PRODUK PERORANGAN
PENDIDIKAN REGULER LXIII SESKOAD TA 2023
MATA KULIAH :
SEJARAH PERANG DAN BANGLINGSTRA
BAHAN KAJIAN :
HUKUM LAUT INTERNASIONAL
(Mochtar Kusuma Atmadja)
BAB I
MEMPELAJARI HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. Monarki
2. Republik
3. Federasi
4. Negara satu partai
5. Negara demokratis
holistik, perlu melihatnya dari sudut yang berbeda. Asosiasi teori IR dengan negara dan
Dalam kategori negara, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu negara sebagai pemerintah
nasional dan negara sebagai entitas daerah.Negara sebagai pemerintah nasional
memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara dan kedaulatan internal, sedangkan negara
sebagai entitas teritorial meliputi wilayah dan penduduknya dan, ketika negara berdaulat,
diakui oleh masyarakat internasional. Beberapa perubahan dalam hubungan internasional
modern adalah:
1. Globalisasi:
2. Diplomasi dan negosiasi multilateral:
3. Peran baru dalam keamanan internasional
4. Perubahan politik internasional:
5. Teknologi:
2. Bank Dunia
3. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
4. Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
5.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
6. UNESCO
b. Kejelasan dalam pernyataan: Teori harus dirumuskan dengan jelas dan mudah
dipahami.
c. Objektivisme: teori tidak boleh didasarkan pada nilai-nilai subyektif. Sementara
teori tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai, itu harus didasarkan pada asumsi yang
jujur dan nilai-nilai universal.
d. Relevansi: Teori harus membahas isu-isu penting. Misalnya, teori pengambilan
keputusan dalam politik luar negeri secara umum.
e. Kedalaman: Teori harus mampu menjelaskan fenomena yang diteliti secara
lengkap dan lengkap.
BAB II
TEORI-TEORI KLASIK
REALISME
Realisme Neoklasik
Upaya telah dilakukan untuk mengembangkan teori realisme yang
menggabungkan kerangka analitis terbaik dari neorealisme dan realisme klasik. Realisme
neoklasik menganut dua pendekatan dasar ini dan merespons secara positif argumen
yang berkaitan dengan liberalisme. Teori ini menekankan kepentingan nasional dan
keseimbangan kekuatan, tetapi juga mengakui peran penting faktor non-militer seperti
ekonomi dan budaya. Menurut pendekatan neoklasik, negara berusaha mendapatkan
keuntungan dalam sistem internasional, namun hal ini tidak selalu menimbulkan konflik.
Kerja sama ekonomi dan diplomasi dapat menjadi cara lain bagi negara untuk
mendapatkan keuntungan.
Memikirkan Ulang dari Keseimbangan Kekuatan
Keseimbangan kekuatan dianggap sebagai fenomena yang sangat masuk akal
dalam hubungan internasional dan secara luas dianggap sebagai fenomena alam.
Konsep keseimbangan kekuatan ini berpendapat bahwa kekuasaan hanya berkaitan
dengan kemampuan militer negara kecil, dengan negara berusaha mencegah negara lain
menjadi terlalu kuat dan mempertahankan status quo dalam sistem internasional. Negara-
negara juga berusaha menjaga keseimbangan kekuatan dengan negara lainnya demi
keamanan nasional mereka sendiri. Konsep ini terkait erat dengan kritik dan kontroversi.
LIBERALISME
Liberalisme Institusional
Dari sudut pandang liberalisme institusional, institusi internasional mengacu pada
organisasi internasional seperti NATO atau Uni Eropa yang membantu mempromosikan
kerja sama antar negara. Teori ini menggunakan pendekatan perilaku dan ilmiah untuk
mengevaluasi klaim tersebut. Liberalisme institusional juga menekankan pentingnya
institusi dan organisasi dalam mempromosikan kerjasama antar negara dan membangun
institusi yang efektif dan transparan di mana negara memiliki peran penting untuk
dimainkan.
Liberalisme Republic
Liberalisme republik berpendapat bahwa demokrasi liberal cenderung lebih damai
dan taat hukum daripada sistem politik lainnya. Liberalisme republik adalah visi politik
yang menggabungkan prinsip-prinsip liberalisme dan republikanisme, yang mengakui
10
pentingnya kebebasan individu dan hak asasi manusia, serta mengakui tugas dan
tanggung jawab individu terhadap masyarakat dan negara.
MASYARAKAT INTERNASIONAL
Tiga tradisi
Menurut Martin Wight, tokoh-tokoh utama dalam teori hubungan internasional klasik
terbagi dalam tiga kategori: realis, rasionalis, dan revolusioner. Kaum realis menganggap
persaingan dan konflik antar negara sebagai doktrin penting. Rasionalis, di sisi lain,
percaya bahwa orang selalu menggunakan penalaran mereka untuk membuat keputusan.
2. Kewajiban internasional
Menurut konsepsi ini, negarawan dari negara anggotanya dalam masyarakat
internasional mempunyai kewajiban asing yang mengandung hak dan kewajiban
menurut hukum internasional.
Merkantilisme
Visi merkantilisme digagas oleh elit politik sebagai upaya membangun negara
modern. Mereka berpendapat bahwa kegiatan ekonomi harus ditujukan untuk
membangun bangsa yang kuat. Kebijakan proteksionis adalah ciri utama merkantilisme, di
mana negara berupaya membatasi impor barang asing dan mendorong ekspor produk
lokal. Kebijakan ini diterapkan dengan mensubsidi produsen lokal, memungut bea masuk
dan membangun monopoli perdagangan di koloni.
liberalisme ekonomi
Liberalisme ekonomi muncul sebagai kritik terhadap kontrol politik dan regulasi
ekonomi yang berlaku di seluruh Eropa saat itu, yakni merkantilisme.Ini didefinisikan
sebagai "doktrin yang mengatur organisasi dan pengembangan ekonomi dan
kesejahteraan individu". Ciri-ciri liberalisme ekonomi antara lain:
1. Pasar bebas:
2Persaingan bebas
3. Kepemilikan pribadi
4. Liberalisasi Perdagangan:
Marxisme
Marxisme adalah teori sosial dan politik yang berasal dari gagasan Karl Marx dan
Friedrich Engels pada abad ke-19. Beberapa prinsip kunci dan fitur dari Marxisme adalah:
1. Materialisme Historis:
2Kritik terhadap Kapitalisme:.
3. Penekanan pada kelas sosial
14
BAB III
Pendekatan dan Perdebatan Kontemporer
Konstruktivisme Sosial
Kebangkitan Konstruktivisme di Hubungan Internasional
Dalam beberapa dekade terakhir, Konstruktivisme telah menjadi pendekatan
Hubungan Internasional (HI) yang semakin menonjol, khususnya di Amerika Utara ke
tulisan-tulisan filsuf Italia abad ke-18 Giambattista Vico.
POST-POSITIFISME DALAM HI
Post-strukturalisme dalam HI
Poststrukturalis adalah kritikus awal dan pencela ilmu sosial, termasuk Hubungan
Internasional (IR), berdasarkan metodologi positivis. Perspektif positivis dalam HI
menekankan keyakinan ilmiah yang dapat menjadi sumber kumulatif pengetahuan untuk
HI, meningkatkan akurasi, kekikiran, kekuatan prediksi, dan kekuatan penjelas. Positivis
percaya pada kesatuan sains: bahwa ilmu sosial tidak berbeda secara fundamental dari
ilmu alam dan bahwa metode analisis yang sama, termasuk metode kuantitatif, berlaku
untuk kedua bidang.
Post-kolonialisme dalam HI
Postkolonialisme diilhami oleh poststrukturalisme, yang mengkritik pendekatan-
pendekatan yang mapan untuk merepresentasikan dan menganalisis dunia. Pendekatan
ini kemudian diadopsi oleh postkolonialisme untuk fokus pada hubungan antara negara-
negara Barat dan non-Barat. Sebagai suatu sistem, kolonialisme melibatkan negara atau
kekuatan asing yang mendominasi dan menguasai wilayah atau negara lain untuk
kepentingan politik, ekonomi, dan budaya mereka sendiri.
Feminism dalam HI
Dalam beberapa tahun terakhir, isu gender mendapat perhatian yang meningkat di
banyak bidang ilmu sosial.. Feminisme dalam Sejarah Indonesia (HI) mengacu pada
upaya mempromosikan kesetaraan gender dalam penelitian, penulisan, dan pengajaran
sejarah.
18
BAB IV
KEBIJAKAN DAN ISU-ISU
Terorisme Internasional
Tindakan yang melanggar hukum atau mengancam kekerasan terhadap warga sipil
karena alasan politik, agama, atau sejenisnya dapat didefinisikan sebagai tindakan
terorisme. Upaya penanggulangan terorisme internasional dilakukan oleh negara dan
organisasi internasional seperti B. Mengejar dan menangkap anggota kelompok teroris,
memperkuat keamanan di daerah sensitif dan mengumpulkan dukungan
internasional.Namun, upaya tersebut juga menimbulkan sejumlah kontroversi dan
20
Penyampaian buku yang cukup rumit, dengan banyak nya box-box penjelasan
yang sulit dipahami
KELEBIHAN BUKU:
Buku ini bisa dijadikan sebagai dasar pedoman untuk mempelajari tentang HI
secara menyeluruh
Terdapat sub-bab yang saling berhubungan sehingga memudahkan untuk
mempelajari antar sub-bab nya
Referensi dari sumber yang diberikan jelas dan terperinci
Terdapat kesimpulan-kesimpulan di akhir sub-bab sehingga memudahkan
pembaca untuk lebih memahami
Adanya pertanyaan-pertanyaan di akhir sub-bab membuat pembaca dapat saling
berdiskusi