Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019

Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia


Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

GEOWISATA WATUGAJAH: UPAYA KONSERVASI WARISAN GEOLOGI


BERUPA SITUS GEOLOGI COLUMNAR JOINT INTRUSI MIKROGABBRO DI
DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN
GUNUNGKIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GEOTOURISM OF WATUGAJAH: CONTINUOUS CONSERVATION EFFORTS FOR THE
GEOLOGICAL SITE OF COLUMNAR JOINT MICROGABBRO INTRUSION IN WATUGAJAH,
GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

Nicolaus Ario Wicaksana1, Fidelis Saka Sigmaringa Da Costa1, Ahmad Ardianto1, Setyo Haryo Utomo1,
Rofi Fadhli1, Muhammad Rizal Muslim1
1
HMTG GAIA IST AKPRIND, Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta
1
E-mail: nicolausariowicaksana@gmail.com

Abstract
The geological site of Columnar Joint in Watugajah Village, Gedangsari, Gunungkidul, Special Region of
Yogyakarta is one of the geological site that has tourism potential and an interesting source of geological education. The
Columnar Joint is a microgabbrorock that is part of the Kebo-Butak Formation. The site is a geological phenomenon
that is formed by a shallow intrusion process in the form of sill which is revealed as a result of mining activities. Until
now, the mining contract at the geological site is still valid, but it’s activity has been stopped because it has been rejected
by the surrounding community. Because of this, continuousconservation efforts need to be carried out through educational
and interactive development activities in the form of geotourism. The purpose of this study was to identify the geotourism
potential in the area around Watugajah Village with a focus on the geological site of Columnar Joint. The method carried
out in this study begins with a study of literature, field data collection, followed by analysis according to the focus of the
study. In this area geological site were found in the form of columnar joint with relatively vertical appearance. In addition,
there was also a geological structure like a rise fault that was affect to the appearance of the columnar joint. In this area
also known to have the potential that was enable to the development of geotourism area that are able to be managed by
surrounding communities independently.
Keywords: columnar joint, geotourism, mining, Watugajah, conservation

Abstrak
Situs geologi Columnar Joint di Desa Watugajah, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu situs geologi yang memiliki potensi wisata dan sumber edukasi ilmu
kebumian yang menarik. Columnar Joint tersebut merupakan batuan mikrogabbro yang menjadi bagian dari Formasi
Kebo-Butak. Situs tersebut merupakan fenomena geologi yang terbentuk dari proses intrusi dangkal dalam bentuk sill
yang kemudian tersingkap akibat adanya kegiatan penambangan. Hingga saat ini kontrak penambangan pada situs geologi
tersebut masih berlaku namun aktivitasnya terhenti karena mendapat penolakan dari masyarakat sekitar. Karena hal
tersebut, maka perlu dilakukan upaya konservasi berkelanjutan melalui kegiatan pengembangan yang edukatif dan
interaktif berupa geowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi geowista yang ada di daerah sekitar
Desa Watugajah dengan fokus pada situs geologi columnar joint tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
diawali dengan studi literatur, pengambilan data lapangan, diikuti analisis sesuai fokus penelitian. Pada wilayah ini
ditemukan situs geologi berupa columnar joint dengan kenampakan relatif vertikal. Selain itu dijumpai juga kenampakan
struktur berupa sesar naik yang mempengaruhi kenampakan dari columnar joint tersebut. Pada wilayah ini juga diketahui
memiliki potensi yang memungkinkan untuk dapat dilakukan pengembangan area geowisata yang mampu dikelola oleh
masyarakat sekitar secara mandiri.
Kata kunci: columnar joint, geowisata, penambangan, Watugajah, konservasi

PENDAHULUAN. merupakan salah satu warisan geologi yang


Situs geologi columnar joint yang memiliki potensi wisata dan sumber edukasi
terdapat di Desa Watugajah, Kecamatan ilmu kebumian yang unik dan menarik.
Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Collumnar joint atau sering disebut
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kekar tiang ini merupakan salah satu
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

bentukan morfologi yang sangat berkaitan METODE.


dengan aktifitas vulkanik maupun intrusi baik Metode penelitian yang digunakan
intrusi secara dike maupun sill. pertama adalah studi literatur meliputi peta
Columnar joint pada aktivitas intrusi topografi, citra satelit, peta RBI, dan peta
akan mengalami pendinginan yang geologi regional. Kemudian dilakukan
membentuk morfologi kolom yang tegak pengambilan data primer di lapangan
lurus terhadap permukaan atau arah meliputi pengamatan, pengukuran,
intrusinya. Adapun pengaruh kecepatan laju pencatatan, dan deskripsi terhadap objek
pendingan terhadap jumlah kolom pada kekar geologi yang ada di daerah penelitian.
tiang. Bentukan dari columnar joint yang Kemudian dilakukan analisis analisis geosite
didominasi bentuk segilima terbentuk apabila & geomorphosite untuk mendapatkan tingkat
laju pendinginan tinggi. Nilai rata-rata kolom kelayakan geowisata.
kekar kurang dari 6 mengindikasikan belum
matangnya sistem pendinginan magma HASIL DAN PEMBAHASAN.
(Hetenyi dkk., 2012). Kesampaian Daerah
Singkapan columnar joint pada Desa Situs geologi columnar joint, secara
Watugajah tersebut merupakan sisa dari administratif terletak di Desa Watugajah,
aktivitas penambangan yang dihentikan pada Kecamatan Gedangsari, Kabupaten
tahun 2008. Akses menuju lokasi saat ini juga Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa
menjadi sulit dan rawan terjadinya longsor. Yogyakarta. Lokasi ini dapat ditempuh
Saat ini warga sekitar masih sangat sensitif dengan menggunakan kendaraan bermotor
jika ada banyak investor asing yang selalu roda dua maupun lebih dalam waktu ±90
menanyakan tentang situs tersebut karena menit dari pusat Kota Yogyakarta ke arah
penambangan terdahulu menjadikan trauma relatif tenggara. Selain itu dapat ditempuh
tersendiri bagi warga. dalam waktu ±30 menit dari pusat Kota
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Klaten ke arah relatif ke selatan. Lokasi
mengetahui potensi geowisata pada situs penelitian terletak pada koordinat UTM Zona
geologi di Desa Watugajah berupa columnar 48S 453600 – 454400 dan 9136300 –
joint yang terdapat di desa tersebut melalui 9136700.
analisis geosite & geomorphosite
(berdasarkan Pereira dan Pereira, 2010 dalam
Kubalíková, 2013). Melalui Pariwisata
diharapkan mampu menjadi alternatif solusi
pemanfaatan potensi geologi secara
ekonomis dengan fokus utama pada situs
geologi columnar joint tersebut.
Berdasarkan keunikan serta adanya
ancaman kelestarian dari para investor
tambang tersebut, maka perlu dilakukan
upaya konservasi berkelanjutan melalui
pengembangan kegiatan yang edukatif dan
interaktif berupa geowisata. Geowisata
adalah suatu kegiatan wisata alam yang
berkelanjutan dengan fokus utama pada
kenampakan geologi permukaan bumi
(Kusumahbrata, 1999 dalam Hermawan,
2018).
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Gambar 1. Lokasi Penelitian Terletak di Desa


Watugajah, Gedangsari, Gunungkidul, DIY
(Badan Informasi Geospasial. 2015. Peta Rupa Bumi
Indonesia.http://www.big.go.id/assets/download/Atlas
-Administrasi/16-Peta-Wilayah-Prov-DI-
Yogyakarta.pdf)

Gambar 2. Lokasi penelitian dalam citra google


earth (ditandai dengan kotak berwarna merah).
(https://www.google.co.id/intl/id/earth/)

Geologi Regional Daerah Penelitian


Berdasarkan peta geologi lembar
Surakarta-Giritontro (Surono dkk. 1992),
secara fisiografis regional daerah penelitian
termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan.
Daerah penelitian termasuk dalam Formasi
Kebo-Butak yang terdiri dari lava andesit,
basal, dasit, dan breksi andesit. Lava andesit Gambar 3. Peta geologi regional daerah penelitian.
terdiri dari andesit piroksen, andesit Lokasi penelitian ditandai dengan kotak berwarna
hornblenda. kuning. Lokasi penelitian masuk kedalam Formasi
Lava basal umumnya terdiri dari basal Kebo-Butak.
piroksen. Formasi Kebo-Butak diperkirakan (Surono, dkk., 1992 dalam Peta Geologi Regional
Lembar Surakarta dan Giritontro)
berumur Eosen Tengah-Oligosen Awal.
Secara umum batuan yang ada di daerah ini
berupa sekuen batuan vulkaniklastik (Surono,
dkk. 1992 dalam Peta Geologi Regional
Lembar Surakarta dan Giritontro).
Pada Formasi Kebo-Butak banyak
dijumpai batuan terobosan. Hal ini terkait
dengan periode magmatisme yang terjadi di
Pegunungan Selatan. Pada Oligosen Akhir -
Miosen Awal bersamaan dengan
terendapkannya Formasi Kebo-Butak di
Pegunungan Selatan terjadi peningkatan
kegiatan magmatisme yang ditandai oleh
adanya beberapa letusan besar yang
menghasilkan intrusi dangkal (Surono dkk.,
2006). Gambar 4. Stratigrafi regional daerah penelitian.
Lokasi penelitian masuk kedalam Formasi Kebo-
Butak
(Surono, dkk., 1992 dalam Peta Geologi Regional
Lembar Surakarta dan Giritontro)
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Kondisi Geologi Daerah Penelitian 78°. Kedudukan kolom-kolom pada


Berdasarkan pengamatan di lapangan columnar joint yang relatif tegak lurus
dan studi pustaka terhadap peneliti terdahulu, terhadap bidang perlapisan yang memiliki
litologi pada daerah penelitian terdapat 2 tipe nilai dip sekitar 18°, menunjukkan bahwa
batuan, yakni batuan beku dan batuan intrusi berupa sill penelitian terdahulu
sedimen. Batuan sedimen terdiri dari diperkirakan daerah penelitian merupakan
perselingan batupasir dengan tuff. Sedangkan proses intrusi magma secara sill.
batuan beku terdiri dari intrusi mikrogabbro
dan juga basalt yang hanya dijumpai
setempat- setempat (Evi, 2017).

Gambar 5. Kenampakan litologi yang ada di lokasi


penelitian yakni intrusi mikrogabbro dengan bentukan Gambar 7. Kenampakan columnar joint jenis
collumnar joint. colonnade dengan orientasi relatif vertikal.
(Penyusun, 2019) (Penyusun, 2019)
Berdasarkan pengamatan di lapangan Kondisi Lingkungan dan Masyarakat
bentukan columnar joint tersebut memiliki Sekitar
karakteristik morfologi yang khas berjenis Berdasarkan data kependudukan Dinas
colonnade didominasi bentukan segilima Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
dengan rata-rata lebar kolom 110 cm. Gunungkidul dan hasil wawancara bersama
perangkat desa setempat, kondisi penduduk
di Desa Watugajah mayoritas tingkat
pendidikan SMA. Masyarakat di lokasi ini
mempunyai pendapatan finansial yang relatif
rendah dengan mayoritas mata pencaharian
sebagai petani. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya pemuda-pemudi di desa ini yang
lebih memilih merantau di luar daerah untuk
mencari pekerjaan yang lain. Sehingga tidak
Gambar 6. Bentukan kekar tiang tipe colonnade dan dapat dihindari bahwa desa ini cenderung
entablature pada suatu tubuh lava kurang berkembang dibandingkan desa-desa
(Spry, 1962) yang ada disekitarnya yang telah
memanfaatkan potensi alamnya.
Columnar joint di daerah penelitian
Pengelolaan potensi positif berupa
memiliki orientasi kemiringan relatif vertikal.
geowisata yang ada di desa tersebut
Berdasarkan kedudukan N280°E/75°, N
berpotensi mengembangkan perekonomian
95°E/75°, N15°E/76° dan N40°E/78°.
warga sekitar, mengingat potensi alam di
Kemiringan kolom kekar pada lokasi
Desa Watugajah yang belum dikelola dengan
penelitian menunjukkan kisaran nilai 75°-
baik oleh masyarakat sekitar. Hal ini terjadi
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

tentu tidak lain karena juga keterbatasan


pengetahuan membuat masyarakat sekitar
kurang paham mengenai pengelolaan potensi
geologi di desa tersebut selain hanya dikelola
sebagai tempat penambangan.
Menurut keterangan masyarakat
sekitar, pada awal tahun 2000an – 2008,
aktivitas penambangan yang dilakukan pada
area tersebut, sering mengalami masalah
pada prosesnya penambangannya. Hal ini Gambar 8. Kenampakan singkapan columnar joint
yang membuat masyarakat sekitar pada area mikrogabbro yang memiliki potensi untuk dijadikan
tersebut saat ini merasa trauma adanya area geowisata.
investor dan perusahaan tambang yang ingin (Penyusun, 2019)
kembali melakukan eksploitasi pada area Selain kenampakan columnar joint yang
terdapatnya columnar joint tersebut. indah dari segi dimensi dan bentukannya
Sampai saat ini area tersebut (lokasi sehingga menarik, pada bagian sebelah barat
dijumpainya columnar joint) masih menjadi terdapat air terjun yang kenampakannya juga
sengketa antara masyarakat sekitar dengan bisa dimanfaatkan sebagai spot foto.
pihak PT. yang masih memiliki kontrak
untuk melakukan penambangan pada lokasi
tesebut.
Potensi Geowisata
Kenampakan columnar joint di Desa
Watugajah merupakan lokasi bekas
penambangan yang sudah ditinggalkan.
Berdasarakan data kedudukan kolom-kolom
pada columnar joint yang relatif tegak lurus
terhadap bidang perlapisan yang memiliki Gambar 9. Kenampakan air terjun yang berada di
nilai dip rata-rata 18°, menunjukkan bahwa dekat singkapan columnar joint mikrogabbro yang
intrusi berupa sill penelitian terdahulu memiliki potensi untuk dijadikan area geowisata.
(Penyusun, 2019)
diperkirakan daerah penelitian merupakan
proses intrusi magma secara sill. Bentukan columnar joint terbentuk
Columnar joint di Desa Watugajah secara alami, membuat lokasi ini menjadi
memiliki kenampakan yang indah dari segi suatu lokasi kajian yang menarik terutama
dimensi dan bentukannya sehingga menarik dalam bidang ilmu kebumian seperti struktur
dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai geologi, petrologi, vulkanologi, dan cabang
area geowisata. Perlu diketahui bahwa ilmu kebumian lainnya. Lokasi ini dapat
tersingkapnya columnar joint pada daerah dijadikan sebagai laboratorium alam dan
penelitian juga disebabkan oleh adanya media pembelajaran kuliah lapangan
kegiatan penambangan yang dulunya terutama bagi mahasiswa dalam ruang
dilakukan pada area tersebut, sehingga lingkup ilmu kebumian, selain dapat
tersingkap. dimanfaatkan sebagai objek geowisata.
Selain untuk dapat menjaga kelestarian
terhadap situs geologi tersebut, pengelolaan
potensi positif berupa geowisata pada area ini
berpotensi dapat mengembangkan
perekonomian warga sekitar. Pengambangan
area geowisata dengan nama “Geowisata
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Watugajah” ini diharapkan mampu menjadi pendekatan ilmiah dan intrinsik sebesar
solusi bagi permasalahan perekonomian 37,5%, nilai edukasi 75%, nilai ekonomi
masyarakat sekitar sekaligus kegiatan 66,7%, nilai konservasi 37,5% dan nilai
konservasi alam terhadap warisan geologi tambahan 78,57%. Secara keseluruhan, situs
berupa situs columnar joint mikrogabbro geologi columnar joint intrusi mikrogabbro
tersebut. memiliki tingkat kelayakan sebesar 59,05%
Kuantifikasi. untuk dijadikan sebagai tempat geowisata.
Pada tabel 1 menunjukkan hasil analisis
geosite dan geomorphosite berupa nilai

Tabel 1. Parameter kuantifikasi nilai kelayakan geowisata.


Skor Skor Situs
Nilai Intrinsik dan Keilmuan (Kubalíková, Geologi
2013) Columnar Joint
Secara keseluruhan lokasi mengalami kerusakan 0
Lokasi rusak, tapi masih terlihat bentukan
Integritas [A] 0,5 0,5
abiotiknya
Lokasi tanpa mengalami kerusakan 1
Lebih dari 5 lokasi 0
Keunikan (Jumlah
2 - 5 lokasi yang mirip 0,5 0,5
kemiripan lokasi) [B]
Hanya 1 lokasi dalam area yang menarik 1
Keragaman (Jumlah proses Hanya 1 lokasi yang memilki fitur/proses yang
0
geomorfik yang berbeda terlihat
0,5
yang dapat terlihat 2 - 4 fitur/proses yang terlihat 0,5
keberagamannya) [C] Lebih dari 5 fitur/proses yang terlihat 1
Lokasi tidak diketahui 0
Pengetahuan ilmiah [D] Paper ilmiah dalam skala nasional 0,5 0
Lokasi sudah banyak diketahui masyarakat global 1
Persentase (%) - 37,5 %
Skor Skor Situs
Nilai Edukasi (Kubalíková, Geologi
2013) Columnar Joint
Keterwakilan rendah/tidak jelas 0
Keterwakilan dan
Keterwakilan sedang, khususnya bagi akademis 0,5
visibilitas/kejelasan 1
Keterwakilan tinggi, dapat dikenali bagi masyarakat
fitur/proses [A] 1
awam
Nilai karakter yang rendah dan tanpa penggunaan
0
unsur pedidikan
Penggunaan pedagogis Ada nilai karakter, tetapi dengan penggunaan unsur
0,5 1
(pengajaran) [B] pendidikan yang terbatas
Nilai karakter yang tinggi dan memiliki potensi
1
tinggi untuk penggunaan pendidikan dan geowisata
Tidak ada petunjuk informasi 0
Keberadaan produk
Leaflets, peta, halaman web 0,5 0
pendidikan [C]
Ada panel informasi di lokasi tersebut 1
Tidak ada manfaat bagi pendidikan di lokasi
Penggunaan lokasi saat ini 0
tersebut
[D] tujuan pendidikan
Lokasi merupakan lokasi bagi ekskursi khusus 1
(ekskursi, pendampingan, 0,5
(siswa)
wisata)
Tempat umum dikunjungi untuk publik 1
Persentase (%) - 75 %
Skor Skor Situs
Nilai Ekonomi (Kubalíková, Geologi
2013) Columnar Joint
Keterjangkauan [A] Lebih dari 1000 m dari tempat parkir 0 0,5
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Kurang dari 1000 m dari tempat parkir 0,5


Lebih dari 1000 m dari pemberhentian transportasi
1
umum
Lebih dari 10 km dari lokasi telah ada fasilitas
0
Keterdapatan infrastruktur wisatawan
1
pengunjung [B] 5 - 10 km fasilitas wisatawan/turis 0,5
Kurang dari 5 km fasilitas wisatawan/turis 1
Tidak terdapat produk lokal yang berhubungan
0
dengan lokasi
Produk lokal [C] 0,5
Beberapa produk 0,5
Pusat bagi beberapa produk lokal 1
Persentase (%) - 66,7 %
Skor Skor Situs
Nilai Konservasi (Kubalíková, Geologi
2013) Columnar Joint
Risiko alam dan lingkungan tinggi 0
Ancaman dan risiko terkini
Risiko yang ada dapat merusak lokasi 0,5 0,5
[A]
Risiko rendah dan hampir tidak ada ancaman 1
Risiko alam dan lingkungan tinggi 0
Sebelumnya terdapat risiko yang dapat merusak
Potensi ancaman dan 0,5
lokasi 0,5
risiko[B]
Risiko rendah atau secara umum tidak ada
1
ancaman
Kerusakan lanjutan di lokasi 0
Lokasi mengalami kerusakan, tetapi sekarang
Status terkini mengenai
manajemen sedang mengukur untuk mencegah 0,5 0,5
lokasi [C]
kerusakan
Tidak terdapat kerusakan 1
Tidak ada perlindungan legislatif 0
Telah ada proposal untuk perlindungan legislatif 0,5
Perlindungan legislatif [D] 0
Telah ada perlindungan legislatif (monumen alam,
1
perlindungan alam)
Persentase (%) - 37,5 %
Skor Skor Situs
Nilai Tambah (Kubalíková, Geologi
2013) Columnar Joint
Tidak ada unsur budaya 0
Ada unsur budaya tetapi tidak berkaitan dengan
Nilai ekologi: kehadiran 0,5
unsur abiotik 0,5
sejarah/archeological [A]
Ada hubungan budaya yang kuat dengan unsur
1
abiotik
Tidak penting 0
Ada pengaruh tetapi tidak terlalu penting 0,5
Nilai ekologi [B] 1
Pentingnya pengaruh dari aspek geomorfik
1
terhadap ekologi di sekitarnya
1 warna 0
Nilai estetika [C] 2 - 3 warna 0,25 0,5
Lebih dari 3 warna 0,5
Hanya 1 pola 0
Struktur ruang [D] 2 - 3 pola 0,25 0,25
Lebih dari 3 pola 0,5
Tidak ada 0
Sudut pandang [E] 1 - 2 pola 0,25 0,5
Lebih dari 3 pola 0,5
Persentase (%) - 78,57 %
Persentase rata-rata (%) - 59,05 %
(Penyusun, 2019 berdasarkan Pereira dan Pereira, 2010 dalam Kubalíková, 2013)
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

KESIMPULAN. 3. Kedua orang tua yang selalu mendoakan


Proses konservasi warisan geologi dan memberi dukungan.
berupa situs columnar joint mikrogabbro 4. Teman-teman Jurusan Teknik Geologi
yang ada di Desa Watugajah masih belum Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains
berjalan efektif. Hal ini diakibatkan oleh dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
lahan situs tersebut yang masih menjadi yang telah memeberi bantuan dalam
sengketa oleh beberapa pihak dan juga bentuk apapun
banyaknya investor tambang yang mencoba
melakukan penambangan kembali pada situs DAFTAR PUSTAKA.
geologi tersebut. Bates, R.L., & Jackson, J.A., editors. 1987.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan Glossary of geology, 3rd edition. Virginia:
untuk mengatasi masalah tersebut adalah American Geological Institute.
dengan mengembangkan geowisata pada
Bruneau, P.M.C. 2007. Ecosystem sensitivity
lokasi tersebut secara maksimal. Berdasarkan
and responses to climate change:
pada potensi geologi yang diketahui dengan
understanding the links between geodiversity
hasil dari nilai rata-rata parameter kelayakan
and biodiversity at the landscape scale.
sebagai tempat geowisata sebesar 59,05%.
Petersbrough: Joint Nature Conservatioan
Pada akhirnya, pengembangan Geowisata
Committe.
Selogiri mampu menjadi upaya konservasi
berkelanjutan untuk dapat menjaga situs Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
geologi columnar joint pada Desa Watugajah Kabupaten Wonogiri. (2018). Data
tersebut. Kependudukan dan Kondisi Penduduk di
Desa Pare. Wonogiri: Disdukcapil. Diakses
SARAN. dari http://pare.desa.id/data/kependudukan/
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran Hartono, G. (2011). Geologi Gunung Api
yang dapat direkomendasikan dapat diawali Purba Gajahmungkur Wonogiri, Jawa
dengan sosialisasi kepada masyarakat dengan Tengah. Jurnal Ilmiah MTG, 4(2), 101 – 112.
bantuan pemerintah setempat dan ahli Kubalíková, L. (2013). Geomorphosite
geologi. Sosialisasi membahas tentang assessment for geotourism purposes. Czech
pentingnya menjaga kondisi singkapan Journal of Tourism, 2(2), 80-104.
columnar joint tersebut. Kemudian dapat
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-
dilanjutkan dengan sosialisasi rencana
Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
pengembangan geowisata yang pada
Kepariwisataan. Lembaran Negara RI Tahun
pengelolaannya melibatkan masyarakat
2009, No. 11. Jakarta: Sekretariat Negara.
sekitar.
Pemerintah Indonesia. 1999. Undang-
UCAPAN TERIMA KASIH Undang Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 50
Penelitian ini tidak dapat terlaksana Tentang Kehutanan. Lembaran Negara RI
dengan baik tanpa adanya bantuan dari Tahun 1999, No. 167. Jakarta: Sekretariat
beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun Negara.
mengucapakan terima kasih kepada: Pratama, Aditya, & Hakim, Fahmi. (2015).
1. Para dosen Institut Sains dan Teknologi Karakteristik Kekar Tiang Lava Andesit di
AKPRIND Yogyakarta yang selalu Daerah Randubang, Wonogiri, Jawa Tengah.
membimbing dan membagikan ilmunya Diakses dari https://www.academia.edu/
kepada penyusun. (pada 4 Juni 2019).
2. Masyarakat Desa Watugajah yang telah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
membantu dalam proses pengambilan data (P3G). 2007. Diklat Geowisata. Jakarta:
selama di lapangan.
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Departemen Energi dan Sumberdaya Surono, Sudarno, I., & Toha, B., 1992, Peta
Mineral Republik Indonesia. Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Jawa,
Spry, A. (1962). The origin of columnar skala 1:100.000. Bandung: Puslitbang
jointing, particularly in basalt flows. Aust J Geologi.
Earth Sci, 8(1), 191 – 216.

Anda mungkin juga menyukai