Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA

DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA DI PABRIK


KATEL NAGA EMAS DI DUSUN SUKASARI DESA MARGAJAYA
KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT

A. Deskripsi Kasus
Sekelompok mahasiswa keperawatan STIKes Muhammadiyah
Ciamis melakukan kegiatan CHD (Community Health Development) untuk
kesehatan kerja di komunitas pekerja di pabrik wajan alumunium di Dusun
Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa
barat selama 2 minggu mulai dari tanggal 11 - 23 Maret 2019. Pada hari
Rabu tanggal 13 Maret 2019 kami melakukan kegiatan pengkajian selama
1 hari kepada para pekerja di pabrik wajan alumunium yang berjumlah 24
orang, maka dibuat data umum sebagai berikut:

No
Karakteristik Frekuensi/ jumlah
.

Jenis kelamin
1. a. Laki-laki 24 orang
b. Perempuan Tidak ada
Jenis pekerjaan
a. Peleburan 2 orang
b. Pencetakan 13 orang
2. c. Pengamplasan 2 orang
d. Pengikiran 3 orang
e. Finishing 2 orang
f. Pengiriman 2 orang
Usia
a. ≥ 20 - 30 tahun 12 orang
3.
b. 31 - 40 tahun 7 orang
c. 41 - 55 tahun 5 orang
Tingkat pendidikan
3. a. Tamat SD 21 orang
b. Tamat SMP 3 orang
Lama bekerja
a. ≤ 1 tahun
b. ≤ 2 tahun 8 orang

c. ≤ 3 tahun 3 orang
4.
d. ≤ 4 tahun 5 orang

e. 5 tahun 4 orang
4 orang

Kemudian kami melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap


masing-masing pekerja di pabrik sehingga didapat hasil pengkajian sebagai
berikut:
1. Pengkajian
a. Riwayat atau sejarah pabrik
Awalnya pemilik pabrik bekerja di pabrik wajan milik
orang lain, kemudian setelah memiliki modal sendiri pemilik pabrik
mencoba membuka pabrik wajan sendiri karena ingin mencoba
menjadi wirausaha sendiri dan membuka peluang pekerjaan bagi
orang lain.
b. Biologi manusia
1) Karakteristik usia dan jenis kelamin
Usia para pekerja di pabrik wajan dari usia ≥20 - 55 tahun
dengan jenis kelamin laki-laki.
2) Masalah kesehatan yang bersifat genetik dari pekerja
Para pekerja tidak mengatakan tentang penyakit yang di derita
oleh keluarganya.
3) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas pekerja
Rata-rata setiap pekerja mengatakan bahwa badan nya terasa
pegal-pegal ketika sudah selesai bekerja.

4) Pemeriksaan tanda-tanda vital


Para pekerja bersedia dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
dengan rata-rata nilai tekanan darah pekerja di batas normal dan
sebagian pekerja tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital karena pandangan para pekerja tentang
kesehatan kurang baik dan mereka lebih memilih tidak tau
tentang penyakit yang dideritanya.
5) Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir)
Pada saat satu tahun terakhir para pekerja mengalami pegal-
pegal, batuk dan pilek, mereka mengatakan hal itu sudah biasa
sehingga tidak pernah ke puskesmas hanya pergi berobat ke
mantri.
6) Riwayat penyakit komunitas pekerja
Para pekerja mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
apapun.
c. Lingkungan
1) Potensi Bahaya Kerja
Di pabrik wajan ini terdapat alat-alat tajam yang dapat melukai
sehingga para pekerja harus berhati-hati dalam melakukan
pekerjaannya. Pertama terdapat asap dari tungku peleburan
alumunium yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan,
sehingga masker sangat penting untuk di gunakan tetapi para
pekerja tidak menggunakan masker, mereka mengatakan tidak
nyaman. Selain itu, terdapat juga alat-alat yang menimbulkan
suara keras yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran,
sehingga perlu alat pelindung diri (APD) seperti earphone.
2) Biologi
Di pabrik wajan alumunium terdapat hazard biologi yang
terolah karena kebanyakan pekerja BAK dan BAB pada
tempatnya, terdapat WC khusus para pekerja.
3) Kimia
Di pabrik wajan alumunium tidak terdapat hazard kimia seperti
cairan-cairan yang berbahaya yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan para pekerja di pabrik.
4) Psikososial
5) Ergonomi
d. Gaya hidup
1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
Para pekerja berkerja dimulai pukul 07.00 WIB dan untuk
pekeja di bagian peleburan dimulai pukul pukul 05.00 WIB,
kemudian para pekerja istirahat untuk melakukan shalat dan
makan, kemudian para pekerja kembali bekerja pukul 13:00
WIB.
2) Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 24
orang dari 12 orang jumlah pekerja pembuat wajan
mengeluhkan sering merasa pegal dan nyeri di daerah pinggang.
Saat dilakukan observasi secara langsung ternyata sebanyak 8
orang dibagian percetakan, dan sebagian pekerja mengeluhkan
nyeri pundak dan punggung di akibatkan sering memikul wajan
untuk pemindahan ke tahap pemgikiran dan finishing sehingga
pundak dan punggung sangat berpengaruh dalam hal itu.
3) Pola pemenuhan istirahat dan tidur
Para pekerja di pabrik wajan alumunium mengatakan bahwa
istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada malam hari saat
pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah dari 8 jam
mulai pukul 7 pagi sampai pukul 3 sore. Terkadang banyak
pesanan ada sebagian pekerja melakukan lembur dari jam 3 sore
sampai malam.
4) Pola eliminasi
Pola eliminasi para pekerja di pabrik wajan baik, karena di
tempat kerja sudah disediakan toilet.

5) Penampilan pada saat bekerja


Para pekerja di pabrik wajan semua memakai baju kaos dan
sebagian ada yang menggunakan celana pendek bahkan ada
beberapa orang yang tidak menggunakan baju.
6) Gangguan alat pelindung diri
Para pekerja di pabrik wajan semuanya tidak menggunakan
APD karena merasa tidak penting dan oleh pemilik pabrik tidak
di sediakan.
7) Status psikososial
Antar pekerja yang ada di pabrik wajan tidak pernah mengalami
pertengkaran atau perselisihan karena mereka menganggap
semua pekerja saling bersaudara karena sudah bekerja bersama
dalam waktu yang lama, antar pekerja saling membantu dan
memberikan dukungan bila ada masalah.
8) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
Para pekerja di pabrik wajan mengatakan sering melakukan cuci
tangan hanya pada saat mereka mandi, istirahat shalat dzuhur
dan makan, karena di pabrik itu tidak disediakan wastapel. Para
pekerja tidak menggunakan masker untuk upaya pencegahan
gangguan sistem pernapasan.
9) Pola perilaku tidak sehat dalam komunitas pekerja
Para pekerja di pabrik wajan rata-rata berprilaku tidak sehat
karena mereka merokok di pabrik serta minum kopi berlebihan
(3-4x sehari).
e. Sistem Kesehatan
1) Pola pemanfaatan pelayanan kesehatan
Para pekerja di pabrik wajan mengatakan mereka jarang
mengunjungi puskesmas ketika sakit dan hanya membeli obat
warung, tetapi ada sebagian pekrja yang pergi memeriksakan
diri ke tenaga kesehatan (mantri). Sehingga pemanfaatan
pelayanan kesehatan masih kurang optimal oleh para pekerja
pabrik tersebut.
2) Program pengawasan (monitoring)
Di pabrik wajan ini tidak ada sistem pengawasan baik dari dinas
kesehatan ataupun pemerintahan setempat.
3) Kebijakan dan promosi kesehatan
Pemilik pabrik mengatakan belum mempunyai kebijakan
apapun dan promosi kesehatan belum pernah dilaksanakan oleh
petugas kesehatan.
4) Keterbatasan dalam upaya promosi dan proteksi
Keterbatasan upaya dalam promosi kesehatan dan proteksi bagi
para pekerja seperti belum adanya fasilitas penggunaan APD
oleh pihak pemilik pabrik wajan dan kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja.
5) Sistem pelayanan kesehatan pada keluarga pekerja
Pemilik pabrik mengatakan memiliki tunjangan untuk
pengobatan ketika ada kecelakaan kerja di pabrik.
f. Data lingkungan fisik
Luas bangunan pabrik wajan seluas 700 m2 terdiri dari 4
tempat yaitu pengolahan limbah (peleburan), percetakan,
pengikiran, tempat finishing¸ gudang barang dan asrama pekerja.
Jenis bangunan untuk tempat pencetakan dan pengolahan limbah
non permanen dengan atap bangunan berupa asbes tanpa dinding
dengan lantai tanah. Sedangkan untuk gudang barang, tempat
finishing asrama pekerja atap bangunan berupa asbes dengan
dinding dari triplek dan lantai diplester. Penerangan ruangan
berasal dari listrik. Kebersihan di dalam pabrik sangat tidak terawat
karena becek dan masih beralaskan tanah. Terdapat kamar mandi
bersama dan mushola.
g. Ekonomi
Rata-rata penghasilan pekerja di pabrik penggergajian kayu
± 30-60 ribu/hari.
h. Keamanan dan transportasi
Di pabrik wajan ini tidak terdapat satpam untuk keamanan,
dan untuk alat transportasi yang digunakan berupa mobil bak
terbuka.
i. Sistem komunikasi
Komunikasi yang digunakan oleh para pekerja di pabrik
wajan ini berupa hand phone.
2. Pengolahan Data
a. Proporsi pekerja menurut jenis kelamin

Jenis Kelamin
laki-laki

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di pabrik


wajan di Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
ini semua pekerja 100% berjenis kelamin laki-laki tidak ada
perempuan.
b. Proporsi pekerja menurut usia

Usia
≥ 20 - 30 tahun 31 - 40 tahun
41 - 55 tahun

21%

50%

29%

Berdasarkan diagram diatas, menunjukkan bahwa di pabrik


wajan di Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
ini dari 12 orang kebanyakan yang berusia ≤ 20-30 tahun sebanyak
50% sisanya berusia 31-40 tahun sebanyak 29% dan 41-55 tahun
sebanyak 21%.
c. Proporsi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan
SD SMP
13%

88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di pabrik


Wajan di Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
ini bahwa tingkat pendidikan para pekerja adalah lulusan SD
sebanyak 87% dan setara SMP sebanyak 13%.
d. Proporsi pekerja menurut jenis pekerjaan

Jenis Pekerjaan
Peleburan Pencetakan Pengamplasan
Pengikiran Finishing Pengiriman
8% 8% 8%

13%

8% 54%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa di pabrik


Wajan di Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
ini terdapat 6 jenis pekerjaan, dari mulai pengolahan limbah
alumunium (peleburan) sampai dengan pengiriman, untuk
peleburan dilakukan oleh 2 orang, pencetakan dilakukan oleh 13
orang, pengamplasan dilakukan oleh 3 orang, finishing dilakukan
oleh 2 orang dan pengiriman dilakukan oleh 2 orang.
e. Proporsi pekerja berdasarkan lama bekerja

Lama Bekerja
≥ 1 tahun ≥ 2 tahun ≥ 3 tahun
≥ 4 tahun 5 tahun
17% 33%

17%

21% 13%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa di pabrik


Wajan di Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
ini untuk lama bekerja bagi para pekerja berbeda-beda, yang
bekerja ≥ 1 tahun sebanyak 8 orang (33%), ≥ 2 tahun sebanyak 3
orang (12%), ≥ 3 tahun sebanyak 5 orang (21%), ≥ 4 tahun
sebanyak 4 orang (17%) dan bagi pekerja yang sudah bekerja
selama 5 tahun berjumlah 4 orang (17%).
f. Denah
Gambar Denah Pabrik Wajan Alumunium Cap Naga Mas Di
Dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican
Kabupaten Ciamis Jawa Barat

E D

A C
B
Keterangan :

A : Asrama Pekerja

B : Gudang Barang

C : Finishing

D : Peleburan, Pencetakan, Pengamplasan

E : Pengikiran

3. Analisa Data
Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami
lakukan pada tanggal 13 Maret 2019 untuk menentukan diagnosa
keperawatan maka kami menyusun analisa data sebagai berikut;

NO
DATA ETIOLOGI PROBLEM
.

1. DS: Tubuh yang Resiko cedera pada pekerja


mengangkat- pabrik wajan alumunium di
 Pekerja mengatakan suka
angkat banyak Dusun Sukasari Desa
pegal-pegal
katel Margajaya Kecamatan
DO:
Pamarican Kabupaten Ciamis
 Penampilan pekerja kucel Jawa Barat.
dan di penuhi dengan
keringat
 Kulit tampak kasar

3. DS: Kurang Resiko terjadinya peningkatan


pengetahuan penyakit dan kecelakaan kerja
 Para pekerja pabrik
pekerja tentang akibat penggergajian kayu pada
mengatakan tidak pernah
pentingnya pekerja pabrik penggergajian
menerima pendidikan
kesehatan kayu di dusun jelegong desa
tentang APD
keselamatan kerja jelegong kecamatan cidolog
 Para pekerja pabrik
bagi pekerja. kabupaten ciamis jawa barat.
mengatakan penggunaan
masker dan sarung tangan
tidak penting dan membuat
ribet

DO:
 Para pekerja terlihat tidak
ada satupun yang
menggunakan APD
 Riwayat penyakit pekerja di
pabrik penggergajian kayu
batuk dan pilek

4. DS: Adanya polusi Resiko gangguan pendengaran


suara dari mesin pada pekerja pabrik
Para pekerja mengatakan suara
yang mengganggu penggergajian kayu di dusun
dari pemotongan kayu
jelegong desa jelegong
mengganggu telinga
kecamatan cidolog kabupaten

Kadang-kadang telinga ciamis jawa barat.

berdengung

DO:

Terdengar suara bising dari


mesin pemotongan kayu

4. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko cedera pada pekerja pabrik katel di Dusun Sukasari Desa
Margajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
b. Resiko terjadinya peningkatan penyakit dan kecelakaan kerja
akibat penggergajian kayu pada pekerja pabrik penggergajian
kayu di dusun jelegong desa jelegong kecamatan cidolog
kabupaten ciamis jawa barat.
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja pabrik
penggergajian kayu di dusun jelegong desa jelegong kecamatan
cidolog kabupaten ciamis jawa barat.
d. Resiko gangguan pendengaran pada pekerja pabrik penggergajian
kayu di dusun jelegong desa jelegong kecamatan cidolog
kabupaten ciamis jawa barat.
5. Intervensi

Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Wakt Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan u evaluasi

1 Pekerja Setelah Penyuluhan a.   memberikan Mahasisw Pabrik Rabu Pemilik dan Para pekerja Dosen
pabrik tindakan kesehatan penyuluhan a penggergaji 14.00 pekerja mampu (pembimbin
penggergajian keperawatan pada pemilik tentang hal an kayu WIB mengetahui mengatasi g)
kayu di dusun selama 1 hari usaha dan apa saja yang cara resiko cedera
jelegong desa diharapkan pekerja mengakibatka menghindari dalam
jelegong tidak terjadi pabrik n kecelakaan resiko cedera melaksanakan
kecamatan cedera pada penggergajian pada pekerja. saat bekerja. pekerjaannya
cidolog para pekerja setiap hari
kabupaten di pabrik
ciamis jawa penggergajian
barat kayu

Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi

2 Pekerja Setelah Penyuluhan a. Anjurkan Mahasiswa Pabrik Rabu Pemilik dan


a.   Pekerja Dosen
pabrik tindakan kesehatan pekerja untuk penggerga 14.00 pekerja tidak mengetahui (pembimbin
penggergajian keperawatan pada pemilik menggunakan jian kayu WIB memiliki alat pelindung g)
kayu di dusun selama 1 hari usaha dan APD (Alat perilaku diri dan
jelegong desa diharapkan pekerja pabrik Pelindung beresiko. menggunakann
jelegong para pekerja penggergajian Diri). ya pada saat
kecamatan mengetahui b. bekerja.
cidolog pendtingnya
b
kabupaten penggunaan
ciamis jawa APD untuk
barat keselamatan
diri

Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi

3 Pekerja Setelah Penyuluhan a.   anjurkan Mahasiswa Pabrik Rabu Pemilik dan


a.   Pekerja Dosen
pabrik tindakan kesehatan untuk penggerga 14.00 pekerja tidak mampu (pembimbin
penggergajian keperawatan pada pemilik melakukan jian kayu WIB memiliki melaksanakan g)
kayu di dusun selama 1 hari usaha dan BAB dan perilaku prilaku hidup
jelegong desa diharapkan pekerja pabrik BAK di beresiko. sehat dan
jelegong para pekerja penggergajian kamar mandi bersih dengan
kecamatan mengetahui melakukan
b
cidolog pentingnya BAB dan BAK
kabupaten melakukan di kamar
ciamis jawa BAB dan mandi
barat BAK di
kamar mandi

Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi

4. Pekerja Setelah Penyuluhan c. Anjurkan Mahasiswa Pabrik Rabu Pemilik dan


a.   Para pekerja Dosen
pabrik tindakan kesehatan untuk penggerga 14.00 pekerja tidak mau (pembimbin
penggergajian keperawatan pada pemilik menggunaka jian kayu WIB memiliki menggunakan g)
kayu di dusun selama 1 hari usaha dan n alat perilaku alat pelindung
jelegong desa diharapkan pekerja pabrik penutup beresiko. telinga.
jelegong tidak terjadi penggergajian telinga (ear
b.   Pemilik usaha
kecamatan gangguan plugh)
mau
cidolog sistem
memfasilitasi
kabupaten pendengaran
alat pelindung
ciamis jawa pada para
barat pekerja telinga.

6. Implementasi dan Evaluasi


No Masalah Implementasi Evaluasi
DX Rabu 18-April-2018 - Para pekerja sudah mengetahui dan mengerti tentang
1. Resiko terjadinya
2 Pukul 15:30 WIB APD
peningkatan penyakit dan
- Melakukan penyuluhan kepada para pekerja di - Para pekerja juga berantusias dalam mendengarkan
kecelakaan kerja akibat
pabrik penggergajian kayu tentang APD penyuluhan
penggergajian kayu pada
- Pada saat evaluasi penyuluhan, para pekerja berantusias
pekerja pabrik
menjawab pertanyaan untuik mendapatkan hadiah
penggergajian kayu di
dusun jelegong desa
jelegong kecamatan
cidolog kabupaten ciamis
jawa barat.

7. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai