ekonomi, dan mengabaikan dunia ketiga.
Akhirnya, terdapat beberapa kritikan solidaritas yang muncul dari dalam tradisi masyarakat
internasional sendiri yang memfokuskan pada keterbatasan-nya sebagai teori modernitas politik yang
tidak dapat menguasai dunia posmo-dern yang muncul. Selain itu terdapat kritika yng lebih tajam
ternadap pende-katan masyarakat internasional adalah inkoherensi teoritis yang dapat terjadi lantaran
mencoba menggabungkan realisme, nasionalaisme dan revolusionalis-me dalam kerangka interprretasi
tunggal dan lantaran menekankan bukan hanya ketertiban nasional tetapi juga keadilan internasional