UNIVERSITAS dr SOEBANDI
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
PADA KELOMPOK PEKERJA PABRIK TAHU SAUDARA JAYA
A. Hasil pengkajian
1. DATA INTI
Pabrik Tahu “Saudara Jaya” berada di wilayah kabupaten Jember, Jawa Timur
dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 15x8 m. Pabrik ini berada di
dalam gang yang berada di gebang dekat SDN 1 Gebang. Terdiri dari beberapa
ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan industri
yang berhubungan dengan kedelai dan tahu diantaranya adalah bagian
penyortiran kedelai, penyimpanan kedelai, penggilingan kedelai, produksi tahu,
penggorengan tahu, mushalla, kamar mandi. Jumlah pekerja di Pabrik Tahu ada
8 orang.
TD:
- >120/90 mmHg : 3 orang
- 110/80 mmHg : 5 orang
Nadi:
- 60-80x/menir : 4 orang
- 80-100x/menit : 4 orang
RR:
- 16-24x/menit : 3 orang
- >24x/menit : 5 orang
Suhu tubuh:
- 36,5 – 37oC : 8 orang
c. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas
Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari pabrik, makan siang dilakukan
tiap pukul 12.30 didepan rumah pemilik pabrik.
Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang disedian
oleh pihak pabrik.
Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada
malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah dari jam
05.00 pagi – 08.00 malam.
f. Pola eliminasi
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 4 orang dari 8 orang
pekerja bagian produksi tahu mengatakan pernah sakit "anyang-anyangan", hal
ini ternyata disebabkan oleh 4 orang kurang sering minum air putih saat bekerja,
4 orang menahan BAK karena jarak kamar mandi dengan ruang penggorengan
tahu agak jauh.
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 2 orang dari 2 orang
jumlah pekerja pemerasan kedelai mengeluhkan sering merasa pegal di daerah
tangan dan punggungnya. Saat dilakukan observasi secara langsung ternyata
sebanyak 2 orang pekerja berdiri dengannposisi sedikit membungkuk dan
tangannya memeras adonan bubur kedelai. 6 orang tidak menggerak-gerakkan
badannya untuk merelaksasi tubuhnya / berada dalam posisi duduk yang sama
dalam waktu yang lama.
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 2 orang dari 2 orang pekerja
dibagian penggorengan tahu mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang
benar. 2 orang dibagian pengirisan setelah melakukan pengirisan mencuci
tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.
i. Status psikososial
Berdasarkan data yang didapat sebagian pekerja di Pabrik Tahu Saudara Jaya
memiliki BPJS.
a. Iklim /cuaca:
Iklim atau cuaca di Pabrik Tahu Saudara Jaya tergolong cukup panas. Karena
letaknya yang berada di dalam perumahan yang ada di salah satu daerah
Gebang di kota Jember.
b. Suhu ruangan
Suhu ruangan di dalam pabrik tergolong sumuk karena ventilasi yang kurang.
Serta di dalam ruangan para pekerja pabrik terdapat 1 kipas angina yang dapat
membantu menormalakan suhu ruangan.
Tingkat kebisingan didalam Pabrik Tahu tersebut terdapat dua fase. Dimana
pada fase pertama bisa dikatakan tentram pada saat proses pengepresan sampai
proses pemotongan atau pembentukan tahu. Sedangkan pada fase kedua yaitu
pada saat penggilingan kedelai yang dapat memulai kebisingan karena ada alat
pembantu berupa mesin deasel untuk menggiling kedelai menjadi gumpalan
atau bubur tahu sebelum masuk ke proses pengepresan.
d. Penataan ruang kerja
Luas bangunan pabrik tahu ini seluas 10x13 meter dan penataan tempat
permasing masing proses tergolong baik. Tempat pengolahan dari proses
perendaman biji kedelai sampai menjadi tahu disini tergabung menjadi satu
ruangan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah para karyawan untuk
memaksimalkan pengoperan antara proses pertama dengan proses
selanjutnya. Serta dapat membuat para karyawan tidak kesepian dalam
melakukan pekerjaannya
Untuk penataan eksterior ini sendiri terdapat lahan atau ruangan outdoor
yang dipakai untuk menyimpan hasil produksi tahu yang sudah jadi.
Kemudian sang karyawan yang bekerja diluar tersebut sambil berjualan
jikalau ada tetangga ataupun masyarakat sekitar yang ada di dekat pabrik
tahu tersebut.
Para pekerja mengatakan bahwa ada juga dampaknya seperti lantai yang licin
karena tumpahan sisa dari air bubur tahu. Tumpahan sisa dari air bubur tahu
ini sendiri dapat mengakibatkan lantai pabrik menjadi licin yang dapat
mengkibatan karyawan maupun anggota keluarga pemilik pabrik bisa jatuh
jika tidak berhati hati saat berjalan.
3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
Kondisi kamar mandi bersih tetapi hanya ada satu untuk semua pekerja
dan lokasi cukup jauh dari tempat pekerja. Kondisi mushalla bersih.
4. EKONOMI
a. Penghasilan pekerja
Tidak ada
7. SISTEM KOMUNIKASI
a. Jenis sarana komunikasi yang diberikan perusahaan
Tidak ada, karena jarak yang berdekatan.
b. Cara pemanfaatan sarana komunikasi
Tidak ada
c. Acara yang berhubungan dengan pertemuan direksi, pekerja, dan keluarga
Makan bersama setiap 1 bulan sekali.
d. Dampak sarana komunikasi bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
8. PENDIDIKAN
a. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Memberikan pelatihan pada pekerja awal dari proses perendaman hingga
proses akhir yaitu penggorengan.
b. Jenjang karir dan pendidikan
Bebas asal mempunyai skill dan keinginan serta bekerja keras dalam
menjalani pekerjaan.
c. Penghargaan terhadap pendidikan pekerja dan keluarga
Tidak ada
d. Fasilitas pendidikan di perusahaan.
Tidak ada
e. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
f. Jenis pendidikan yang diberikan
Pelatihan pada pekerja dalam pembuatan tahu.
g. Pengetahuan pekerja
Skill dan trampil dalam bekerja
9. REKREASI
a. Jenis rekreasi yang diberikan
Tidak ada
b. Pemanfaatan rekreasi perusahaan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
c. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh pekerja dan keluarga selain dari
perusahaan
Jalan-jalan seminggu sekali setiap gajian
d. Jadwal rekreasi/frekuensi rekreasi
Tidak ada
e. Dampak rekreasi terhadap motivasi kerja
Sanagat membantu agar pekerja tidak stres
B. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang terpapar informasi d.d tidak
menggunakan APD
2. Defisit kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya d.d terjadi masalah
kesehatan komunitas.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
1. DS: Keterbatasan sumber daya dan kurangnya Defisit Kesehataan
pengetahuan tentang keselamatan kesehatan kerja , Komunitas
2 Orang Pekerja mengatakan
dan hidup bersih dan sehat.
mengeluh pusing
2 orang Pekerja mengatakan
batuk-batuk
Pekerja mengatakan setelah
melakukan pekerjaannya ia
mencuci tangan namun prosedur
kurang benar
DO:
Riwayat penyakit hipertensi 2
orang 40%, ISPA 2 ORANG 40
%. Dan sisanya kurang mengerti
tentang pentingnya APD seperti:
masker, saung tangan, dan sepatu
boot.
2. DS: nyeri punggung diakibatkan oleh pekerjaan fisik yang Perilaku kesehatan
berat, berdiri dan membungkuk terlalu lama. cenderung beresiko
2 orang pekerja mengatakan
sering mengeluh nyeri punggung
saat bekerja
DO:
P : nyeri punggung saat
digerakkan
Q : nyeri seperti ditusuk- tusuk
R : nyeri dibagian punggung
S : skala 3
T : hilang timbul
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat.
Pencegahan Sekunder PREVENSI SEKUNDER
Kontrol Resiko (L.14128)
Observasi :
Kriteria SA ST - Identifikasi target populasi skrining
Kemampuan 1 4
kesehatan
mencari
informasi Terapeutik :
tentang faktor
resiko - Sediakan akses layanan skrining (waktu, dan
Kemampuan 1 4 tempat)
- Lakukan anemnesis riwayat kesehatan,
mengubah
faktor resiko, dan pengobatan
perilaku
Kemampuan 1 4 - Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
beradaptasi Edukasi :
dalam skrining - Jelaskan tujuan prosedur skrining kesehatan
resiko perilaku
Kolaborasi:
sehat
- Rujuk untuk pemeriksaan diagnostik
Ket:
1: menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat.
PREVENSI TERSIER
Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Pencegahan Tersier
(L.14548)
Ketahanan Komunitas (L.08075)
Kriteria SA ST
Observasi:
Keberlanjutan 1 4
- Identifikasi kekuatan dan partner dalam
pelayanan rutin
pengembangan kesehatan.
komunitas
Ketersediaan 1 4
Terapeutik:
pelayanan
- Libatkan anggota masyarakat untuk
komunitas
meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
Kesiapan 1 4
masalah kesehatan yang dihadapi
komunitas untuk
- Libatkan anggota masyarakat dalam
tanggap krisis
mengembangkan jaringan kesehatan
Adaptasi 1 4
komunitas
terhadap
perubahan
Ket:
1: menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat.
Senin,
Pekerja 06 Mei Pabrik Rp.
Mengajarkan Pabrik Kelompok 2022 Tahu
batuk efektif Tahu Pukul “Saudara
“Saudara 08.00- Jaya”
Jaya” 08.45
Pabrik
Pekerja Senin, Tahu Rp.
Pabrik Kelompok 06 Mei “Saudara
Tahu 2022 Jaya”
“Saudara Pukul
Jaya” 08.00-
08.45
EVALUASI
No Masalah Penyebab Program Tujuan Kriteria Metode Hasil Evaluasi Rencana Tindak
Kesehatan terjadinya kegiatan yang Evaluasi Keberhasilan Evaluasi Lanjut
masalah dilakukan
1 Para pekerja Pekerja Penyuluhan Para pekerja Indicator Wawancara Para pekerja menyampaikan
mengatakan
mempunyai kesehatan memahami keberhasilan dapat kepada seluruh
sering
merasakan riwayat cara para pekerja memahami karyawan pekerja
pusing dan
Hipertensi, dan pemeliharaan dapat tentang di pabrik tahu
batuk
Karea waktu kesehatan mencegah pentingnya untuk
kerja yang tentang riwayat APD, menerapkan
sangat hipertansi dan penyakit yaitu pencegahan perilaku kesehata
produktif. TB paru hipertensi dan Hipertensi, dan n saat bekerja
TB paru. TB paru.
Pekerja
mempunyai
riwayat TB
paru, dan
ditambah pada
saat di ruangan
pekerja kurang
mengetahui
tetang
pentingnya
APD sehingga
terkena
paparan UAP.
Awal mula
timbul dari
proses
pembakaran
manual dari
tungku serta
asap dari
penggorengan
tahu
Dokumentasi