Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KASUS KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING
Riza A Latifah, M.Kep., Ners

DISUSUN OLEH
Ade Ratnasari
(221711016)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
S1 KEPERAWATAN EKSTENSI
2022/2023
SOAL
Tn. A seorang laki – laki berusia 45 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. Menurut
keluarga Tn. A sering mengatan kalua dirinya sudah meninggal dan sekarang sedang di alam
barzah. Tn A juga tidak suka keluar rumah, hanya berdiam diri di kamarnya, sudah lama Tn. A
tidak bersosialisasi. Kondisi saat ini rambut Panjang, acak – acakan dan tampak gimbal, kuku
Panjang dan hitam. Menurut keluarga Tn. A sudah 2 bulan tidak mau mandi.
Berdasarkan kasus diatas tentukan :
A. Diagnose keperawatan apa saja yang muncul
B. Asuhan keperawatan apa saja yang harus diberikan pada Tn. A sesuai dengan
diagnose keperawatan yang telah di tentukan

JAWABAN
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Defisit Perawatan Diri (DPD)


2. Isolasi sosial : menarik
3. Waham : Kerusakan komunikasi verbal

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. DEFISIT PERAWATAN DIRI


a. Pengkajian
Tn. A ini seorang laki – laki berusia 45 tahun dibawa ke rumah sakit oleh
keluarga dengan gangguan kejiwaan tidak mampu merawat dirinya secara
mandiri Kondisi saat ini rambut Panjang, acak – acakan dan tampak gimbal,
kuku Panjang dan hitam. Menurut keluarga Tn. A sudah 2 bulan tidak mau
mandi.

b. Factor predisposisi
Klien sering mengalami gangguan jiwa, sampai dibawa oleh keluarganya ke
rumah sakit. Menjalani perawatan dirumah tetapi menjalankan pengontrolan
setiap bulannya ke Rumah Saikt Jiwa

c. Fisik
Pada pemeriksaan klien dilakukan pengecek kan tanda-tanda vital (TTV), dan
pemeriksaan seca head to toe.

d. Aspek Medik
Diagnose medis : Defisit Perawatan Diri (DPD)

e. Rencana Keperawatan
rencana tindakan keperawatan pada
Tn. A Dengan diagnosa Defisit perawatan Diri,setelah dilakuakan
tindakan keperawatan dalam jangka waktu 2x8 jam diharapkan pasien mampu
berintraksi bersama orang lain. Intervensi pertama yang dijalankan yaitu
melakukan

SP 1 : Identifikasi permasalahan (masalah perawatan diri:

BAK/BAB, minum/makan, berdandan, kebersihan diri), Melatih cara menjaga


kebersihan diri (sikat gigi, ganti pakaian, mandi, serta lainnya), Memberikan
penjelasan terkait alat dan cara kebersihan diri, Menjelaskan pentingnya
kebersihan diri, Memasukkan kedalam jadwal kegiatan untuk latihan.

SP 2: Evaluasi kegiatan kebersihan diri.

Melatih cara berdandan sesudah kebersihan diri (cukuran, sisiran,


dll),Menjelaskan alat dan cara berdandan, memberikan pujian, Memasukkan
kedalam jadwal kegiatan untuk berdandan dan kebersihan diri.

SP 3: Evaluasi kegiatan berdandan dan kebersihan diri.

melatih cara minum dan makan dengan baik,menjelaskan alat dan cara minum
dan makan, beri pujian, memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk makan &
minum, berdandan, dan kebersihan diri.

SP 4 : Evaluasi kegiatan (makan & minum, berdandan, dan kebersihan diri).

Melatih cara BAK dan BAB yang baik, Memberi penjelasan cara BAK & BAB
yang baik, beri pujian, Memasukkan dalam jadwal kegiatan. Setelah dilakukan 4
SP diatas klien dapat melaksanakaan kebersihan diri dengan memberi suatu
dukungan atau motivasi untuk kebersihan diri,rasional nya agar dapat
mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang kebersihan diri, atau Defisit
Perawatan Diri.

f. Implementasi
Implementasi hari pertama pengkaji akan menjelaskan tentang
pentingnya kebersihan diri, cara dan alat kebersihan diri dengan menyebutkan
alat-alat kebersihan diri. Pada sesi satu didapatkan respon bahwa klien
mangatakan dirinya tidak mau menjalankan kebersihan diri. Pengkaji mulai
menjelaskan dan mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti
mandi, menggosok gigi, makan & minum dengan benar, dan menjaga
lingkungan. pengkaji juga menjelaskan alat dan cara berdandan, Melatih cara
berdandan sesudah kebersihan diri (cukuran, sisiran dll).
Pertemuan kedua didapatkan respon bahwa klien mengatakan dirinya
sudah paham akan pentingnya kebersihan diri dan sudah mau untuk
mempraktekkan apa yang pengkaji ajarkan, klien juga sudah bisa menyebutkan
alat-alat makan dan cara makan yang benar, klien juga sudah dapat berdandan
dengan baik. Setelah klien sudah paham pengkaji melakukan evaluasi kegiatan
kebersihan diri, hasilnya klien bisa menyebutkan alat dan menjelaskan cara
kebersihan diri, dan berdandan dengan baik.
Kemudian pengkaji melakukan strategi pelaksanaan yaitu mengevaluasi
kegiatan (makan & minum, berdandan, dan kebersihan diri), Menjelaskan cara
BAK & BAB yang baik, Melatih cara BAK dan BAB yang baik. Dari implementasi
pertemuan kedua didapatkan respon bahwa klien sudah mampu melaksanakan
kegiatan kebersihan diri atau merawat diri dan klien sudah memasukkan
kedalam jadwal harian kemudian klien akan melaksanakan kegiatan tersebut
setiap hari dengan mandiri.

g. Evaluasi
Sesudah dijalankan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan telah
didapatkan hasil evaluasi klien mampu menjaga kebersihan diri, klien mampu
menyebutkan penyebab Defisit perawatan Diri, klien mampu menjelaskan atau
menceritakan alasan nya tidak mau merawat kebersihan diri, klien juga mampu
menyebutkan dan kekurangan dalam melaksanakaan perawatan diri, dan klien
mampu melaksanakan perawatan diri, perencanaan tindakan selanjutnya yang
akan dilakukan perawat yaitu tetap mempertahankan kegiatan perawatan diri
serta akan memberikan edukasi atau motivasi kepada keluarga klien supaya bias
melakukan kegiatan yang sudah di catat dalam jadwal kegiatan harian, kemudian
penulis mengevaluasi pada tanggal 23 November 2022 didapatkan hasilnya
yakni :

S : klien berkata bahwa jarang merawat maupun menjaga kebersihan diri,


O : Klien tampak mendengarkan cara perawatan kebersihan diri,
A : Defisit perawatan diri : dpd (+),
P : Latih cara mandi dengan baik 2 x sehari pada jam 07.00 wib dan jam 15.00
wib.

pada tanggal 24 November 2022 didapatkan :

S: klien bersediaberdandan setelah kebersihan diri dan memakai alat untuk


berdandan
O: Klien tampak senang ketika berdandan dan memakai alat untuk berdandan
dengan benar
A:Defisit perawatan diri (+),
P: Latih klien berdandan setalah kebersihan diri dengan benar sehari 2 x pada
jam 07.10 dan 15.20wib

Pada tanggal 24 November 2022 di dapatkan data

S: Klien menerapkan cara minum dan makan dengan benar dan alat minum dan
makan dengan benar,
O :Klien tampak mendengarakan cara perawat mengajarkan minum dan makan,
A: Defisit perawatan Diri (+),
P: Latih klien makan dan minum secara benar dengan alat yg benar 2x sehari
pada 07.45 wib dan 13.00 wib.

2. ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

a. Pengkajian
Tn. A seorang laki – laki berusia 45 tahun dibawa ke rumah sakit oleh
keluarganya dengan gangguan kejiwaan. Menurut keluarga Tn A tidak suka
keluar rumah, hanya berdiam diri di kamarnya, sudah lama Tn. A tidak
bersosialisasi.

b. Factor predisposisi
Klien sering mengalami gangguan jiwa, sampai dibawa oleh keluarganya ke
rumah sakit. Menjalani perawatan dirumah tetapi menjalankan pengontrolan
setiap bulannya ke Rumah Saikt Jiwa

c. FISIK
Pada pemeriksaan klien dilakukan pengecek kan tanda-tanda vital (TTV), dan
pemeriksaan seca head to toe
d. Aspek medis
Diagnose medis Isolasi sosial : menarik diri

e. Rencana keperawatan
Tujuan : Pasien berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi menarik diri
dari lingkungan.
Kriteria hasil : Setelah 2-4 kali pertemuan saat dilakukan interaksi dengan
pasien, pasien menunjukkan ekspresi wajah yang bersahabat, menunjukkan
rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama,
mau menjawab salam, pasien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang dihadapi. Intervensi keperawatan dengan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan. yang telah dilakukan pada Tn. A terdiri dari
empat, diagnosa isolasi sosial yaitu:

SP PASIEN
SP 1 Pasien
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial,dengan siap serumah, orang terdekat,
yang tidak dekat, dan apa penyebabnya.
2. Jelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga
5. Masukkan pada jadwal kegiatan harianuntuk latihan berkenalan
SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2 sampai 3
orang, bebicara saat melakukan kegiatan harian
Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan dan bicara saat melakukan 2
kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian untuk latihan berkenalan 4
sampai 5 orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan 4 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih bicara social : belanja kewarung, meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian berkenalan lebih dari 5 orang

SP KELUARGA
Sp 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya isolasi social
3. Jelaskan cara merawat isolasi social
4. Latih 2 cara merawat dengan berkenalan, berbicara saat melakukan
kegiatan harian
5. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan memberi pujian
Sp 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih klien berkenalan
dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan klien berbicara
(makan, sholat bersama)
3. Latih cara membimbing klien berbicara
4. Anjurkan membantu klien mengatur jadwal
Sp 3 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien dengan cara berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian dan rumah tangga
2. Jelaskan cara melatih klien melakukan kegiatan social seperti berbelanja,
meminta sesuatu yang lain
3. Latih keluarga mengajak klien belanja
4. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan member pujian
Sp 4 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien dengan cara berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian, berbelanja dan beri pujian
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan beri pujian

f. Implementasi Dan Evaluasi

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


SP 1 Isolasi sosial S: klien mengatakan
SP 1 Pasien tidak mau berkenalan
1. Membina hubungan dengan orang lain, klien
saling percaya, mengatakan tidak tau
2. Membantu pasien keuntungan, berinteraksi
menyadari maslah dengan orang laim
isolasi social
3. Melatih bercakap- O: klien tampak
cakap antara pasien menyendiri, klien tidak
dan keluarga Nampak bergaul dengan
teman disekitar ruangan
klien, klien tidak bias
Isolasi sosial : menarik
menyebutkan kembali
diri
keuntungan berinteraksi
dengan orang lain

A: Masalah belum
teratasi

P: Optimalkan
kemampuan

SP 1 isolasi sosial yaitu


melatih klien cara
berkenalan
SP 2 Isolasi sosial S: Klien mengatakan
SP 2 pasien sudah bisa berinteraksi
1. Melatih pasien dengan orang lain, Klien
berinteraksi secara mengatakan tau
bertahap keuntungan berinteraksi
2. Latihan bercakap – dengan orang lain
cakap dengan 1 O: Klien tampak sudah
orang bias berkenalan dengan
Isolasi sosial : menarik 3. Memasukan pada 1 orang, Klien bisa
diri jadwal kegiatan menyebutkan
harian keuntungan berkenalan
dengan orang lain
A: klien mampu
mengidentifikasi
keutungan berkenalan,
Klien bisa berkenalan
dengan 1 orang

Isolasi sosial : menarik SP 3 Isolasi sosial S: Klien mengatakan


diri SP 3 Pasien sudah bisa berkenalan,
1. Melatih pasien klien sudah dapat
berinteraksi secara mempraktekan
bertahap- tahap berkenalan dengan 1
2. Latihan bercakap – orang
cakap O: Klien sudah bias
3. Memasukan pada berkenalan dengan 1
jadwal kegiatan orang, Klien sudah bias
harian menyebutkan
keuntungan berinteraksi
A: Klien mampu
mengidentifikasi
keuntungan berkenalan
Klien bisa berkenalan
dengan 1 orang dan 2
orang
P: Optimalkan SP 3

4. KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL : WAHAM (WAHAM INHILISTIK)


a. Pengkajian
Tn. A seorang laki – laki berusia 45 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya.
Menurut keluarga Tn. A sering mengatan kalau dirinya sudah meninggal dan
sekarang sedang di alam barzah.
b. Factor predisposisi
Klien sering mengalami gangguan jiwa, sampai dibawa oleh keluarganya ke
rumah sakit. Menjalani perawatan dirumah tetapi menjalankan pengontrolan
setiap bulannya ke Rumah Saikt Jiwa
c. Fisik
Pada pemeriksaan klien dilakukan pengecek kan tanda-tanda vital (TTV), dan
pemeriksaan seca head to toe
d. Aspek Medis
Kerusakan Komunikasi Verbal : Waham inhilistik
e. Intervensi, implementasi, evaluasi

diagnosa intervensi implementasi evaluasi


Kerusakan Sp1: Tanda dan gejala : S : Senang
Komunikasi Verbal Latihan orientasi banyak berbicara, O:
: Waham inhilistik realita : orientasi hiperaktif, wajah - Klien mampu
orang, tempat, dan tegang, bingung, melakukan latihan
waktu serta inkoheren, flight orientasi realita :
lingkungan sekitar of idea. Selalu panggil nama,
Sp2: menganggap waktu,
Minum obat secara dirinya sudah orang dan
teratur meninggal tempat/lingkungan
Sp 3: Melatih cara dengan mandiri
pemenuhan Tindakan - Klien mampu
kebutuhan dasar keperawatan: mimum obat secara
Sp 4: Sp 1 Waham : teratur dan mampu
Melatih kemampuan - Mengidentifikasi menyebutkan
positif yang dimiliki penyebab, tanda manfaat dari obat
dan gejala, serta yang di minum dan
akibat dari waktu minum obat
waham dengan bantuan
- Menjelaskan cara A : Waham (+)
mengendalikan
waham dengan P : Latihan :
orientasi realita: - Orientasi realita :
panggil nama, panggil nama,
orientasi waktu, orientasi waktu,
orang dan orang dan
tempat/lingkungan. tempat/lingkungan.
- Melatih klien - Minum obat secara
orientasi realita : teratur 3x1
panggil nama, Risperidon 2 mg (3
orientasi waktu, x 1)
orang dan Depakote 250mg
tempat/lingkungan. (3x1)

Sp 2 Waham :
- Minum obat S : Senang
secara teratur O:
- Menjelaskan - Klien mampu
tentang obat yang memenuhi
diminum (6 benar) kebutuhan
- Mendiskusikan dasar dengan
manfaat minum mandiri
obat dan kerugian seperti :
tidak minum - Makan 3xsehari
obat dengan klien - Mandi 2xsehari
- Melatih klien cara - Olahraga 2xsehari
minum obat A : Waham (+)
secara teratur
P:
RTL : - Pemenuhan
Sp 3 Waham kebutuhan dasar :
1. Menjelaskan - Makan 3xsehari
cara memenuhi - Mandi 2xsehari
kebutuhan klien - Olahraga 2xsehari
yang tidak
terpenuhi akibat
wahamnya
dan kemampuan S : Senang
memenuhi O:
kebutuhannya - Klien mampu
2. Melatih cara melakukan
memenuhi kemampuan
kebutuhan dasar positif yang dimiliki
klien yang dengan motivasi
tidak terpenuhi - Menggambar
akibat wahamnya - Menulis cerita
dan kemampuan - Menyanyi
memenuhi A : Waham (+)
kebutuhannya P:
Pasien melakukan
Sp 4 Waham kemampuan positif
- Menjelaskan yang dimiliki :
kemampuan - Menggambar
positif yang dimiliki - Menulis cerita
klien - Menyanyi
- Mendiskusikan
kemampuan
positif yang dimiliki
klien
- Melatih
kemampuan positif
yang dipilih
RTL :
Waham : Follow
up dan evaluasi
SP
1-4 Waham

Anda mungkin juga menyukai