Anda di halaman 1dari 22

KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA


DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA
DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK
PT. “ NOJORONO” DI KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH

Sekelompok mahasiswa keperawatan melakukan kegiatan praktik keperawatan


komunitas untuk kesehatan kerja di komunitas pekerja di perusahaan rokok PT. NOJORONO di
kabupaten kudus jawa tengah selama 1 Bulan mulai dari tanggal 10 November 2012 sampai 10
Desember 2012. Kami melakukan kegiatan pengkajian selama 8 hari (mulai tanggal 11-19
november) kepada para pekerja di ruangan sektor A7 yang berjumlah 100 orang, berdasarkan
data dari HRD perusahaan ini di dapat data umum sebagai berikut:

No. Karakteristik Frekuensi/ jumlah

Jenis kelamin

1. a. Laki-laki 40 orang
b. Perempuan
60 orang

Jenis pekerjaan

a. Pengelintingan 55 orang
2. b. Pengepakan
35 orang
c. Pengawas
10 orang

Usia

3. a. 25-35 tahun 35 orang


b. 36-46 tahun
40 orang
c. 47-57 tahun
d. 58-60 tahun 20 orang

5 orang

Tingkat pendidikan

a. Tamat SD 30 orang
4. b. Tamat SMP
45 orang
c. Tamat SMA
25 orang

Lama bekerja

a. 5-10 tahun 15 orang


b. 11-15 tahun
35 orang
5. c. 16-20 tahun
d. 21-25 tahun 30 orang
e. > 25 tahun
15 orang

5 orang

A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten kudus
jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1 Ha. Pabrik ini
berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di kota kudus. Terdiri dari
beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan
industri yang berhubungan dengan tembakau dan rokok diantaranya adalah bagian
penyortiran tembakau, penyimpanan tembakau, produksi tembakau, pelintingan
rokok, pengepakan rokok, ruang laboratorium uji tembakau, dll. Ruangan sektor
A7 merupakan salah satu ruangan di perusahan rokok PT. NOJORONO yang
terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya yaitu bagian pelintingan,
pengepakan rokok dan pengawasan. Jumlah pekerja di ruangan sektor A7
sebanyak 100 orang (perincian berdasarkan karakteristik umum ada di tabel yang
tersedia di awal) sebagaian besar bekerja adalah orang jawa 85 orang (85%) dan
berasal dari madura sebanyak 15 orang (15%).

b. Status kesehatan komunitas


Dari pengkajian (anamnesa) dan kuisioner yang dilakukan mahasiswa
langsung kepada para pekerja diruangan sektor A7 didapatkan hasil:
1. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
68 orang pekerja (68%) menegeluhkan sering batuk-batuk
15 orang (15%) pekerja mengeluhkan sering pusing
Sisanya 17 orang (17%) tidak ada keluhan
2. Tanda-tanda vital*
TD:
< 110/70 mmHg : 5 orang (5%)
110/70mmHg-130/90mmHg : 75 orang (75%)
>130/90 mmHg : 20 orang (20%)
3. Nadi:
60-80x/menit : 90 orang (90%)
80-100x/menit : 10 orang (10%)
4. RR:
16-24x/menit : 90 orang (90%)
>24x/ menit : 10 orang (10%)
5. Suhu tubuh:
36,5°C-37°C : 100 orang (100%)

c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) *


1. ISPA : 20 orang/ kasus (20%)
2. PPOK : 5 orang (5%)
3. Diare : 5 orang (5%)
4. Batuk : 35 orang (35%)
5. Demam : 15 orang (15%)
6. Sisanya tidak ada laporan keluhan penyakit 20 orang (20%)
Ket: (*) : data dari klinik perusahaan pada tanggal 12 November 2012

d. Riwayat penyakit komunitas


Data diambil dari 68 orang pekerja (68%) yang mengeluhkan sering
batuk-batuk, kami melakukan pengkajian dengan memberikan kuisioner kepada
68 pekerja tersebut, dengan hasil:

No. Karakteristik Frekuensi Presentase


%

Menderita batuk berdahak minimal 30


1. kali setahun, sekurang-kurangnya 2 20 orang 29,4%
tahun beruntun

2. Mempunyai riwayat merokok 40 orang 58,8%

Terpajan langsung dengan bahan


3. 68 orang 100%
produk

Mempunyai keluarga dengan riwayat


4. 6 orang 8,82%
bronkitis dan emsifema

Sering mengalami sesak nafas saat


5. aktivitas sedang (jalan cepat, naik 10 orang 6,8%
tangga)

Pernah merasa sesak atau nafas sulit


6. 5 orang 7,35%
bahkan pada saaat istirahat

Pernah merasa sesak nafas menetap


7. 5 orang 7,35%
dan makin lama makin berat
8. Saat Batuk selalu berdahak dan beriak 45 orang 66,1%

Pernah memeriksakan ke dokter atau


tempat pelayanan kesehatan baik
9. umum maupun yang ada di perusahaan 5 orang 7,35%
dan positif dinyatakan penderita PPOK
(bronkhitis kronis, emfisema)

Pernah merasa dada terasa berat saat


10. 20 orang 29,4%
bernafas

e. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas


Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari peusahaan, makan siang
rutin dilaksanakan tiap pukul 13.00 WIB di kantin pabrik.
f. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit
Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang
dibawa oleh para pekerja dari rumah.
g. Pola istirahat tidur
Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya dilakukan
pada malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah 9 jam
mulai pukul 8 pagi-5 sore.
h. Pola eliminasi
Saat dilakukan anamnesa kepeada para pekerja Sebanyak 35 orang dari 55
orang (63,6%) pekerja bagian pelintingan rokok mengatakan pernah sakit
“anyang-anyangan”, hal ini ternyata disebabkan oleh 20 orang (57,1%) kurang
sering minum air putih saat bekerja, 15 orang (42,8%) menahan BAK karena
jarak kamar mandi dengan ruang pelintingan agak jauh. Sedangkan pada bagian
penegepakan sebanyak 15 orang dari 35 orang pekerja (42,8%) mengeluhkan
sakit “anyang-anyangan” hal ini disebabkan karena 10 orang (66,6%) kurang
sering minum air putih saat bekerja, 5 orang (33,3%) menahan BAK karena
jarak kamar mandi dengan ruangan agak jauh.
i. Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 55 orang dari 55
orang (100%) jumlah pekerja pelintingan rokok mengeluhkan sering merasa
pegal di daerah leher dan punggungnya. Saat dilakukan observasi secara
langsung ternyata sebanyak 30 orang (54,5%) pekerja duduk dengan posisi
duduk yang salah/ terlalu membungkuk, 25 orang (43,5%) tidak menggerak-
gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya/ berada dalam posisi duduk
yang sama dalam waktu yang lama. Sedangkan dibagian pengepakan dari 35
orang pekerja 25 orang (71,4%) mengeluhkan sering merasa pegal di daerah
leher dan punggungnya 10 orang (28,6%) tidak ada keluhan. Penyebabnya 15
orang (60%) duduk dengan posisi duduk yang salah, 10 orang (40%) tidak
menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya atau berada dalam
posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama. Untuk bagaian pengawasan
tidak ada keluhan.

j. Pola pemenuhan kebersihan diri


Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari 35
orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan setelah
bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang
kurang benar, sedangkan sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja dibagian
pelintingan (72,7%) tidak mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15 orang
(27,3%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.
k. Status psikososial
Antar kelompok pekerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau
perselisihan karena mereka menganggap semua pekerja saling bersaudara karena
sudah bekerja bersama dalam waktu yang lama, antar pekerja saling membantu
dan memberikan dukungan bila ada masalah.
l. Status pertumbuhan dan perkembangan
a) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
Berdasarkan data dari klinik perusahaan semua pekerja mendapatkan
asuransi kesehatan, dan bisa periksa atau berobat secara gratis di klinik
tersebut tetapi data klinik perusahaan menunjukkan:
No. Karakteristik Frekuensi Presentase (%)

Pekerja yang memeriksakan 25%


1. 25 orang
kesehatan secara rutin ke klinik
Pekerja yang memeriksakan 35%
2. 35 orang
kesehatannya saat sakit saja
Pekerja yang tidak pernah/
belum pernah datang ke klinik 40%
3. 40 orang
untuk memeriksakan
kesehatannya

b) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan


Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada 100
pekerja di ruangan sektor A7 didapatkan hasil:

Jenis
No. Karakteristik Ferekuensi Presentase(%)
P pekerjaan
o
1. Tidak a. Pelintingan 55 orang 100%
l
menggunakan b. Pengepakan
a 35 orang 100%
masker saat bekerja c. pengawasan
10 orang 100%
p
2.e Tidak a. Pelintingan
55 orang 100%
r menggunakan b. Pengepakan
i sarung tangan saat c. Pengawasa 35 orang 100%
bekerja n
10 orang 100%
c) Hasil tidak sehat dalam komunitas
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari 35 orang
pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan setelah bekerja sisanya
10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar,
sedangkan sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan (72,7%)
tidak mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15 orang (27,3%) mencuci tangan tapi
dengan prosedur yang kurang benar.

2. DATA LINGKUNGAN FISIK


Luas bangunan pabrik rokok ini seluas 1 Ha terdiri dari ruangan sektor A1-A7
(A1-A4: gudang tembakau, A5: laboratorium, A6: penyortiran A7: pelintingan,
pengepakan rokok), kantin, masjid, klinik, garasi untuk angkutan perusahaan, aula
perusahaan, tempat penyaringan limbah pabrik. Sedangkan untuk ruangan sektor A7
sendiri memiliki luas bangunan 100x50 meter bentuk bangunan berupa ruangan luas
yang lapang dengan meja-meja tempat pelintingan, pengepakan dan terdapat 2 kamar
mandi di dalamnya. Jenis bangunannya permanen atap bangunan berupa genting
sintesis dengan dinding terbuat dari tembok dengan lantai dari semen/ plesteran,
ventilasi di ruangan ini berasal dari jendela –jendela kecil di atas tembok yang
berjumlah masing-masing 10 buah di kiri dan kanan sisi bangunan total 20 buah,
penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jam kerja bila
menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan diruangan ini.
Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan bersih. Kondisi kamar mandi bersih
tetapi jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya cukup jauh dari tempat pengolahan.
Pembuangan limbah perusahaan di olah dengan melakukan penyaringan zat-zat
berbahaya dengn alat penyaring yang berada di ruang penyaringan limbah di sebelah
ruangan sektor A7 (di belakang pabrik) dan sisanya di buang disungai besar yang ada
di kota kudus.

3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL


Di perusahaan PT. NODJORONO terdapat sebuah klinik kesehatan yang
disediakan untuk seluruh pekerja dan pegawai diperusahaan ini. Sumber daya yang
ada di klinik ini adalah terdapat 1 orang dokter umum, 2 perawat dan 3 petugas
nonmedis, fasilitas alat yang dimiliki klinik ini terdiri dari 2 kamar tidur, obat-obatan
yang cukup lengkap dan memiliki 1 ambulance. Sistem rujukan di perusahaan ini
bekerja sama dengan RSUD kabupaten kudus. Selain itu di perusahaan ini memiliki 1
kantin yang berisi barang-barang keperluan sehari-hari para pekerja dan pegawai
lokasi mini market ini di bagian depan pabrik disamping klinik.

4. EKONOMI
Rata-rata penghasilan pekerja di ruangan sektor 7 untuk bagian
pelintingan dan pengepakan sekitar 1-1,5 juta rupiah sedangkan untuk bagian
pengawas sekitar 1,5-2 juta rupiah.

5. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


Sistem keamanan perusahaan cukup baik dengan adanya satpam di setiap
sektor ruangan dan juga adanya CCTV di tiap ruang produksi. Untuk penanggulangan
kebakaran terdapat alat pemadam kebakaran manual di setiap ruangan produksi dan
perusahaan ini juga memiliki 1 unit mobil pemadam kebakaran milik perusahaan
selain itu perusahaan juga bekerjasama dengan dinas pemadam kebakaran kota untuk
menanggulangi jika terjadi masalah kebakaran. Penanggualangan polusi dengan
dipasang alat blower untuk ventilasi agar tidak terjadi polusi di dalam pabrik.

6. POLITIK DAN KEAMANAN


Perusahaan rokok PT. NODJORONO merupakan perusahaan milik swasta
yang dimiliki oleh Tn. HK.

7. SISTEM KOMUNIKASI
Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di ruangan sektor A7
sebagaian besar menggunakan alat komunikasi telfon genggam (HP) sebagai alat
komunikasi antara pekerj, keluarga dan masyarakatnya. Sednagkan sistem
komunikasi dalam perusahaan menggunakan telfon yang ada disetiap ruangan sektor
dan apabila ada informasi atau pengumuman dari perusahaan akan disiarkan melalui
pengeras suara yang ada di setiap ruangan di perusahaan ini. Bahasa yang digunakan
untuk komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan sektor A7 mayoritas dengan
menggunakan bahasa jawa dan sebagaian kecil menggunakan bahasa madura.
8. PENDIDIKAN
Data yang didapat dari HRD perusahaan rokok PT. NODJORONO
didapatkan data tingkat pendidikan pekerja di ruangan sektor A7 adalah sebagai
berikut:

Tingkat pendidikan

a. Tamat SD 30 orang
b. Tamat SMP
45 orang
c. Tamat SMA
25 orang

Saat dilakukan pengkajian dengan kuisioner tentang pengetahuan pekerja


terhadap pentingnya penggunaan standart keselamatan kerja di perusahaan rokok
terhadap kesehatan pekerja, di dapatkan data:
1. 70 orang (70%) dari pekerja tidak mengetahui
2. 30 orang (30%) dari pekerja mengetahui

9. REKREASI
Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan, Hari libur untuk pegawai dan
pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, di setiap hari jum’at pagi biasanya
diadakan senam aerobik bersama oleh perusahaan yang dilakukan di lapangan olah
raga yang ada di belakang perusahaan.
Di akhir tahun biasanya juga diadakan rekreasi bersama yang di fasilitasi oleh
perusahaan yang juga dilakukan secara giliran atau gantian di tiap ruangan sektor/
bagian produksi dalam perusahaan ini.
B. ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN

1 Data Subyektif Kepatenan jalan napas


Warga mengatakan sering batuk-batuk

Data Obyektif
Sebanyak 86 pekerja mengalami batuk-
batuk
Sebayak 20 orang pernah menderita batuk
berdahak minimal 30 kali setahun,
sekurang-kurangnya 2 tahun beruntun

2 Data Subyektif
Warga pekerja mengeluh sesak napas saat
beraktivitas maupun saat istirahat
Gangguan pertukaran gas
Data Obyektif
Sebanyak 10 orang sering mengalami sesak
nafas saat aktivitas sedang (jalan cepat,
naik tangga)
Sebanyak 5 orang pernah merasa sesak
atau nafas sulit bahkan pada saaat istirahat
Sebanyak 5 orang pernah merasa sesak
nafas menetap dan makin lama makin berat

3 Data Subyektif
Warga mengatakan sering mengalami
ayang-ayangan atau gangguan saat buang Inkontinensia Urin
air kecil
Data Obyektif
Sebanyak 20 orang (57,1%) kurang sering
minum air putih saat bekerja
Sebanyak 15 orang (42,8%) menahan BAK
karena jarak kamar mandi dengan ruang
pelintingan agak jauh.
Sedangkan pada bagian penegepakan
sebanyak 15 orang dari 35 orang pekerja
(42,8%) mengeluhkan sakit “anyang-
anyangan
Sebanyak 5 orang (33,3%) menahan BAK
karena jarak kamar mandi dengan ruangan
agak jauh.

4 Data Subyektif
Warga mengatakan terpajan langsung
dengan bahan produk
Data Obyektif Personal Hygiene

Sebanyak 25 orang dari 35 orang pekerja


dibagian pengepakan (71,4%) tidak
mencuci tangan setelah bekerja sisanya 10
orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan
prosedur yang kurang benar
Sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja
dibagian pelintingan (72,7%) tidak
mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15
orang (27,3%) mencuci tangan tapi dengan
prosedur yang kurang benar.
5 Data Subyektif
Warga mengatakan merasa pegal pada
bagian leher dan punggung
Salah posisi atau gangguan posisi
Data Obyektif
Sebanyak 30 orang (54,5%) pekerja duduk
dengan posisi duduk yang salah/ terlalu
membungkuk
Sebanyak 25 orang (43,5%) tidak
menggerak-gerakkan badannya untuk
merelaksasi tubuhnya/ berada dalam posisi
duduk yang sama dalam waktu yang lama.
Sedangkan dibagian pengepakan dari 35
orang pekerja 25 orang (71,4%)
mengeluhkan sering merasa pegal di
daerah leher dan punggungnya 10 orang
(28,6%) tidak ada keluhan.

C. PRIORITAS MASALAH
NO Masalah A B C Skor Urutan
Kesehatan/Keperawatan Total Prioritas

1 Kepatenan Jalan Napas 4 4 5 13

2 Gangguan Pertukaran 4 3 3 11
Gas
3 Inkontinensia Urin

4 Personal Hygiene

5 Salah Posisi/gangguan
posisi
D. Intervensi
N Masalah Tujuan Rencana Wa Tem Penanggung K
o Keperawat Tindakan ktu pat jawab et
an
1 Kepatenan Kemampuan  Lakukan
Jalan untuk fisiotera
Napas mengeluarkan pi dada.
sekret.  Buang
Kriteria Hasil : sekret
 Menguran dengan
gi batuk memotiv
berdahak asi
pada pasien
penderita untuk
(pekerja). melakuk
 Menghilan an batuk
gkan atau
dahak pada menyed
pasien. ot
lendir.
 Instruksi
kan
melakuk
an batuk
efektif.
2 Gangguan Untuk mengatur Monitor
Pertukaran status pernapasan Pernapasan :
Gas dengan pertukaran Monitor tanda-
gas. tanda vital.
Kriteria Hasil: Lakukan
 Sesak fisioterapi dada.
napas Pengaturan
berkurang posisi yang
dalam nyaman bagi
beraktivita pasien.
s (berat,
sedang,
dan
ringan)
dan
beristirahat
.

3 Inkontinen Perawatan diri  Identifik


sia Urin yang baik dalam asi
eliminasi urin faktor
(Kontinensia apa saja
Urine). penyeba
Kriteria Hasil : b
 Gangguan inkontin
dalam ensia
berkemih pada
(anyang- pasien.
anyangan)  Monitor
menjadi eliminas
hilang. i urin.
 Meningkat  Berikan
kan obat-
konsusmsi obat
air putih diuretik
dalam sesuai
jumlah jadwal.
yang  Instruksi
cukup bagi kan
tubuh. pasien
 Tidak untuk
menahan minum
BAK lagi minimal
dengan 1500 ml
membuat air
toilet jarak perhari.
dekat.
4 Personal Mempertahankan  Ajarkan
Hygiene kebersihan diri pasien
dengan cara 6 untuk
langkah cuci melakuk
tangan yang an cuci
benar. tangan.
Kriteria Hasil :  Ciptaka
 Rajin n
dalam cuci rutinitas
tangan aktivitas
sebelum perawat
dan an diri
sesudah yang
melakukan baik.
aktivitas.  Monitor
perawat
an diri
secara
mandiri.
5 Salah Pergerakan sendi  Kaji
Posisi/gan yang aktif. kemamp
gguan Kriteria Hasil: uan
posisi  Meningkat pasien
dalam dalam
aktivitas mobilisa
fisik. si.
 Mengerti  Ajarkan
tujuan dari pasien
peningkata bagaima
n na
mobilitas. merubah
posisi
dan
berikan
bantuan
jika
diperluk
an.

E. Implementasi
No Masalah Hari, tanggal, Implementasi
Keperawatan jam
1 Kepatenan Jalan  Melakukan
Napas fisioterapi dada untuk
menghilangkan
sekret.
 Membuang sekret
dengan memotivasi
pasien untuk
melakukan batuk
atau menyedot lendir
dengan minum air
hangat.
 Memberi instruksi
melakukan batuk
efektif dengan napas
dalam dan minum air
hangat.

2 Gangguan Monitor Pernapasan :


Pertukaran Gas  Memonitor TTV
(suhu, HR, RR, dan
tekanan darah) pada
pasien.
 Melakukan
fisioterapi dada.
 Memposisikan pasien
dengan nyaman
dengan posisi semi
fowler.

3 Inkontinensia Urin  Mengdentifikasi


faktor-faktor
penyebab
inkontinensia pada
pasien, misalnya pola
berkemih, masalah
perkemihan, obat-
obatan, dan lain-lain.
 Memonitor eliminasi
urin, meliputi
frekuensi,
konsistensi, bau,
volume, dan warna
urine.
 Memberikan obat
deuretik
hidroklorotiazid 1cc.
 Menginstruksikan
pasien untuk minum
air putih minimal
1500 ml (8 gelas)
dalam satu hari.

4 Personal Hygiene  Memberi pendidikan


kesehatan pada
pasien dengan
mengajari cara 6
langkah cuci tangan.
 Menciptakan dan
mengajarkan
rutinitas/kegiatan
sehari-hari tentang
kebersihan diri atau
perawatan diri yang
baik.
 Memonitor keadaan
pasien dalam
kebersihan
diri/perawatan diri
secara mandiri.

5 Salah  Mengkaji
posisi/Gangguan
Posisi kemampuan pasien
untuk mobilisasi
dalam melakukan
kegiatannya.
 Mengajarkan pasien
untuk mengubah
posisi dan memberi
bantuan jika pasien
meminta bantuan.

F. Evaluasi
No Masalah Evaluasi
Keperawatan
1 Kepatenan Jalan S : Pekerja
Napas mengatakan batuk-
batuknya berkurang.
O : Dahak (sekret)
dalam batuk hilang.
A : Masalah teratasi
P : Melanjutkan
untuk melakukan
batuk efektif.

2 Gangguan S : Pasien
Pertukaran Gas mengatakan sesak
napas dalam
aktivitas berkurang.
O : Hasil dari
pengukuran TTV
(pernapasan masih
lambat).
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Melanjutkan
monitoring TTV

3 Inkontinensia Urine S : Pasien


mengatakan anyang-
anyangan berkurang.
O : Pasien minum
air putih sebanyak
±1500 ml.
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Memberikan obat
hidroklorotiazid dan
minum air putih
sesuai kebutuhan
tubuh.

4 Personal Hygiene S : Pasien


mengatakan selalu
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah beraktivitas.
O : Pasien
melakukan 6
langkah cuci tangan
dalam sehari-hari.
A : Masalah teratasi
penuh
P : Melanjutkan
dalam monitoring
kebersihan
diri/perawatan diri
mandiri.

5 Salah S : Pasien
Posisi/gangguan mengatakan rasa
posisi pegal pada leher dan
punggung
berkurang.
O : Pasien
A : Masalah teratasi
sebagian
P:

Anda mungkin juga menyukai