Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

PADA KELOMPOK PEKERJA PABRIK TAHU DI DESA


GEBANG

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

Dosen pengampu: Trisna Vitaliati, S. Kep., M. Kep

Disusun Oleh : Kelompok 5 (19C Keperawatan)

1. Muthia Maharani Yahya (19010099)


2. Nikmatul Jannah (19010106)
3. Nuria Sukma Ita (19010116)
4. Reza Zarkasih Aditya (19010126)
5. Rizqiyatul Muwassaah (19010133)

PRODI S1 ILMU KEPERWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS dr SOEBANDI

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)

TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
PADA KELOMPOK PEKERJA PABRIK TAHU SAUDARA JAYA

A. Hasil pengkajian

1. DATA INTI

a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Pabrik Tahu “Saudara Jaya” berada di wilayah kabupaten Jember, Jawa Timur
dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 15x8 m. Pabrik ini berada di
dalam gang yang berada di gebang dekat SDN 1 Gebang. Terdiri dari beberapa
ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan industri
yang berhubungan dengan kedelai dan tahu diantaranya adalah bagian
penyortiran kedelai, penyimpanan kedelai, penggilingan kedelai, produksi tahu,
penggorengan tahu, mushalla, kamar mandi. Jumlah pekerja di Pabrik Tahu ada
8 orang.

b. Status kesehatan komunitas

1) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

- 2 orang pekerja sering mengeluh pusing


- 2 orang pekerja sering mengeluh batuk-batuk
- 2 orang pekerja sering mengeluh sakit pinggang
- Sisanya 2 orang tidak ada keluhan

2) Tanda-tanda vital* (tiap individu)

 TD:
- >120/90 mmHg : 3 orang
- 110/80 mmHg : 5 orang
 Nadi:
- 60-80x/menir : 4 orang
- 80-100x/menit : 4 orang
 RR:
- 16-24x/menit : 3 orang
- >24x/menit : 5 orang
 Suhu tubuh:
- 36,5 – 37oC : 8 orang
c. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas

Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari pabrik, makan siang dilakukan
tiap pukul 12.30 didepan rumah pemilik pabrik.

d. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang disedian
oleh pihak pabrik.

e. Pola istirahat tidur

Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada
malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah dari jam
05.00 pagi – 08.00 malam.

f. Pola eliminasi

Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 4 orang dari 8 orang
pekerja bagian produksi tahu mengatakan pernah sakit "anyang-anyangan", hal
ini ternyata disebabkan oleh 4 orang kurang sering minum air putih saat bekerja,
4 orang menahan BAK karena jarak kamar mandi dengan ruang penggorengan
tahu agak jauh.

g. Pola aktivitas gerak

Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 2 orang dari 2 orang
jumlah pekerja pemerasan kedelai mengeluhkan sering merasa pegal di daerah
tangan dan punggungnya. Saat dilakukan observasi secara langsung ternyata
sebanyak 2 orang pekerja berdiri dengannposisi sedikit membungkuk dan
tangannya memeras adonan bubur kedelai. 6 orang tidak menggerak-gerakkan
badannya untuk merelaksasi tubuhnya / berada dalam posisi duduk yang sama
dalam waktu yang lama.

h. Pola pemenuhan kebersihan diri

Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 2 orang dari 2 orang pekerja
dibagian penggorengan tahu mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang
benar. 2 orang dibagian pengirisan setelah melakukan pengirisan mencuci
tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.
i. Status psikososial

Antar kelompok kerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau perselisihan


karenan mereka menganggap semua pekerja saling bersaudara karena sudah
bekerja sama dalam waktu yang lama, antar pekerja juga saling membantu, dan
memberi dukungan bila ada masalah.

j. Status pertumbuhan dan perkembangan

1) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

Berdasarkan data yang didapat sebagian pekerja di Pabrik Tahu Saudara Jaya
memiliki BPJS.

2) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada 8 pekerja


didapatkan hasil:

- Tidak menggunakan masker disaat bekerja : 6 orang


- Tidak menggunakan sarung tangan pada saat bekerja : 4 orang

2. DATA LINGKUNGAN FISIK

a. Iklim /cuaca:

Iklim atau cuaca di Pabrik Tahu Saudara Jaya tergolong cukup panas. Karena
letaknya yang berada di dalam perumahan yang ada di salah satu daerah
Gebang di kota Jember.

b. Suhu ruangan

Suhu ruangan di dalam pabrik tergolong sumuk karena ventilasi yang kurang.
Serta di dalam ruangan para pekerja pabrik terdapat 1 kipas angina yang dapat
membantu menormalakan suhu ruangan.

c. Tingkat kebisingan, paparan zat kimia

Tingkat kebisingan didalam Pabrik Tahu tersebut terdapat dua fase. Dimana
pada fase pertama bisa dikatakan tentram pada saat proses pengepresan sampai
proses pemotongan atau pembentukan tahu. Sedangkan pada fase kedua yaitu
pada saat penggilingan kedelai yang dapat memulai kebisingan karena ada alat
pembantu berupa mesin deasel untuk menggiling kedelai menjadi gumpalan
atau bubur tahu sebelum masuk ke proses pengepresan.
d. Penataan ruang kerja

Luas bangunan pabrik tahu ini seluas 10x13 meter dan penataan tempat
permasing masing proses tergolong baik. Tempat pengolahan dari proses
perendaman biji kedelai sampai menjadi tahu disini tergabung menjadi satu
ruangan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah para karyawan untuk
memaksimalkan pengoperan antara proses pertama dengan proses
selanjutnya. Serta dapat membuat para karyawan tidak kesepian dalam
melakukan pekerjaannya

e. Penataan eksterior perusahaan

Untuk penataan eksterior ini sendiri terdapat lahan atau ruangan outdoor
yang dipakai untuk menyimpan hasil produksi tahu yang sudah jadi.
Kemudian sang karyawan yang bekerja diluar tersebut sambil berjualan
jikalau ada tetangga ataupun masyarakat sekitar yang ada di dekat pabrik
tahu tersebut.

f. Pengaruh penataan terhadap pekerja

Para pekerja atau karyawan di Pabrik Tahu tersebut mengatakan bahwa


penataan tempat yang di bangun oleh atasannya (bos) sangat baik. Karena
dapat memudahkan para karyawan untuk mobilisasi. Serta penataan yang
dirncang juga sangat efisien dan tidak perlu memakan banyak biaya.

g. Dampak lingkungan fisik terhadap pekerja dan keluarga

Para pekerja mengatakan bahwa ada juga dampaknya seperti lantai yang licin
karena tumpahan sisa dari air bubur tahu. Tumpahan sisa dari air bubur tahu
ini sendiri dapat mengakibatkan lantai pabrik menjadi licin yang dapat
mengkibatan karyawan maupun anggota keluarga pemilik pabrik bisa jatuh
jika tidak berhati hati saat berjalan.
3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

a. Jenis pelayanan umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga

Di sekitar Pabrik Tahu Saudara Jaya terdapat sebuah klinik kesehatan


yaitu puskesmas gebang.

b. Kondisi sarana umum dan kesehatan

Kondisi kamar mandi bersih tetapi hanya ada satu untuk semua pekerja
dan lokasi cukup jauh dari tempat pekerja. Kondisi mushalla bersih.

c. Pemanfaatan fasilitas umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga

Adanya kamar mandi yaitu untuk memenuhi kebutuhan eliminasi


pekerja.

d. Dampak pelayanan umum dan kesehatan terhadap pekerja dan keluarga

Para pekerja serta keluarganya bisa memanfaatkan karena adanya


pelayanan umum.

4. EKONOMI

a. Penghasilan pekerja

Pekerja tiap perbulan mendapatkan penghasilan -+ 1.000.000

b. Efektivitas penghasilan dalam mengatasi keuangan keluarga pekerja

Menurut observasi, para pekerja mengatakan bahwa penghasilan yang


didapatkan dari bekerja di pabrik tahu dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya. selain itu, para pekerja juga sering diberi 1 bungkus tahu
setiap karyawan pulang bekerja. Oleh karena itu, para karyawan bisa
mengatur keuangan dari penghasilan bekerja di pabrik tahu untuk
mencukupi keluarganya.

c. Bentuk bonus atau tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan


Para karyawan mengatakan bahwa si pemilik pabrik tahu memberi 1
bungkus tahu dan kadang diberi makan bersama di pabrik dan ada uang
cecepan bagi semua karyawan .

d. Tingkat kesejahteraan pekerja dan keluarga

Menurut observasi para karyawa mengakui bahwa bekrja dipabrik tahu


tersebut sudah melebihi serta tercukupi tentang keuangan keluarga
masing-masing karyawan yang membuat para karyawan betah bekerja
disana.

5. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI

a. Jenis fasilitas keamanan dan transportasi pekerja dan keluarga

Menurut anamnesa sistem keamanan perusahaan cukup baik dengan


adanya garasi serta penduduk yang mendukung adanya pabrik tahu
tersebut. untuk penanggulangan kebakaran terdapat alat pemadam
kebakaran manual.

b. Pemanfaatan fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan


keluarga

Terdapat portal dipintu masuk ke pabrik tahu tersebut sehingga


keamanan di lingkungan sekitar terjaga keamanannya.

c. Dampak fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan keluarga

Tidak ada

6. POLITIK DAN KEAMANAN

a. Jenis aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga

Tidak boleh saling memprofokasi sesama pekerja agar tidak


memunculkan kericuhan yang dapat mengganggu kinerja para
karyawan, dan para pekerja tidak boleh membawa anak.
b. Efektifitas aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga

Tidak ada aturan

c. Perlindungan pemerintah terhadap pekerja dan keluarga

Sudah ada sertifikat izin pemerintah terkait pembuatan tahu

d. Situasi politik dan pengaruh terhadap pekerja dan keluarga

Tidak ada aturan

7. SISTEM KOMUNIKASI
a. Jenis sarana komunikasi yang diberikan perusahaan
Tidak ada, karena jarak yang berdekatan.
b. Cara pemanfaatan sarana komunikasi
Tidak ada
c. Acara yang berhubungan dengan pertemuan direksi, pekerja, dan keluarga
Makan bersama setiap 1 bulan sekali.
d. Dampak sarana komunikasi bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
8. PENDIDIKAN
a. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Memberikan pelatihan pada pekerja awal dari proses perendaman hingga
proses akhir yaitu penggorengan.
b. Jenjang karir dan pendidikan
Bebas asal mempunyai skill dan keinginan serta bekerja keras dalam
menjalani pekerjaan.
c. Penghargaan terhadap pendidikan pekerja dan keluarga
Tidak ada
d. Fasilitas pendidikan di perusahaan.
Tidak ada
e. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
f. Jenis pendidikan yang diberikan
Pelatihan pada pekerja dalam pembuatan tahu.
g. Pengetahuan pekerja
Skill dan trampil dalam bekerja
9. REKREASI
a. Jenis rekreasi yang diberikan
Tidak ada
b. Pemanfaatan rekreasi perusahaan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
c. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh pekerja dan keluarga selain dari
perusahaan
Jalan-jalan seminggu sekali setiap gajian
d. Jadwal rekreasi/frekuensi rekreasi
Tidak ada
e. Dampak rekreasi terhadap motivasi kerja
Sanagat membantu agar pekerja tidak stres
B. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang terpapar informasi d.d tidak
menggunakan APD
2. Defisit kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya d.d terjadi masalah
kesehatan komunitas.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
1. DS: Keterbatasan sumber daya dan kurangnya Defisit Kesehataan
pengetahuan tentang keselamatan kesehatan kerja , Komunitas
2 Orang Pekerja mengatakan
dan hidup bersih dan sehat.
mengeluh pusing
2 orang Pekerja mengatakan
batuk-batuk
Pekerja mengatakan setelah
melakukan pekerjaannya ia
mencuci tangan namun prosedur
kurang benar
DO:
Riwayat penyakit hipertensi 2
orang 40%, ISPA 2 ORANG 40
%. Dan sisanya kurang mengerti
tentang pentingnya APD seperti:
masker, saung tangan, dan sepatu
boot.
2. DS: nyeri punggung diakibatkan oleh pekerjaan fisik yang Perilaku kesehatan
berat, berdiri dan membungkuk terlalu lama. cenderung beresiko
2 orang pekerja mengatakan
sering mengeluh nyeri punggung
saat bekerja
DO:
P : nyeri punggung saat
digerakkan
Q : nyeri seperti ditusuk- tusuk
R : nyeri dibagian punggung
S : skala 3
T : hilang timbul

DIAGNOSA SLKI SIKI


KEPERAWATAN

Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kod Intervensi


e
1. Defisit Pencegahan Primer PREVENSI PRIMER
D.010 Kesehatan (L.12109) Status Kesehatan Komunitas Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
1 Komunitas
Kriteria SA ST (I 12472)
Ketersediaan 1 4 Observasi :
program
- identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
promosi
kesehatan dapat ditingkatkan
Partisipasi 1 4 Terapeutik :
dalam program
- berikan lingkungan yang
Kesehatan
komunitas mendukung kesehatan
Kepatuhan 1 4 - orientasi pelayanan kesehatan yang dapat di
terhadap standar manfaatkan
Kesehatan
lingkungan Edukasi :
Prevalensi 1 4 -anjurkan melakukan aktiitas fisik setiap hari
penyakit -anjurkan tidak merokok di dalam ruangan
Ket:
-anjurkan mencuci tangan dengan air bersih
1: menurun dan sabun
- anjurkan menggunakan air bersih
2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat

5: meningkat.
Pencegahan Sekunder PREVENSI SEKUNDER
Kontrol Resiko (L.14128)
Observasi :
Kriteria SA ST - Identifikasi target populasi skrining
Kemampuan 1 4
kesehatan
mencari
informasi Terapeutik :
tentang faktor
resiko - Sediakan akses layanan skrining (waktu, dan
Kemampuan 1 4 tempat)
- Lakukan anemnesis riwayat kesehatan,
mengubah
faktor resiko, dan pengobatan
perilaku
Kemampuan 1 4 - Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
beradaptasi Edukasi :
dalam skrining - Jelaskan tujuan prosedur skrining kesehatan
resiko perilaku
Kolaborasi:
sehat
- Rujuk untuk pemeriksaan diagnostik
Ket:
1: menurun
2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat

5: meningkat.

PREVENSI TERSIER
Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Pencegahan Tersier
(L.14548)
Ketahanan Komunitas (L.08075)
Kriteria SA ST
Observasi:
Keberlanjutan 1 4
- Identifikasi kekuatan dan partner dalam
pelayanan rutin
pengembangan kesehatan.
komunitas
Ketersediaan 1 4
Terapeutik:
pelayanan
- Libatkan anggota masyarakat untuk
komunitas
meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
Kesiapan 1 4
masalah kesehatan yang dihadapi
komunitas untuk
- Libatkan anggota masyarakat dalam
tanggap krisis
mengembangkan jaringan kesehatan
Adaptasi 1 4
komunitas
terhadap
perubahan
Ket:

1: menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat

5: meningkat.

NO Diagnosa Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Sumber daya


Keperawatan Penanggung Waktu Tempat Alokasi Keberlanjuta
jawab Dana n
1. Defisit Prevensi - Untuk Pekerja Kelompok Senin, Pabrik 500.000 pemberian
kesehatan Primer: meningkatkan Pabrik 06 Mei Tahu brosur pada
komunitas Pendidikan pengetahuan Tahu 2022 “Saudara pekerja di
Pada pekerja kesehatan pekerja di pabrik “Saudara Pukul Jaya” pabrik tahu
Pabrik Tahu tentang tahu tentang Jaya” 08.00- terkait dengan
Saudara Jaya hipertensi, pencegahan 08.45 pentingnya
di Gebang b.d ISPA, dan hipertensi, ISPA, promosi
keterbatasan perilaku upaya dan pentingnya 500.000 perilaku
sumber daya kesehatan APD, dan hidup Kelompok Senin, Pabrik kesehatan
d.d Pekerja tentang sehat dengan Pekerja 06 Mei Tahu
mempunyai pentingnya mencuci tangan Pabrik 2022 “Saudara
riwayat menggunakan dengan prosedur Tahu Pukul Jaya”
hipertensi 2 APD seperti yang yang benar. “Saudara 08.00-
orang 40%, masker dan Jaya” 08.45
ISPA 2 orang sarung tangan,
40%, dan mencuci tangan
sisanya sehat. dengan
prosedur yang
benar. Dan
melakukan
pemeriksaan
pada pelayanan
kesehatan.

Prevensi - Untuk Pekerja Kelompok Senin, Pabrik Rp.


Sekunder : menurunkan Pabrik 06 Mei Tahu
tekanan darah Tahu 2022 “Saudara
Pemeriksaan dan mencegah “Saudara Pukul Jaya”
tekanan darah komplikasi Jaya” 08.00-
penyakt 08.45
hipertensi.

Pekerja Senin, Pabrik


Prevensi - Untuk mencegah Pabrik Kelompok 06 Mei Tahu Rp.
Tersier: tekanan darah Tahu 2022 “Saudara
Terapi senam yang tinggi dan “Saudara Pukul Jaya”
hipertensi batuk- batuk Jaya” 08.00-
08.45

Senin,
Pekerja 06 Mei Pabrik Rp.
Mengajarkan Pabrik Kelompok 2022 Tahu
batuk efektif Tahu Pukul “Saudara
“Saudara 08.00- Jaya”
Jaya” 08.45

Pabrik
Pekerja Senin, Tahu Rp.
Pabrik Kelompok 06 Mei “Saudara
Tahu 2022 Jaya”
“Saudara Pukul
Jaya” 08.00-
08.45

EVALUASI

No Masalah Penyebab Program Tujuan Kriteria Metode Hasil Evaluasi Rencana Tindak
Kesehatan terjadinya kegiatan yang Evaluasi Keberhasilan Evaluasi Lanjut
masalah dilakukan
1 Para pekerja Pekerja Penyuluhan Para pekerja Indicator Wawancara Para pekerja menyampaikan
mengatakan
mempunyai kesehatan memahami keberhasilan dapat kepada seluruh
sering
merasakan riwayat cara para pekerja memahami karyawan pekerja
pusing dan
Hipertensi, dan pemeliharaan dapat tentang di pabrik tahu
batuk
Karea waktu kesehatan mencegah pentingnya untuk
kerja yang tentang riwayat APD, menerapkan
sangat hipertansi dan penyakit yaitu pencegahan perilaku kesehata
produktif. TB paru hipertensi dan Hipertensi, dan n saat bekerja
TB paru. TB paru.
Pekerja
mempunyai
riwayat TB
paru, dan
ditambah pada
saat di ruangan
pekerja kurang
mengetahui
tetang
pentingnya
APD sehingga
terkena
paparan UAP.
Awal mula
timbul dari
proses
pembakaran
manual dari
tungku serta
asap dari
penggorengan
tahu

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai