Anda di halaman 1dari 23

MATERI

ORIENTASI UMUM

LOGO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIBUHUAN


JL. Dewantara No. 999
Barumun - Padang Lawas
TAHUN 2023
A. ORIENTASI UMUM DAN TUJUANNYA

Tujuan Umum :
Membantu calon Sumber Daya Manusia rumah sakit untuk memahami aspek sosial teknik
dan budaya Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan.

Tujuan Khusus :
1. Untuk menciptakan kemampuan dalam bekerja
2. Untuk memperlihatkan hal-hal yang sesungguhnya dilakukan pada pekerjaan itu.
3. Untuk mengurangi biaya-biaya yang menyertai dalam rangka penerimaan menjadi
Sumber Daya Manusia tetap.

B. SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIBUHUAN


C. VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, NILAI, MOTTO, PERAN, LOGO RUMAH
SAKIT
1. VISI
Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan sebagai rumah sakit pilihan dan
kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.

2. MISI
- Meningkatkan mutu pelayanan dengan sasaran kepuasan pasien.
- Mengutamakan keselamatan pasien.
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas dan
pengembangan Sumber Daya Manusia.
- Menjamin tersedianya dan pemanfaatan sarana prasarana yang berkualitas secara
berkesinambungan.

3. FALSAFAH
Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan adalah rumah sakit swasta yang bekerjasama
dengan pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan
dilakukan tanpa membedakan suku, bangsa, agama dan tingkat sosial ekonomi.

4. TUJUAN
Tercapainya kualitas pelayanan yang prima melalui pemberdayaan Sumber Daya
Manusia dan penyediaan fasilitas yang memadai.
5. NILAI
- Kejujuran
- Komitmen (satu kata dengan perbuatan)
- Konsisten (tetap pada pendirian)
- Kualitas (Disiplin)
- Akuntabilitas (tanggung jawab)

6. MOTTO

7. PERAN
- Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan.
- Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
- Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medik.
- Menyelenggarakan Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
- Menyelenggarakan Pelayanan Rehabilitasi Medik.
- Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dan Keuangan Rumah Sakit.
- Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial bekerjasama dengan beberapa Yayasan
Sosial.

8. LOGO RUMAH SAKIT

D. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Ditetapkan di Sibuhuan
Pada Tanggal 27 Januari 20
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sibuhuan

dr.
E. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Kepala Unit Kerja

Kepala Ruangan

Anggota/ Pelaksana Unit


Kerja
F. TATA TERTIB RUMAH SAKIT

I. PASIEN
1. Setiap pasien berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal dari pihak Rumah
Sakit.
2. Setiap pasien berhak memperoleh pelayanan kesehatan dari dokter jaga di Rumah Sakit,
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
3. Setiap pasien berhak memperoleh penggunaan semua sarana penunjang kesehatan / alat
diagnostik yang tersedia di Rumah Sakit secara optimal dalam proses perawatan apabila
memang dibutuhkan.
4. Pasien berhak meretur / mengembalikan semua obat / alat kesehatan yang tidak sempat
dipergunakan kepada Unit Farmasi tanpa reduksi / potongan harga.
5. Setiap pasien wajib taat dan patuh terhadap semua peraturan-peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
6. Setiap pasien wajib ikut menjaga kebersihan, ketenteraman dan ketertiban di lingkungan
Rumah Sakit.
7. Untuk mencegah ekses negatif peredaran obat-obat palsu serta untuk kelancaran proses
pengobatan dan pengawasan obat yang baik, maka pasien disarankan mempergunakan
obat-obatan yang disediakan oleh Unit Farmasi Rumah Sakit.

II. PENUNGGU
1. Penunggu wajib mematuhi peraturan sama seperti pengunjung.
2. Penunggu pasien hanya diizinkan untuk pasien-pasien :
a. Gawat
b. 1-2 hari pasca operasi
c. Pasien balita
d. Satu penunggu untuk satu pasien
3. Seyogyanya pasien wanita ditunggu oleh wanita sedangkan pasien pria oleh pria.
4. Penunggu pasien tidak diizinkan melakukan aktivitas yang mengganggu keberadaan
pasien lainnya.
5. Penunggu pasien tidak diperkenankan menggelar tikar dan tidur di koridor pada pagi /
siang / sore hari.
6. Keluarga pasien / penunggu tidak diizinkan memasak, mencuci pakaian didalam
lingkungan Rumah Sakit.

III. PENGUNJUNG
1. Waktu kunjungan sesuai jadwal yaitu :
Pagi : Jam 10.00 – 13.00 Wib
Sore : Jam 17.00 – 22.00 Wib
2. Jumlah pengunjung dibatasi masuk ruang perawatan , tiap pasien hanya dapat menerima
2 pengunjung pada waktu yang bersamaan secara bergantian.
3. Dilarang membawa anak berumur di bawah 14 tahun bertamu masuk wilayah perawatan
sejak mulai dari pintu gerbang kedalam.
4. Pengunjung dilarang membawa senjata tajam / senjata api / barang berharga /
perlengkapan tidur, radio , alat masak ke dalam lingkungan rumah sakit.
5. Pengunjung tidak diizinkan mengganggu kelancaran pelaksanaan pelayanan, pemeriksaan
oleh petugas.
6. Setiap pasien dan pengunjung dilarang merokok di dalam lingkungan Rumah Sakit.
7. Pengunjung Wajib :
a. Menjaga ketertiban dan ketenangan lingkungan.
b. Menjaga kebersihan dengan cara :
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Membuang sampah di tempat yang disediakan.
c. Mempergunakan WC / kamar mandi dengan baik :
- Menyiramnya setelah dipakai.
- Tidak membuang sampah di lubang WC.
- Memakai air secara hemat (tidak mencuri pakaian).
d. Menjaga kebersihan dan keindahan taman.

F. INTERAKSI STAF
Interaksi staf adalah suatu proses untuk memulai interaksi antara staf rumah sakit dengan
pasien dan dengan sesama staf rumah sakit.
Prosedur interaksi :
1. Mengucapkan salam (Bahasa Indonesia/ Mandarin/ Hokkien) = Selamat pagi/ Cau an
Pak/ Bu/ dr. ... (showing attention and ready to help.)
2. Memanggil dengan menyebutkan nama = Selamat siang dr. Leo/ Wu an dr. Leo (showing
respect.)
3. Memperlihatkan wajah yang ramah (senyum lepas) dan sedikit menundukan kepala
(showing respect.)
4. Berbicara dengan nada yang lembut (showing love.)
5. Melakukan kontak mata (eye contact) (showing full attention.)
G. PERATURAN KEPEGAWAIAN
Izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapatkan upah/ tanpa upah
1. Perusahaan dapat memberikan izin kepada pekerja meninggalkan pekerjaan dengan
mendapatkan upah penuh apabila :
a. Pada kelahiran anak dari pekerja...................................................................... 2 hari
b. Pada sunatan anak dari pekerja......................................................................... 2 hari
c. Pada pembaptisan anak dari pekerja................................................................. 2 hari
d. Pada perkawinan dari pekerja sendiri............................................................... 2 hari
e. Pada perkawinan anak pekerja.......................................................................... 2 hari
f. Pada perkawinan saudara laki-laki/ perempuan kandung pekerja.................... 1 hari
g. Pada kematian suami/ istri pekerja................................................................... 3 hari
h. Pada kematian orang tua, nenek, cucu, saudara laki-laki/ perempuan yang meninggal
di rumah pekerja dan pemakamannya diurus oleh pekerja............................. 2 hari
i. Kematian mertua/ menantu dari pekerja........................................................... 2 hari
Jika kematian tersebut (h dan i) terjadi di tempat lain yang jaraknya lebih dari 100 km,
maka untuk perjalanan pulang pergi ke tempat kematian, dengan memberitahukan
terlebih dahulu kepada pengusaha, pekerja yang bersangkutan diberi tambahan mangkir
beralasan selama.................................................................................................... 1 hari
j. Pekerja yang memenuhi panggilan resmi instansi pemerintah......................... 1 hari
2. Izin meninggalkan pekerjaan tersebut harus diperoleh terlebih dahulu dari perusahaan,
kecuali dalam keadaan mendesak, bukti-bukti tersebut harus dapat diajukan kemudian.
3. Atas pertimbangan-pertimbangan perusahaan, izin meninggalkan pekerjaan di luar
ketentuan tersebut di atas dapat diberikan tanpa upah.
4. Setiap pekerja yang meninggalkan perusahaan tanpa izin atau surat keterangan/ alasan
yang dapat diterima perusahaan, dianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar.

Ketentuan mengikuti ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS)


1. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan mengikuti ujian adalah
pekerja yang telah bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan selama 3 (tiga) tahun
terhitung dari Surat Keputusan Direktur (SK) pengangkatannya sebagai pekerja Rumah
Sakit Umum Daerah Sibuhuan.
2. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan mengikuti ujian, wajib
membuat surat permohonan ijin tertulis kepada personalia, tembusan ke direktur.
3. Setiap gelombang ujian Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diperbolehkan
setiap unit / instalasi hanya 2 (dua) orang yang mengikuti ujian menurut lamanya bekerja/
senioritas di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan.
4. Apabila tidak mematuhi salah satu point tersebut di atas akan dikenakan sanksi.

Ketentuan Melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi


1. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi adalah tenaga yang telah bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah
Sibuhuan selama 5 (lima) tahun terhitung dari Surat Keputusan Direktur (SK)
pengangkatannya sebagai pekerja Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan, kecuali hal-hal
tertentu diatur sesuai ketentuan dari direktur.
2. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi, wajib membuat surat permohonan izin tertulis kepada kepala unit/
instalasi masing-masing tembusan ke personalia, kemudian ke direktur.
3. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) Rumah Sakit Umum Daerah
Sibuhuan diperbolehkan setiap unit/ instalasi hanya 1 (satu) orang yang melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi menurut lamanya bekerja/ senioritas di Rumah Sakit
Umum Daerah Sibuhuan.
4. Apabila tidak mematuhi salah satu point tersebut di atas akan dikenakan sanksi.

Ketentuan Menikah
1. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan menikah adalah tenaga
yang telah bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan selama 3 (tiga) tahun
terhitung dari Surat Keputusan Direktur (SK) pengangkatannya sebagai pekerja Rumah
Sakit Umum Daerah Sibuhuan.
2. Setiap pekerja (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang akan menikah wajib melapor
kepada kepala unit/ instalasi masing-masing unit kerja.

Jadwal Dinas
Tenaga Keperawatan : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Farmasi : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Laboratorium : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Radiologi : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 13.30 – 20.00
: Malam : 20.00 – 08.00
Instalasi Rekam Medis : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 13.30 – 20.00
Bagian Informasi dan Pendaftaran : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Fisioterapi : Pagi : 09.00 – 16.00
Unit Gizi dan Dapur : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 13.00 – 19.30
Unit PSP2RS : Pagi : 08.00 – 15.00
: Sore : 15.00 – 23.00
: Malam : 20.00 – 08.00
Unit Sanitasi : Pagi : 07.15 – 14.30
: Sore : 14.00 – 21.00

Unit Satpam : Pagi : 08.00 – 15.00


: Sore : 15.00 – 22.00
: Malam : 22.00 – 08.00
Unit Ambulance : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Kamar Jenazah : Pagi : 07.30 – 14.30
: Sore : 14.30 – 20.30
: Malam : 20.30 – 08.00
Unit Linen dan Laundry : Pagi : 07.30 – 14.30

H. AKREDITASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIBUHUAN


1. Apakah Akreditasi?
 Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang diberikan kepada rumah sakit oleh
pemerintah melalui badan yang berwenang KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit)
karena rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan yang telah ditentukan.
 Suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas
prestasi rumah sakit dalam memenuhi standar akreditasi yang dibuktikan melalui
suatu asesmen pakar sebaya (peer) eksternal yang independen (ISQUA-Accreditation
Federation).

2. Manfaat Akreditasi?
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa organisasi itu menitikberatkan
sasarannya pada keselamatan pasien.
 Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efesien sehingga karyawannya merasa
puas.
 Bernegosiasi dengan sumber daya pendanaan yang akan menanggung biaya
perawatan berdasarkan data kualitas perawatan yang disediakannya.
 Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak mereka dan
melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses perawatan.
 Menciptakan budaya mau belajar dari laporan-laporan kasus efek samping yang
dicatat berdasarkan waktu kejadian dan hal-hal terkait keselamatan pasien.
 Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerjasama. Kepemimpinan ini
menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan berkelanjutan untuk
meraih kualitas dan keselamatan pasien di semua unit pelayanan.

3. Standar Akreditasi ?
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien
Bab 1 Akses Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
Bab 2 Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3 Asesmen Pasien (AP)
Bab 4 Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
Bab 5 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6 Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
Bab 7 Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
Bab 4 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5 Kualifikasi dan Kompetensi Staf (KKS)
III. Sasaran Keselamatan Pasien
Sasaran I Ketepatan Identifikasi Pasien
Sasaran II Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
Sasaran III Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai
Sasaran IV Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
Sasaran V Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Sasaran VI Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
IV. Program Nasional
PONEK
HIV
TB DOTS
PRA
GERIATRI
I. Keselamatan Pasien
Regulasi Nasional :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.

 Pengertian
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
 Tujuan
Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas
pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan
yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.

 7 Standar Keselamatan Pasien meliputi standar:


1. Hak pasien;
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga;
3. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan
Keselamatan Pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien;
6. Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan Pasien.

 6 Sasaran Keselamatan Pasien meliputi :


1. Ketepatan identifikasi Pasien
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Keamanan obat-obat yg perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan
6. Mengurangi risiko pasien jatuh

 Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien terdiri atas:

1. Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien;


2. Memimpin dan mendukung staf;
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
4. Mengembangkan sistem pelaporan;
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien.

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


Sistem Pelaporan Insiden :
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/ KTD) di rumah sakit, wajib segera ditindak lanjuti
(dicegah/ ditangani) untuk mengurangi dampak/ akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi Formulir
Pelaporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung. (Paling lambat 2 x
24 jam, jangan menunda laporan).
3. Segera setelah mengisi laporan, serahkan pada atasan langsung pelaporan (kepala
ruangan/ bidang/ unit/ instalasi).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadapa
insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan laporan
insiden dilaporkan ke Panita Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Panita Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit akan menganalisa kembali hasil
investigasi dan laporan insiden yang menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.
8. Setelah melakukan RCA, Panita Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” bentuk
petunjuk / “safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama berulang kembali.
9. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada direktur.
10. Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan balik kepada unit
kerja terkait.
11. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-masing.
12. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.

Grading Risiko :
 Grade Biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu.
 Grade Hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu.
 Grade Kuning : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA oleh Panitia Mutu
dan Keselamatan Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari.
 Grade Merah : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah /RCA oleh Panitia Mutu
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari.
Alur Pelaporan Insiden :
ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIBUHUAN

INSIDEN (KTD/KNC/KTC/KPC/ Kejadian Sentinel)

Tindak lanjut Buat laporan insiden( isi formulir pada


(dicegah/ditangani) akhir kerjadan diserahkan ke Atasan
Langsung)

Atasan Langsung memeriksa laporan ( melakukan grading


risiko)

Dilihat hasil investigasi dan dilaporkan ke Panitia Mutu dan


Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan

Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum


Daerah Sibuhuan menganalisis lagi hasil investigasi dan
laporan insiden

Untuk grade kuning/merah, Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien


Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan akan melakukan Root Cause
Analysis (RCA)

Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah


Sibuhuan akan membuat laporan dan rekomendasi untuk
perbaikan serta “pembelajaran” berupa: petunjuk/safety alert

Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja


dilaporkan kepada direktur rumah sakit

petunjuk/safety alert

Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan


umpan balik kepada unit/ instalasi terkait Petunjuk / safety
alert

Unit/ instalasi terkait akan membuat analisis dan tren


kejadian di satuan kerjanya, monitoring dan evaluasi
perbaikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Umum Daerah Sibuuan petunjuk/safety alert
Formulir Insiden :
Formulir Laporan Insiden ke Tim KPdi Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan

RAHASIA , TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY , DILAPORKAN MAXIMAL 2 X 24 JAM

LAPORAN INSIDEN
( INTERNAL )

I. DATA PASIEN
Nama : …............................................
No. RM : ...............................................
Umur* :  0-1 bulan
> 1 bulan - 1 tahun
> 1 tahun - 5 tahun
> 5 tahun - 15 tahun
> 15 tahun - 30 tahun
> 30 tahun - 65 tahun
> 65 tahun

Jenis Kelamin :
 Laki-laki  Perempuan

Penanggung biaya pasien :


 Pribadi
 Asuransi Swasta
 Perusahaan*

Tgl Masuk RS :.. …………………………… Jam : …………………………………

II. RINCIAN KEJADIAN

1. Tanggal dan Waktu Insiden


Tanggal : ………………………………… Jam : …………..……………………..

2. Insiden :
……………………………………………………………………….............................................
……………………………………………………………………….............................................
..
3. Kronologis Insiden
……………………………………………………………………….............................................
……………………………………………………………………….............................................
……………………………………………………………………….............................................
4. Jenis Insiden * :
 Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
 Kejadian Tidak Cedera / KTC ( No Harm )
 Kejadian Tidak diharapkan / KTD ( Adverse Event ) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)

5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* :


 Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
 Pasien
 Keluarga / Pendamping Pasien
 Pengunjung
 Lain-lain ……………………………………………….................................. ( sebutkan )
Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga Pasien, Lapor ke K3 Rumah Sakit.

6. Insiden terjadi pada*:


 Pasien
 Lain-lain, sebutkan …………………………………………………………………………
Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga Pasien, Lapor ke K3 Rumah Sakit.
7. Insiden menyangkut pasien*:
 Pasien rawat inap
 Pasien rawat jalan
 Pasien UGD
 Lain-lain, …………………………………………………………………………......
(sebutkan)

8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ( tempat pasien berada ) :
………………………………………………………………………………………………….....
..
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya  Saraf dan Subspesialisasinya
 Anak dan Subspesialisasinya  Anastesi dan Subspesialisasinya
 Bedah dan Subspesialisasinya  Kulit & Kelamin dan
Subspesialisasinya
 Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya  Jantung dan Subspesialisasinya
 THT dan Subspesialisasinya  Paru dan Subspesialisasinya
 Mata dan Subspesialisasinya  Jiwa dan Subspesialisasinya
Lokasi kejadian ………………. …………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….(sebutkan)

10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden


Unit kerja penyebab ………………………………............................................................
(sebutkan)

11. Akibat Insiden Terhadap Pasien*


 Kematian  Cedera Ringan
 Cedera Irreversibel / Cedera Berat  Tidak ada cedera
 Cedera Reversibel / Cedera Sedang

12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya :


………………………………………………………………………………….............................
.........................................................................................................................................................

13. Tindakan yang dilakukan oleh * :


 Tim : terdiri dari : ……………………………………………………………………………
 Dokter
 Perawat
 Petugas lainnya ……………………………………………………………………………..

14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ?*
 Ya
 Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk
mencegah terulanginya kejadian yang sama ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Pembuat Penerima
: …........................ : …........................
Laporan Laporan
Paraf : …........................ Paraf : …........................
Tgl. Lapor : …........................ Tgl. Terima : …........................

Grading Risiko Kejadian * ( Diisi oleh atasan pelapor ) :


 BIRU  HIJAU  KUNING  MERAH

NB.* = Pilih satu jawaban


K. PPI
Five Moment :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
4. Sesudah kontak dengan pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar luar pasien
6 Langkah Cuci Tangan : “TEPUNG SELACI PUPUT”
Langkah 1 Gosok kedua TElapak tangan
Langkah 2 Gosok kedua PUNGgung tangan
Langkah 3 Gosok SELA-sela jari
Langkah 4 Bersihkan kedua kuku jari tangan dengan gerakan mengunCI
Langkah 5 Gosok dan PUtar kedua ibu jari
Langkah 6 Gosok dan PUTar ujung kuku pada telapak tangan
SPO pengelolaan limbah rumah sakit :
Pengelolaan :
a. Pada tempat pengumpulan sampah, harus disediakan tempat pembungkus sampah
(plastik), bak sampah serta lokasi tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi
syarat.
b. Sampah harus dipisahkan sesuai dengan kategori jenis sampah dan dimasukkan ke dalam
kantong plastik sesuai dengan warna dan kategori :
- Limbah Infeksius : plastik warna kuning
- Limbah non infeksius : plastik warna hitam
- Benda tajam/jarum suntik : safety box
c. Kantong plastik tersebut diangkat apabila 3/4 bagian telah terisi.

Pembuangan :
a. Pengangkutan sampah segera dan tempat sampah harus dikosongkan. Sekurang-kurangnya 1
x 24 jam, paling lambat pukul 10.00 wib oleh petugas sanitasi.
b. Tempat sampah yang telah dikosongkan harus dibersihkan :
- Tempat sampah di ruangan pasien dibersihkan setiap pasien sudah pulang.
- Tempat sampah di koridor dibersihkan sekali seminggu.
c. Pembuangan limbah non infeksius dari ruangan / unit kerja serta halaman rumah sakit
dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) oleh petugas sanitasi.
d. Pembuangan limbah infeksius diangkut oleh PT. Arah Enviran mental Indonesia, dan untuk
limbah non infeksius (Limbah B3 Non Medis) diangkut oleh PT. Amindy Barokah Sumut.
e. Pembuangan limbah infeksius dan safety box dari ruangan / unit kerja dibuang ke tempat
pembuangan sementara (TPS) sebelum diangkut oleh PT. Arah Enviran mental Indonesia.
f. Saat proses pengangkutan limbah infeksius dan limbah non infeksius dilakukan (petugas
eksternal), harus didokumentasikan oleh petugas sanitasi rumah sakit.
g. Ada bukti laporan (manifest) dari petugas ekternal rumah sakit bahwasannya limbah
infeksius dan limbah non infeksius sudah diangkut sebagai dokumentasi rumah sakit.

SPO Terkena Pajanan :


1. Jangan panik.
2. Segera cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik.
3. Desinfektan dengan alkohol atau bethadine.
4. Segera lapor ke :
a. Penanggung jawab jam kerja setiap unit (jika dalam jam kerja).
b. UGD (jika di luar jam kerja).
5. Tindak lanjut :
a. Apabila status pasien HIV harus diberi profilaksis pasca pajanan berupa obat ARV (Anti
Retrovirus) dalam waktu kurang dari 4 jam, diberi selama 28 hari, test HIV diulang
setelah 6 (enam) minggu, 3 (tiga) bulan dan 6 (enam) bulan.
b. Apabila status pasien Hepatitis B, dilakukan pemeriksaan HbsAg dan Anti Hbs (bagi
yang belum vaksinasi).
c. Apabila hasil HbsAg positif maka dirujuk ke Dokter Penyakit Dalam untuk mendapatkan
energi.
d. Apabila hasil HbsAg negatif diberikan seri vaksinasi Hepatitis : Imunisasi Hep bulan I,
III, dan V, selanjutnya konsultasi ke Bagian Penyakit Dalam.

ETIKA batuk :
1. Jika batuk dan bersin tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau sapu tangan.
2. Segera buang ke tempat sampah infeksius.
3. Jika tidak tersedia gunakan lengan dalam baju anda dan segera cuci tangan.
4. Jika batuk dan flu gunakan masker bedah.
Laporan Pajanan

LAPORAN PAJANAN

Petunjuk Pengisian
Formulir dibuat 2 (dua) rangkap
Formulir A : Diisi oleh tenaga kesehatan yang Formulir B : Diisi oleh petugas Unit Gawat
terpajan dan menyerahkan formulir Darurat tembusan diserahkan
pada Unit Gawat Darurat dengan pada tenaga kesehatan yang
tembusan ke Tim PPI. terpajan untuk diserahkan pada
atasan langsung dengan tembusan
ke Tim PPI.

FORMULIR A

Tanggal Laporan : Jam : Tanggal Pajanan : Jam :


Tempat kejadian :……………………………… Unit Kerja terpajan : …………………………

Identitas :
Nama : ……………………………… Alamat : ………………………………………..
Atasan Langsung : ……………………………… Alamat : ………………………………………..

Route Pajanan :
Tusukan Jarum Suntik Gigitan Mulut / mulut ke :
Luka Pada Kulit Mata Lain-lain
Sumber Pajanan :
Darah Sputum Air Liur Feses Lain-lain (sebutkan)
Bagian tubuh yang terpajan sebut secara jelas :
Jelaskan urutan kejadian :
Imunisasi Hepatitis B Sudah Belum
Alat pelindung Dipakai Tidak
Jenis ……………..............................
Pertolongan pertama : Ada Tidak
Tempat pertolongan : ……………………………………………………………………………………

Tanggal : ……………………

Tanda tangan yang terpajan : …………………


LAPORAN PAJANAN

Petunjuk Pengisian
Formulir dibuat 2 (dua) rangkap
Formulir A : Diisi oleh tenaga kesehatan yang Formulir B : Diisi oleh petugas Unit Gawat
terpajan dan menyerahkan formulir Darurat / Poliklinik, tembusan
pada Unit Gawat Darurat / diserahkan pada tenaga kesehatan
Poliklinik dengan tembusan Ke yang terpajan untuk diserahkan
Tim PPI. pada atasan langsung dengan
tembusan Ke Tim PPI.

FORMULIR B

Setiap kotak dapat diisi :


Diperiksa dokter gawat darurat Dirujuk ke dokter pribadi atau perusahaan
Menolak diperiksa dokter gawat darurat Memilih untuk mencari pertolongan dokter pribadi

Untuk Perhatian :
Tim PPI UGD Lain-lain (sebutkan) ……………..

Pasien sumber darah / bahan infeksius :


Nama : …………………………………. No. Rekam Medis : …………………………………..
Ruang Rawat : …………………………………….
Pemantauan pajanan (jelaskan) : ……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Tanggal pemberitahuan atasan langsung tenaga yang terpajan.

Tanggal : …………………

Tanda tangan yang terpajan : …………………


INTERAKSI CALON SDM BARU DENGAN SDM RUMAH SAKIT

Jabatan
No. Nama Unit Kerja Tanda tangan

10

Anda mungkin juga menyukai