Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)


PADA NY. J DENGAN ISOLASI SOSIAL

Disusun Oleh :

ANNISA FAUZIAH WARDHANA

3720170028

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IAH

2019
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)

A. IDENTITAS KLIEN
Inisial klien : Ny. J
Usia : 47 Tahun
Nomor RM :
Masuk RSJ Islam klender : 04 Februari 2019
Nama Penanggung Jawab : Nn. Sofie (Anak)
Alamat : kp. Pengarenan Rt 08/12, Jaktim
Tanggal kunjungan : 08 Februari 2019
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

B. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dan menjadi sistim pendukung yang efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan
kondisi klien selama di Rumah Sakit
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
data sekunder (rekam medik) mengenai:
 Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit
 Faktor predisposisi dan presipitasi
 Genogram keluarga
 Persepsi keluarga terhadap penyakt yang diderita klien
 Support sistem dalam keluarga
 Tindakan yang telah dilakukan keluarga
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan
jiwa di rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga, yaitu : Keluarga
dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien kambuh
a. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan
perawatan terhadap klien
b. Keluarga dapat merawat klien di rumah
c. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik
dalam merawat klien
d. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
4. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang
ditemukan saat pengkajian.
5. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah.

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Ucapkan salam
2) Perkenalkan nama, asal, tujuan, dan lama kunjungan
3) Beri nformasi bahwa klien mulai dirawat oleh mahasiswa UIA
FIKES Program Ners seejak tanggal 04 Februari 2019 dimulai
pada pukul 07.00 wib – 14.00 wib di RSJ Islam Klender.
b. Validasi
1) Menanyakan tentang prilaku klien dirumah yang menyebabkan
keluarga memutuskan membawa klien ke RS.
2) Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan
klien mengalami gangguan jiwa.
3) Menanyakan tentang keluarga klien ( orang tua, saudara ).
4) Menanyakan kepada klien tentang tanggapan keluarga
mengenai penyakit yang diderita klien.
5) Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien.
6) Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat
tinggal klien.
7) Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan
pengobatan yang telah dilakukan keluarga selama klien di
rumah.
c. Kontrak
Selama 1 jam ( Jam 15.00 – 16.00 WIB ) perawat dan keluarga
akan berdiskusi tentang cara perawatan klien yang seharusnya
dilakukan keluarga selama dirumah, memberi informasi tentang
kondisi klien di RS. Validasi data dari keluarga dan kesiapan keluarga
terhadap kepulangan klien.

2. Fase kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
a. Isolasi Sosial
TUK 8 : Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan keperawatan:
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
klien.
2) Jelaskan keluarga tentang isolasi social , penyebab, tanda dan
gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari prilaku tersebut
3) Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan
kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
4) Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu
5) Anjurkan keluarga membuat jadual aktivitas klien dirumah
seperti olah raga termasuk minum obat.
6) Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga
7) Jelaskan follow up klien setelah pulang ke rumah

SP 1 Keluarga
Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial,
penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.

1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat


pasien

2) Diskusikan bersama keluarga tentang isolasi sosial (penyebab,


tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku
tersebut)
SP 2 Keluarga

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah


isolasi sosial langsung dihadapan pasien.
1) Evaluasi pengetahuan keluarga tentang isolasi sosial
2) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan
yang telah diajarkan oleh perawat
3) Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila
pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat

SP 3 keluarga
Menjelaskan perawatan lanjutan bersama keluarga
1) Anjurkan keluarga membuat jadual aktivitas klien dirumah
seperti olah raga termasuk minum obat.
2) Jelaskan follow up klien setelah pulang ke rumah
3) Beri reinforcement atas hal – hal yang telah dicapai keluarga.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
a) Menanyakan perasaan kepada bapak/Ibu setelah bincang – bincang.
b) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal – hal yang baru
saja didiskusikan.
2) Evaluasi Objektif
a) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta
penyebab isolasi sosial dan akibat yang akan terjadi apabila tidak
ditangani, cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
dalam merawat klien.
b) Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon
perilaku terhadap kunjungan.
c) Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat
serta dukungan keluarga dengan klien.
3) Rencana tindak lanjut
a) Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan
selanjutnya.
b) Meminta keluarga untuk dapat melakukan perawatan klien dirumah
seperti yang telah didiskusikan dengan perawat saat kunjungan
rumah
c) Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan
tetap berkonsultasikan dengan dokter.

D. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam dan Perkenalan
“Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Annisa Fauziah, mahasiswa
Keperawatan Universitas Assafiiyah Program Ners yang merawat ibu
mbak yaitu Ny. Juminem di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender selama
lima hari sebagai pasien binaan saya. Nama mbak siapa? Saya
ditugaskan dari Rumah Sakit Jiwa Islam Klender bertujuan untuk
menjelaskan pada keluarga tentang kondisi yang dialami oleh Ny.
Juminem selama di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.
b. Kaji & Validasi Informasi Tentang Klien
“Selain mbak siapa saja yang tinggal di rumah ini? Kapan mbak
terakhir membesuk Ny. Juminem ? Apakah mbak mengetahui
perubahan yang terjadi pada ibu mbak selama di rawat di Rumah
sakit, bagaimana pandangan mbak tentang keadaan yang di alami ibu
mbak saat ini?”.
c. Kontrak
“Baiklah mbak, Sesuai dengan tugas yang diberikan dari Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender saya akan menjelaskan tentang masalah yang
terjadi pada Ny. Juminem. Yaitu mengenai isolasi sosial. Saya akan
menjelaskannya sekarang, di ruangan ini tidak lama kurang lebih 30
menit saja.
2. Fase Kerja
“Baiklah, kita mulai saja sekarang. Bisakah mbak ceritakan Ny.
Juminem dibawa ke RS Jiwa Islam Klender? perilaku apa yang
dilakukan Ny. Juminem terakhir sehingga ibu mbak dibawa ke RS Jiwa
Islam Klender? Bisa bapak/ibu ceritakan tentang Ny. Juminem sehari
harinya dalam berinteraksi dengan orang lain?

“Apakah Ny. Juminem memiliki gangguan seperti kelemahan fisik,


ketidakberdayaan, keputusasaan, percaya diri yang kurang, dan apakah
Ny. Juminem pernah mendapatkan hinaan atau kritikan dari keluarga
atau orang lain. Apakah Ny. Juminem sebelumnya pernah mengalami
kehilangan seseorang yang di cintai atau pekerjaan? Apa saja yang dapat
keluarga lakukan jika Ny. Juminem mangalami gangguan/kambuh?
Bagaimana cara mbak merawat ibu mbak? Sejauh mana keluarga
mempersiapkan lingkungan dalam perawatan dirumah? Dan jika
keluarga tidak mampu merawat, apakah keluarga meminta
bantuan/mambawa kemana?
Baiklah mbak bila Ny. Juminem di rumah apakah ada masalah dalam
merawat ibu mbak?”.

“Sebelumnya apakah mbak mengetahui apa itu isolasi sosial? Baiklah


saya jelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya
isolasi social. Pengertian isolasi social adalah percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dari
orang lain (Rawlins, 2011). Sekarang akan saya jelaskan tentang tanda
dan gejala yang dialami Ny. Juminem yaitu pertama Menghindar dari
orang lain (menyendiri); Komunikasi kurang/tidak ada; Klien tidak
tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat; Tidak ada kontak
mata, klien sering menunduk; Berdiam diri di kamar/klien kurang
mobilitas; Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap; Tidak melakukan
kegiatan sehari-hari. Biasanya masalah ini muncul karena memiliki
pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain,
seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang–orang
terdekat.
”Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan
yang sebetulnya tidak ada. Untuk menghadapi keadaan yang demikian
mbak dan anggota keluarga lainnya harus sabar menghadapi ibu mbak.
Dan untuk merawat ibu mbak, keluarga perlu melakukan beberapa hal.
Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan ibu
mbak yang caranya adalah bersikap peduli dengan ibu mbak dan jangan
ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan
kepada ibu mbak untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan
orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi
pasien. Selanjutnya jangan biarkan ny.Juminem sendiri. Buat rencana
atau jadwal bercakap-cakap dengan ibu mbak. Misalnya sholat bersama,
makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga
bersama. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan
semua cara itu. Begini contoh komunikasinya,
’’ sofie lihat sekarang ibu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang
lain. Perbincangannya juga lumayan lama. sofie senang sekali melihat
perkembangan ibu. Coba ibu bincang-bincang dengan tetangga. Lalu
bagaimana kalau mulai sekarang kita sholat berjamaah. Kalau di rumah
sakit ini, kamu sholat di mana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat
bersana-sama keluarga atau di mushola kampung. Bagiamana bu, mau
coba kan, bu ?’’
Nah coba sekarang mbak peragakan cara komunikasi seperti yang
saya contohkan. Bagus, mbak. mbak telah memperagakan dengan baik
sekali. Sampai sini ada yang ditanyakan mbak”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mbak sekarang setelah diberi penjelasan tentang
pengertian, tanda dan gejala, kemudian penyebab terjadinya isolasi
sosial? dan bagaimana perasaan mbak jika perawat melakukan
kunjungan rumah?”.
2) Evaluasi Objektif
“Setelah saya jelaskan tadi, apakah mbak sudah memahami/mengerti
tentang apa itu isolasi sosial, tanda dan gejalanya, dan bagaimana
proses terjadinya. Selain itu bagaimana merawat klien ? Coba sekarang
mbak jelaskan secara singkat pada saya apa yang sudah saya jelaskan”.
3) Rencana Tindak lanjut
“mbak walaupun Ny. Juminem saat ini berada di RSJ Islam
Klender, keluarga sebenarnya juga harus terlibat dalam perawatan Ny.
Juminem, yaitu dengan mengunjunginya sesering mungkin ( minimal 1
minggu sekali ). Bagaimanapun juga Ny .Juminem merupakan ibu
yang perlu mendapatkan perlakuan yang sama dan membutuhkan
dukungan dan perhatian dari anak-anaknya.
“mbak, seandainya masih kurang jelas dengan informasi yang
telah saya berikan tadi, mbak bisa datang ke RSJ Islam Klender untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut. saya mengadakan kunjungan
rumah ini hanya satu kali, mudah-mudahan mbak dapat menerapkan
semua yang telah kita diskusikan, terimakasih atas waktunya saya
permisi Selamat siang…”

Anda mungkin juga menyukai