Anda di halaman 1dari 33

BUKU PANDUAN

KKL I GEOGRAFI ANGKATAN 2018

PENGAMATAN BENTANG ALAM


(PROVINSI JAWA TENGAH, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
JAWA TIMUR, DAN BALI)
(Tanggal 28 Januari s.d 30 Januari 2020)

Oleh:

PENDIDIKAN GEOGRAFI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

I. Judul Kegiatan : Pengamatan Bentang Alam


Pendidikan Geografi
2. Ketua Pelaksana
a. Nama : Yopi Hidayatullah
b. NPM : 1813034025

3. Waktu Pelaksanaan : 28 Januari s.d 05 Februari 2019

4. Tempat Kegiatan : Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa


Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali

Bandarlampung, Januari 2020

Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua P laksana,

Dr�o,M.Pd. Yopi i yatullah


NIP 19750517 20050 I I 002 NPM 181 034025

Mengetahui,
Ketua Jurusan P S Ketua Program Studi
FKlP Unila, Pend.Geografi FKIP Uni la,

Drs. T i Rusrnan, M.Si. D�,M.Pd.


NIP 19600826 198603 I 001 NIP 19750517 200501 I 002

Menyetujui,

/
KetuaPLT,

��

Ors. Tasviri Efk:ar, M.Si.


NIP 19581004 198703 I 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayah
Nya kami selaku panitia KKL Pendidikan Geografi 2018 dapat
menyelesaikan buku panduan dalam rangka kegiatan KKL Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Geografi) ke Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Buku Panduan ini dibuat dengan tujuan agar para peserta KKL dapat lebih
memahami tentang rencana kegiatan, aktivitas, dan jadwal kegiatan serta tata
tertib selama melaksanakan KKL yang dilaksanakan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan


fakultas atas dukungan moril yang telah diberikan, sehingga pelaksanaan
program kurikulum Pendidikan Geografi dapat berjalan dengan baik.
Demikian juga kami ucapkan terima kasih kepada semua orang tua / wali
mahasiswa Program Studi PendidikanGeografi atas dukungan moril dan
materiil sehingga para mahasiswa peserta KKL dapat melakukan studi dengan
sebaik – baiknya.

Dengan demikian kami berharap buku panduan ini dapat berguna bagi peserta
KKL sebagai landasan dan pedoman baik praktis maupun teoritis sehingga
KKL dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Aamiin

Bandar Lampung, Januari 2020

Penyusun
I. PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Geografi merupakan studi yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala


yang terjadi di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik ataupun yang
menyangkut dengan kehidupan makhluk hidup beserta berbagai
permasalahannya dengan melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, serta
regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan
(Bintarto,1981). Objek utama kajian Geografi yaitu permukaan bumi yang
hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan
udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan),
dan biosfer (lapisan kehidupan).

Geografi terbagi kedalam dua cabang utama yaitu ada geografi fisik dan
geografi manusia. Geogafi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari
gejala fisik di permukaan bumi.Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara
dengan segala prosesnya.Bidang kajian dalam geografi fisik adalah gejala
alamiah di permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Geografi
manusia merupakan cabang geografi yang obyek kajiannya keruangan
manusia.

Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termaasuk kependudukan, aktivitas


manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial dan
aktivitas budayanya.Dalam melakukan studi aspek kemanusiaan, geografi
manusia terbagi dalam cabang-cabang geografi penduduk, geografi ekonomi,
geografi politik, geografi permukiman dan geografi sosial. Oleh sebab itu
untuk pemahaman secara langsung dan mendalam mengenai geografi fisik dan
geografi manusia (sosial) maka, diadakannya kuliah kerja lapangan ini.

Pengajaran Geografi senantiasa menelaah gejala gejala dan masalah geografi


dalam konteks keruangan.Berkenaan dengan masalah metode pengajaran
geografi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu:
1) Indoor study
Contoh: ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi.
2) Outdoor study
Contoh: Karyawisata, Kuliah Kerja Lapangan ( KKL )

Pengamatan bentang alam yang merupakan Mata Kuliah Wajib ditempuh bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung. Program Studi
Pendidikan Geografi secara akademis melaksanakan pengamatan bentang alam
sebanyak dua kali dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa geografi dalam
rangka menyelesaikan studinya. KKL tersebut yaitu:

1. KKL I, KKL ini diikuti oleh mahasiswa pendidikan geografi pada semester
IV yang merupakan aplikasi dari beberapa mata kuliah yang ada di Program
Studi Pendidikan Geografi diantaranya Oseanografi, Geomorfologi,
Hidrologi, Geografi Tanah, Geologi dasar, Geografi Ekonomi, Geografi
Budaya dan Geografi Pariwisata.
Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu upaya memberi latihan kepada
mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawancara geografi dalam
mengkaji fenomena yang dijumpai di lapangan baik fisik, sosial, ekonomi
maupun yang bersifat budaya, yang selanjutnya dianalisis dan diinterpretasi
bagaimana distribusi, interaksi, interelasi dan interdependensinya sehingga
dapat ditarik kesimpulan dan prediksinya. Hal ini penting untuk dimengerti dan
dipahami oleh setiap mahasiswa program studi pendidikan geografi, karena
geografi tidak cukup hanya dipelajari di dalam kelas (in door study), tetapi juga
harus dipelajari di luar kelas (out door study).

II. TUJUAN

Adapun tujuan yang diharapkan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini sebagai
berikut:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang


pengetahuan Geografi Fisik yang meliputi Geografi Tanah, Geomorfologi,
Geologi, Geografi Hewan dan Tumbuhan, Hidrologi, Meteorologi dan
Klimatologi, Mineralogi dan Petrologi, serta Oseanografi
2. Untuk meningkatakan pengetahuan dan wawasan mahasiswa pendidikan
geografi terhadap pengetahuan geografi manusia yang meliputi Geografi
Sosial, Geografi Penduduk, Geografi Ekonomi, Geografi Budaya, Geografi
Transportasi dan Komunikasi, Geografi Pariwisata, Geografi Permukiman,
Geografi Industri, Geografi Perencanaan Wilayah dan Demografi. .
3. Untuk Menambah wawasan dan pemikiran-pemikiran kritis dan kontrukstif
pada fenomena geografi.
4. Untuk dapat menganalisis secara langsung di lapangan segala fenomena
baik aspek Geografi Fisik dan Geografi Manusia

III. Objek Kegiatan

Objek kegiatan Kuliah Kerja Lapangan I Program Studi Pendidikan Geografi


pada tahun 2020 adalah:

No. Objek Deskripsi Aplikasi Dari Mata Kuliah


Karangsambung adalah  Geologi Indonesia
sebuah kecamatan di
Kabupaten Kebumen,  Geomorfologi
ProvinsiJawa Tengah,  Geografi Tanah
Indonesia. Di Kecamatan
Karangsambung terdapat  Geografi Regional
Lokasi Cagar Alam Geologi Indonesia
Cagar Alam Nasional yang dikelola oleh
1 Geologi Balai Informasi Dan
Konservasi Kebumian
Karangsambung. Karangsambung-Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Cagar Alam Geologi
Nasional-Karangsambung
merupakan laboratorium alam
untuk mempelajari geologi
pada khususnya dan
kebumian pada umumnya.
Museum Gumuk Pasir hadir  Geomorfologi
sebagai laboratorium
geospasial pesisir Parangtritis  Geologi Dasar
dan menyimpan berbagai  Geografi Penduduk
benda yang berkaitan dengan
ekosistem pesisir pantai,  Geografi Ekonomi
2 Geomaritim
seperti berbagai jenis batuan,  Geografi Regional
pasir, herbarium, serta
tersedia ruang audio visual Indonesia
yang nyaman untuk mengenal  Geografi Pariwisata
dan memahami gumuk pasir.
Gumuk pasir adalah
gundukan bukit dari pasir
yang terhembus angin. Tidak
semua daerah tropis memiliki
gumuk pasir seperti yang ada
di pantai Parangkusumo,
Parangtritis Yogyakarta ini.
Hanya ada dua negara dengan
iklim tropis yang
memilikinya yakni Indonesia
dan Meksiko. Di museum ini,
Anda akan mendapat
informasi mengenai proses
terbentuknya gumuk pasir
pantai selatan. Selain itu
terdapat alat-alat pemetaan,
sampel pasir dan batu dari
beberapa daerah di Indonesia.
Museum ini diresmikan oleh
Menristekdikti, Prof. H.
Mohamad Nasir, Ph.D., Ak
bersama dengan Gubernur
DIY, Kepala BIG, Bupati
Bantul, dan Rektor UGM
pada tanggal 11 September
2015. Museum ini difasilitasi
oleh Kemenristek Dikti,
Pemerintah DIY, dan dikelola
bersama antara Badan
Informasi Geospasial (BIG),
UGM, dan Pemerintah
Kabupaten Bantul.
Gumuk Pasir Parangkusumo  Geomorfologi
terjadi akibat proses alamiah.
Gundukan pasir tersebut  Geologi Dasar
merupakan endapan pasir  Geografi Penduduk
vulkanik dari Gunung Merapi
dan Gunung Merbabu yang  Geografi Ekonomi
terbawa oleh Sungai Opak.  Geografi Regional
Lokasi Gumuk Pasir
3 Gumuk Pasir Parangkusumo memang Indonesia
berada di sepanjang  Geografi Pariwisata
muara Sungai Opak. Proses
terjadinya gumuk pasir ini
tentu tidak sebentar. Pasir
yang ada Gumuk Pasir
Parangkusumo ini memiliki
tekstur yang sangat lembut.
Itulah salah satu kelebihan
dari tempat ini. Di padang
pasir yang luas dan panjang
ini para pengunjung biasanya
melakukan aksi
sandboarding. Di Gumuk
Pasir Parangkusumo kita bisa
meluncur di atas papan
sampai sejauh 200 meter.
Para pengunjung tak akan
peduli dengan kotor yang
akan mereka dapatkan
Desa wisata Manding  Geografi Industri
Bantul merupakan desa
wisata sentral kerajinan kulit.  Geografi Sosial
Jadi kalau di Bandung ada  Geografi Penduduk
Cibaduyut, di Jogja ada
Manding. Awal mula  Geografi Ekonomi
kerajinan kulit muncul sekitar  Geografi Desa dan
tahun 1947 yang diprakarsai
oleh tiga orang pemuda. Kota
Awalnya ketiganya  Geografi Pariwisata
merupakan karyawan di
perusahaan kulit yang  Geografi Budaya
memproduksi pakaian dan
pelana, hingga akhirnya
mereka berinisiatif untuk
membuka usaha sendiri.
Hingga kini, sudah ada lebih
dari 100 pengrajin kulit yang
4 Desa Manding ada di desa Manding.
Peminat kerajinan kulit dari
desa manding inipun sudah
merambah hingga manca
negara.

Wisatawan yang datang ke


Desa Manding ini biasanya
mereka berburu aksesoris
berbahan kulit seperti tas,
dompet, pigura, gantungan
kunci, sabuk, sampai jaket
kulit. Di sepanjang jalan,
akan banyak ditemukan
rumah-rumah penduduk yang
sekaligus berfungsi sebagai
showroom hasil kerajinan.
Harga yang ditawarkan pun
cukup terjangkau dan bisa
ditawar lebih murah lagi.

Desa Wisata Manding sangat


mudah diakses karena
lokasinya yang berada di
jalan utama Jogja-Parangtritis
km 11, tepatnya berada di Jl.
DR Wahidin Sudiro Husodo,
Manding, Sabdodadi, Bantul,
sekitar 15 km dari pusat kota
Jogja ke arah selatan menuju
Pantai Parangtritis. Nanti
akan ada gapura masuk yang
bertuliskan MANDING dan
dari situ sudah masuk lokasi
desa wisata Manding.
Pura Tanah Lot Pura Tanah  Oseanografi
Lot adalah sebuah objek
wisata di Bali, Indonesia.  Hidrologi
 Geomorfologi
Objek wisata tanah lot
terletak di Beraban, Kediri,  Geologi Dasar
Tabanan, sekitar 13 kilometer  Geografi Ekonomi
di sebelah selatan Kota
Tabanan. Di sebelah utara  Geografi Regional
Pura Tanah Lot, sebuah pura Indonesia
lain yang dibangun di atas
tebing yang menjorok ke laut.
Tebing ini menghubungkan
Pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan
5 Tanah Lot (melengkung). Pura ini
disebut Pura Karang Bolong.

Di sini ada dua pura yang


terletak di atas batu besar.
Satu terletak di atas
bongkahan batu dan satunya
terletak di atas tebing mirip
dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan
bagian dari pura Dang
Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat
pemujaan dewa-dewa penjaga
laut. Tanah Lot terkenal
sebagai tempat yang indah
untuk melihat matahari
terbenam.

Pantai Pandawa adalah salah


satu kawasan wisata di area
Kuta selatan, Kabupaten  Oseanografi
Badung, Bali. Pantai ini  Hidrologi
terletak di balik perbukitan
dan sering disebut sebagai  Geomorfologi
Pantai Rahasia (Secret  Geologi Dasar
Beach). Di sekitar pantai ini
terdapat dua tebing yang  Geografi Penduduk
sangat besar yang pada salah  Geografi Ekonomi
satu sisinya dipahat lima
patung Pandawa dan Kunti.  Geografi Regional
Keenam patung tersebut
Indonesia
secarara berurutan (dari posisi
tertinggi) diberi penejasan
6 Pantai Pandawa nama Dewi Kunti, Dharma
Wangsa, Bima, Arjuna,
Nakula, dan Sadewa.

Selain untuk tujuan wisata


dan olahraga air, pantai ini
juga dimanfaatkan untuk
budidaya rumput laut karena
kontur pantai yang landai dan
ombak yang tidak sampai ke
garis pantai. Cukup banyak
wisatawan yang melakukan
paralayang dari Bukit Timbis
hingga ke Pantai Pandawa.

Patung Garuda Wisnu


Kencana berlokasi di Bukit
Unggasan - Jimbaran, Bali.
Patung ini berdiri menjulang
di dalam kompleks Taman
Budaya Garuda Wisnu
Garuda Wisnu Kencana dan merupakan
7 karya pematung terkenal Bali,
Kencana
I Nyoman Nuarta. Monumen
ini dikembangkan sebagai
taman budaya dan menjadi
ikon bagi pariwisata Bali dan
Indonesia.

Patung tersebut berwujud


Dewa Wisnu yang dalam
agama Hindu adalah Dewa
Pemelihara (Sthiti),
mengendarai burung Garuda.
Tokoh Garuda dapat dilihat di
kisah Garuda & Kerajaannya
yang berkisah mengenai rasa
bakti dan pengorbanan
burung Garuda untuk
menyelamatkan ibunya dari
perbudakan yang akhirnya
dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan


untuk mengikat tata ruang
dengan jarak pandang sampai
dengan 20 km sehingga dapat
terlihat dari Kuta, Sanur,
Nusa Dua hingga Tanah Lot.
Patung Garuda Wisnu
Kencana ini merupakan
simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan
dunia. Patung ini terbuat dari
campuran tembaga dan baja
seberat 4.000 ton, dengan
tinggi 75 meter dan lebar 60
meter. Jika pembangunannya
selesai, patung ini akan
menjadi salah satu patung
terbesar di Asia dan akan
lebih tinggi daripada Patung
Liberty.
Bedugul adalah sebuah  Hidrologi
kawasan wisata dengan danau
dan gunung di Bali,  Geomorfologi
Indonesia, terletak di bagian  Geologi Dasar
tengah pulau di dekat Danau
Bratan antara Denpasar dan  Geologi Indonesia
Singaraja. Daerah ini
8 Bedugul mencakup desa Bedugul
sendiri, Candikuning,
Pancasari, Pacung dan
Wanagiri. Bedugul terletak di
Kabupaten Tabanan, 48
kilometer (30 mi) di sebelah
utara kota Denpasar atau 20
kilometer (12 mi) sebelah
selatan Singaraja. Di daerah
ini terdapat tiga danau kawah
yaitu Danau Bratan, Danau
Buyan, dan Danau
Tamblingan. Tempat wisata
utama di Bedugul adalah Pura
Ulun Danu Bratan dan Kebun
Raya Bali. Kebun Raya Bali
dibuka pada tahun 1959.
Kebun raya ini memiliki luas
1.575 hectare (3.890 acre),
menjadi salah satu kebun raya
terbesar di Indonesia
Pura Luhur Uluwatu atau  Sosiologi
Pura Uluwatu merupakan
pura yang berada di wilayah  Antrologi
Desa Pecatu, Kecamatan  Geografi Penduduk
Kuta, Badung.
 Geografi Budaya
Pura yang terletak di ujung  Geografi Desa Kota
barat daya pulau Bali di atas
anjungan batu karang yang  Geografi Sosial
terjal dan tinggi serta  Metodologi Penelitian
menjorok ke laut ini
merupakan Pura Sad Geografi
Kayangan yang dipercaya
oleh orang Hindu sebagai
penyangga dari 9 mata angin.
Pura ini pada mulanya
9 Pura Uluwatu digunakan menjadi tempat
memuja seorang pendeta suci
dari abad ke-11 bernama
Empu Kuturan. Ia
menurunkan ajaran Desa
Adat dengan segala
aturannya.

Pura ini juga dipakai untuk


memuja pendeta suci
berikutnya, yaitu Dang
Hyang Nirartha, yang datang
ke Bali pada akhir tahun 1550
dan mengakhiri perjalanan
sucinya dengan apa yang
dinamakan Moksa atau
Ngeluhur di tempat ini. Kata
inilah yang menjadi asal
nama Pura Luhur Uluwatu

Pura Uluwatu terletak pada


ketinggian 97 meter dari
permukaan laut. Di depan
pura terdapat hutan kecil
yang disebut alas kekeran,
berfungsi sebagai penyangga
kesucian pura.

Pura Uluwatu mempunyai


beberapa pura pesanakan,
yaitu pura yang erat
kaitannya dengan pura induk.
Pura pesanakan itu yaitu Pura
Bajurit, Pura Pererepan, Pura
Kulat, Pura Dalem Selonding
dan Pura Dalem Pangleburan.
Masing-masing pura ini
mempunyai kaitan erat
dengan Pura Uluwatu,
terutama pada hari-hari
piodalan-nya. Piodalan di
Pura Uluwatu, Pura Bajurit,
Pura Pererepan dan Pura
Kulat jatuh pada Selasa
Kliwon Wuku Medangsia
setiap 210 hari. Manifestasi
Tuhan yang dipuja di Pura
Uluwatu adalah Dewa Rudra.

Pura Uluwatu juga menjadi


terkenal karena tepat di
bawahnya adalah pantai
Pecatu yang sering kali
digunakan sebagai tempat
untuk olahraga selancar,
bahkan event internasional
seringkali diadakan di sini.
Ombak pantai ini terkenal
amat cocok untuk dijadikan
tempat selancar selain
keindahan alam Bali yang
memang amat cantik.
Taman Nasional Baluran  Geologi Dasar
adalah salah satu Taman
Nasional di Indonesia yang  Geologi Indonesia
terletak di antara wilayah  Geomorfologi
Wongsorejo, Banyuwangi
dan Banyuputih, Situbondo,  Geografi Hewan dan
Jawa Timur, Indonesia. Nama Tumbuhan
dari Taman Nasional ini
diambil dari nama gunung  Geografi Regional
yang berada di daerah ini, Indonesia
yaitu Gunung Baluran.
Gerbang untuk masuk ke  Geografi Tanah
Taman Nasional Baluran
berada di 7°55'17.76"S dan
114°23'15.27"E. Taman
nasional ini terdiri dari tipe
vegetasi sabana, hutan
mangrove, hutan musim,
hutan pantai, hutan
pegunungan bawah, hutan
rawa dan hutan yang selalu
hijau sepanjang tahun. Tipe
Taman Nasional vegetasi sabana mendominasi
10 Baluran kawasan Taman Nasional
Baluran yakni sekitar 40
persen dari total luas lahan.

Sebelum tahun 1928 AH.


Loedeboer, seorang pemburu
kebangsaan Belanda yang
memiliki daerah Konsesi
perkebunan di Labuhan
Merak dan Gunung Mesigit,
pernah singgah di Baluran.
Dia telah menaruh perhatian
dan meyakini bahwa Baluran
mempunyai nilai penting
untuk perlindungan satwa,
khususnya jenis mamalia
besar. Pada tahun 1930 KW.
Dammerman yang menjabat
sebagai Direktur Kebun Raya
Bogor mengusulkan perlunya
Baluran ditunjuk sebagai
hutan lindung. Pada tahun
1937 Gubernur Jenderal
Hindia Belanda menetapkan
Baluran sebagai Suaka
Margasatwa dengan
ketetapan GB. No. 9 tanggal
25 September 1937 Stbl.
1937 No. 544. Pada masa
pasca kemerdekaan, Baluran
ditetapkan kembali sebagai
Suaka Margasatwa oleh
Menteri Pertanian dan
Agraria Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan
Nomor. SK/II/1962 tanggal
11 Mei 1962. Pada tanggal 6
Maret 1980, bertepatan
dengan hari Strategi
Pelestarian se-Dunia, Suaka
Margasatwa Baluran oleh
menteri Pertanian
diumumkan sebagai Taman
Nasional.

Berdasarkan SK. Menteri


Kehutanan No. 279/Kpts.-
VI/1997 tanggal 23 Mei 1997
kawasan TN Baluran
ditetapkan memiliki luas
sebesar 25.000 Ha. Sesuai
dengan peruntukkannya luas
kawasan tersebut dibagi
menjadi beberapa zona
berdasarkan SK. Dirjen PKA
No. 187/Kpts./DJ-V/1999
tanggal 13 Desember 1999.
Air terjun Coban Rondo
terletak 12 Km dari Kota
Batu, tepatnya berada di desa  Geomorfologi
Pandansari, Kecamatan Pujon  Hidrologi
Malang. Coban Rondo
terletak pada ketinggian 1135  Geografi Pariwisata
Air Terjun
11 m di atas permukaan laut. Air
Cuban Rondo terjun ini memiliki ketinggian
84 meter dengan debit air
berkisar antara 90 liter per
detik pada musim kemarau
sampai dengan 150 liter per
detik pada musim penghujan.
Selain kita bisa menikmati
kesejukan alam dan indahnya
air terjun kita juga dapat
berkunjung di wisata satwa
dan kebun yang letaknya
tidak jauh dari lokasi air
terjun.

IV. METODE YANG DIGUNAKAN

Untuk mencapai tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang telah
diuraikan di atas dalam pelaksanaannya diperlukan metode. Adapun metode
yang digunakan adalah:

a. Metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab.


Metode ini digunakan pada saat diadakan pembekalan KKL dan
pengamatan dilapangan guna memperoleh pengetahuan secara teoritis,
data dan informasi terhadap obyek-obyek yang dikunjungi.

b. Metode observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati gejala-gejala alam yang ada
dilapangan dengan tujuan untuk mencocokkan teori yang ada dengan
kenyataan yang sebenarnya.

c. Wawancara
Wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang obyek-obyek
yang dikunjungi. Wawancara dilakukan terutama pada wisatawan yang
berkunjung dan masyarakat atau petugas disekitar tempat yang dikunjungi,
untuk mencari data yang berhubungan dengan keadaan penduduk serta
kegiatannya.

d. Metode dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang tertulis mengenai
obyek KKL yang dikunjungi.
V. KEGIATAN

Dalam rangka pelaksanaan KKL Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan


Pendidikan IPS FKIP UNILA, kegiatannya dikelompokan ke dalam dua
kegiatan, yakni:

a. Kegiatan di kampus, meliputi:


- Pembentukan panitia KKL
- Penulisan proposal
- Pembekalan KKL oleh Tim Dosen
- Penyusunan laporan KKL oleh mahasiswa setelah selesai pelaksanaan
KKL yang di bantu oleh Tim Dosen pembimbing.
b. Kegiatan di lapangan, meliputi:
- Pengamatan dan observasi langsung di lapangan (mengumpulkan
data) dengan bimbingan Tim Dosen pembimbing dan petugas instansi
di masing-masing obyek yang dikunjungi dilengkapi dengan daftar
pertanyaan.
- Studi dokumentasi oleh mahasiswa dengan petunjuk petugas lapangan
(jika ada) guna memperoleh data dan informasi tertulis dalam rangka
penyusunan laporan.

VI. WAKTU DAN TEMPAT

Mengingat kegiatan KKL gabungan ini terdiri dari beberapa kegiatan, maka
waktu dan tempat kegiatan terdiri dari :

a. Kegiatan Pembekalan KKL


Pelaksanaan kegiatan pembekalan dilakukan pada :
Tanggal : 20 Januari 2020
Tempat : Gedung J.7 FKIP Universitas Lampung.
Oleh : Tim Dosen
b. Pelaksanaan KKL
Pelaksanaan KKL ini dilaksanakan setelah ujian semester selama sembilan
hari, yaitu pada :
Tanggal : 22-30 Januari 2020
Tempat : Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Yogyakarta
c. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan hasil KKL direncanakan bulan maret 2020.
VII. EVALUASI

Evaluasi dimaksudkan untuk menilai hasil KKL serta mengetahui bagaimana


daya serap mahasiswa terhadap materi KKL yang diberikan baik pada saat
pembekalan maupun pada saat di lapangan. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan
di kampus dan di lapangan. Evaluasi di kampus dilakukan melalui tes tertulis
yang mencakup materi-materi yang telah diberikan pada saat pembekalan,
sedangkan evaluasi di lapangan dilakukan dengan cara tanya jawab, mengamati
kegiatan mahasiswa dan memberikan tugas secara kelompok.

VIII. PESERTA

Peserta KKL Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu


Pengetahuan Sosial pada tahun 2020 adalah:

- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS


FKIP Universitas Lampung angkatan 2018 sebanyak 64 orang baik dari
kelas ganjil dan kelas genap
- Dosen Pembimbing sebanyak 5 Orang

IX. TATA TERTIB PESERTA KKL

a. Umum
1. Mahasiswa Wajib mengikuti pembekalan, hadir 15 menit sebelum
pembekalan dimulai, berpakaian rapi, tidak diperkenankan keluar
masuk pada saat pembekalan.
2. Bagi Mahasiswa yang terlambat hadir setelah pembekalan dimulai
maka mahasiswa di denda 20.000/orang
3. Pada saat pemberangkatan, mahasiswa kumpul di sebelah gedung PLT
FKIP 30 menit sebelum acara pelepasan dimulai.
4. Apabila mahasiswa belum hadir 30 menit sebelum pemberangkatan
maka di denda sebesar 30.000/orang
5. Setiap mahasiswa wajib menjaga nama baik almamater, bersikap
sopan, dan selalu menjaga ketertiban selama pelaksanaan kegiatan
KKL
6. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dan menyelesaikan aturan
administratif yang telah ditentukan.
7. Mahasiswa wajib berperan aktif dalam melaksanakan pelaksanaan
KKL.
b. Di Lapangan
1. Setiap Mahasiswa wajib mengikuti setiap acara yang telah ditetapkan
2. Pada saat di lapangan mahasiswa wajib mengenakan jaket angkatan
atau jaket almamater dan diseragamkan.
3. Saat tiba di obyek pengamatan, setiap ketua kelompok wajib
menyiapkan kelompoknya untuk berbaris secara tertib dan melakukan
laporan kepada panitia KKL.
4. Setiap mahasiswa tidak boleh meninggalkan kelompoknya setiap
berada di obyek pengamatan dan harus dapat bekerja sama dalam
pelaksanaan pengamatan di lapangan
5. Bagi anggota kelompok yang meninggalkan kelompoknya saat di
lapangan maka dikenakan sanksi berupa denda 50.000/orang
6. Setiap ada penjelasan baik oleh pembimbing KKL dan pemandu di
lapangan, mahasiswa wajib mendengarkan dan mencatat sebagai
bahan laporan.
7. Setiap kelompok wajib mengutamakan proses pengamatan dan
pengukuran di lapangan dibandingkan dengan kegiatan lainnya.
8. Setiap Kelompok wajib mengikuti susunan dan tertib acara terutama
berkaitan dengan waktu yang telah ditentukan pada setiap obyek
pengamatan.
9. Ketua Kelompok berkewajiban untuk mengumpulkan kembali dan
mengabsen kelompoknya pada waktu 5 menit sebelum masuk kembali
ke kendaraan.
10. Bila ada hal – hal yang perlu ditanyakan hubungi panitia dan DPL

c. Di Penginapan
1. Setiap mahasiswa wajib menempati kamar yang telah ditentukan dan
tidak boleh ditukar menukar tanpa seizin panitia/DPL
2. Setiap mahasiswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, dan
kesopanan agar tidak menimbulkan hal – hal yang tidak di inginkan
3. Apabila waktu diskusi telah tiba, seluruh mahasiswa wajib mengikuti
dan dipimpin oleh ketua kelompok masing – masing dan DPL.
4. Mahasiswa diberikan waktu untuk melakukan aktifitas bebas di
penginapan hingga pukul 01.00 WIB setelah itu semua mahasiswa
tidak diperkenankan meninggalkan tempat penginapan tanpa
sepengetahuan DPL.

d. Setiap Waktu Makan


1. Setiap mahasiswa makan di tempat yang telah ditentukan, dan apabila
mahasiswa makan di luar yang telah ditetapkan maka ditanggung oleh
masing – masing peserta
2. Pada waktu makan setiap mahasiswa harus memperhatikan ketertiban,
kebersihan dan kesopanan

e. Di Bus
1. Mahasiswa dan Dosen tidak dibenarkan merokok didalam bus dengan
alasan apapun
2. Setiap mahasiswa yang mengkonsumsi makanan agar mebuang
sampah ke dalam tempat sampah yang telah disediakan.
3. Pada saat menaiki kendaraan, peserta harus tertib dan duduk sesuai
dengan yang tertera dalam buku panduan
4. Mahasiswa wajib memberitahu panitia/ DPL apabila dalam perjalanan
terdapat suatu permasalahan kesehatan.

f. Khusus
1. Mahasiswa dihindarkan memakai perhiasan yang berlebihan untuk
menjaga hal yang tidak diinginkan.
2. Peserta yang mengidap penyakit tertentu diwajibkan untuk membawa
obat – obatan khusus, karena panitia tidak menyediakan obat – obat
khusus, panitia hanya menyiapkan obat – obatan umum seperti
kelengkapan P3K.
3. Apabila terjadi sesuatu hal yang penting dan mengganggu ketertiban,
selesaikanlah melalui DPL
4. Pada waktu pulang, bila ada mahasiswa yang turun sebelum tiba di
Kota Bandar Lampung, harus melapor kepada Koordinator KKL,
dengan mengisi surat pernyataan.
5. Semua peserta wajib mengikuti setiap kegiatan KKL termasuk
evaluasi
6. Apabila ada mahasiswa peserta KKL yang melanggar tata tertib akan
dikenakan sanksi oleh DPL /Koordinator DPL
X. JADWAL ACARA KKL II

TGL - JAM DESKRIPSI KETERANGAN


Hari ke 1
Rabu,22
Berkumpul di UNILA (Persiapan).
januari 2020
07.00
08.00 Berangkat menuju karang sambung.

11.30 Makan siang. Restaurant

12.30 Bakauheni, penyeberangan menuju Merak.

15.30 Merak, perjalanan menuju Rumah Makan.

18.30 Makan malam Restaurant

20.30 Perjalanan dilanjutkan bermalam di perjalanan.


Hari ke 2
Kamis,23
Tiba di restaurant, MCK dan Makan pagi. Restaurant
januari 2020
05.00
08.00 Kenjungan ke karang sambung.

12.00 Makan siang Restaurant

13.00 Check in hotel.

18.00 Makan malam. Hotel


Hari ke 3
Jum’at,24 Mandi , makan pagi, check out hotel. Restaurant
januari 05.00
07.00 menuju ke Geografi Maritim.

10.00 Menuju ke gumuk pasir.

12.00 Makan siang. Restaurant

13.00 Menuju ke Manding.

18.00 Makan malam. Restaurant


Dilanjutkan perjalanan menuju denpasar. Bermalam
19.00
di perjalann.
Hari ke 4
Sabtu ,25
Tiba di restaurant, MCK dan Makan pagi. Restaurant
januari 2020
05.00
08.00 Menuju ke tanah lot

12.00 Makan siang Restaurant

13.00 Menuju ke pantai pendawa

15.00 Menuju ke GWK

18.00 Chek in hotel/makan malam.istirahat Hotel


Hari ke 5
Minggu ,26
Mandi/ Makan pagi. Hotel
januari 2020
05.00
08.00 Menuju ke uluwatu.

10.00 Menuju ke desa kintamani.

12.00 Makan siang Restaurant

13.00 Menuju ke pasar seni sukowati.

15.00 Menuju ke pantai kuta.

18.00 Kembali ke hotel /makan malam Hotel


Hari ke 6
Senin, 27
januari 2020 Mandi/ Makan pagi Hotel

06.30
09.00 Chek out hotel,

10.00 Menuju ke Cening bagus

12.00 Makan siang Restaurant

13.00 Di lanjutkan ke joger


14.30 Menuju ke Bedugul
Makan malam/dilanjutkan perjalanan ke Taman
18.00 Restaurant
Nasional Barluran.
Hari ke 7
Selasa, 28
Mandi/ makan pagi. Restaurant
januari 2020
05.00
07.00 Menuju ke Taman Nasional Baluran. Restaurant

10.00 Menuju ke Cuban rondo.

12.00 Makan siang. Restaurant

13.00 Menuju ke museum angkut.

18.00 Chek in hotel/makan malam dan istirahat Hotel


Hari ke 8
Rabu,29
Mandi/makan pagi dan chek out hotel Hotel
januari 2020
06.00
08.00 Menuju ke Jogjakarta.

12.00 Makan siang. Restaurant

13.00 Menuju malioboro / pasar bringharjo.

18.00 Makan malam. Restaurant


Perjalanan di lanjutkan menuju lampung, bermalam
19.00
diperjalanan.
Hari ke 9
Kamis, 30 Tiba Bandar lampung ( unila) perjalanan selesai.
januari 2020
XI. Kepanitiaan

A. Penasehat :
1) Dekan FKIP Universitas Lampung
Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd.
2) Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama
FKIP Universitas Lampung
Dr. Sunyono, M. Si.
3) Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum
FKIP Universitas Lampung
Drs. Supriyadi, M. Pd.
4) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung
Dra. Riswanti Rini, M.Si

B. Penanggung Jawab : 1) Ketua Jurusan P. IPS


Drs. Tedi Rusman, M.Si
2) Ketua Prodi P.S. Pendidikan Geografi
Dr. Sugeng Widodo, M.Pd.

C. Koordinator : Dr. Sugeng Widodo, M.Pd.

D. Dosen Pembimbing : 1 Drs. I Gede Sugiyanta, M. Si.


2. Edi Haryono, M.Si
3. Dr. Sugeng Widodo, M.Pd.
5. Dedy Miswar,S.Si., M.Pd.
6. Novia Fitri Istiawati, S.Pd., M.Pd.

E. Pelaksana
Ketua Pelaksana : Yopi Hidayatullah 1813034025
Sekretaris Pelaksana I : Rizky Melatama 1813034015
Sekretaris Pelaksana II : Riyanto 1813034026
Bendahara Pelaksana I : Devi Widia Wati 1813034056
Bendahara Pelaksana II : Robby Anzilni Mubarok 1813034023
XII. PENUTUP

Demikian panduan buk ini disusun agar dapat bermanfaat sebagaimana yang
diharapkan dan keberhasilan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan
akan terwujud.

Oleh karena itu, melalui buku panduan ini kami berharap doa restu dari Bapak
dan Ibu. Atas perhatiannya kami sampaikan Terima kasih.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penyusun
DAFTAR NAMA KELOMPOK KKL
PENDIDIKAN GEOGRAFI UVERSITAS LAMPUNG
ANGKATAN 2018

Kelompok 1
DosenPembimbing : Drs. EdyHaryono, M. Si.
Ketua : Robert Tegar Franseno
1. Jihan Nabila Ikhsani
2. Rivaldy Fajar .S
3. Robert Tegar Franseno
4. Ali Noviansyah
5. Shintabella Nuraini Waskinto
6. Ukhti Melita Aulia
7. Annisa Nur Hamidah
8. Cici Lianisa

Kelompok 2
DosenPembimbing : Drs. I GedeSugiyanta, M. Si.
Ketua : Krisnoto Kusumo
1. Krisnoto Kusumo
2. Fika Ayu Eviana
3. Dewi Nyamiatul Fatimah
4. Robby Anzilni Mubarok
5. Prihartini Zaskiani
6. Galih Pranatha
7. Santi Febriyanti
8. Miranda Agustin Lestari

Kelompok 3
DosenPembimbing : Drs. Zulkarnain, M.Si.
Ketua : Pratama Rohim
1. Annisa Nur Faidah
2. Zikri Saputra
3. Dea Eryne Mawarni
4. Nia Nursaniati
5. Riyantika Eka Yuniar Risty
6. Pratama Rohim
7. Mutiara Dwi Indra Tarissa
8. Fitria Melinia Dewi

Kelompok 4
DosenPembimbing : Dra. NaniSuwarni, M. Si.
Ketua : Halasan Leonardo .S
1. Anggi Ayuningtyas
2. Uswatun Khasanah
3. Yogi Iswarini Rahayu
4. M. Ageng Nugroho
5. Aldi Firmansyah
6. Intan Permata Sari
7. Annisa Fani Safira
8. Halasan Leonardo .S

Kelompok 5
DosenPembimbing : Listumbinang Halengkara, S.Si., M. Sc.
Ketua : Adhitya Fernanda
1. Ardiansyah
2. Vincentius Binar Dwi Septian
3. Mutiara Handayani
4. Shofia Faradiva Davana
5. Kiki Andaresta
6. Agnes Novia Putri
7. Wahid Hadi Wijayanto
8. Intan Purnamasari
Kelompok 6
DosenPembimbing : Irma LusiNugrahaeni, S.Pd., M. Si.
Ketua : Rizky Melatama
1. Nindita Naflah R.S.
2. Devi Widia Wati
3. Heldy Tiara Sani
4. Adilla Nurazizah
5. Rizky Melatama
6. Yopi Hidayatullah
7. Friska Panjaitan
8. Chintya Devi

Kelompok 7
DosenPembimbing : DedyMiswar, S.Si.,M.Pd.
Ketua : Wahyu Danang Aditama
1. Wahyu Danang Aditama
2. Fitri Wahyuni
3. Evi Ardila
4. Ammar Hilmy Soyu
5. Putri Tata Evoria Azahra
6. Christofora Setya Hapsari
7. Dinar Pratiwi
8. Maharani

Kelompok 8
DosenPembimbing : Dr. SugengWidodo, M.Pd.
Ketua : Muhammad Fahri R.
1. Muhammad Fahri R.
2. Mananda
3. Errica Setiawati
4. Farinda Sari
5. Riyanto
6. Lixa Mitra Harti
7. Nike Serlia Santika Ardilacitra
8. Nurmaidah
BUS 1 Ganjil 2018
Dosen Dosen
Dosen Dosen

Dosen Dosen Dosen Dosen

Anggi Maharani Uswatun Agnes

Yohana
Sofie Iintar Pur Cici Cihan
Wirawati

Tarrisa Devi Dea

Nurmaidah Intan Per Nindita Nia

Fika Fitri Heldy Atin

Putri Tata Nike Yopi Riski

Mananda Ardianysah Rivaldy Ammar

Robet Rohim Galih Krisnoto

Aldi
BUS 2 GENAP 2018
Dosen Dosen
Dosen Dosen

Dosen Dosen Dosen Dosen

Farinda Annisa Nur F Fitria Chintya

Adilla Anisa Nur H Dewi Risty

friska Arin Erica Dinar

Lixa Miranda Santi Fora

Uti Annisa Fani Mutia Evi

Riyan Wahid Kiki Bela

Leonardo Ageng Ali Vincent

Fahri Roby Danang Zikri


DATA NAMA DAN KAMAR

No. Kamar Nama Mahasiswa


1. A 1. Maharani
2. Anggi
3. Dea
4. Devi
2. B 1. Nurmaidah
2. Intan permata
3. fika ayu
4. fitri
3. C 1. Intan Purnama
2. Cici
3. Jihan
4. Sofia
4. D 1. Nindita
2. Nia
3. Prihartini
4. Heldy
5. E 1. Tarissa
2. Nike
3. Agnes
4. Uswatun
6. F 1. Fitria
2. Chintya
3. Dewi
4. Risty
7. G 1. Adilla
2. Annisa Nur H
3. Errica
4. dinar
8. H 1. Santi
2. Yogi Iswarini
3. Friska
4. Christofora
9. I 1. Lixa
2. Annisa Fani
3. Miranda
4. Mutia
10. J 1. Evi
2. Farinda
3. Annisa Nur F
11. K 1. Shintabella
2. Kiki
3. Ukhti
4. Putri Tata
12. L 1. Galih
2. Krisnoto Kusumo
3. Ammar
4. Rivaldy
13. M 1. Yopi
2. Ardi
3. Rizky
4. Mananda
14. N 1. Robeth
2. Rohim
3. Aldi
4. Zikri
5. Leonardo
15. O 1. Robby
2. Fahri
3. Danang
4. Ageng
16. P 1. Wahid
2. Riyanto
3. Vincentius
4. Ali

Anda mungkin juga menyukai