Anda di halaman 1dari 2

KONSTRUKTIVISME SOSIAL

Pendahuluan

Fokus konstruktivisme adalah pada kesadaran manusia atau keadaran dan tempatnya dalam
urusan dunia. Kaum konstruktivisme menolak bahwa fokus hubungan internasional hanya pada material
saja, tetapi aspek hubungan internasional yang paling penting adalah social. Sistem hubungan
internasional bukan lah sperti sistem tata surya yang ada dengan sendirinya, melainkan dengan adaanya
gagasan dan ide-ide dari pemikiran-pemikiran yang telah disusun diwaktu tertentu yang bersifat
intelektual dan idealis.

Munculnya konstruktivisme Dalam HI

Konstruktivisme telah menjadi pendekatan yang signifikan di Amerika utara sejak tahun 1980.
Pndekatan ini terjadi sangat signifikan di Amerika utara karenana pendekatan yang dianut adalah
pendekatan neoralis/liberalis. Di Eropa, pendekatan masyakat internasional sampai tingkat signifikan
merupakan pendekatan yang telah mencakup peran ide dan pentingnya interaksi social antara negara-
negara. Para konstruktivis HI menggunkan ini sebagai titik awal untuk menyatakan pandangan anarki
yang kurang keras. Pemahaan subjektif adalah karakteristik spesifik pengatahuan sosiologis, dan para
konstruktivis menyandarkan pada pandangan tersebut unuk menekankan pentingnya makna dan
pemahaman.

Teori social merupakan teori yang lebih umum tentang dunia social, dan tentang hubungan
anatar stuktur dan actor. Sebaliknya, teori HI substantif adalah teori tentang beberapa aspek hubungan
internasional. Konstruktivisme adaah teori social dan sejumlah teori HI substantif yang berbeda, bagian
ini adalah rentang konstruktivisme sebagai teori social. Dala teori social, para konstruktivis menekankan
konstruksi realita social. Hubungan manusia, termasuk hubungan internasional, terdiri dari pemikiran
dan ide dan pada dasarnya bukan merupakan kondisi material dan kekuatan..menurut filsafat
konstruktivis, dunia social bukanlah sesuatu yang biasa. Ilmu pengetahuan sosiologi atau ekonomi politik
atau studi tentang sejarah tidak dapat enjadi objek pengetahuan objektif dalam makna kata prositivis
yang tepat.

Dunia social merupakan ranah intersubjektif, ia bermakna bagi orang-orang yang membuuatnya
dan hidup didalamnya, dan yang memahaminya dengan tepat karena mereka mengonstruksinya dan
berada di rumahnya. Dalam pandangan ideasional yang dipegang oleh konstruktivis social, ide-ide selalu
penting. Eleen ideasional yang menjadi fokus kaum konstruktivis adalah keyakinan intersubjektif yang
bnayk dibagi diantar orang-orang. Ide-ide harus banyak dibagi agar enjadi berguna. Ide-ide adalah
konstruk mental yang dipegang oleh para individu.

Konstruktivisme adalah pendekatan empiris untuk meneliti hubungan internasional, empiris


dalam hal fokus pada ide intersubjektif yang mendefinisakn hubungan internasional. Pendekatan
konstruktivis berpendapat bahwa perkembangan konsep dasar lebih lanjut diperlukan agar dapat
memungkinkan analisis ide dan makna secara lengkap. Kelopmpok konstruktivis berpendapat bahwa
kita dapat menerangkan dunia dalam istilah kausal, yaitu kita dapat mengetahui mengapa suatu hal
dapat engarah ke ahla lain.. tugas uttama konstruktivisme kritis adalah untuk mmembuka kedok bahwa
hubungan utama antara kebenaran dan kekuatan untuk mengkritik versi pemikiran dominan bahwa
klaim berlaku untuk semuanya.

Perilaku negara dapat didefinisikan dengan identitas dan kepentingan. Identitas dan
kepentingan didefinisan dengan kekuatan internasional, yaitu dengan norma-norma perilaku yang
ditanamkan dalam masyarakat internasional. Norma-norma internasional ditularkan kepada negara
melalui organisasi internasional. Mereka membentuk kebijakan internasional dengan engajarkan kepada
negara apa seharusnya yang menjadi kepentingannya.

Analisis Finnemore berisi tiga studi kasus: 1. Adopsi ilmu pengetahuan kebijakan birokrasi oleh
negara setelah 1955, 2. Penerimaan negara terhadap norma peperangan yang dipandu peraturan, 3.
Negara-negara yang menerima batas kedaulatan ekonomi dengan memugkinkan redistribusi untuk
mengambil prioritas terhadap nilai-nilai produksi. Norma-norma internasional yang dikemukakan oleh
organisai internasional dapat secara eyakinkan memengaruhi penduan nasional dengan mendorong
negara-negara untuk menghadapi norma-norma tersebut dalam kebijakan nasionalnya.

Pandangan realis tentang organisasi internasional adalah menekankan bahwa mereka ada untuk
melakukan fungsi penting bagi negara, mereka membesihkan kebaikan publk, mengumpulkan informasi,
memantapkan komitmen yang kridibel, memonitor perjanjian, dan umumnya menbantu Negra-negara
yang memiliki masalah dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan Tindakan kolektif dan
memperkuat individu serta kesejahteraan kolektif. Organisasi internasional mempunyai kekuasaan yang
diwajibkan yaitu mereka mngontrol sumber daya material yang dapat digunakan untuk memengaruhi
negara lain.. kekuasaan internasional beraka pada kemampuannya untuk memandu perilaku dengan
cara yang lebih langsung. Organisasi tersebut seringkali mampu untuk menentukan agenda pertemuan
dan konferensi yang diselenggarakan dibawah perlindungannya.

Tetapi organisasi internasional tidak murni merupakan pelayan negara yang bersih, mereka
seringkali merupakan actor yang kuat karena mereka adalah birokrasi yang berjanji untuk
menyampaikan tujuan yang diinginkan oleh lainnya, tetapi karena kuat, organisasi internasional tidak
selalu merupakan kekuatan yang abadi, mereka juga mengikuti kepentingan sendiri yang sempit dan
berjalan tanppa mengindahkan kepentingan negara dan warga negara yang mereka kehendaki lebih
jauh.

Kerja sama kebijakan luar negeri tidak hanya merupakan kepentingan nasional, Kerjasama
kebijakan luar negeri adalah karena proses interaksi internasional, hasil diplomasi yang dengan sengaja
dan tidak sengaja mengomunikasikan maksud dan presepsi Kerjasama politik mereka kepada diri
mereka sendiri dan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai