Anda di halaman 1dari 17

Askep Pekerja

Kelompok 5 :
1. Anistia (2020206203037)
2. Hany Pauziah (2020206203055)
3. Muhammad Yusuf (2020206203062)
4. Raras Tri Priwanti (2020206203067)
5. Risma Silvia (2020206203068)
Dosen pengampu : Ns. Dian Asih Riyanti, M.Kep,Sp.Kep.Kom
A. PENGKAJIAN
Lokasi : Dusun 4,Desa Waringinsari Barat, Kec.Sukoharjo, Kab.Pringsewu, Lampung

Pengkajian Sub Sistem Uraian

Pelayanan Kesehatan Pabrik tahu MA tidak memiliki sarana pelayanan kesehatan bagi para
pekerjanya tetapi ketika ada pekerjanya yang tidak dapat bekerja karena
sakit maka pemilik pabrik memberikan kebijakan untuk
memperbolehkannya tidak bekerja selama beberapa hari. Pabrik ini tidak
pernah mengadakan kegiatan jasmani seperti senam dll.

Lingkungan Fisik Bangunan pabrik tahu MA cukup luas yang terdiri dari 2 ruangan
penggodogan, 1 ruangan mesin dan garasi untuk angkutan perusahaan.
Jenis bangunannya permanen atap bangunan berupa genting dan lantai
terbuat dari semen dan sedikit licin. Ventilasi di ruangan ini berasal dari
jendela jendela kecil di atas tembok. Penerangan ruangan berasal dari
pintu besar dari luar dan terdapat lampu yang memberikan pencahayaan
di ruangan tersebut. Kebersihan di dalam ruangan kotor dan berantakan.
Untuk pembungan limbah, pabrik tahu MA memiliki lubangan buatan.
Pendidikan Data yang didapat dari pabrik tahu MA didapatkan data tingkat
pendidikan pekerja yaitu 5 orang tamat SMA/SMK, 4 orang tamat
SMP, dan 7 orang tamat SD..

Ekonomi Penghasilan pekerja di pabrik MA diberikan secara langsung kepada


pekerja setiap akhir bulan

Rekreasi Berdasarkan data yang didapat dari pabrik, hari libur untuk pekerja di
pabrik ini tdak menentu dikarenakan tergantung dari jumlah produksi
yang ada, namun hari libur untuk para pekerja tetap ada namun
dilakukan secara bergantian atau dirolling.

Transportasi dan Sistem keamanan pabrik cukup baik, aktivitas pekerja dapat terpantau
Keamanan oleh pemilik pabrik. Perusahaan memiliki beberapa transportasi yang
dapat digunakan oleh pekerja guna memperlancar jalannya produksi
pabrik.
Pemerintah dan Pabrik tahu MA merupakan pabrik swasta yang dimiliki oleh Tn.S. Pada
politik Pabrik tahu MA tidak terdapat aturan khusus untuk para pekerjanya.

Komunikasi Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di pabrik tahu MA


sebagaian besar menggunakan handphone sebagai alat komunikasi
antara pekerja, keluarga dan masyarakatnya. Bahasa yang digunakan
untuk komunikasi antar pekerja sehari-hari mayoritas dengan
menggunakan Bahasa Jawa dan sebagaian kecil menggunakan Bahasa
Indonesia
Core/inti Pabrik tahu MA berada di wilayah Dusun 4, Desa Waringinsari Barat, dengan
keadaan bangunan pabrik yang cukup luas dan didirikan sejak tahun 2007. Pabrik ini berada
masyarakat di dalam gang (tepatnya belakang rumah pemilik). Jumlah pekerja di pabrik ini
kurang lebih 15 orang (9 laki-laki dan 6 perempuan). Pabrik beroperasi setiap hari
dari pagi hingga siang. Didapatkan data pekerja yang berusia 21-36 ada 7 orang,
37-50 ada 5 orang, dan usia 51-60 ada 3 orang. Adapun keluhan yang dirasakan
pekerja saat pengkajian yaitu, 3 orang mengeluh pusing dan kurang tidur, 2 orang
mengeluh sering lemas, 3 orang mengeluh sering sakit kaki, 1 orang mengeluh gatal
pada bagian luka di kulit, 2 orang mengeluh batuk pilek, dan 4 orang tidak ada
keluhan. Saat diperiksa, TTV pekerja : TD = < 120/90 (11 orang) dan > 120/90 (4
orang), N = 63-75 (7 orang) dan 76-88 (8 orang), RR = 12-23 (9 orang) dan 24-28
(6 orang). Pekerja mengatakan tidak terlalu penting menggunakan APD karena
menurut mereka tidak ada bahan kimia berbahaya, 13 dari 15 orang pekerja tidak
tahu pentingnya penggunaan APD, mereka merasa jika menggunakan APD
merepotkan dan menghambat pekerjaan. Terlihat 1 orang menggunakan celemek,
dan 2 orang menggunakan penutup kepala. Pekerja mengatakan mereka pernah
terkena percikan api, tangan melepuh, terpeleset, hingga luka pada kulit. Mereka
juga mengatakan jarang mencuci tangan sebelum bekerja dan sesudah bekerja,
karena biasanya hanya mengelap tangan menggunakan kain saja
B. Analisa Data

No Data Masalah

1. DS : Defisit kesehatan
• Pekerja mengeluh pusing dan kurang tidur (3 orang) komunitas
• Pekerja engeluh sering lemas (2 orang)
• Pekerja mengeluh sering sakit kaki (3 orang)
• Pekerja mengeluh gatal pada bagian luka di kulit (1 orang)
• Pekerja mengeluh batuk pilek (2 orang)
• Pekerja mengatakan tidak terlalu penting menggunakan
APD karena menurut mereka tidak ada bahan kimia
berbahaya
• Pekerja mengatakan tidak tahu pentingnya penggunaan
APD
• Pekerja mengatakan jika menggunakan APD merepotkan
dan menghambat pekerjaan
• Pekerja mengatakan mereka pernah terkena percikan api,
tangan melepuh, terpeleset, hingga luka pada kulit
• Pekerja mengatakan jarang mencuci tangan sebelum
bekerja dan sesudah bekerja, karena biasanya hanya
mengelap tangan menggunakan kain saja
DO :
• Terlihat hanya 3 orang yang menggunakan APD tidak lengkap
(1 orang pekerja menggunakan celemek, dan 2 orang
menggunakan penutup kepala), yang lainnya sama sekali
tidak menggunakan APD
• Kebersihan di dalam ruangan kotor dan berantakan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Data DX SLKI SIKI


DS : Defisit Primer : Primer :
• Pekerja mengeluh Kesehatan Status kesehatan komunitas Edukasi prilaku upaya kesehatan
pusing dan kurang L.12109 l.12435
Komunitas • Ketersediaan program • Sediakan materi dan media penkes
tidur (3 orang)
• Pekerja engeluh promosi kesehatan • Jadwalkan penkes sesuai
sering lemas (2 orang) meningkat kesepakatan
• Pekerja mengeluh • Partisipasi dalam • Beri kesempatan untuk bertanya
sering sakit kaki (3 program kesehatan • Jelaskan penanganan masalah
orang) komunitas meningkat kesehatan
• Pekerja mengeluh • Anjurkan menggunakan fasilitas
gatal pada bagian Ketahanan komunitas kesehatan
luka di kulit (1 orang) L.08075 • Ajarkan cara pemeliharaan
• Pekerja mengeluh • Ketersediaan pelayanan
batuk pilek (2 orang) kesehatan Edukasi keselamatan lingkungan
• Pekerja mengatakan l.12384
tidak terlalu penting Status koping komunitas • Identifikasi kesiapan menerima
menggunakan APD L.09089 informasi
karena menurut • Perencanaan komunitas • Identifikasi bahaya keamanan
mereka tidak ada meningkat lingkungan
bahan kimia • Pemecahan masalah • Sediakan materi dan media
berbahaya komunitas pendidikan
• Partisipasi masyarakat • Jadwalkan penkes sesuai
meningkat kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk
bertanya
• Pekerja mengatakan Sekunder : Pencegahan risiko
tidak tahu pentingnya Status kesehatan lingkungan l.14545
• Identifikasi adanya
penggunaan APD komunitas L.12109 risiko lingkungan yang
• Pekerja mengatakan • Angka kejadian dapat
jika menggunakan APD cedera menurut merusak/membahayakan
merepotkan dan Status koping kesehatan
menghambat pekerjaan komunitas L.09089 • informasikan pada
• Pekerja mengatakan • Pemecahan populasi yang beresiko
terkait bahaya yang
mereka pernah terkena masalah mungkin diperoleh dari
percikan api, tangan komunikasi lingkungan sekitar
melepuh, terpeleset, • Insiden masalah
hingga luka pada kulit kesehatan dalam Sekunder :
• Pekerja mengatakan komunitas Edukasi perilaku upaya
jarang mencuci tangan menurun kesehatan l.12435
• Jelaskan penanganan
sebelum bekerja dan masalah kesehatan
sesudah bekerja, • Ajarkan program
karena biasanya hanya kesehatan dalam
mengelap tangan kehidupan sehari-hari
menggunakan kain saja
DO : Tersier Pengembangan kesehatan masyarakat
• Terlihat hanya 3 Status kesehatan l.14584
• Libatkan anggota masyarakat
orang yang komunitas L.12109
untuk meningkatkan kesadaran
menggunakan • Kepatuhan terhadap isu dan masalah
APD tidak terhadap standar kesehatan yang dihadapi
lengkap (1 kesehatan
orang pekerja lingkungan
menggunakan meningkat Manajemen lingkungan komunitas
l.14515
celemek, dan 2 • Pemantauan • Identifikasi faktor resiko kesehatan
orang standar yang diketahui
menggunakan kesehatan • Kolaborasi dengan tim multidisiplin
penutup komunitas untuk mengidentifikasi ancaman
kepala), yang keamanan di masyarakat
lainnya sama
Tersier
sekali tidak Edukasi prilaku upaya kesehatan
menggunakan l.12435
APD • Ajarkan mengidentifikasi tujuan
• Kebersihan di yang akan dicapai
dalam ruangan • Ajarkan pencarian dan
kotor dan penggunaan sistem fasilitas
kesehatan
berantakan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI

PRIMER
Edukasi prilaku upaya kesehatan l.12435
• sediakan materi dan media penkes
• jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
• beri kesempatan untuk bertanya
• jelaskan penanganan masalah kesehatan
• anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
• ajarkan cara pemeliharaan kesehatan

Edukasi keselamatan lingkungan l.12384


• identifikasi kesiapan menerima informasi
• identifikasi bahaya keamanan lingkungan
• sediakan materi dan media pendidikan
• jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
• berikan kesempatan untuk bertanya
IMPLEMENTASI

Pencegahan risiko lingkungan l.14545


• Identifikasi adanya risiko lingkungan yang dapat merusak/membahayakan
kesehatan
• informasikan pada populasi yang beresiko terkait bahaya yang mungkin diperoleh
dari lingkungan sekitar

Sekunder :
Edukasi perilaku upaya kesehatan l.12435
• Jelask penanganan masalah kesehatan
• Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari

Pengembangan kesehatan masyarakat l.14584


• Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
masalah kesehatan yang dihadapi
IMPLEMENTASI

Manajemen lingkungan komunitas l.14515


• Identifikasi faktor resiko kesehatan yang diketahui
• Kolaborasi dengan tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman
keamanan di masyarakat

Tersier
Edukasi prilaku upaya kesehatan l.12435
• Ajarkan mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai
• Ajarkan pencarian dan penggunaan sistem fasilitas kesehatan
Evaluasi formatif

Primer

Struktur : mahasiswa berbagi peran seperti moderator, pemateri, notulen, fasilitator dan
observer. Tersedia leaflet, daftar hadir dan alat peraga sebagai penunjang keberhasilan
pendidikan kesehatan.

Proses : kegiatan pendidikan kesehatan berjalan sesuai jadwal waktu yang telah disepakati serta
masyarakat antusias dalam proses diskusi tanya jawab.

Hasil : tujuan dari pendidikan kesehatan sesuai dengan harapan, masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang materi pendidikan kesehatan yang diberikan
Sekunder
Struktur :
mahasiswa berbagi peran seperti moderator, pemateri, notulen, fasilitator dan observer. Tersedia
leaflet, daftar hadir dan alat peraga sebagai penunjang keberhasilan pend.kes .masyarakattenaga
kesehatan puskesmas dan bidan desa membantu memfasilitasi peningkatan kesehatan

Proses :kegiatan pend.kes berjalan sesuai jadwal waktu yang telah disepakati serta masyarakat
antusias dalam proses diskusi tanya jawabmasyarakat membentuk kelompok tenaga kesehatan
puskesmas dan bidan desa ikut serta dalam kelangsungan program peningkatan kesehatan.

Hasil :tujuan dari pend.kes sesuai dengan harapan, kelompok pekerja mampu menjelaskan kembali
tentang materi pend.kes yang diberikanKelompok pekerja mampu menerapkan pentingnya
penggunaan pelindung diri untuk keselamatan bekerjaTenaga kesehatan puskesmas dan bidan desa

mulai mengatasi adanya resiko yang terjadi pada kelompok pekerja .


Tersier
Struktur : masyarakat dan mahasiswa bekerja sama

Proses : masyarakat berperan aktif dalam mempengaruhi pekerja lainnya


yang belum sadar tentang keselamatan diri saat bekerja untuk
meningkatkan derajat kesehatan

Hasil : masyarakat mengungkapkan kemampuan untuk tetap konsisten


menerapkan PHBS

Evaluasi Sumatif

S : Masyarakat mampu menjelaskan dan menerapkan tentang pentingnya


keselamatan diri saat bekerja
O : saat dilakukan penyuluhan kesehatan ditemukan banyak pekerja yang tidak
menggunakan alat pelindung diri
A : Masalah belum teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi melalui tenaga kesehatan setempat.
THANKS
< 1 2 3 >

Anda mungkin juga menyukai