Anda di halaman 1dari 20

MASYARAKAT MADANI

DI SUSUN OLEH :
RIKA TIAGARA (1913034050)
NAYLA ALVIANI (1953034002)
SEJARAH DAN PENGERTIAN
MASYARAKAT MADANI
Sejarah

Wacana civil society ini merupakan produk sejarah dan lahir di


masyarakat Barat modern.Ia muncul bersamaan dengan proses
modernisasi, terutama pada saat terjadi transformasi dari masyarakat
feodal menuju masyarakat Barat modern.
Civil society atau yang lebih dikenal dengan masyarakat madani pada
mulanya merupakan sebuah konsep filsafat yang berkenaan dengan sistem
kenegaraan.Secara historis, konsep ini bermula dari pemikiran Aristoteles
yang kemudian dikembangkan oleh Marcus Tullius Cicero, seorong filosof
Romawi Kuno (106-43 SM).
Pengertian

Terjemah civil society menjadi masyarakat madani pertama kali


dikemukakan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim untuk menyifati masyarakat
yang sudah memiliki peradaban maju.Istilah madani sendiri mempunyai
hubungan yang erat dengan istilah tamadun atau peradaban.
Dengan demikian, civil society atau masyarakat madani bisa diartikan
sebagai kota peradaban atau masyarakat kota, suatu masyarakat beradab
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, penegakan nilai-nilai
demokrasi, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia
banyak ilmuwan juga yang mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian dari masyarakat madani seperti W.J.S Poerwadarminto,
Thomas Paine , Nurcholis Madjid, dll.
#KARAKTERISTIK MASYARAKAT
MADANI#
❖Free Public Sphere
adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat
❖Demokratis
warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya,
termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya
❖Toleran
sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain
❖Pluralisme
Menurut Nurcholis Madjid, Pluralisme adalaha pertalian kebhinekaan dalam ikatan-
ikatan keadaban.
❖Keadilan Sosial ( social justice)
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang
proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan
MASYARAKAT MADANI DI
INDONESIA
Secara historis, masyarakat madani (civil society) di Indonesia telah
muncul ketika proses transformasi akibat modernisasi terjadi yang
menghasilkan pembentukan masyarakat baru yang berbeda dengan
masyarakat tradisional. Dengan demikian, akar civil society di Indonesia
bisa dirunut secara historis semenjak terjadinya perubahan sosial
ekonomi pada masa kolonial Belanda. Hal tersebut mendorong
terjadoinya pembentukan masyarakat baru lewat proses industrialisasi,
urbanisasi, dan pendidikan modern. Dalam perjalanannya, pertumbuhan
civil society di Indonesia pernah mengalami suatu masa yang cukup
menjanjikan bagi pertumbuhannya.Hal ini terjadi sejak kemerdekaan
smpai dengan 1950-an, yaitu pada saat organisasi-organisasi sosial dan
politik dibiarkan tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari
warga masyarakat yang baru saja merdeka.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT
INDONESIA YANG BEDA DENGAN
NEGARA LAIN
1. Pluralistik/keberagaman,

2. Sikap saling pengertian antara sesama anggota


masyarakat,

3. toleransi yang tinggi dan

4. memiliki sanksi moral.


TANTANGAN DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT
MADANI DI INDONESIA
• Semakin berkembangnya orang “miskin” dan orang yang merasa miskin.
• LSM dan partai politik muncul bagaikan jamur yang tumbuh di musim
penghujan sehingga memungkinkan berbagai “ketidakjelasan”.
• Pers berkembang pesat dan semakin canggih tetapi justru “fesimisme”
masyarakat yang terjadi.
• Kaum cendikiawan semakin banyak tetapi cenderung berorientasi pada
kekuasaan.
• Kurang pede untuk bersaing dan senantiasa merasa rendah diri.
STRATEGI UNTUK MENCAPAI
KEHIDUPAN YANG MADANI
• Strategi yang lebih mementingkan integrase nasional dan politik.
• Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.
• Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani sebagai basis
yang kuat ke arah demokratisasi.
INDONESIA AKAN MENJADI
MASYARAKAT MADANI APABILA :
• Keimanan dan ketaqwaan yang kokoh.
• Berpendidikan maksimal (berkualitas).
• Kembali menjadi insan Pancasilais.
• Memiliki cita-cita (komitmen) dan harapan (secara kolektif) untuk
setara dengan negara-negara maju.
• Memiliki kepercayaan diri untuk bersaing.
• Loyalitas terhadap bangsa dan negaraIndonesia (bakan terhadap partai
politik saja).
JURNAL MASYARAKAT MADANI
1. Wacana Masyarakat Madani: Dialektika Islam dengan Problem
Kebangsaan. Oleh : Mohammad Muslih (Institut Studi Islam Darussalam
(ISID) Gontor, Ponorogo)

• Artikel ini berkontribusi pada analisis wacana “masyarakat madani” dan


perkembangannya di Indonesia sebagai bentuk perjuangan dan
dialektika Muslim intelektual untuk menafsirkan ajaran Islam dalam
hubungannya dengan modern kehidupan, terutama masalah politik dan
kebangsaan. Konsep dasar Islam tentang prinsip-prinsip demokrasi
seperti keadilan, kesetaraan, kebebasan dan musyawarah, termasuk
sikap toleransi dan pengakuan hak asasi manusia sebenarnya telah
berkembang dengan baik di atas politik para Rasul dan Khilafat ‘al-
Rashidin dan kehidupan sosial.
• 2. Wacana Civil Society (maasyarakat madani) di Indonesia Oleh :
Masroer C Jb dan Lalu Darmawan (UIN Sunan Kalijaga)

Artikel ini menjelaskan konsep masyarakat sipil, yang lebih dari itu
populer di kalangan umat Islam sebagai Masyarakat Madani. Posisinya
masyarakat sipil dibangun oleh pembentukan berbagai sosial lembaga,
khususnya organisasi non-pemerintah.
• 3. Masyarakat madani dan sosialisme Oleh : Abu Tholib Khalik

Masyarakat Madani menginginkan tegaknya demokrasi, keadilan hukum


dan ekonomi yang Islami dalam berbagai sisi kehidupan. Sosialisme sebagai
suatu faham baru yang muncul sebagai akibat dari ketidak adilan oleh
pihak pemerintah dan pemihakan kalangan agamawan terhadap penguasa.
Dalam hal kepemilikan, Sosialisme yang komunistis itu tidak memberi
warga negara hak atas hak milik pribadi

Anda mungkin juga menyukai