Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PELAKSANAAN KEGIATAN HOME INDUSTRI


PENYULUHAN K3 DI USAHA KONVEKSI BAJU RT 009 RW 01

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan
yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara langsung
maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga
kerja atau pekerja.

Menurut Suma’mur (2001,p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian


usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Usaha sektor informal adalah kegiatan ekonomi tradisional yang biasanya


mempunyai kegiatan usaha sederhana, skala usaha relative kecil, tidak
memerlukan ijin usah resmi sehingga lebih mudah untuk membuka usaha.

Menurut Depkes RI (1994), pada tahun 1993/1994 usaha sektor informal


diperkirakan mencapai 90% dengan tenaga kerja yang lebih banyak dilakukan
oleh para pekerja wanita dibandingkan tenaga kerja laki-laki.

Kesehatan dan kerja sangat erat hubungannya, sebab lingkungan kerja


dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Pekerja mungkin saja terpapar dengan
mesin-mesin berbahaya, bahan kimia berbahaya, ataupun situasi kerja penuh
tekanan.

Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan kesadaran bagi para pekerja
terhadap kesehatan lingkungan kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat
kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam


pekerjaan atau kegiatan hidup lainnya. Kesehatan kerja selalu dijadikan sebagai
bahasan utama ketika berbicara mengenai pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud
adalah segala usaha yang dilakukan manusia baik yang bersifat formal maupun
informal.
Usaha informal tersebut meliputi kesehatan dan keselamatan kerja pada
usaha penjahitan/penjahit. Kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai
konstribusi penting dalam peningkatan perfoma kerja dan kreativitas pekerja.

Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja memang sudah seharusnya


dipahami secara umum oleh seluruh pekerja hal ini dikarena K3 ini memegang
peranan penting dalam pelaksanaan dan peningkatan kerja para pekerja.

Aspek keselamatan kerja memang harus dipahami oleh semua orang sebab
dalam konteksnya, keselamatan kerja ini untuk mencegah terjadinya kejadian
negative/kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan setiap orang.

Pada aspek kehidupan, kejadian negative atau yang biasa kita sebut
dengan kecelakaan dapat saja terjadi. Hal ini dikarenakan setiap aspek kehidupan
membawa serta ancaman dibalik eksistensinya. Kita harus mewaspadai setiap
kemungkinan yang ada dibalik kondisi yang kita miliki.

Sama halnya dengan usaha penjahitan berbagai kemungkinan terjadinya


kecelakaan kerja dapat terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya
pengetahuan pekerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri.

Selain kemungkinan besar terjadinya kecelakaan kerja pada penjahit,


penyakit akibat kerja juga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada pekerja
(penjahit) apalagi pada usaha yang informal. Hal ini disebabkan karena pada
biasanya mereka bekerja dengan peralatan apa adanya tanpa memenuhi syarat
ergonomic alat tersebut serta jam kerja yang tidak menentu.

Tak ibahnya usaha formal, usaha informal juga memerlukan pelayanan


kesehatan okupasi. Pelayanan kesehatan primer kedokteran okupasi adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja, baik sebagai individu
maupun komunitas pekerja pada tingkat primer (Azrul Azwar, 1996).

Penjahit pada industry rumah tangga merupakan sampel yang dipilih,


dimana kegiatan penjahit dalam melakukan usahanya menghasilkan pakaian jadi
mereka masih menggunakan tenaga manusia dan perlatan tradisional. Perlatan
tradisional yang biasa digunakan penjahit adalah mesin jahit injak.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi mesin
jahit injak ini mulai dialihkan pada mesin jahit dynamo. Mesin jahit dynamo ini
adalah mesin jahit yang menggunakan dynamo sebagai pengayuh/penggerak
mesin. Hal ini dilakukan untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan
pekerjaan penjahit untuk menghasilkan berbagai bahan jadi seperti baju, celana
dll.

Berdasarkan landasan diatas maka timbul pemikiran dan keinginan untuk


mensurvai kesehatan dan keselamatan kerja pada sektor usaha informal yaitu
usaha penjahitan. Selain itu survai ini juga merupakan salah satu kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu berperan aktif dalam kegiatan
pendidikan kesehatan atau penyuluhan di Home Industri Konveksi Baju
dan mengajarkan karyawan konveksi baju tentang Kesehatan Keselamatan
Kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
b. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja tentang K3.
c. Untuk mengetahui bahaya kondisi lingkungan pekerja.
d. Untuk mengetahui penggunaan APD pada pekerja.
e. Untuk mengetahui pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja.
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
1 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan Home Industri kami sudah
membuat LP dan SAP yang telah di konsulkan pada dosen
pembimbing.
2. Media
1 hari sebelum pelaksanaan kami sudah menyiapkan media antara lain
materi penyuluhan, leafleat, PPT, dan alat-alat yang digunakan untuk
melakukan demonstrasi.
3. Waktu dan tempat :
Hari / tanggal : Kamis, 23 Agustus 2018
Waktu : Pukul 11.30 WIB s/d selesai
Tempat : Home Industri Konveksi Baju di RT 009 RW 01
Kelurahan Jaticempaka
4. Peserta
Karyawan Konveksi Baju RT 009 RW 01 Kelurahan Jaticempaka.

D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Penanggung jawab : Detisia Arifa, S. Kep

Moderator : Heni Yuliani, S.Kep,

Pembaca PPT (Penyuluhan) : M. Reza Fudani, S.Kep

Fasilitator : Ayu Puji Astuti, S. Kep

Emay, S. Kep

Nabilla Isbandiniah, S.kep

Putri, S.Kep

Marissa, S.Kep

Relly Darmeli, S.Kep

Perlengkapan : Annisa, S.Kep

Dicky, S. Kep

Dokumentasi : Surya Ningrat S, S.Kep

Frida, S.Kep

E. RENCANA KEGIATAN
Pokok Bahasan : Kesehatan Keselamatan Kerja

Sasaran : Semua karyawan Konveksi Baju


Tempat :Konveksi Baju RT 009 RW 01 Kelurahan Jaticempaka

Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Agustus 2018

waktu : 60 Menit

Metode : Ceramah, Praktek

F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. karyawan menghadiri penyuluhan 100%
b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa serta karyawan sesuai perencanaan
b. karyawan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampe akhir
c. karyawan yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Karyawan dapat menyebutkan Definisi dari K3
b. Karyawan dapat menyebutkan tujuan dari K3
c. Karywan dapat menyebutkan penyebab Kecelakaan saat kerja
d. Karyawan dapat menyebutkan Hal yang dapat menimbulkan penyakit saat
kerja
e. Karyawan dapat menyebutkan penvegahan kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai