Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Komunitas

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Yang
Diampu Oleh

Dosen Pengajar : Trisna Vitalia, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 4 :
1. Agnes Monika Dewi 19010003
2. Bagus Qomaruzzaman 19010022
3. Chewy Windy Ifania 19010026
4. Dea Miranda Eka P 19010031
5. Deby Maulidia 19010033
6. Enggar Aminatus Sukriyah 19010046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


Universitas Dr. Soebandi Jember
Tahun Ajaran 2021-2022
Jl. Dr. Soebandi no.99 Jember Telp. (fax) 0331-483536
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
PADA KELOMPOK PEKERJA TEMBAKAU ROKOK

A. Hasil pengkajian
1. DATA INTI
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas :
Pada penanam tembakau pekerja membutuhkan waktu 4 bulan untuk dapat
memanen lalu menjual hasil panen tembakau kepada perusahaan rokok ternama
yang ada di jember. Pekerja sudah menjalankan bisnis tembakau ini sejak 12
tahun. Rata-rata pada usia pekerja tembakau berkisar 18 tahun sampai usia 60
tahun. Sebagaian besar pekerja adalah warga Bintaro itu sendiri.

b. Status kesehatan komunitas


1) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas :
Beberapa pekerja yang sudah memasuki usia 50-60 tahun di beberapa
kondisi mengalami nyeri pada bagian punggung dan nyeri pada bagian lutut.

2) Tanda-tanda vital* (tiap individu) :


A. Nama : Bapak Sutaman
Usia : 60 tahun
TD : 120/80

B. Nama : Ibu merani


Usia : 55 tahun
TD : 110/90

C. Nama : Annisa
Usia : 21 tahun
TD : 100/80

D. Nama : Ibu Anima


Usia : 50 tahun
TD : 120/90

E. Nama : Mutmainna
Usia : 18 tahun
TD : 120/80
c. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas :
Pekerja tembakau memenuhi kebutuhan nutrisi biasanya pada jam istirahat
mereka kembali kerumah masing-masing.

d. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit :


Selama bekerja segala akomodasi termasuk minuman mereka membawa dari
rumah masing-masing.

e. Pola istirahat tidur :


Dari data yang di dapatkan pekerja hanya melakukan pekerjaan setengah hari
saja jadi waktu untuk istirahat dapat di lakukan mulai pukul 14.00.

f. Pola eliminasi :
Pada saat melakukan pengkajian para pekerja melakukan eliminasi urin dan
fekal seperti biasa karena sudah tersedia kamar mandi di dekat tempat bekerja.
g. Pola aktivitas gerak :
Saat di wawancara oleh kelompok pekerja mengeluhkan nyeri pada bagian
punggung dan lutut karena pekerja melakukan pekerjaannya dengan posisi
tekanan pada bagian punggung dan lutut.

h. Pola pemenuhan kebersihan diri :


Pemenuhan kebersihan diri pada pekerja sangat tidak terjaga jika pekerja
sebelum dan sesudah pemupukan tidak mencuci tangan. Tetapi setelah pulang
dari bekerja mereka langsung membersihkan diri.

i. Status psikososial :
Didalam melakukan pekerjaan para perkerja tidak pernah berselisih paham dan
sampai menyebabkan pertengkaran karena sebelum bekerja di mulai dilakukan
briefing terlebih dahulu semua pekerja.

j. Status pertumbuhan dan perkembangan


1) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan :
Berdasarkan yang kelompok kami wawancara pekerja tidak mendapatkan
fasilitas kesehatan atau asuransi maka jika pekerja sakit mereka sendiri
berobat ke puskesmas atau ke klinik.

2) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan :


Non karakteristik : bekerja tidak menggunakan APD seperti sepatu boat,
topi, sarung tangan dan masker.
Jenis pekerjaan : penanaman, pemupukan, pemanenan, dan merajang daun
tembakau
Jumlah pekerja : 5 orang dan seluruhnya tidak memakai APD dan jika
diperusahaan pekerjanya tidak memakai APD semua

2. DATA LINGKUNGAN FISIK


a. Iklim/cuaca :
Pekerja melakukan pekerjaanya pada saat cuaca yang cerah dan panas ketika
hujan pekerja tidak bekerja.

b. Suhu ruangan :
Tidak terdapat suhu yang spesifik dikarenakan pekerja melakukannya di luar
ruangan.
c. Tingkat kebisingan, paparan zat kimia :
Tidak ada kebisingan saat pekerja melakukan pekerjaaannya.
Untuk paparan zat kimia sendiri berasal dari pupuk yang digunakan yaitu
pupuk urea dan obat bervivor tetapi pekerja sudah mengantisipasi terpapar zat
kimia tidak memakai APD.
d. Penataan ruang kerja :
Terdapat 2 penataan ruang kerja pertama lading untuk penanman dan yang
kedua gudang untuk perajangan daun tembakau.

e. Penataan eksterior perusahaan :


Terdapat penataan ruangan kerja tetapi hanya untuk perajangan.

f. Pengaruh penataan terhadap pekerja :


Tidak ada pengaruh karena sudah di tata dengan sebaik mungkin.

g. Dampak lingkungan fisik terhadap pekerja dan keluarga :


Dampak bagi keluarga pekerja mengatakan bahwa ketika pulang dari bekerja
bau tembakau sangat melekat di baju tembakau.
3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
a. Jenis pelayanan umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga :
Pekerjs tidak di sediakan pelayanan kesehatan maka pekerja secara
individu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jika sakit.

b. Kondisi sarana umum dan kesehatan :


Kondisi sarana umum dan kesehatan sudah cukup baik.

c. Pemanfaatan fasilitas umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga :


Pekerja menggunakan fasilitas umum sebaik mungkin.

d. Dampak pelayanan umum dan kesehatan terhadap pekerja dan keluarga


:
Tidak ada dampak pelayanan kesehatan karena memang tidak
tersedianya pelayanan kesehatan.

4. EKONOMI
a. Penghasilan pekerja :
Pekerja mendapatkan upah perhari 55 ribu.

b. Efektivitas penghasilan dalam mengatasi keuangan keluarga pekerja :


Pekerja mendapatkan penghasilan sangat minim. Tetapi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka di bantu oleh anggota
keluarga lainnya.

c. Bentuk bonus atau tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan :


Mereka mendapatkan bonus ketika akhir tahun berupa sembako dan
kain.

d. Tingkat kesejahteraan pekerja dan keluarga :


Pekerja mencukupi sandang pangan kelurga.

5. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


a. Jenis fasilitas keamanan dan transportasi pekerja dan keluarga :
Rata-rata pekerja menggunakan transportasi seperti sepeda dan sepeda
motor, ada juga yang jalan kaki karena jarak rumah dan tempat kerja
dekat.

b. Pemanfaatan fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan


keluarga:
Para pekerja juga melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan motor.

c. Dampak fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan keluarga :


Lingkungan sekitar aman dan tentram tetapi sering terjadi kecelakaan.

6. POLITIK DAN KEAMANAN


a. Jenis aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga :
Datang tepat waktu jam 07.00 WIB dan berhenti kerja jam 16.00 WIB,
istirahat satu jam.
b. Efektifitas aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga :
Tidak ada aturan tertulis
c. Perlindungan pemerintah terhadap pekerja dan keluarga :
Tidak ada
d. Situasi politik dan pengaruh terhadap pekerja dan keluarga :
Tidak ada

7. SISTEM KOMUNIKASI
a. Jenis sarana komunikasi yang diberikan perusahaan : Tidak ada

b. Cara pemanfaatan sarana komunikasi : Tidak ada

c. Acara yang berhubungan dengan pertemuan direksi, pekerja, dan keluarga :


Tidak ada

d. Dampak sarana komunikasi bagi pekerja dan keluarga : Tidak ada

8. PENDIDIKAN
a. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga : Rata-rata pekerja lulusan
SMP/SMA

b. Jenjang karir dan pendidikan : Lulusan SD - SMA

c. Penghargaan terhadap pendidikan pekerja dan keluarga : Tidak ada

d. Fasilitas pendidikan di perusahaan : Tidak ada

e. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga : Tidak ada

f. Jenis pendidikan yang diberikan : Tidak ada

g. Pengetahuan pekerja : Tidak ada

9. REKREASI
a. Jenis rekreasi yang diberikan : Tidak ada

b. Pemanfaatan rekreasi perusahaan bagi pekerja dan keluarga : Tidak ada

c. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh pekerja dan keluarga selain dari
perusahaan : Tidak ada

d. Jadwal rekreasi/frekuensi rekreasi : Tidak ada


e. Dampak rekreasi terhadap motivasi kerja : Tidak ada

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku cenderung berisiko pada pekerja tembakau di desa Bintoro ditandai


dengan kurangnya pengetahuan dan keterbatasan perusahaan mengenai K3
dibuktikan dengan pekerja mengatakan tidak menggunakan APD pada saat
bekerja.

C. Analisis Data
Data Etiologi Masalah Kesehatan
Ds : -. Keterbatasan perusahaan Perilaku cenderung
dalam K3 berisiko ( D.0099 )
Pekerja mengatakan
tidak menggunakan APD -.Keterbatasan sumber daya
saat bekerja karena kurangnya
pengetahuan tentang K3
Do :
Pekerja merasakan nyeri
di bagian punggung dan
lutut
D. Perencanaan Program Kesehatan Kelompok Khusus Pekerja
DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN

Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kod Intervensi


e
Perilaku Pencegahan Primer PREVENSI PRIMER
D.009 cenderung (L.12107) Perilaku Kesehatan Promosi perilaku upaya kesehatan
9 berisiko pada ( 1.12472 )
pekerja Kriteria SA ST
Kemampuan 1 3 Tindakan Observasi :
tembakau di
desa Bintoro melakukan 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
ditandai tindakan dapat ditingkatkan.
dengan pencegahan Tindakan Terapeutik :
kurangnya 1. Berikan lingkungan yang mendukung
masalah
pengetahuan kesehatan
dan kesehatan
Tindakan Edukasi :
keterbatasan Kemampuan 1 3
1. Anjurkan cuci tangan dengan air bersih
perusahaan peningkatan
mengenai K3 dan sabun
kesehatan
dibuktikan 2. Anjurkan melakukan aktifitas fisik setiap
dengan hari.
pekerja Pencegahan Sekunder
mengatakan Pemeliharaan Kesehatan (L.12106) PREVENSI SEKUNDER
tidak Kriteria SA ST Edukasi Kesehatan ( 1.12383 )
menggunakan Kemampuan 1 3 Tindakan Observasi :
APD pada menjalankan
saat bekerja. 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
perilaku sehat menerima informasi
Meningkatkan 1 3 2. Identifikasi faktor-fakor yang dapat
perilaku sehat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Memiliki system 1 3 Tindakan Terapeutik :
pendukung 1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Pencegahan Tersier 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Ketahanan Komunitas (L.08075) kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Kriteria SA ST
Ketersediaan 1 3
Tindakan Edukasi :
pelayanan
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
komunitas
mempengaruhi kesehatan
Adaptasi 1 3
2. Ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih
komunitas
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
terhadap
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
perubahan
dan sehat

PREVENSI TERSIER
Promosi perilaku upaya kesehatan
(L.12472)
 Berikan lingkungan yang mendukung
kesehatan
 Anjurkan makan buah dan sayur tiap
hari
 Anjurkan tidak merokok dalam rumah
E. Implementasi dan Evaluasi
D. Implementasi dan Evaluasi
NO Diagnosa Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasar Sumber daya
Keperawata an Penanggu Wa Tem Alo Keberlanjut
n ng jawab ktu pat kasi an
Da
na
Prevensi Pekerja dapat memahami Pekerja Kelompok 4 Sabtu, Balai 300.00 Pemberian
Perilaku Primer: tentang pentingnya bangunan 4 Juni Desa 0 media leaflet
cenderung Penyuluhan penggunaan APD saat di Desa 2022 Bintoro tentang cara
berisiko kesehatan pekerja Patrang Pukul penggunaan
pada pekerja tentang 08.00- APD
tembakau di keselamatan selesai
desa Bintoro kerja
ditandai
dengan Prevensi
kurangnya Sekunder :
pengetahuan
dan
keterbatasan
perusahaan
mengenai Prevensi
K3 Tersier:
dibuktikan
dengan
pekerja
mengatakan
tidak
menggunaka
n APD pada
saat bekerja.
Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai